Thursday, 30 September 2010
the U.S. government instigated the assault or allowed it to occur in order to advance oil interests or a war agenda.
The widely accepted account that hijackers commandeered and crashed the four 9/11 planes is suppor...ted by reams of evidence, from cockpit recordings to forensics to the fact that crews and passengers never returned home. Nonetheless, conspiracy theorists seize on a handful of "facts" to argue a very different scenario: The jets that struck New York and Washington, D.C., weren't commercial planes, they say, but something else, perhaps refueling tankers or guided missiles. And the lack of military intervention? Theorists claim it proves the U.S. government instigated the assault or allowed it to occur in order to advance oil interests or a war agenda.
Tuesday, 21 September 2010
Metode Fai Jadi Penyumbang Terbesar Dana Teroris
Pengamat teroris, Dino Crisbon menyatakan metode fai, atau merampas harta milik orang yang dianggap kafir, merupakan metode yang menyumbang pendanaan paling besar bagi kelompok mereka. "Karena itu metode ini sering digunakan," ujarnya Ia juga mengingatkan bhwa modus perampokan bukanlah modus baru bagi kelompok ini,
Metode fai dihalalkan oleh kelompok teroris ini. "Karena ini adalah doktrin mereka, harta kafir adalah halal," ujarnya. Dino menjelaskan, dana hasil fai dari negara lain, seperti Malaysia maupun Filipina juga ada yang masuk ke Indonesia.
Dino mencontohkan, operasi teroris yang menggunakan dana fai antara lain Pemboman Natal tahun 2000, serta bom Bali I dan II.
Resiko yang besar dalam usaha melakukan perampokan, ujar Dino, tidak dianggap sebagai satu hal yang besar bagi anggota teroris tersebut. "Mereka semua punya kemampuan, dan bahkan intel untuk mengintai target," ujarnya menambahkan.
Metode fai dihalalkan oleh kelompok teroris ini. "Karena ini adalah doktrin mereka, harta kafir adalah halal," ujarnya. Dino menjelaskan, dana hasil fai dari negara lain, seperti Malaysia maupun Filipina juga ada yang masuk ke Indonesia.
Dino mencontohkan, operasi teroris yang menggunakan dana fai antara lain Pemboman Natal tahun 2000, serta bom Bali I dan II.
Resiko yang besar dalam usaha melakukan perampokan, ujar Dino, tidak dianggap sebagai satu hal yang besar bagi anggota teroris tersebut. "Mereka semua punya kemampuan, dan bahkan intel untuk mengintai target," ujarnya menambahkan.