Sunday, 6 December 2009

WANITA WANITA PALING SADIS DI DUNIA SEPANJANG SEJARAH

Williamina "Minnie" Dean 1844 - 1895

Minnie Dean adalah satu-satunya wanita yang dieksekusi dalam sejarah Selandia Baru. Dia dieksekusi dengan digantung. Berkedok menyelamatkan gadis muda yang miskin, wanita iblis ini membunuh anak mereka dan mengambil uang mereka untuk meningkatkan gaya hidupnya. Pada waktu itu, wanita muda yang hamil tanpa suami dijauhi oleh masyarakat.

Hal ini memunculkan suatu kejadian phenomena yang disebut "baby farming" dimana orang akan mengajukan diri untuk mengambil anak mereka dan membesarkan mereka dengan gaji dari pemerintah. Dean adalah salah satu orang tua asuh, tetapi daripada membesarkan anak-anak itu, dia justru membunuh mereka ketika ada kesempatan dan mengambil gaji itu. Hal ini sangat memungkinkan dilakukan karena orang tua adopsi tidak harus mendaftar sesuai hukum.

Dalam banyak kasus, anak-anak itu lenyap di rumah para orang tua asuh ini. Dean membunuh paling tidak 3 anak tetapi banyak orang yang menduga dia membunuh lebih dari itu. Saat ini, tulang dari 3 anak itu disimpan didalam museum pribadi polisi Selandia Baru.


Dorothea Puente 1929


Dorothy Puente adalah wanita tua yang menjalankan usaha rumah kos. Selama dia menjalankan usaha ini, dia pelan-pelan membunuh orang-orang yang tinggal bersamanya dan memalsukan tanda tangan mereka untuk pemeriksaan keamanan. Dia tidak mengijinkan penyewa-penyewa itu untuk menggunakan telepon atau surat. Dia akan mengambil semua uang yang dikirim untuk para penyewa itu dan menyimpannya untuk dirinya sendiri. Para korbannya biasanya sedang mabuk, dan menderita schizophrenia. Salah satu mayat yang ditemukan dikebun belakang, ditemukan tanpa kepala, lengan, dan kaki. Uang yang dia curi, dia pakai untuk pakaian-pakaian mewah, parfum dan operasi pengencangan kulit muka sesaat sebelum dia tertangkap. Puente tidak memperlihatkan penyesalan yang dalam atas kejahatan yang dia lakukan dan saat ini dia berada dipenjara dengan hukuman seumur hidup.


Karla Homolka 1970

Karla Homolka adalah pembunuh serial dari Kanada yang menarik perhatian media diseluruh dunia ketika dihukum karena membantu suaminya, Paul Bernardo untuk memperkosa dan membunuh gadis-gadis remaja, termasuk juga adiknya sendiri Tammy Homolka. Karla merekam kebrutalan dan pembunuhan gadis muda yang dilakukan oleh suaminya, rekeman video ini digunakan untuk melawan mereka dipengadilan dan beberapa bagian dapat disaksikan diinternet walaupun pemerintah Kanada meminta agar video itu dihapuskan. Yang lebih mengejutkan lagi, Homolka dibebaskan dari penjara pada tahun 2005 setelah hanya dihukum 12 tahun dan sekarang hidup di West Indies.


Elena Ceauşescu 1916 - 1989

Elena Ceauşescu merupakan orang Rumania yang menyatakan diri sebagai ilmuwan, istri dari pimpinan komunis Romania Nicolae Ceauşescu, dan wakil perdana menteri Romania. Romania menyatakan bahwa Elena Ceauşescu bertanggungjawab atas pembebasan dari kontrol kelahiran yang menciptakan kondisi krisis selama tahun 1970-1980an, menghasilkan membanjirnya bayi yang tidak diinginkan. Bayi-bayi, dan anak-anak tersebut akhirnya tinggal di tempat yatim piatu. Dia juga mengepalai komisi kesehatan lingkungan, dimana dia menyangkal adanya AIDS di Rumania, yang merupakan salah satu kasus paling besar didunia barat. Dia juga bertanggungjawab atas kehancuran gereja-gereja dan pendistribusian makanan yang pada tahun 1980an terletak di Rumania. Dia akhirnya dieksekusi atas kejahatannya yang melawan kemanusiaan dan pengeksekusinya meneriakkan "pergilah ke neraka" ketika menghukumnya.


Elizabeth I of England 1533 - 1603

Elizabeth I, dalam perintah untuk menindas paham Katolik, ribuan penganut Katolik di Inggris dan Irlandia dibunuh. Selama dia melakukan hal-hal baik untuk kehormatan parlemen, dia juga merupakan raja yang kejam. Sebagai tambahan, Elizabeth memberikan Queen Mary of Scots tempat perlindungan, lalu tiba-tiba mengkhianatinya dan meletakkan dia didalam penjara selama hamper 19tahun, lalu membunuh dia. Dia menganjurkan perompakan melawan kapal-kapal Spanyol dan mendukung penukaran budak.

No comments:

Post a Comment