Thursday, 29 November 2012
Nyeleneh, Warga Prancis Akan Buat Mesjid Khusus Gay. Rencana ini diduga akan menuai banyak kecaman dan protes
Seorang warga Prancis keturunan Aljazair akan mendobrak norma-norma agama dan pemerintahan di negara itu dengan rencananya untuk membuat sebuah mesjid khusus gay. Dia sendiri mengaku seorang Muslim yang telah menikah dengan seorang pria.
Adalah Muhammad Ludovic Zahed, yang merencanakan ide nyeleneh tersebut. Rencana ini pertama kali dilaporkan oleh koran berbahasa Turki,Hurriyet pekan lalu. Kepada koran itu, Zahed mengatakan mesjid ini akan menjawab kekhawatiran para Muslim gay yang takut ke tempat ibadah.
Dia mengaku mendapatkan ide ini setelah berhaji dan umroh. "Di mesjid yang normal, wanita harus duduk di belakang dan mengenakan jilbab, lelaki gay juga takut mendapatkan serangan fisik dan verbal. Setelah berhaji, saya menyadari bahwa mesjid khusus gay harus dibangun untuk para Muslim gay yang ingin beribadah," kata Zahed.
Daily Mail, Rabu 28 November 2012, menuliskan bahwa Zahed telah menikah dengan Qiyam al-Din, di Afrika Utara yang melegalkan pernikahan sejenis. Upacara pernikahannya dilakukan kembali pada Februari di Paris dan disetujui oleh seorang imam di Prancis yang juga seorang gay.
Pria yang sejak usia 19 tahun telah didiagnosis menderita AIDS ini mengatakan mesjidnya akan menggunakan sebuah ruangan di kapel Buddha pada 30 November mendatang. Di mesjid ini, ujarnya, wanita dan pria tidak akan dipisah dan beribadah bersama.
Pernikahan sejenis terlarang pada pemerintahan Nicolas Sarkozy. Isu ini kembali muncul di pemerintahan Francois Hollande.
Sekitar 70.000 demonstran turun ke jalan-jalan Paris, Lyin, Toulouse dan Marseille menentang pernikahan sejenis dan homoseksual. Demo di beberapa tempat berakhir ricuh. Penolakan terutama datang dari Gereja Katolik dan asosiasi keluarga konservatif.
Zahed bersikeras, "Awalnya kami akan mengadakan solat Jumat, tapi nanti kami akan mengadakan pernikahan."
Homoseksualitas adalah hal yang tabu secara agama, budaya dan politik. Rencana Zahed ini diperkirakan akan memicu kecaman dan protes dari berbagai pihak di negara tersebut. Di Aljazair sendiri, tanah kelahirannya, menjadi homo adalah hal terlarang. Pelakunya akan mendapatkan hukuman hingga tiga tahun penjara.
No comments:
Post a Comment