Sunday, 30 December 2012
Dua Kampung Bentrok di Seram Barat, Polisi Klaim Sudah Aman. Ada informasi lima orang diperiksa, namun Polda Maluku belum tahu
Pascabentrok antara Desa Kamariang dan Desa Hualoy, Kabupaten Seram Bagian Baray, Maluku, empat orang saksi dikabarkan telah diamankan Polres Kabupaten Seram Bagian Barat, Minggu 30 Desember 2012. Dari informasi yang dihimpun, para saksi yang diamankan polisi adalah warga Desa Hualoy yakni Junus Wakano, Abdul Rahim Wakano, Hasan Hehanussa, dan Ahmad Toisutta.
Meski demikian, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Maluku Ajun Komisaris Besar Saleh Mukaddar belum bisa mengonfirmasi. "Kami belum tahu apakah sudah ada pemeriksaan terhadap saksi atau belum," kata Mukkadar saat dihubungi VIVAnews.
Kalaupun ada penahanan, kata Mukaddar, pastinya akan disampaikan kepada pihak Polda Maluku sebagai atase tertinggi Polri di Maluku. Tapi sampai sore ini, Polda Maluku belum juga mendapat laporan resmi dari Polres SBB.
"Polda hanya mem-back up proses hukum yang dilakukan Polres SBB, tapi setiap perkembangan akan tetap disampaikan kepada Polda Maluku," ujar mantan Kapolres Seram Bagian Timur tersebut.
Mukaddar menjelaskan, proses hukum akan tetap dilakukan, tapi kemungkinan baru akan maksimal dilakukan oleh petugas reserse Polres SBB yang dibantu Polda Maluku ketika situasi sudah benar-benar tenang.
"Kami belum bisa melakukan penyidikan, penyelidikan atau pemeriksaan. Kami akan lihat situasi dulu, yang pasti proses penegakan hukum tetap akan dilakukan," kata Mukaddar yang mengaku situasi di kedua desa sudah aman, arus transformasi di jalan Trans Seram juga mulai ramai setelah adanya pengamanan dari dua pelaton Brimob Polda Maluku yang diterjunkan, Minggu malam.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar menyatakan lima orang meninggal akibat bentrokan antarkampung ini. Boy mengungkapkan, kejadian berawal dari Jumat 28 Desember 2012, yaitu ketika akan dilaksanakan pelantikan Raja Desa Kamarin, Seram Bagian Barat. Dalam pelantikan itu, warga Sepa, Maluku Tengah, diundang karena masih dalam kekerabatan atau gandong.
"Dalam perjalanan menuju Kamarin melewati Desa Hualoy, mobil rombongan warga Sepa menyenggol salah satu warga Hualoy yang mabuk," ujarnya.
Akibat kejadian itu, Boy menambahkan, warga Hualoy menunggu warga Sepa yang akan kembali dari menghadiri pelantikan Raja Kamarin untuk melakukan tindakan balasan. "Sekitar jam 14.30 terjadilah bentrok yang menyebabkan korban lima meninggal dunia dan beberapa luka luka," ujarnya.
No comments:
Post a Comment