Thursday, 6 December 2012
Pilih Abadikan daripada Selamatkan Kakek dari Sambaran Kereta. Koran ini menuai kecaman gara-gara memajang foto pria yang akan tewas
Surat kabar The New York Post menuai banyak kecaman gara-gara memajang foto pria yang akan tewas tertabrak kereta bawah tanah, namun tidak ada seorang pun yang menolong, termasuk si fotografer.
Yang lebih mencengankan, The New York Postmemasang foto tersebut untuk sampul halaman depan yang terbit Selasa, 4 Desember 2012.
Banyak pembaca yang bertanya-tanya, mengapa fotografer tidak menolongnya dan lebih memilih mendokumentasikanya. Demikian dilansir Huffington Post, Kamis 6 November 2012.
Meski mendapat respons negatif dari para pembaca,The New York Post tetap tidak mengabaikan komentar pedas, dengan alasan sang fotografer, R. Umar, merupakan jurnalis lepas.
Sementara itu sang fotografer pun berkilah mengaku telah mencoba menolong, yaitu dengan menjepretkan flashnya berkali-kali sebagai kode agar sang masinis menghentikan laju kereta.
Menurut beberapa saksi mata, sebelum peristiwa tersebut terjadi, sang korban, Ki Suk Han, 58, sempat terjadi adu mulut dengan seorang pria di atas peron. Namun perdebatan tersebut berakhir dengan perkelahian, yang akhirnya Han didorong dan jatuh di lintasan rel kereta api.
Tidak banyak orang yang berada di sekitar peron. Selain itu jaraknya juga jauh antara Han yang terjatuh dengan para penumpang dan fotografer.
Beberapa orang bahkan berteriak agar Han segera naik, namun upayanya gagal menyelamatkan nyawa Han.
No comments:
Post a Comment