Monday, 24 December 2012
Survei LSI Network: Soekarno dan Gus Dur Presiden Paling Toleran. SBY berada di peringkat terbawah soal toleransi keberagaman agama
Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI Network) yang dilansir Minggu, 23 Desember 2012, menyatakan bahwa Soekarno dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) merupakan presiden paling toleran sepanjang pemerintahan Republik Indonesia.
Peneliti LSI, Adjie Alfarabi, mengatakan Presiden Soekarno memperoleh penilaian tertinggi dalam hal Presiden paling toleran terhadap keberagaman agama, yaitu 82 persen. Di bawahnya, Gus Dur memperoleh 81 persen, Soeharto 75 persen, Megawati Soekarnoputri 52 persen, BJ Habibie 42 persen, dan Susilo Bambang Yudhoyono 41 persen.
Terkait toleransi terhadap keberagaman ideologi, Soekarno pun dinilai paling toleran, di mana sebanyak 85 persen responden memilihnya. Selanjutnya menyusul Gus Dur 83 persen, Susilo Bambang Yudhoyono 55 persen, BJ Habibie 54 persen, Megawati 53 persen, dan Soeharto 21 persen.
“Publik menilai hanya Bung Karno dan Gus Dur yang surplus di atas 50 persen melindungi keberagaman primordial dan ideologi. Sementara Pak Harto juga surplus 50 persen melindungi primordial, namun justru minus di atas 50 persen dalam melindungi keberagaman ideologi. Antikomunisme di era Pak Harto sangat kental sekali,” kata Adjie dalam konferensi pers di kantor LSI Network, Jalan Pemuda, Jakarta Timur.
Survei bertajuk ‘Dicari Capres 2014 yang Melindungi Keberagaman’ ini digelar LSI Network bekerja sama dengan Yayasan Denny JA, menggunakan metodemultistage random sampling dan instrumen quick poll LSI. Survei ini mengambil 440 responden dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, dengan margin of error 4,8 persen.
No comments:
Post a Comment