Friday, 18 January 2013
Militan Somalia Bunuh Sandera Asal Prancis. Upaya pembebasannya pekan lalu gagal, dua tentara Prancis tewas
Kelompok militan al-Shabaab di Somalia mengaku telah mengeksekusi agen mata-mata Prancis yang mereka culik sejak 2009 lalu. Mereka mengatakan ini adalah balasan atas penyerbuan ke markas mereka pekan lalu.
Dalam sambungan telepon dengan kantor beritaReuters, Kamis 17 Januari 2013, juru bicara al-Shabaab Sheikh Abdiasis Abu Musab membenarkan eksekusi tersebut. Dia mengatakan, intelijen Prancis bernama Denis Allex itu telah dieksekusi pada Rabu pukul 16.30.
Pemerintah Prancis membantahnya, dan mengatakan Allex dibunuh saat pasukan mereka menyerang markas al-Shabaab di Bulo Marer, sekitar 75 mil sebelah barat laut Mogadishu, Sabtu lalu. Dalam penyerangan itu, dua tentara Prancis tewas, 17 militan terbunuh.
Musab mengatakan kematian Allex adalah balasan dari penyerangan Prancis terhadap umat Muslim di Mali. Beberapa anggota militan juga menuntut penghentian serangan Prancis di Mali, salah satunya di Aljazair dengan menyandera pekerja di kilang gas. Penyanderaan berakhir, namun 30 sandera tewas.
Allex adalah satu dari dua agen intelijen Prancis, DGSE, yang diculik di Mogadishu pada Juli 2009. Koleganya, Marc Aubriere berhasil lolos beberapa bulan setelah diculik.
Setelah penculikan tersebut, al-Shabaab mengeluarkan beberapa tuntutan. Di antaranya adalah menghentikan dukungan Prancis untuk pemerintahan Somalia dan menuntut PBB menarik 17.600 pasukan perdamaian Afrika.
Oktober lalu, teroris ini mengunggah video Allex yang meminta Presiden Prancis Francois Hollande bernegosiasi untuk pembebasannya. Belum ada komentar resmi dari pemerintah Prancis terkait eksekusi Allex.
No comments:
Post a Comment