Thursday, 14 February 2013
Antisipasi Bangkitnya Asia, AS-Eropa Ingin Bentuk Perdagangan Bebas
Amerika Serikat dan Uni Eropa berencana membuat pakta perdagangan bebas kedua pihak. Perdagangan bebas AS-UE ini dipandang sebagai antisipasi bangkitnya kekuatan-kekuatan ekonomi baru di Asia, terutama China.
Menurut stasiun berita BBC, perdagangan bebas AS-UE ini diumumkan Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso, sehari setelah pidato kenegaraan tahunan Presiden Barack Obama di Washington DC, Selasa malam waktu setempat. Bila tercapai, ini merupakan kesepakatan perdagangan bebas terbesar di dunia yang menyangkut kedua pihak.
"Kesepakatan yang akan dibuat oleh dua kekuatan ekonomi paling penting di dunia ini akan menjadi penentu perubahan, sekaligus mendongkrak perekonomian kedua pihak di kawasan Lintas Atlantik," kata Barroso.
Saat ini, volume perdagangan AS-UE sebesar 455 miliar euro (US$613 miliar) per tahun. Bila tercapai, kesepakatan perdagangan bebas ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi kedua pihak masing-masing sebesar 0,5%.
Dalam pidato kenegaraan tahunan, Obama menyatakan bahwa pakta perdagangan bebas dengan Eropa itu sangat penting bagi negaranya. "Ini akan mendongkrak ekspor Amerika sekaligus mendukung penciptaan banyak lapangan kerja di negeri ini dan menandingi pasar-pasar yang berkembang di Asia," kata Obama.
Kepala ekonom di Bank Barclays, Phillipe Gudin, menilai bangkitnya China dan negara-negara berkembang lain sebagai kekuatan ekonomi baru telah mendorong AS dan Eropa bertindak agar tetap dipandang sebagai pemimpin ekonomi dunia.
Namun, Kepala Komisi Eropa bidang perdagangan, Karel De Gucht, secara diplomatis membantah klaim bahwa langkah ini untuk menandingi munculnya China. "Kami tetap merupakan kekuatan ekonomi terkemuka dan penting untuk mempertahankan posisi itu, namun dengan cara membiarkan yang lain juga terus berkembang," kata De Gucht.
Sebenarnya AS-UE telah membentuk kelompok kerja pada 2011 untuk membicarakan prospek kesepakatan perdagangan bebas. Namun, kini kesepakatan itu harus secepatnya terwujud.
Menurut kantor berita Reuters, para pejabat AS dan UE akan memulai perundingan untuk mengupayakan percepatan itu pada Juni mendatang. Namun, belum ada target kapan bisa segera terwujud karena masih ada beberapa sektor yang bisa memakan perundingan yang alot, salah satunya soal produk pertanian.
No comments:
Post a Comment