Thursday, 22 November 2012
Hillary Clinton ke Jerusalem, Bus Meledak di Tel Aviv. Di saat upaya diplomatik berjalan, Israel terus menyerang Gaza
Saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton berkunjung ke Jerusalem mengupayakan gencatan senjata, sebuah bom meledakkan bus umum di Tel Aviv, kota bisnis utama Israel. Bus yang meledak dekat markas Kementerian Pertahanan Israel membuat 15 orang terluka.
Ledakan serius pertama sejak 2006 ini membuat harga minyak naik lebih dari US$1 per barel. Kenaikan ini membuat krisis Gaza ini bisa menghasilkan konflik meluas.
Hillary Clinton yang terbang dari pertemuan ASEN mengatakan, kedatangan ke Jerusalem ini untuk menurunkan tensi di Gaza. "Serangan roket dari organisasi teroris di Gaza ke kota-kota Israel harus diakhiri dan ketenangan luas harus dipulihkan," kata Hillary.
Hillary meyakinkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS mendukung keamanan Israel, sembari memuji kepemimpinan Presiden Mesir Mohamed Mursi yang berupaya mengakhiri konflik di Gaza.
"Mesir memiliki kesempatan dan tanggung jawab memainkan peran krusial dan membangun di proses ini. Saya akan membawa pesan ini ke Kairo besok," kata Hillary yang selanjutnya bertolak ke Kairo menemui Presiden Mesir.
Netanyahu menyatakan Hillary Clinton menginginkan solusi jangka panjang. Namun Netanyahu menyatakan, bersiap meningkatkan kemampuan militernya untuk menghabisi Hamas. "Sebuah solusi perban hanya akan menyebabkan sebuah putaran kekerasan lagi," kata juru bicara Netanyahu, Ofir Gendelman.
Sementara upaya diplomatik berlangsung, Israel menghajar lebih dari 100 target di Gaza pada Rabu 21 November ini. Pejabat kesehatan Gaza menyebut, 10 orang meninggal hari ini.
Sementara militan Palestina menembakkan lebih dari 30 roket ke Israel, tak ada korban. Kubah Besi Israel berhasil mengatasi 14 roket.
Sampai Rabu sore ini, sudah 144 warga Palestina tewas. Sebagian besar warga sipil di mana 36 orang di antaranya anak-anak.
No comments:
Post a Comment