Thursday, 29 November 2012
Mayoritas Negara Eropa Dukung Upaya Palestina di PBB. Palestina akan menaikkan status mereka menjadi "negara non-anggota"
Upaya Presiden Mahmoud Abbas menaikkan status Palestina di PBB pada hari ini mendapat dukungan dari mayoritas negara Eropa. Sementara itu, Amerika Serikat bersikeras menolak upaya Abbas yang mereka nilai tidak produktif dalam menciptakan perdamaian dengan Israel.
Rencananya, Kamis waktu setempat, Abbas akan mengajukan proposal peningkatan status Palestina dari "entitas pengamat" menjadi "negara non-anggota" di PBB. Jika ini dikabulkan melalui pemungutan suara, maka secara tidak langsung kedaulatan Palestina sebagai negara akan diakui.
Diberitakan Reuters, Rabu 27 November 2012, sejauh ini tidak ada satupun negara di Eropa yang menyatakan menentang upaya Abbas tersebut. Beberapa negara yang telah memastikan dukungannya adalah Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Prancis, Yunani, Islandia, Irlandia, Luvembourg, Malta, Portugis, Spanyol, dan Swiss.
Menurut bocoran para diplomat, negara seperti Belanda, Republik Ceko tidak akan mengambil hak pilih mereka. Sementara Estonia dan Lithuania menyatakan abstain. Jerman masih belum jelas, antara abstain atau menolak.
Negara Eropa yang belum menentukan pilihannya adalah Belgia, Bulgaria, Hungaria, Italia, Latvia, Polandia, Rumania, Slovakia, dan Swedia. Seorang diplomat senior Barat yang tidak disebutkan namanya memprediksi, Palestina akan menang dengan dukungan sedikitnya 120-130 negara.
"Dukungan dari Eropa ini menunjukkan pada Israel dan AS bahwa Otoritas Palestina secara umum diakui kedaulatannya. Ini juga akan membuat Israel pikir-pikir lagi jika ingin membuat Palestina bangkrut," kata diplomat yang enggan disebutkan namanya itu.
Sementara itu Inggris melalui Menteri Luar Negeri William Hague menyatakan akan mendukung, namun dengan dua syarat. Syarat pertama, Otoritas Palestina harus menunjukkan komitmen mereka menuju negosiasi damai dengan Israel tanpa syarat. Syarat kedua berhubungan dengan keanggotaan Palestina di agen-agen PBB dan langkah Palestina di Pengadilan Kriminal Internasional.
Hanan Ashrawi, pejabat tinggi di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan bahwa dukungan dari negara-negara Eropa memberikan suntikan semangat dan harapan bagi rakyat Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
"Ini menunjukkan titik balik sejarah dan kesempatan bagi dunia untuk memperbaiki ketidakadilan historis yang diterima rakyat Palestina sejak terbentuknya negara Israel pada 1948," kata Ashrawi.
Sementara itu, Amerika Serikat tetap pada keputusannya semula yaitu menolak kenaikan status Palestina di PBB. Menurut AS, langkah Abbas ini kontra produktif dengan upaya perdamaian di kawasan. Sebelumnya, AS juga telah menjegal upaya Palestina tahun lalu untuk menjadi anggota tetap PBB.
"Kami menyatakan tidak mendukung. Langkah mereka adalah kesalahan. Kami menentang seluruh upaya ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland.
No comments:
Post a Comment