Thursday, 21 February 2013
Militer Rusia Kembangkan Sistim Pertahanan Anti-Meteorit
Meteorit menghantam wilayah Rusia dengan dahsyat pada Jumat pekan lalu. Belajar dari peristiwa itu, Angkatan Pertahanan Dirgantara Rusia akan mengembangkan sistem pertahanan untuk melindungi wilayahnya dari meteorit dan benda-benda langit.
"Angkatan Pertahanan Dirgantara telah diminta menangani masalah ini dan berencana melindungi Rusia dari benda-benda langit," kata Komandan Militer Wilayah Barat, Mayor Jenderal Igor Makushev seperti dikutip RIA Novosti, Rabu 20 Februari 2013.
Sebuah meteorit jatuh di wilayah Ural, Rusia, tanpa terdeteksi oleh pemantau ruang angkasa. Akibatnya, meteorit itu menghunjam keras di wilayah Danau Chebarkul. Lebih dari 1.000 orang dilaporkan terluka. NASA memperkirakan meteorit ini berdiameter 15 meter saat memasuki atmosfer bumi. Lajunya diperkirakan melebihi kecepatan suara.
Menurut Direktur Institut Astronomi Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Boris Shustov, tidak ada sistem yang bisa mendeteksi jatuhnya meteorit dari ruang angkasa. "Tidak ada sistem, baik Rusia maupun Amerika, yang bisa mendeteksi objek luar angkasa, sampai benda ini memasuki atmosfer," kata Shustov.
Para ilmuan mengatakan tidak mungkin menemukan meteorit, karena datang dari arah matahari. Sementara itu, radar-radar dipasang hanya untuk mendeteksi objek terbang dengan kecepatan yang telah ditentukan.
Shustov mengatakan, ilmuan Rusia memperkirakan energi yang dilepaskan dalam benturan meteorit pada Jumat pekan lalu itu kurang dari 500 kiloton.
No comments:
Post a Comment