Sunday, 26 July 2009

Masyarakat Internasional Memprotes Rezim Iran

Para pemrotes di manca negara, Sabtu 25 Juli 2009, menyerukan Iran untuk mengakhiri kampanye menumpas gerakan para aktivis yang beroposisi. Selain itu Iran didesak untuk melepaskan ratusan orang yang ditangkap dari sejumlah demonstrasi pasca pemilu 12 Juni.
Sejumlah lembaga seperti Human Rights Watch dan Amnesty International mendukung aksi global yang berlangsung akhir pekan di lebih 80 kota. Sedangkan di Iran, para polisi dan anggota milisi pro pemerintah menyerang ratusan pendemo yang berkumpul di Ibukota Teheran dalam unjuk rasa Sabtu kemarin.
Polisi di London, Inggris, mengungkapkan sekitar 600 pendemo bergabung dalam suatu aksi "yang ribut namun damai" di luar kantor Kedutaan Besar Iran. Sedangkan di Brussels, Belgia, para pemrotes membawa spanduk dan poster yang menunjukkan gambar orang yang ditahan maupun yang tewas di Iran.
Di Amsterdam, ratusan orang menyaksikan orasi Pemenang Nobel Perdamaian asal Iran, Shirin Ebadi. Dia mendesak masyarakat internasional untuk menolak hasil pemilu Iran, yang memenangkan secara telak Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Selain itu, Ebadi, menyerukan pemilu ulang yang diawasi oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Sebagian penduduk di New York City, Amerika Serikat, juga tak ketinggalan berunjuk rasa mengungkapkan solidaritas atas krisis politik di Iran. Bahkan, sekelompok orang Iran di New York sudah tiga hari menggelar aksi mogok makan dan berunjuk rasa di dekat Markas Besar PBB. Mereka menuntut PBB untuk mengusut pelanggaran HAM di Iran.
Sedangkan di Islamabad, Pakistan, sekitar 20 orang Iran - yang kebanyakan adalah pengungsi dan mahasiswa - berkumpul di luar gedung press club untuk memprotes hasil pemilu Iran.
Namun, berbagai protes di manca negara, tidak menggoyahkan Ahmadinejad untuk memperpanjang kekuasaan karena telah direstui oleh Pemimpin Spiritual Ayatullah Ali Khamenei.

No comments:

Post a Comment