Aku ingin Indonesia damai, adil dan sejahtera buat warisan anak cucu kita (A Ainut Tijar)
Sunday, 27 September 2009
AGUS MIFTACH : Sejauh ini, Allah masih bagian dari misteri itu, atau bagian dari idealisme spekulatif
Ainut TijarAGUS MIFTACH : Sejauh ini, Allah masih bagian dari misteri itu, atau bagian dari idealisme spekulatif itu. Sejauh sejarah peradaban, bukan tuhan menciptakan manusia, tapi manusia menciptakan tuhan-tuhan. jadi kitab suci hanya istilah, dia produk peradaban manusia saja. Ini diskusi yang berani Tijar.
bagi sebagian umat muslim Iya. tpi bagi sebagian yang lain memperbincangkan dan mempertanyakan Tuhan sudah biasa, malah itu ada sebagian orang yang mengatakan hukumnya wajib mempertanyakan Tuhan
setiap insan manusia pasti tahu apa yang di perbuat dan sekaligus mengetahui setiap konsekwensi yang ditimbulkannya, jdi kita sebagai penonton tidak perlu repot-repot memhonkan ampun untuk mereka... mungkin lebih baik kita mhon ampun untuk diri kita sendiri.
IDEALISME SPEKULATIF = Idealisme asal kata dari "IDEA" artinya pemikiran manusia jadi idealisme adalah "SATU PAHAM TENTANG SATU PEMIKIRAN MANUSIA", sedangkan Spekulatif adalah "PRADUGA atau KIRA-KIRA", ALQURAN menerangkan bahwa satu kehidupan JAHANAM adalah satu kehidupan IDEALISME (Paham Kira-2/Praduga menurut angan-2 manusia) dan NATURALISME ( Paham Hasil Pengamatan/Resert menjadi sebuah penemuan yg kesimpulannya oleh pemikiran manusia), intinya keduanya oleh karena pemikiran manusia berbeda2 maka hasil dari ANGAN2 atau PENGAMATANpun berbeda2 sehinggga hasilnya 'TIDAK KARUAN", kenapa tdk kita kembali saja pada satu STANDAR ILMU ALLAH yaitu ALQURAN yang TIDAK DIRAGUKAN LAGI KEBENARANNYA (Baqarah Ayat 2) .... sebagai PEDOMAN HIDUP SEBAGAI PERSIAPAN MENUJU SEBUAH KEMATIAN.
Riza @ Alquran memang bagi umat islam adalah kalamullah yang tidak ada keraguaanya bagi umat muslim, tpi bagaimana dengan umat yang lain ? seringnya pertikian yang terjadi di antara umat agama adalah mereka membawa kebenaran versi mereka masing-masing, kita dg alqura dan yang lain dg kitab-kitab mereka lalu... apa arti semuanya itu...
Nabi Muhammad adalah seorang yang buta huruf hidup dizaman jahilliyah. Tapi semua sejarah nabi2 tercantum di Alquran; Coba kita cari kesalahan sekecil apa pun di Al quran tidak bisa ditemukan . subhanallah. Semuanya akan dibuktikan saat Al-maut/kematian" . Suatu perkara yang sangat dahsyat..! Pemutus segala kenikmatan , pemisah hal yang dicintai
Tapi disaat hidup pun sudah bisa dirasa adanya alam lain. buktinya sejak dulu manusia selalu mencari2 Tuhan nya. Disaat tidur kita bisa mimpi (ada alam lain). Manusia selalu mencari ketenangan hati, yang hanya bisa didapat disaat kita mendekati Nya
Nul @ isi al quran tentang sejarah para nabi terdahulu itu kan hanya kebenaran kita sbg muslim dan tidak menjadi kebenaran untuk umat2 yang lain? dan bukan kesalahan sekecil apa yang kita cari ! tapi bagaimana kebenaran alquraan bisa di rasakan oleh umat-umat yang lain, sebagai mana yang kita pahami ISLAM ADALAH RAHMATAN LIL ALAMIN
turut urun pendapat yah, statusnya bagus cuma statementnya keliru. Allah swt bukanlah sebuah misteri, Dia ada dan eksis. Kemudian tdk pernah ada idealisme spekulatif, idealisme selalu normatif...
@P. Syamsul : (QS : AHZAB 21) "Sungguh benarlah bahwa satu kehidupan Rasul adalah PATRON kehidupan satu2nya sebagai TAULADAN INDAH ..... Bagi siapa yg MAU HIDUP menurutNYA maka dia mendapatkan satu kehidupan HASANAH di Dunia dan HASANAH DIAKHIRAT. ...... pada tekanan BAGI SIAPA YG MAU HIDUP = UMUM MANUSIA SIAPA SAJA, jadi ALQURAN tdk ada paksaan... Baca Selengkapnya .... akan tetapi ALQURAN memberikan PANDANGAN DAN PENILAIAN ..... tergantung ALTERNATIF MANUSIA itu sendiri yg ingin memilih HIDUPNYA ....... mau HIDUP "HAIR atau SYAR"
ALQURAN memberikan PANDANGAN DAN PENILAIAN ..... tergantung ALTERNATIF MANUSIA itu sendiri ini yang menjadi SOAL besar?!! kalau kita juga bebas mentarjih alquran sesuai dengan keinginan kita lalu untuk apa Nabi Muhammad diturunkan?
orang2 yang memiliki keraguan dalam kepercayaannya kepada Tuhan, dan membebaskan dirinya melanglang buana untuk mendifinisikan idelisme Tuhan justru akan semakin menguatkan iman dia terhadap Tuhan itu sendiri. Objectivitas Tuhan itu sendiri bukan semu tapi Nyata. Real. Tetapi level iman atau kepercayaan individu akan idealisme Tuhan itu tergantung individu itu sendiri. Tergantung kebutuhan dia memandang dan mengenali Tuhan. Sayangnya, banyak orang yang mencari eksistensi Tuhan dengan mengecilkan peran Tuhan atau meniadakan Tuhan itu sendiri.
Mengetahui Tuhan (oleh"Sayyid Musawi Lari), mengetahui Tuhan adalah bagian dari 'Aqidah dan wajib hukumnya. Selama ini secara tak sadar kita terjebak pada wilayah tuhan (materialis/palsu) tanpa sedikitpun mau menyentuh dan membongkar wilayah Tuhan (Maha). Sehingga mendorong lahirnya manusia-manusia ber-tuhan palsu (terinspirasi kisah Nabi Ibrahim... Baca Selengkapnya)
Padahal : “Maka pernahkah kamu melihat orang yg menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yg akan memberinya petunjuk sesudah Allah . Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” .
manusia menciptakan tuhan?.....karena manusia penuh dengan kesesatan maka diturunkan nabi nabi untuk memberi petunjuk bagi umatnya....25 nabi dan rasul ternyata belum cukup bagi manusia sehingga masih ada yang tersesat sungguh orang orang tersebut telah tertutup mata hati dan pikirannya sehingga tidak bisa nelihat secara akal......kembalilah kepada al quran dan sunnah.....
Ada pribahasa, kenalilah dirimu, baru kamu bisa mengenal tuhanmu. Manusia sekarang bagaimana bisa mengenal tuhan, mengenal diri sendiri saja sudah tidak mampu. Itu baru mengenal tuhan bukan mengenal Allah ta ala yang memang lebih misteri lagi dari tuhan-tuhan itu.
@all : Kalau kita mau mendiskusikan tentang Tuhan, kita sementara harus menafikkan agama dan ajaran kitab suci, karena itu adalah dogma. Kalau kita membicarakan dari sudut pandang sebuah isi kityab suci agama, saya pikir diskusi tidak akan jalan. Mungkin aku agak sepakat sebagaimana disampaikan oleh Nul Zulhadi Nabi Muhammad adalah seorang yang buta huruf hidup dizaman jahilliyah. Tapi semua sejarah nabi2 tercantum di Alquran, itu bisa diterima akal. Intinya yang ingin kukatakan di sini adalah kita harus melihat dari sudut pandang ilmiah, dan kita harus keluar dari semua ajaran kitab suci, kalau kita ingin mendiskusikan hal ini. Kalu itu kita lakukan kita tak akan terjebak pada subjektifitas sebuah ajaran, atau dogma. Terakhir ingin kusampaikan, bahwa aku sepakat dengan penyampaian Agus Miftach. hehehe......
@Syamsul : Alquran memang bagi umat islam adalah kalamullah yang tidak ada keraguaanya bagi umat muslim, tpi bagaimana dengan umat yang lain ? seringnya pertikian yang terjadi di antara umat agama adalah mereka membawa kebenaran versi mereka masing-masing DAN isi al quran tentang sejarah para nabi terdahulu itu kan hanya kebenaran kita sbg muslim dan tidak menjadi kebenaran untuk umat2 yang lain? dan bukan kesalahan sekecil apa yang kita cari ! tapi bagaimana kebenaran alquraan bisa di rasakan oleh umat-umat yang lain, sebagai mana yang kita pahami ISLAM ADALAH RAHMATAN LIL ALAMIN, AKU SANGAT SEPENDAPAT DENGAN BUNG SYAMSUL ALI DALAM HAL INI. hehehe.........
mereka sekali kali tdk mempunyai pengetahuan ttg hal itu, begitu pula nenek moyang mereka, alangkah jeleknya(buruk) kata2 yg keluar dari mulut mereka, mereka tdk mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
AGUS MIFTACH : Kita mengenal 3 penggalan zaman sepanjang sejarah manusia. Pertama zaman mitologi, yaitu ketika manusia mencoba menerjemahkan n mencari hubungan dg kekuatan2 alam dalam proses dan perubahan sosial. Masih absurd dan fluktuatif. Ini terjadi sekitar abad ke 45-10 SM dimana dunia dipimpin rejim mitologi yg penuh gejolak. Lalu lahirlah ... Baca Selengkapnyazaman aksial ( zaman) dimana lahir agama-agama dan falsafah, berlangsung dari abad 10 SM-8 M, dimana manusia membuat dogma unt melahirkan norma2 sosial yg teratur. Inilah zaman normativisme agama2 yg lebih stabil pada awalnya, kemudian kacau pada akhirnya. Setelah itu lahir world-view baru dari apresiasi akal manusia yg melahirkan saint n teknologi (abad ke 9-20 M) yang melahirkan zaman modern yg mncerahkan dunia, tp msh dng sejumlah kekurangan archetype spt ketidakadilan n kedzaliman. Dan terakhir adl zaman post-modernisme (mulai abad 20-23 M) sbg zaman penyempurnaan thd segala yg telah dicapai umat manusia u sampai p
LANJUTAN AGUS MIFTACH : Dan terakhir adl zaman post-modernisme (mulai abad 20-23 M) sbg zaman penyempurnaan thd segala yg telah dicapai umat manusia u sampai pada tingkat yg lebih tinggi lagi.
Pd dasarnx ALLAH adlh sglnx bgi qt..b... Baca Selengkapnyaæk dunia maupn diakhrat kelak..cuman yg membedkan antara prcaya atau tdk percya adnx tuhan i2 trgntung pd kekuatan iman qt..coba qt byangkan saja dlm hal pncipta'an tdak mungkinkan qt langsung muncul didunia ini tnpa ad yg membuatnx..wong dunia sbsar ini aj ad yg membuatnx.. dan i2 smua sudh ditrangkan/dijelaskan dlm ayat2 ALLAH SWT...dan qt sbgæ orng islam patut mempercyai bahwa ALLAH i2 ada dan kekal abadi..bukan subwh MISTERI...karna i2 smwa sudh di nas kan dlm alqur'an maupn al hadits...
hehehe...bang ainut bisanya cuma ngulang2 kata mas agus miftach. berpendapat sndiri, napa? btw bang ainut menurutku sok berani....knp gak skalian sampeyan pencarian total kembali,melepas yg sudah ada??!!. kalo berani, sampeyan mulai dari nol lagi ajah...xixixi...kalo saya pribadi dah nggak bingung lagi koq....semakin sy banyak membaca n belajar, sy... Baca Selengkapnya semakin yakin dg apa yg saya yakini. menurutku kadang2 kita sok berani, tp bagi siapa yg sudah mengalami rasanya sang maut mendekat, pasti haqqul yakin. btw, diskusi tanpa referensi akan menjadi hambar, tak nyambung.....selamat berlalu kafilah para pencari tuhan....hihihihi
@Arsyad : Kukutip pendapat AM bukan berarti aku tak punya pendapat. Intinya sama, bahwa aku idem dengan AM. Sepakat juga aku kalau diskusi tanpa referensi itu hambar. Dan kini aku memang masih dalam pencarian, mungkin belum mantab. Ini pendapatku : Untuk kisah kisah yang ditulis dalam semua kitab suci misalnya Abraham or Ibrahim yg dihubungkan dng abad ke 21 SM itu juga cuma tokoh fiksi. Tdk ada dlm kenyataan, tdk ada bukti arke-nya. Kitab Yahudi sendiri bukan sumber sejarah, lbh banyak dongeng Ezra, yang hidup pada abad ke 5 SM. Sedang dongeng Musa itu dihubungkan dng abad ke 12 SM. Tdk spt bangsa Aria yg jujur mengatakan bahwa kisah2 dlm kitab suci mereka spt Mahabarata dan Ramayana itu hanya fiksi. Rahib2 Yahudi membohongi dunia dng mengatakan bahwa kisah2 dlm kitab sucinya itu fakta. Padahal hanya sebagian kecil saja yang faktual, sebagian besarnya cuma dongeng atau mitos belaka. Selain kitab kitab bangsa yahudi, untu islam dan nasrani demikian juga, tanpa bukti arkeonya.
@Arsyad : Untuk kitab suci Al-Quran misalnya, selalu disebutkan langit dan bumi. Padahal di alam semesta ini bumi cuman seberapanya. Apakah bumi ini merupakan pusat semesta? karena Mohammad hidup di bumi? Bagaimana dengan milyaran dibagian tata surya lain? Apakah masih mengikuti ajaran Muhammmad?
Pak Ainut: Banyak orang mempertanyakan eksistensi dan idelisme Tuhan untuk mematerialisasikan sifat2 Tuhan. Mungkin untuk mencapai ke-imanan tertinggi, dan mungkin untuk merasa lebih dekat dengan Tuhan. Kebebasan berfikir tidak di larang bukan oleh Tuhan? Tuhan tidak pernah ingin mengambil sifat kemanusiaan kita.
Penamfikan keberadaan Allah sudah ada sejak manusia menjadikan nafsu dan akalnya sebagai puncak kebenaran dengan berbagai profesi ,jabatan,aksesoris kedunian yg meramaikan dan meragukan sudah ada sejak manusia menggunakan akal dan hawa nafsu yg tak terkawal iman,jadi anda bukan satu2 orang yg meragukan Allah sebagai tuhan,dan selamat anda adalah bagian dari orang2 mengalahkan iblis dalam eksitensi beradaan Allah.
aih..aih..bang ainut. bukankah menurut sampeyan: mendiskusikan,dg menafikan agama n kitab suci?? ini yg td sy tanyakan beranikah panjenengan benar2 menafikan agama n kitab suci anda n mnyampaikannya scr trbuka sblm diskusi? atau menafikan sekaligus meyakininya? bisakah argumen ini diterima?
bang ainut, BELUM ditemukannya bukti2 arkeologis ttg ibrahim/abraham bukan berarti TDK BSA ditemukan kan? Atau jangan2 kita (termasuk anda) belum mencari secara serius jurnal2 penelitian arkeologi yg secara lags/tdk lgs berkaitan dg hal tsb? kita tahulah, sains berkembang sangat cepat dan kita akan tertinggal jauh kalo gak mengikutinya..(coba anda bandingkan dg bukti2 arkeologis ttg holocaust. bgmn pendapat anda?)
Bang, Alqur'an memang bukan kumpulan makalah/jurnal ttg sains, walau begitu tdk ada pertentangan antara Al Qur'an dg sains modern. Coba anda sebutkan hal mana yg bertentangan dg sains modern? btw kalo anda mengatakan bhwa Al Qur'an banyak membahas ttg bumi, menurut sy wajar2 saja karena Al Qur'an kan memang harus membumi karena memang ditujukan sebagai pedoman/petunjuk bagi penduduk bumi. bukankah demikian bang ainut?
apa arti semuanya itu...
Padahal : “Maka pernahkah kamu melihat orang yg menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yg akan memberinya petunjuk sesudah Allah . Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” .
Intinya yang ingin kukatakan di sini adalah kita harus melihat dari sudut pandang ilmiah, dan kita harus keluar dari semua ajaran kitab suci, kalau kita ingin mendiskusikan hal ini. Kalu itu kita lakukan kita tak akan terjebak pada subjektifitas sebuah ajaran, atau dogma.
Terakhir ingin kusampaikan, bahwa aku sepakat dengan penyampaian Agus Miftach. hehehe......
Ini pendapatku : Untuk kisah kisah yang ditulis dalam semua kitab suci misalnya Abraham or Ibrahim yg dihubungkan dng abad ke 21 SM itu juga cuma tokoh fiksi. Tdk ada dlm kenyataan, tdk ada bukti arke-nya. Kitab Yahudi sendiri bukan sumber sejarah, lbh banyak dongeng Ezra, yang hidup pada abad ke 5 SM. Sedang dongeng Musa itu dihubungkan dng abad ke 12 SM. Tdk spt bangsa Aria yg jujur mengatakan bahwa kisah2 dlm kitab suci mereka spt Mahabarata dan Ramayana itu hanya fiksi. Rahib2 Yahudi membohongi dunia dng mengatakan bahwa kisah2 dlm kitab sucinya itu fakta. Padahal hanya sebagian kecil saja yang faktual, sebagian besarnya cuma dongeng atau mitos belaka.
Selain kitab kitab bangsa yahudi, untu islam dan nasrani demikian juga, tanpa bukti arkeonya.