Monday, 9 December 2013

Singapura Diguncang Kerusuhan, Belasan Orang Terluka

Kerusuhan di Distrik Little India, Singapura, Minggu 8/12/2013.
Sebuah kerusuhan mengguncang Distrik Little India, di Singapura, pada Minggu malam, 8 Desember 2013 waktu setempat. Aksi huru hara dipicu oleh sekelompok pekerja imigran asal Bangladesh dan India yang emosi melihat seorang warga India tewas akibat ditabrak sebuah bus.

Laman Asia One, Senin 9 Desember 2013 melansir akibat peristiwa kerusuhan tersebut, sebanyak 18 orang terluka dan lima mobil termasuk sebuah ambulans ikut hancur akibat menjadi sasaran amukan massa.

Dalam sebuah video yang dipajang di media sosial, ditampilkan dua mobil polisi yang tengah dibalikkan oleh sekelompok massa.

Menurut pernyataan seorang petugas polisi usai melihat seorang pria India berusia 33 tahun menjadi korban kecelakaan lalu lintas, sekitar ratusan orang langsung menyemuti lokasi.

Mereka menyerang bus dan kendaraan milik polisi, begitu tiba di lokasi kecelakaan. Kendati sebanyak 18 orang dilaporkan terluka, namun tidak ada di antara mereka yang mengalami luka serius.

Sementara sebanyak 27 pekerja asing ditahan polisi akibat berbuat kerusuhan di Singapura. Apabila terbukti bersalah, maka mereka dapat dibui selama tujuh tahun di balik jeruji besi dan menerima hukuman cambuk.

Peristiwa kerusuhan ini turut menyita perhatian Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. Dalam akun Twitternya, Lee menulis tidak ada alasan bagi pelaku untuk berbuat tindakan kekerasan demikian.

"Kejadian apa pun yang menyebabkan peristiwa kerusuhan, tidak ada alasan untuk berbuat rusuh, merusak dan bertindak kriminal," tulis Lee.

Lee pun menyebut bahwa pihaknya akan segera mengidentifikasi pelaku dan menghukum mereka sesuai dengan aturan yang berlaku di Singapura.

Peristiwa kerusuhan yang terjadi di Negeri Singa pada Minggu malam kemarin, merupakan yang terparah sejak peristiwa serupa terjadi tahun 1969 silam. Kerusuhan di tempat umum, sangat jarang terjadi di Singapura lantaran pengawasan yang sangat ketat dari Pemerintahnya.

"Menurut saya, peristiwa yang terjadi semalam sangat tidak dapat ditoleransi," ujar Komisioner Polisi Singapura, Ng Joo Hee.

Menurut Ng, kerusuhan dan aksi pengrusakan bukanlah cara yang selama ini berlaku di sana.

Namun, di saat yang bersamaan, Pemerintah Singapura tidak dapat mengelak bahwa negaranya sangat bergantung kepada tenaga kerja asing, khususnya buruh dari kawasan Asia Tenggara. Mereka umumnya bekerja di beberapa sektor seperti konstruksi.

No comments:

Post a Comment