Tuesday, 21 July 2009

Nur Said Diburu Sejak Penggerebekan Noordin M Top Tahun 2004

Nur Said alias Nur Hasdi alias Nur Hasbi alias Nur Aziz yang diduga sebagai pelaku pengeboman Hotel JW Marriott Jakarta, memang sudah lama diburu polisi. Nur Said telah menjadi target operasi (TO) setelah penggerebekan terhadap Noordin M Top di Wonosobo, Jawa Tengah.

Hal tersebut diungkapkan Ahmad Rafi'i, paman Nur Said, saat ditemui detikcom di rumahnya Dusun Katekan, Desa Katekan, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (21/7/2009).

"Saya sempat diceritai anggota Polres Temanggung, kalau setelah kejadian penggrebekan teroris di Wonosobo itu Nur Said keponakan saya mulai di cari-cari oleh polisi," ujar Ahmad.

Penggrebekan Noordin M Top dilakukan oleh Densus 88 Mabes Polri pada 29 April 2004 di Dusun Binangun, tepatnya Jl Raya Kretek-Wonosobo Km 4 Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Dalam peristiwa itu Abdul Hadi yang merupakan teman satu angkatan Nur Said dan Jabir tewas. Sedangkan Mustafirin yang disebut-sebut sebagai kader pelaku bom bunuh diri Noordin M Top untuk aksi berikutnya berhasil tertangkap oleh polisi.

Sejak peristiwa itu, Nur Said juga menghilang. Dia tidak pernah memberitahu kepada keluarga alamat tempat tinggalnya. Alasanya, keberadaanya saat ini sudah pindah-pindah dan tidak tentu.

"Saya masih ingat waktu penggrebekan di Wonosobo belum terjadi, ada temanya yang datang dari Jakarta. Temannya itu tidak mempunyai identitas atau KTP sehingga harus mencarikan kontrakan lewat Nur Said dengan menggunakan KTP Nur Said," tegas Ahmad.

Pria yang tinggal di belakang rumah orang tua Nur Said berkeyakinan, mulai saat itu Nur Said mengikuti pergerakan kemanapun Noordin M Top pergi. Ahmad menduga, keponakannya itu menggantikan posisi Mustafirin.

Ahmad juga yakin Nur Said terlibat jaringan terorisme Noordin M Top. Sebab saat polisi melakukan penggerebekan di Kota Semarang, tepatnya di sebuh rumah kontrakan di Jl Pamularsih Semarang, nama keponakanya juga disebut-sebut dengan nama alias Nur Aziz.

"Apalagi dia juga mengaku kepada mertua dan ibunya sempat membuka usaha sebagai tukang kunci dan penjual kacamata di Semarang," tutur Ahmad.

Saat itu pula beberapa petugas kepolisian juga datang untuk memastikan apakah Nur Said ada di kampung halamanya atau tidak. Namun, polisi tidak berhasil mengendus di mana keberadaan Nur Said.

Dugaan paman Nur Said semakin kuat manakala tim Densus 88 kembali berhasil melakukan penangkapan seorang teroris bernama Abu Nasim alias Abu Najab alias Seno Aji alias Asma Aji pada 23 Februari 2008 sekitar pukul 14.00 WIB di Dusun Lembu Jati, Kecamatan Banaran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

"Di situ sempat dijadikan latihan perang menurut polisi yang menemui saya itu. Menurut keterangan kakak wanitanya yang tinggal dekat desa itu, Nur Said sering mampir ke rumahnya," ungkap Ahmad. Namun dia menolak menyebutkan siapa nama kakak wanitanya itu.

No comments:

Post a Comment