Narapidana bom Bali II Muhammad Cholily alas Yahya Antoni (28) diperiksa polisi terkait dengan bom yang mengguncang di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton. Cholily yang merupakan kurir bom Dr Azhari ini diperiksa secara tertutup.
Pemeriksaan Cholily dilakukan di Lapas Lowokwaru, Malang, Senin (20/7/2009) pagi ini. Dia diperiksa terkait jaringan Noordin M Top yang diduga sebagai pelaku teror hingga menewaskan 9 orang.
Menurut sumber di kepolisian, pemeriksaan terhadap warga Jalan Jodipan, Kota Malang ini seputar jaringan yang terlibat dalam aksi teror tersebut. Serta jenis bom yang digunakan kelompok yang kini diburu oleh aparat kepolisian itu.
Pemeriksaan selama 2 jam ini juga termasuk mengenai keterlibatan Nurhasbi alas Nur Sahid yang diduga menjadi pelaku bom bunuh diri. Kendati demikian polisi enggan membeberkan hasil dari pemeriksaan. "Kami memeriksa dia karena diduga terkait dengan jaringan tersebut," ujar dia.
Seperti diketahui Cholily merupakan kurir bom yang dibuat Dr Azhari. Dia tertangkap di perbatasan Semarang-Demak pada 9 Nopember 2005 silam.
Dari pria ini juga, akhirnya polisi mengungkap persembunyian Dr Azhari di Jalan Flamboyan, Kota Batu.
Sementara itu Kapolwil Malang Kombes POl Rusli Nasution ketika dikonfirmasi detiksurabaya.com melalui telpon gengamnya membenarkan pemeriksaan Cholily terkait peledakkan bom di Jakarta.
"Pelaku teror dimungkinkan mempunyai kaitan dengan Cholily. Apakah mereka berkunjung menyamar sebagai keluarga selama Cholily menghuni lapas," ungkap Mantan Direskrim POlda Jatim ini.
Cholily dipindahkan ke Lapas Lowokaru Malang sejak 10 Oktober 2008, setelah sebelumnya ditahan di Lapas Kroboan Bali untuk menjalani vonis selama 18 tahun penjara. Bersama para napi lainnya, Cholily menempati blok 12 dengan mendapat penjagaan ketat.
No comments:
Post a Comment