Ponpes Ngruki Siap Buka Buku Induk Siswa
Pengurus Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Jawa Tengah, gerah juga dengan tudingan bahwa salah satu calon tersangka pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton adalah alumnus lembaga pendidikan Islam itu.
Untuk membuktikan bahwa tuduhan itu tidak benar, maka pihak Ponpes Al Mukmin siap membuka buku induk siswa. "Ponpes siap membuka buku induk siswa untuk menegaskan nama sesuai abjad tersebut. Apakah ada nama Nur Hasbi, Nur Hasdi, Nur Sahid atau nama-nama serupa lainnya," ujar Wakil Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sholeh Ibrahim kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah.
Namun pihak pesantren baru bersedia membuka buku induk hanya kepada keluarga yang bersangkutan. Tidak kepada pihak berwajib atau pihak lain. "Dengan catatan yang meminta menunjukkan buku induk siswa adalah keluarganya sendiri," tegasnya.
Menurut Sholeh, Ponpes Al Mukmin memang memiliki banyak santri asal Temanggung. Tapi, tidak ada satu pun nama santri yang menyerupai atau serupa dengan identitas calon tersangka bom bunuh diri di Kuningan, Jakarta. "Kalau memang betul pelaku tersebut alumnus ponpes, pihak ponpes siap mengakui dan tidak akan menutup-nutupinya," ujarnya.
Sholeh mencontohkan, pihaknya akan berlaku sama seperti dalam kasus pengeboman Hotel JW Marriott pertama yang melibatkan alumnus Ponpes Al Mukmin. "Seperti pihak ponpes mengakui nama Mukhlas dan Asmal Latin bin Tsani sebagai alumnus Al Mukmin," ungkapnya.
Kesiapan pihak ponpes menunjukkan buku induk siswa bukan berangkat atas kekesalan menyeruaknya tudingan keterlibatan alumnus Ponpes Ngruki dalam pengeboman di Kuningan. Melainkan pada sikap bersikeras pihak keluarga yang menyatakan anaknya pernah menimba ilmu di Ponpes Al Mukmin.
No comments:
Post a Comment