Mertua Nur Said, Siti Lestari, tidak percaya bahwa suami putri keduanya itu sebagai pelaku bom di Hotel JW Marriott. Namun, yang meresahkan saat ini, Siti dan keluarganya tidak bisa menghubungi anaknya, Dwi Prastiwi, yang juga istri Nur Said itu.
"Dalam situasi seperti ini saya tinggal berharap Dwi menghubungi saya untuk menjelaskan bahwa dia bersama keluarga dalam kondisi baik-baik," kata Siti Lestari sambil menahan tangis saat ditemui wartawan di rumahnya, Dusun Tempel Rt 18 Rw 7, Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, Jateng, Senin (20/7/2009).
Gesang, adik Dwi, mengaku sangat sulit menghubungi kakaknya. Hingga saat ini, Gesang masih belum berhasil menghubungi telepon kakaknya. Telepon kakaknya tulalit.
Setelah menikah dengan Nur Said, Dwi memang jarang pulang ke rumah di Klaten. Dia bersama Nur Said sempat pulang ke Klaten pada tahun 2005 lalu. Namun, saat itu, Dwi dan Nur Said hanya singgah, tidak sampai sehari di Klaten.
Menurut Gesang, praktis selama ini komunikasi keluarga dengan Dwi hanya dilakukan melalui telepon genggam. Namun, anehnya, yang selalu telepon ke Klaten adalah Dwi. Telepon genggam Dwi selalu tidak bisa dihubungi. Dwi juga selalu menggunakan HP dengan nomor yang berbeda.
"Selama ini kalau komunikasi dengan Mbak Dwi dilakukan via HP. Tapi yang telepon selalu Mbak Dwi, nomornya ganti-ganti. Nomor terakhir yang dipakai Mbak Dwi, ketika saya hubungi tidak aktif," ujar dia. Gesang mengaku kakaknya bertelepon terakhir kalinya beberapa bulan lalu.
Gara-gara diduga Nur Said sebagai pelaku, keluarga sangat terkejut. Karena itu, Gesang berharap polisi segera memastikan siapa pelaku aksi pemboman itu sehingga keluarga segera mendapat kepastian.
Nur Said menikahi Dwi Prastiwi pada tahun 2000. Selama ini pihak keluarga tidak mengetahui alamat pasti mereka tinggal. Namun, Dwi pernah mengaku tinggal di Semarang.
Nur Said alias Nur Sahid alias Nuri Hasdi alias Nur Hasbi alias Nurdin Aziz berasal dari Temanggung. Pihak keluarga di Temanggung juga mengaku bahwa Nur Said sudah tidak pernah pulang selama empat tahun.
No comments:
Post a Comment