Sunday 31 July 2011

PENDERITA DIABETES RENTAN TERKENA GAGAL GINJAL

.Sekitar 20-30 persen pasien diabetes tipe 1 dan tipe 2 bisa menderita nefropati diabetik alias kebocoran ginjal. Gejala nefropati diabetik baru terasa setelah ginjal penderita rusak parah.
Tingkat kebocoran ginjal aki­bat penyakit diabetes cukup ting­gi sebesar 20-30 persen. Ada em­pat pilar penatalaksanaan dia­betes mellitus (DM) yang perlu dilakukan, yaitu edukasi, nutrisi, aktivitas fisik dan pengobatan.
“Tindakan tersebut sebaiknya dilaksanakan guna mencegah kebocoran ginjal,” kata dr Bu­diman Darmowidjojo di sela se­minar “Menghindari Keru­sa­kan Ginjal Pada Pasien Diabetes Mel­litus”, di Jakarta,  Rabu (27/7).
Dokter spesialis penyakit da­lam dari Divisi Metabolik En­dokrin Departemen Ilmu Pe­nya­kit dalam FK-UI ini menge­mu­kakan, pemeriksaan tekanan darah, kadar gula, dan kadar lemak dalam tubuh sebaiknya rutin dilakukan guna mencegah penurunan fungsi ginjal.
Dijelaskan, penyakit ginjal diabetik adalah gangguan fungsi ginjal  yang menyebabkan fungsi penya­ringan, pembuangan dan hor­monal ginjal terganggu. Gang­­guan ini bisa mengakibatkan rang­sangan pembuatan sel darah me­rah di sumsum tulang menu­run sehingga terjadi gejala anemia.
“Gagal ginjal berupa kebo­co­ran selaput penyaring darah pada ginjal me­ngakibatkan gangguan penge­luaran zat racun lewat urin,” terangnya.
Aki­batnya, lanjut dr Budiman, zat-zat racun itu tertim­bun dalam darah dan me­nim­bulkan risiko kematian. Ka­rena itu, penderita perlu cuci da­rah (hemodialisis) untuk mem­buang zat-zat racun yang me­numpuk.
Beberapa gejala awal penum­pukan zat racun, antara lain, sulit tidur, selera makan berkurang, sakit perut, lesu, dan sulit ber­konsentrasi. Deteksi dini yang dianjurkan adalah mengukur kadar mikroalbuminuria (protein dalam urine).
Dokter spesialis penyakit da­lam metabolik en­dokrinologi Imam Subektip me­ngatakan, penderita nefropati harus meng­hindari zat yang bisa mem­per­parah kerusakan ginjal. Misal­nya, pewarna kontras yang digu­nakan untuk rontgen, obat anti-infla­masi nonsteroid dan obat-obatan yang belum di­ketahui efek sam­pingnya.
“Kebocoran ginjal cukup ber­bahaya jika tidak segera di­ta­ngani. Si penderita wajib me­lakukan cek darah secara rutin dan menjalani pola hidup yang sehat,” ujar dr Imam.
Menurutnya, faktor utama tim­bulnya diabetes adalah karena gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan makanan yang mengan­dung kalori tinggi dan kurang berolah raga. Meskipun faktor ke­turunan berkontribusi, tetapi dia­betes tidak akan muncul bila tidak ada faktor pencetus, yakni gaya hidup yang tidak sehat. 

No comments:

Post a Comment