Saturday 26 January 2013

Fenomena Unik Batu Yang Berjalan Sendiri di Racetrack Playa

Sailing stones (Batu Berlayar/Berjalan), batu bergeser dan batu bergerak semua mengacu pada sebuah fenomena geologi yang unik, di mana batu bergerak dengan trek yang panjang sepanjang dasar lembah dengan mulus, tanpa campur tangan manusia atau hewan. Sailing stones telah dicatat dan dipelajari di sejumlah tempat, di mana jumlah dan panjang alur perjalanan tercatat. Kekuatan di balik gerakan Batu tersebut merupakan misteri dan subjek penelitian dengan beberapa hipotesis.

Racetrack Playa adalah dasar tanah sangat datar dan kering terletak di atas sisi barat laut dari Death Valley, di Death Valley National Park, California. Playa terkenal karena salah satu misteri yang paling aneh dari planet Bumi. Batuan ini dapat ditemukan di tanah datar playa dengan jejak yang panjang di belakangnya.

Meskipun tidak ada yang pernah benar-benar melihat pergerakan Batu, trek berkelok-kelok tertinggal di permukaan tanah membuktikan aktivitas mereka. Beberapa batuan berat beberapa ratus pound dan telah menempuh perjalanan sejauh 1.500 meter.
Batu-batu bergerak hanya setiap dua atau tiga tahun dan trek yang paling berkembang lebih dari tiga atau empat tahun. Batu yang kasar meninggalkan trek lurus sementara Batu yang mulus berjalan dengan arah yang berbeda-beda. Batu kadang berbalik, memperlihatkan sudut lain dari tanah dan meninggalkan trek yang berbeda.

Jalur berlainan, baik arah dan panjangnya. Terkadang Batu yang berdampingan dapat bergerak parallel, sebelum tiba-tiba berubah arah ke kiri, kanan, atau bahkan kembali arah asalnya. Panjang jejak juga bervariasi meskipun dua batu berukuran dan berbentuk hampir sama mungkin perjalanan seragam, maka salah satu bisa bergerak maju atau berhenti di jalurnya.

Meskipun penyelidikan ilmiah di masa kini telah dilakukan, fenomena ini membuat penasaran dan telah membingungkan komunitas geologi dan pengunjung. Sampai hari ini, tak seorang pun yang pernah melihat batu bergerak. Namun sebagai pengganti saksi mata, teori yang tak terhitung jumlahnya telah diajukan selama bertahun-tahun dalam upaya untuk menjelaskan alasan di balik itu.

Satu teori awal adalah bahwa batu-batu itu didorong oleh gravitasi, meluncur menuruni lereng bertahap selama jangka waktu yang panjang. Namun teori ini tidak benar ketika terungkap bahwa ujung utara playa sebenarnya beberapa cm lebih tinggi dari ujung selatan dan bahwa sebagian besar batuan sebenarnya begerak menanjak.

Suatu Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi langka, hujan dan kondisi angin memungkinkan batu untuk bergerak. Sebuah hujan sekitar 1/2 inci, akan membasahi permukaan playa, membuat permukaan dengan jelas sangat licin. 

Angin kencang dengan kecepatan 50 mph atau lebih, mungkin membuat batu-batu besar tergelincir di sepanjang lumpur licin. Pada ketinggian 3.700 meter, angin kencang bisa menyapu playa pada 70 mil per jam. Tetapi bahkan hembusan angin kecil dapat memindahkan batu.

Sementara banyak hipotesis yang kuat, namun sampai seseorang benar-benar menyaksikan, banyak yang tidak tahu pasti bagaimana batu-batu raksasa itu berlayar di sekitar tanah datar di Death Valley National Park.

Ajaib, Kucing Melahirkan Anak Ayam

Benar-benar ajaib. Seekor induk kucing di Situbondo membuat keanehan karena telah melahirkan seekor anak ayam. Dari empat bayi yang dilahirkan induk kucing milik seorang janda bernama Jumani (44) itu, hanya satu yang berwujud anak ayam. Sedangkan 3 ekor lainnya bayi kucing. 

Merebaknya kabar kucing melahirkan anak ayam langsung menghebohkan warga hingga banyak yang berdatangan ke rumah Jumani di Desa Semiring, Kecamatan Mangaran. Warga berbondong-bondong untuk melihat anak ayam yang dilahirkan sang induk kucing yang berbulu dominasi putih.

"Saya tidak mengada-ada, anak ayam itu benar-benar dilahirkan kucing milik saya. Buat apa saya berbohong, saya ini orang awam, pak. Tidak punya maksud apa-apa. Makanya saya tidak mau memaksa orang untuk percaya. Saya justru risih banyak orang yang melihat. Takut induknya tidak mau lagi sama anaknya," kata sang pemilik, Jumani kepada detikSurabaya.com di rumahnya, Sabtu (26/1/2013).

Awalnya, sang pemilik juga tidak percaya induk kucing piaraannya telah melahirkan anak ayam. Menurut Jumani, dirinya baru tahu induk kucing telah melahirkan beberapa saat kemudian. Saat itu dia mendengar suara anak ayam berbunyi dari dalam lemari pakaiannya. Setelah dilihat ternyata induk kucingnya melahirkan dalam lemari itu. 

Betapa terkejutnya, saat tahu kalau 4 ekor anak yang dilahirkan induk kucing itu, satu diantaranya berupa anak ayam. Saat dilihat sang pemilik kondisi induk kucing dan semua anak kucing masih dalam keadaan basah.

"Anak ayamnya itu juga masih basah. Waktu saya lihat semuanya masih dijilati sama induknya, termasuk anak ayam itu. Tidak ada pecahan telur, saya yakin anak ayam itu langsung lahir dari rahim induk kucing itu. Lahirnya Rabu (23/1/2013) lalu, tapi saya tidak bilang ke siapa-siapa, hanya satu keluarga yang tahu. Baru kemarin banyak orang yang datang, tidak tahu siapa yang menyebarkan," tandas Jumani.

Pantauan detikSurabaya.com, rumah Jumani memang masih terus didatangi warga yang ingin melihat kucing ajaib tersebut hingga Sabtu (26/1/2013) siang. Bersama empat anaknya, sang induk kucing tampak masih berada di tempat 'persalinannya' yakni di dalam lemari pakaian sang pemilik. 

Sang induk terlihat cukup sayang terhadap anak-anaknya, termasuk si anak ayam. Saat si anak ayam berwarna hitam itu agak menjauh, sang induk akan menggiring ke dekatnya menggunakan kaki depannya.

Dari bentuknya, anak ayam yang dilahirkan induk kucing itu sama persis dengan lazimnya anak ayam kebanyakan. Hanya bagian wajahnya yang sedikit berbeda. Wajah anak ayam yang dilahirkan induk kucing itu memiliki wajah mirip dengan burung hantu. Bulu-bulunya juga tampak lebih halus dan mengkilat.

"Mukanya seperti burung hantu. Tadi waktu banyak warga yang melihat, induknya seperti risih. Anak ayam itu ditarik ke dekatnya, malah kadang juga didekap di bawah kedua kaki depannya. Kalau bukan anaknya, jelas anak ayam itu sudah dicakar sama induk kucing itu. Anak ayamnya juga pasti terus berbunyi cari induknya," tandas Sing Rizal, seorang warga.

Anehnya lagi, anak ayam itu terkadang juga terlihat seperti mematuk-matuk puting susu induknya. Itu biasa dilakukan jika ketiga anak kucing yang lain menyusu ke induknya. Jumani menduga anak ayam itu juga menyusu ke induk kucing itu. Karenanya tiga hari sejak dilahirkan Jumani tidak memberinya pakan untuk anak ayam itu. Dia baru memberinya beras bercampur jagung sebagai pakan anak ayam sejak tadi pagi.

"Baru tadi saya kasih pakan beras jagung. Karena kata orang-orang anak ayamnya khawatir lemes dan mati. Sebelum kejadian ini saya tidak punya firasat apa-apa," ujar Jumani.

Sebelum melahirkan anak ayam, induk kucing yang dipelihara Jumani sejak masih kecil itu sebenarnya sudah pernah tiga kali melahirkan. Setiap beranak induk kucing itu melahirkan 3 hingga 4 ekor anak kucing. Baru kali ini kucing kesayangannya itu menunjukkan keanehan dengan melahirkan anak ayam. Jumani sendiri emoh menjual anak ayam yang diyakini lahir dari anak kucing piaraannya. Dia akan memeliharanya hingga anak ayam itu menjadi dewasa.

"Sebelum melahirkan, saya sempat meminta ibu membuang induk kucing itu. Karena kalau melahirkan anaknya selalu banyak, 3 sampai 4 ekor. Tapi ibu menolak dan membiarkan induk kucing tetap berada di rumah sampai melahirkan. Tidak tahunya lahir anak ayam," tandas M Khalik, seorang anak Jumani.

Mengapa Perempuan Amerika Boleh Maju Berperang. Jika tak ikut berperang, karir militer mereka mandeg

Seorang perempuan prajurit AS membaca majalah wanita saat bertugas di Afganistan
Bila pernah menonton film "G.I Jane," Anda pasti terpikat dengan peran Demi Moore sebagai seorang perempuan yang berjuang mati-matian menjadi prajurit tempur bagi pasukan khusus AS. Dengan berkepala plontos dan postur berotot, dia harus menjalani berbagai cobaan dari para instruktur laki-laki - mulai dari pelecehan ringan hingga dihajar habis-habisan - sebelum akhirnya bisa berlaga di medan tempur sungguhan. 

Film garapan Ridley Scott itu sudah lama ditayangkan, yakni pada 1997. Butuh belasan tahun lagi bagi para perempuan Amerika bahwa menjadi pasukan tempur di garis depan bukan di film semata, melainkan sudah menjadi peluang nyata untuk menjalani dan merasakannya sendiri. 

Pemerintah AS kini sudah membolehkan perempuan untuk berlaga di garis depan peperangan menjadi prajurit tempur. Bagi kalangan pejuang hak-hak perempuan, ini adalah suatu terobosan karena selama ini kaum hawa hanya dipandang sebelah mata di dunia kemiliteran. Jenjang karir mereka tidak bisa berkembang seperti laki-laki lantaran tidak punya pengalaman bertempur. 

Diumumkan di Gedung Pentagon, Washington DC, pada Kamis sore waktu setempat, Menteri Pertahanan Leon Panetta mengatakan bahwa kebijakan ini sekaligus mencabut larangan resmi yang dibuat pada 1994 atas keikutsertaan perempuan di garis depan pertempuran. 

Menhan Panetta rupanya sudah menampung banyak keluhan dari para perempuan mengenai mandeknya karir mereka di kemiliteran. "Saya secara fundamental yakin bahwa militer kita [AS] akan lebih efektif bila kesuksesan semata-mata diukur dari kemampuan dan kualifikasi serta kinerja," kata Panetta kepada para wartawan, seperti dikutip stasiun berita BBC

Dia mengumumkan kebijakan baru pemerintah itu bersama dengan Ketua Gabungan Para Kepala Staf Militer AS, Jenderal Martin Dempsey. Panetta mengingatkan kebijakan ini pantas dikeluarkan mengingat perjuangan dan pengorbanan kaum perempuan Amerika di medan perang dalam beberapa tahun terakhir sudah terbukti, terutama bersamaan dengan operasi militer AS di Irak dan Afganistan.

"Mereka bertugas, mereka terluka, dan mereka juga gugur bersama yang lain. Kini waktunya untuk mengakui realitas itu," kata Panetta, sambil mengingatkan bahwa hingga kini 152 perempuan Amerika yang berseragam tentara gugur di Irak dan Afganistan, walau mereka tidak berlaga di garis depan. 

Walau pemerintah sudah membolehkan, tidak berarti para perempuan serta merta bisa langsung ikut dinas tempur di semua kesatuan. Ada beberapa unit militer yang masih butuh proses beberapa tahun untuk penyesuaian. 

Beberapa kesatuan tahun ini sudah siap menerima perempuan masuk ke unit tempur. Namun, ada beberapa satuan - terutama pasukan elit seperti Navy Seals dan Delta Force - yang masih butuh waktu. 

Namun, Menhan Panetta - yang tahun ini segera pensiun - meminta semua petinggi militer untuk membuat laporan dan menyerahkannya pada 15 Mei mendatang dalam penyesuaian proses menerima dan mempersiapkan perempuan sebagai prajurit tempur. Panetta berharap semua kesatuan bisa seluruhnya siap mulai 2016. 

Beragam Tanggapan
Kebijakan ini disambut hangat oleh Presiden Barack Obama, yang baru dilantik untuk periode kedua pada 20 Januari 2013. Dia menyebutkan sebagai langkah yang bersejarah. "Terobosan ini mencerminkan pengabdian yang berani dan patriotik kaum perempuan selama lebih dari dua ratus tahun sejarah Amerika dan peran perempuan yang sangat diperlukan dalam militer masa kini," lanjut Obama. 

Terobosan yang diumumkan pemerintah itu tidak lepas dari upaya hukum sejumlah perempuan berseragam militer dalam menuntut keadilan untuk berkarya dan berkarir. Pada November 2012, empat perempuan menggugat secara hukum Departemen Pertahanan soal larangan kaum hawa menjadi prajurit tempur. Langkah itu dianggap inkonstitusional. 

Salah seorang penggugat, Kapten Zoe Bedell, mengaku bahwa larangan itu telah membuat dia tidak bisa melanjutkan jenjang karir yang lebih tinggi sebagai personel Marinir AS. Selama perang di Irak dan Afganistan, perempuan prajurit AS hanya bertugas sebagai tenaga pendukung, entah itu personel medis, polisi militer dan staf intelijen. 

Ada yang bekerja sampai ke garis depan pertempuran, namun tidak secara resmi ditugaskan ke sana. Itulah mengapa karir perempuan prajurit seperti Bedell tidak sampai berkembang, sedikit sekali dari mereka yang bisa menjadi perwira tinggi berpangkat jenderal. Dari 1,4 juta personel militer aktif AS, hanya 14% berjenis kelamin perempuan.    

Hingga 2012, BBC mencatat, sudah lebih dari 800 perempuan prajurit AS yang luka-luka dan lebih dari 150 tewas di Irak dan Afganistan. Salah satu yang luka fatal adalah Tammy Duckworth. 

Kedua kakinya terpaksa diamputasi setelah helikopter Black Hawk yang dia piloti ditembak jatuh oleh musuh saat berdinas di Irak pada 2004. Pensiun dari dunia militer dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel, Duckworth sempat aktif di organisasi veteran perang sebelum akhirnya sukses menjadi anggota DPR dan dilantik pada 3 Januari 2013. 

Para perempuan prajurit AS tentu menyambut baik kebijakan baru pemerintah mereka. Mayor Mary Hegar, pilot helikopter untuk Garda Nasional Udara California, menyebutnya sebagai "lompatan jauh ke depan." 

Dia turut bergabung dalam kelompok American Civil Liberties dalam menuntut pemerintah memberi kesempatan setara kepada perempuan yang berdinas militer, termasuk menjadi prajurit tempur. Kini, Hegar menunggu seberapa serius para jenderal dan komandan militer menindaklanjuti keputusan dari Pentagon. "Akan ada penghalang-penghalang di masa depan," lanjut Hegar, seperti dikutip kantor berita Reuters.  

Namun tidak semua perempuan Amerika yang senang dengan pengumuman pemerintah itu. Kelompok konservatif Concerned Women for America Legislative Action Committee menilai langkah tersebut bisa mengurangi kualitas militer dalam melindungi AS. 

"Militer kita tidak bisa terus-terusan memilih eksperimentasi sosial dan pembenaran politis di atas kesiapan tempur," kata Penny Nance sebagai pemimpin kelompok. 

Seorang perempuan yang menjadi perwira Angkatan Laut AS, Suzanne Lachelier, mengingatkan bahwa tanpa diberi tugas sebagai prajurit tempur, para kaum hawa yang bertugas di Afganistan dan Irak sudah menjalani tugas yang berbahaya dan mempertaruhkan nyawa mereka. 

"Banyak dari kami menjadi sasaran utama musuh karena mereka ingin memutus pasokan logistik, sedangkan kaum kami rata-rata bertugas sebagai supir truk maupun pilot pesawat pembawa logistik yang harus terbang rendah. Itu tugas berbahaya yang membuat mereka jadi target," kata Lachelier, yang berdinas di belakang meja sebagai konsultan hukum di Angkatan Laut.    

"Rekayasa Langit" untuk Redam Banjir Jakarta. Banjir terus menghantui Jakarta. Saatnya awan direkayasa

Banjir masih menghantui warga Jakarta
Banjir terus menghantui warga Jakarta. Hujan lebat diprediksi kembali mengguyur Ibu Kota pada 27 Januari 2013. Padahal, banjir yang terjadi sejak Kamis pekan lalu masih menggenangi sejumlah wilayah Jakarta.

"Kami sudah membahas mengenai kondisi ini. Ada potensi kenaikan curah hujan pada akhir pekan ini," kata Kepala Sub-bidang Cuaca Ekstrem BMKG, Kukuh Rubidianto, Kamis 24 Januari 2013.

Selain curah hujan, kekhawatiran juga disebabkan naiknya ketinggian air laut di pantai utara Jakarta. Kondisi itu dipengaruhi oleh posisi bulan pada bumi. Saat ini, air laut di utara Jakarta sudah naik dengan ketinggiannya sekitar 1 meter.

"Air pasangnya sudah terjadi pada 23 Januari kemarin, diprediksi akan terjadi hingga 27 Januari," kata Kukuh. Meluapnya air laut ini dipastikan menghambat pembuangan air hujan.

Kukuh mengimbau warga yang tinggal di pesisir pantai harus meningkatkan kewaspadaan. "Tingkatkan kewaspadaan, pesisir pantai akan tergenang. Secara umum hujan ringan dan sedang dan cenderung meningkat pada malam dan dini hari," katanya lagi.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, melakukan persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementrian Pekerjaan Umum untuk menyikapi prediksi banjir besar pada 27 Januari itu. "Persiapan-persiapan dari skenario terburuk, harus diantisipasi," kata Jokowi.

Dia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati menghadapi semua kemungkinan terburuk dari banjir tersebut. "Tetapi semoga tidak terjadi. Kami sudah rapat dengan PU, yang berkaitan dengan air kan Kementrian PU," ujar Jokowi.

Seberapa besar

Meski diprediksi akan turun hujan lebat, Kukuh memprediksi tidak akan terjadi banjir besar seperti pada Kamis pekan lalu. Sebab, hujan yang diperkirakan turun dengan lebat pada tanggal tersebut diprediksi tidak merata.

Wilayah yang diperkirakan mengalami hujan lebat antara lain kawasan Depok dan wilayah utara Jakarta. "Sementara, daerah lain di Jabodetabek diprediksi akan turun hujan ringan hingga sedang pada tanggal tersebut," kata Kukuh.

Selain itu, dia menambahkan, hujan pada 27 Januari itu juga belum tentu menyebabkan banjir parah seperti sebelumnya. "Sebenarnya kami tidak prediksi banjir. Namun, untuk daerah yang sudah jadi langganan banjir tetap harus waspada, apalagi di wilayah utara Jakarta ada rob (pasang laut)," kata dia.

"Apakah akan menyebabkan banjir besar seperti Kamis yang lalu, mungkin tidak sampai separah itu, kecuali ada tanggul jebol."

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan kecil kemungkinan Jakarta banjir besar pada 27 Januari mendatang. Menurut dia, pada 27 Januari mendatang memang akan ada air laut pasang mulai pukul 05.00 WIB dan mencapai puncak pukul 08.00-10.00 WIB. "Setinggi 1 meter dari normalnya," kata dia.

Tapi, tambah dia, ketinggian itu bukan pasang maksimum. Pasang maksimum justru terjadi pada 24-25 Januari yang lalu dengan ketinggian 1,1 meter. "Pada 26-28 Januari berkisar 1 meter," jelas pria yang juga merupakan profesor di bidang hidrologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini.

Selain itu, siklon tropis tidak ada di selatan Indonesia. "Indeks cold surge (seruak dingin) di Hongkong juga tidak terdeteksi. Jika ada, maka akan ada perambatan cold surge ke daerah selatan ekuator yang terjadi setelah 4-6 hari. Kemudian Pulau Jawa akan mengalami curah hujan yang besar," jelas Sutopo.

Demikian pula indeks Madden Julian Oscillation (MJO) yang negatif. Sutopo menjelaskan, MJO adalah sebuah osilasi yang berperiode 40-50 hari, yang dalam beberapa kasus bisa melebar menjadi 30-60 hari. "Gugus awan konveksi diproduksi di atas Samudera Hindia (sebelah barat Indonesia) kemudian bergerak ke arah timur di sepanjang ekuator untuk menempuh satu siklus putar dengan periode 40-50 hari."

Dengan 3 faktor iklim tersebut, Sutopo menilai, kecil peluangnya curah hujan ektrem terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya seperti halnya curah hujan tahun 2007 yang menyebabkan banjir besar di Jakarta.

Rekayasa Langit

Meski demikian, pemerintah tetap melakukan antisipasi terhadap kemungkinan banjir seperti yang diprediksi itu. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan sejumlah lembaga terkait akan menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau "rekayasa langit" untuk mengurangi tingginya curah hujan yang diprediksi bakal terjadi di Jakarta. 

Rekayasa cuaca yang mulai dilakukan pada Sabtu hingga kondisi cuaca di langit Ibu Kota cerah. Tujuannya, untuk mengurangi risiko banjir di Ibu Kota. "Kami akan mengkondisikan awan yang akan masuk maupun yang berada di wilayah Jakarta," kata Kepala Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan BPPT, Tri Handoko Seto, kepadaVIVAnews.

Menurut dia, awan yang akan masuk ke wilayah Ibu Kota akan dipercepat menjadi hujan. Awan dari luar yang menuju Jakarta akan ditaburi bahan semai (zat yang bisa mengubah awan menjadi hujan). "Kami taburi bahan semai dari pesawat Herciles TNI, sehingga awan itu cepat menjadi hujan dan tidak terjadi di wilayah Jabodetabek," kata dia. Selain itu, metode ini juga bisa menggunakan Ground Base Generator (GBG).

Sementara, awan yang tumbuh di atas wilayah Jakarta juga akan direkayasa. Awan di atas Ibu Kota akan dibuat supaya tidak menjadi hujan. "Kita taburi partikel halus yang bisa membuat awan berpendar dibawa angin menjauh dari atas Jakarta," kata dia.

Tri Handoko mengatakan, metode-metode itu telah diuji coba di sejumlah negara dan berhasil. Sementara, di Indonesia, rekayasa serupa pernah dilakukan di Palembang, Sumatera Selatan, pada saat pagelaran SEA Games. "Pengalaman di Jakabaring, karena cakupannya kecil, bisa mengurangi curah hujan sekitar 80%. Tetapi untuk Jakarta yang lebih luas, target kami hanya 30%, syukur kalau lebih," katanya.

Sumber Petaka Banjir Jakarta. Dari vila di Puncak sampai sungai dangkal. Apa aksi selanjutnya?

Tri Susanto, dan tiga rekannya sibuk mematikan panel listrik di basement satu di Gedung United Overseas Bank (UOB), Kamis pagi, pekan lalu. Hujan mengguyur Jakarta sejak malam. Di pekarangan gedung 48 lantai itu, air mulai tergenang. Para pekerja listrik  itu harus bekerja cepat, agar kabel basah tak membawa petaka.
Baru saja kelar, Tri dan kawan-kawannya kaget. Dari luar, air menerjang ke basement itu, seperti ditumpahkan dari bejana raksasa. Coklat. Keruh. Tiap sudut  ruang bawah itu disapu air, yang lalu mengucur ke empat lapis kolong lainnya.  Sebentar lagi, pikir Tri, empat tingkat ruang bawah itu pasti jadi kolam raksasa.
Tanpa pikir panjang, Tri dan rekannya lari menyelamatkan diri. Mereka berkejaran dengan derasnya gelombang air. Ketiganya berhenti berlari, ketika melihat seorang pengemudi terjebak. Mobilnya terhalang tembok. Tri dan rekannya menolong dengan menarik mobil itu pakai selang hidran.
Tapi Tri dan tiga temannya itu justru diseret arus. Tri dan Tito Fitrianto terdampar di pojok. Dua rekan lain, tetap di tengah koridor, dan beruntung bisa meraih tali yang diulurkan petugas keamanan. “Dua teman saya berhasil selamat, dan keluar dari basement satu," kata Tri kepada VIVAnews di rumahnya, Cilodong, Depok, Kamis 23 Januari 2013.
Saat itu, Tri dan Tito terancam tamat. Air sudah setinggi leher. Tri panik, karena tak bisa berenang. Ruang basement itu gelap. Tito mencari jalan keluar melalui salah satu cerobong. Tapi Tri tertinggal. "Saya menangis, dan bilang ke Tito supaya tidak meninggalkan saya," ujar Tri dengan mata berkaca-kaca.
Tri meraba setiap benda. Dia mencari jalan menuju tangga eskalator. Dia menyelam. "Butuh empat kali percobaan bagi agar bisa menyelam, karena saya tidak bisa berenang, dan nafas sudah mulai sesak," ujarnya. Tri akhirnya selamat, setelah dia merangkak menaiki tangga eskalator itu.
Tapi dua cleaning service lain yang terjebak, Abdul Arif Agus dan Hardianto Eko alias Eris, tak seberuntung Tri dan Tito.  Kedua orang itu ditemukan dalam kondisi tak lagi bernyawa.
Hari itu banjir membenam Jakarta. Ibukota dalam kondisi darurat.
Kombinasi ekstrem
Hujan deras mengguyur pekan lalu itu membuat debit air melonjak. Kanal Banjir Barat di Jalan Latuharhary, Menteng, tak kuat menahan arus. Tanggul buatan tahun 2002 itu pun jebol.
Itu sebabnya, air meluber di jalan utama Jakarta, dan menerjang sampai menyisakan tragedi di Gedung UOB itu.
Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin tenggelam. Kawasan Dukuh Atas hingga Sarinah menjadi 'sungai'. Gedung pencakar langit dikepung air bah. Lalu lintas lumpuh. Bahkan, air menorobos “ring 1” Istana Negara.
Menteri Koordinator Kesejahteraan, Agung Laksono, pun menyatakan Jakarta Siaga I. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menetapkan tanggap darurat bencana banjir sampai 27 Januari.
Selain menggasak jantung Ibu Kota, banjir melumpuhkan kawasan utara Jakarta. Waduk Pluit meluap merendam rumah warga. Sedikitnya 4.000 jiwa di Kelurahan Pluit kebanjiran. Begitu juga daerah elit Kelapa Gading. Jalan Boulevard Raya depan Mal Kelapa Gading terendam sekitar satu meter.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Muhamad Hasan, mengatakan banjir lima tahunan itu adalah kombinasi hujan ekstrem, dan kondisi sungai Ibukota yang tak lagi memadai.
Misalkan, kata dia, Rabu malam itu hujan turun sampai 218 milimeter. Itu mendekati puncak hujan pada 2007, yang mencapai 220 milimeter.  Gawatnya lagi, kali ini durasinya lebih lama.
Di Depok, Bogor dan Puncak, hujan juga turun menggila, tiga hari mengucur dengan curah 100 milimeter. Di Pintu Air Katulampa, air membuncah. “Jakarta tak siap menerima beban itu," kata Hasan.  Air kiriman itu pun lolos karena sistem drainase yang buruk. Sedimentasi yang parah, membuat sungai kian dangkal.
Hasan juga menjelaskan, sejumlah waduk juga tak berfungsi baik. Sebagian besar menjadi dangkal. Sedimen Kanal Banjir Barat kian tebal. Pintu air Manggarai turun mencapai 760 senti, masuk siaga tiga. Perbaikan permanen baru dilakukan jika turun mencapai 750 senti.
Jebolnya tanggul di Latuharhary adalah akibat daerah itu menjadi bagian hulu Kanal Banjir Barat. Terjangan air paling kuat di sana. "Selain itu, masih pakai tanggul tanah," ujar Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Pitoyo Subandrio. Tanggul jebol itu, kata dia, akan segera diganti.
Ada empat lokasi yang patut diwaspadai, kata Pitoyo. Antara lain, Stasiun Tanah Abang. Di sana, ada penurunan tanggul, dan dicemaskan penampungan air bisa tak maksimal. Lalu kali dekat Season City. Ada jalan inspeksi untuk lalu lintas umum di sana, dan itu sudah retak.
Kali Ciliwung pun kini hanya mampu menampung air hingga 50 persen, akibat bantaran kali itu sudah padat oleh pemukiman.
Kurang pengawasan
Banjir tak hanya terjadi di aliran sungai Ciliwung melalui Kanal Banjir Barat. Tapi juga di sejumlah daerah yang dilindungi oleh Kanal Banjir Timur. Contohnya Kelapa Gading, Jakarta Utara. Juga daerah perindustrian Pulogadung. Kawasan ini kebanjiran meski telah dilindungi KBT.
Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna, menilai tak berfungsinya KBT dan KBB karena soal pengawasan dan perawatan. Bisa juga akibat volume kanal tak terlalu besar. Apalagi, diganggu oleh hal-hal lain. "Saya melihat kala itu ada pekerjaan konstruksi terkait reklame," kata Yayat.
Dia mengatakan, penanganan struktural saja tak akan mempan untuk soal banjir. Misalnya, soal drainase yang tidak optimal. Hal itu sebagian besar akibat tersumbat, alias penyempitan karena banyaknya sampah.
Pendekatan struktural tanpa aspek penataan ruang di kawasan hulu Ciliwung itu, Yayat menabahkan, tak akan efektif. Apalagi sodetan. Soalnya, air yang tumpah di Puncak membawa efek tambahan run off . KBT dan KBB pun tak kuat menampung limpahan air. Tengoklah, kata Yayat, apalagi kini sedimentasi amat tinggi di kedua tempat itu.
Artinya, kata Yayat, pendekatan non struktural, yang melibatkan masyarakat perlu diperbesar. Sejak zaman Belanda, pendekatan struktural  itu gagal terus. Selain itu, perlu dibuat peta mikrodrainase di Jakarta lebih rapi. Apalagi, kini pemukiman kian pesat berkembang.
Bagi pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago, soal solusi banjir sudah kerap dibicarakan. Pemerintah tinggal mewujudkan rencana itu. "Sekarang kita tinggal menunggu aksinya saja," kata dia. Dia menyarankan, ada pembagian peran antara pemerintah pusat dan DKI untuk mengatasi banjir.
Misalnya, daerah aliran sungai itu adalah urusan pemerintah pusat. Termasuk mengeruk sungai, dan memelihara waduk. Lalu Pemprov DKI mengurusi warga, dan relokasi untuk menormalisasi sungai.
Rencana Jokowi
Semua itu, kata Andrinof, sangat tergantung peran gubernur. Lalu apa langkah Jokowi?
Sang gubernur DKI Joko Widodo, melihat faktor terpenting penyebab banjir adalah adaunya intensitas hujan yang tinggi. Dengan menjamurnya vila-vila di hulu, kata Jokowi, daya serap air semakin kecil.  "Percuma kita buat sisi KBT dan lainnya, kalau itu tidak dibenahi," ujarnya.
Itu sebabnya, tahun ini Pemprov DKI tak lagi banyak menunggu. Kata Jokowi, mereka akan konsentrasi mengeruk semua waduk, termasuk di Pluit. Waduk tambahan seperti Waduk Ciawi dan Waduk Cimanggis segera dirampungkan. Normalisasi Ciliwung, Pesanggrahan, Angke, Sunter juga akan dimulai. Tentu, turut dipikirkan pula relokasi warga di sekitar waduk.
Ongkos proyek ini juga besar. Untuk normalisasi Kali Ciliwung, misalnya, dananya Rp250 miliar. Untuk pembebasan tanah di Pesanggarahan, Kali Angke dan Sunter juga sudah dianggarkan sebesar Rp400 miliar. Di Jakarta Utara, pompa-pompa baru akan dibangun, di antaranya di Muara Baru dan Ancol. "Semoga kelihatan lah itu hasilnya," ujarnya. (np)

Ilmuwan: Ditemukan, Burung Tertua di Bumi. Burung apa dan mengapa disebut tertua

Eosinopteryx, spesies yang diyakini ilmuwan sebagai nenek moyang burung modern
Spesies menyerupai burung yang diketahui selama ini sebagai nenek moyang burung ternyata bukanlah unggas pertama. Sebelumnya, sudah ada spesies berbulu di jaman dinosaurus yang diyakini sebagai spesies purba dari burung yang ada hari ini.

Temuan dinosaurus berbulu ini sekaligus mengubah cara manusia melihat burung serta evolusinya, ujar para ilmuwan, seperti dilansir Daily Mail, Sabtu 26 Januari 2013.

Fosil unggas sepanjang 30 cm menjadi bukti kuat bahwa sesungguhnya ada burung yang menjelajahi langit Bumi di jaman dinosaurus. Kehadirannya menentang asal-usul spesies unggas selama ini.

Sebelumnya, para ilmuwan percaya bahwa burung berevolusi dari dinosaurus sejenis Theropods, dari awal zaman Cretaceous, sekitar 120-130 juta tahun yang lalu.

Namun, temuan baru di daerah Timur Laut China ternyata jauh lebih tua ketimbang Theropod yang hidup di pertengahan zaman Jurassic.

Ilmuwan memperkirakan, Eosinopteryx berada di Bumi lebih dari 145 juta tahun yang lalu.

"Penemuan ini menggugurkan keraguan lebih lanjut pada teori sebelumnya, bahwa fosil Archaeoptryx yang terkenal dan disebut-sebut sebagai burung pertama. Dan temuan ini sangat penting bagi evolusi burung modern," kata Dr Gareth Dyke, dosen senior untuk Vertebrate Palaeontology dari University ofSouthampton.

"Temuan ini sekaligus menunjukkan bahwa asal-usul burung atau unggas jauh lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya," pungkas Dyke.

Menurut analisa pada fosil, burung purba Eosinopteryx memiliki tubuh berbulu dan tidak bisa terbang. Sebab, lebar sayapnya terlalu kecil, dan lagi pula struktur tulangnya membatasi kemampuannya untuk mengepakkan sayap.

Inikah Pramugari Cantik Kekasih Pak Tarno? Pak Tarno enggan tanggapi foto mesranya yang sudah tersebar.


Baru-baru ini pesulap Pak Tarno dengan bersemangat mengumumkan bahwa tahun ini akan menikahi seorang pramugari cantik. Pramugari cantik yang kemudian diketahui memiliki nama Sri Rahayu itu rencananya akan dinikahi Pak Tarno di Riau.

Namun, seiring dengan munculnya berita tersebut, tersebar foto mesra Pak Tarno dengan seorang wanita. Wanita tersebut diduga adalah pramugari cantik.

Mendengar kabar tersebut, Pak Tarno menanggapinya dengan santai. KepadaVIVAlife, Pak Tarno tidak mengetahui tersebarnya foto itu.

"Saya belum tahu soal foto itu, saya malah baru tahu soal itu dari Anda," ujar Pak Tarno.

Pak Tano juga tak mau ambil pusing soal foto mesra yang telah beredar di dunia maya. Baginya, hubungan dengan sang pramugari cantik adalah rahasia pribadinya. "Males saya untuk tanggapi juga, biar rahasia saya, saya lagi repot," ujarnya dengan nada sedikit kesal.

Dalam foto tersebut, Pak Tarno tampak mengenakan jas serta kemeja biru. Sedangkan pramugari yang diduga bernama Sri Rahayu mengenakan blus bermotif leopard.

Sebelumnya, Pak Tarno pernah menegaskan bahwa ia dan sang kekasih sudah saling mencintai. Pak Tarno mengaku jatuh cinta pada si pramugari karena fisiknya yang semampai dan cantik. "Setinggi ini (Olla Ramlan), tapi lebih tinggi dia sedikit," katanya.

Sayangnya, ia harus berpacaran jarak jauh dengan Sri Rahayu. Terkadang, itu membuatnya khawatir. Apalagi keduanya sama-sama sibuk. "Bukan khawatir karena cemburu, tapi karena jauh dan sibuk. Dia sibuk terbang, saya sibuk syuting," ucapnya sedih.