Wednesday 28 November 2012

Atasi Macet, Polda Berlakukan Sistem Genap Ganjil. Ditlantas Polda Metro sosialisasikan sistem genap ganjil, Januari 2013

Kemacetan di Jakarta
Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melakukan terobosan untuk mengurangi kemacetan di Ibukota. Kondisi kemacetan Jakarta dinilai sudah parah.
Beberapa solusi yang diwacanakan pun segera dilaksanakan. Salah satunya sistem genap ganjil. Ditlantas Polda mengaku sudah rapat dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta soal sistem ini.
"Ada dua yang dikaji untuk pembatasan kendaraan yakni sistem gelap terang dan genap-ganjil," kata Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Dwi Sigit Nurmantyas, Rabu 28 November 2012.

Sigit menilai sistem gelap terang sulit untuk diterapkan karena masalah perbedaan persepsi antara petugas dengan pemilik kendaraan mengenai warna. Selain itu, banyak juga kendaraan dengan warna kombinasi sehingga menyulitkan petugas. "Sistem ini belum kami prioritaskan."

Setelah proses panjang, Ditlantas dan Dishub DKI memutuskan untuk memberlakukan sistem ganjil genap yang dianggap mudah untuk dipahami masyarakat pengguna jalan. "Kami optimis bisa memberlakukan sistem itu, kalau didukung oleh masyarakat pasti akan berjalan lancar. Nanti kami akan kaji, sosialisasi dan terakhir uji coba, rencananya bulan Januari akan kami sosialisasi," kata Sigit.

Untuk menerapkan sistem ini, Polda sudah menggelar rapat dengan berbagai instansi terkait, termasuk dengan Gubernur DKI Jakarta saat pertemuan Kapolda Metro Jaya di Balai Kota, beberapa waktu lalu.

Jika sistem ini diberlakukan, imbuhnya, setiap hari angka digit pelat mobil yang boleh melintas jalan tertentu harus selalu berbeda. Misal: hari Senin digit genap kemudian Selasa digit ganjil.  "Begitu seterusnya."
Selain itu, Polda juga mengutamakan kendaraan yang melintas di jalur yang dilewati bus TransJakarta. "Sehingga, masyarakat yang punya mobil berpelat ganjil saat hari genap ya naik busway," jelas Sigit.

Dia mengakui, setiap kebijakan pasti melalui gagal dan sukses. Untuk itu, pihaknya sedang mematangkan konsep yang tepat.
Untuk pengawasan, Sigit mempercayakan pada petugas yang langsung terjun di lapangan. "Kalau didukung oleh masyarakat, kami optimis kemacetan Jakarta bisa turun 30-40 persen

No comments:

Post a Comment