Wednesday 28 November 2012

Penyerang Polsek Pirime Papua Gerilya di Hutan. Mabes Polri memperkirakan kelompok penyerang polsek bersenjata api

Polisi mengamankan wilayah di Papua
Mabes Polri dan Polda Papua mengerahkan personel tambahan untuk mengamankan wilayah Kabupaten Lany Jaya, Papua, usai serangan terhadap Polsek Pirime yang menewaskan tiga polisi. Tim ini juga mengusut kasus penyerangan tersebut dan mengejar para pelaku.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar menyatakan, kelompok penyerang tersebut diduga kuat juga pelaku kekerasan terhadap petugas dan warga sipil. Boy memperkirakan kelompok bersenjata api tersebut berjumlah sekitar 30-50 orang dan bergerilya di hutan-hutan.

"Umumnya mereka memiliki senjata api ilegal. Secara karakteristik, mereka menguasai kondisi alam di sana," ungkap Boy kepada wartawan, Rabu 28 November 2012.

Boy menilai penyerangan Polsek Pirime, Kabupaten Lany Jaya, Papua, merupakan ancaman nyata. "Bapak Kapolri sudah menginstruksikan kepada seluruh petugas meningkatkan keamanan," kata Boy.
Selain itu, para pelaku mencuri dua senjata api laras panjang dan satu senjata api revolver.

SantunanBoy mengatakan, ketiga jenazah sudah dikembalikan ke pihak keluarga di Jayapura dan Biak. Sementara itu, jenazah kapolsek dibawa ke Kupang. Keluarga korban juga menerima santunan sebesar Rp100 juta dari bupati Lany Jaya, Papua.

"Saya ucapkan terima kasih kepada bupati Lany Jaya," ujar Boy. Dia menambahkan, kepolisian tengah menyelidiki apakah penyerangan ke Polsek Lany Jaya terkait dengan Ulang Tahun OPM, 1 Desember mendatang.

"Motif sementara pembunuhan, pencurian, perusakan, pembakaran. Jadi berlapis-lapis kejahatannya. Mereka menyerang Polsek mungkin karena menganggap kekuatan Polsek itu lemah," tuturnya

No comments:

Post a Comment