Bentrok antara aparat keamanan dan kelompok militan bersenjata di timur laut Kota Bauchi, Nigeria, ternyata memakan korban jiwa yang tak sedikit. Lebih dari 50 orang tewas dalam bentrok yang diawali oleh serangan kelompok militan bersenjata ke pos polisi tersebut.
Seperti yang dilansir Reuters dari pantauannya, Minggu (27/7/2009), terhitung 32 mayat bergelimpangan di dua pos polisi Bauchi dan puluhan lainnya luka-luka termasuk juga 200 orang yang ditahan. Sementara korban tewas dari pegawai pemerintah dilaporkan sebanyak 39 orang, termasuk 1 tentara.
"Kita diserang lebih dulu oleh para militan. Jika tidak, situasi mungkin akan bertambah buruk," kata Gubernur Negara Bagian Bauchi, Isa Yuguda.
"Saya meminta semua warga Bauchi untuk tenang dan yakin bahwa situasi akan terus di bawah kendali," imbuhnya.
Seperti diberitakan, bentrok dipicu oleh serangan 70-an orang bersenjatakan senapan dan granat tangan terhadap sebuah pos polisi lokal di Kota Bauchi. Kebrutalan militan ini dilakukan sebagai aksi balas dendam atas penangkapan pemimpin mereka. Aksi ini akhirnya dibalas oleh serangan aparat keamanan.
Juru Bicara Kepolisian, Mohammed Barau mengatakan kelompok bersenjata adalah bagian dari Boko Haram, kelompok lokal yang menginginkan syariat (hukum Islam) diberlakukan di seluruh wilayah Nigeria.
"Sekarang situasi sudah bisa dikendalikan. Sejumlah anggota dari organisasi sudah ditangkap," kata Barau.
Salah seorang anggota kelompok yang terluka selama serangan awal mengungkapkan kepada wartawan bahwa kelompoknya "ingin membersihkan sistem (Nigeria) yang telah dicemarkan oleh pendidikan Barat dan menegakkan syariat di seluruh penjuru negara".