Pemerintah Mesir mengumumkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada Rabu atau Kamis dini hari waktu setempat. Pengumuman ini disambut gembira oleh rakyat Palestina yang menganggap ini adalah kemenangan Hamas.
Diberitakan Reuters, gencatan senjata ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Mesir Mohamed Kamel Amr dalam konferensi pers bersama Menlu AS Hillaru Clinton. Gencatan senjata akan berlaku mulai pukul 19.00 Rabu.
"Mesir telah melakukan upaya yang keras sejak dimulainya ketegangan di Jalur Gaza. Upaya dan kontak yang dilakukan Mesir telah menghasilkan gencatan senjata dan mengembalikan ketenangan serta menghentikan pertumpahan darah," kata Kamel.
"Mesir menyerukan semua pihak untuk memonitor implementasi gencatan senjata yang disetujui di bawah dukungan Mesir dan menjamin komitmen seluruh pihak atas apa yang disepakati," ujarnya lagi.
Pengumuman ini disambut suka cita oleh seluruh rakyat Palestina. Ratusan orang turun ke jalan, berjalan kaki atau berkendara, menembakkan senjata ke udara dan mengibarkan bendera Palestina. Mereka mengatakan, gencatan senjata ini adalah bentuk kemenangan Gaza atas Israel.
Pemimpin Hamas, Khaled Meshaal, berbicara di Kairo mengatakan bahwa mereka siap menghargai gencatan senjata, selama Israel juga melakukannya. "Jika Israel mematuhinya, kami mematuhinya. Tapi jika mereka ingkar, maka tangan kami siap berada di pelatuk senjata," kata Meshaal.
Meshaal mengatakan bahwa serangan Israel telah gagal melumpukan mereka. "Mereka gagal,Alhamdulillah. Kami mengakhiri pertarungan ini dengan bangga," kata Meshaal.
Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dalam delapan hari gempuran ke Gaza, mereka telah meledakkan 1.500 titik yang diyakini sebagai pusat komando dan kendali Hamas. Serangan ini, kata dia, berhasil melumpuhkan Hamas.
"Aksi kami telah merusak kemampuan Hamas dalam meluncurkan roket, membuat jumlah roket yang ditembakkan dari Gaza menurun," kata Netanyahu.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa serangan Israel menewaskan sekitar 160 orang, lebih dari setengahnya adalah warga sipil, termasuk 37 anak-anak. Ratusan orang lainnya di Gaza mengalami luka-luka.
Diberitakan Reuters, gencatan senjata ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Mesir Mohamed Kamel Amr dalam konferensi pers bersama Menlu AS Hillaru Clinton. Gencatan senjata akan berlaku mulai pukul 19.00 Rabu.
"Mesir telah melakukan upaya yang keras sejak dimulainya ketegangan di Jalur Gaza. Upaya dan kontak yang dilakukan Mesir telah menghasilkan gencatan senjata dan mengembalikan ketenangan serta menghentikan pertumpahan darah," kata Kamel.
"Mesir menyerukan semua pihak untuk memonitor implementasi gencatan senjata yang disetujui di bawah dukungan Mesir dan menjamin komitmen seluruh pihak atas apa yang disepakati," ujarnya lagi.
Pengumuman ini disambut suka cita oleh seluruh rakyat Palestina. Ratusan orang turun ke jalan, berjalan kaki atau berkendara, menembakkan senjata ke udara dan mengibarkan bendera Palestina. Mereka mengatakan, gencatan senjata ini adalah bentuk kemenangan Gaza atas Israel.
Pemimpin Hamas, Khaled Meshaal, berbicara di Kairo mengatakan bahwa mereka siap menghargai gencatan senjata, selama Israel juga melakukannya. "Jika Israel mematuhinya, kami mematuhinya. Tapi jika mereka ingkar, maka tangan kami siap berada di pelatuk senjata," kata Meshaal.
Meshaal mengatakan bahwa serangan Israel telah gagal melumpukan mereka. "Mereka gagal,Alhamdulillah. Kami mengakhiri pertarungan ini dengan bangga," kata Meshaal.
Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dalam delapan hari gempuran ke Gaza, mereka telah meledakkan 1.500 titik yang diyakini sebagai pusat komando dan kendali Hamas. Serangan ini, kata dia, berhasil melumpuhkan Hamas.
"Aksi kami telah merusak kemampuan Hamas dalam meluncurkan roket, membuat jumlah roket yang ditembakkan dari Gaza menurun," kata Netanyahu.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa serangan Israel menewaskan sekitar 160 orang, lebih dari setengahnya adalah warga sipil, termasuk 37 anak-anak. Ratusan orang lainnya di Gaza mengalami luka-luka.
Sementara itu, sebanyak lima orang tewas di Israel dalam serangan roket Gaza, dan melukai sekitar 240 orang.