Sunday, 26 July 2009
Hidayat: Teroris Beragama Secara Egois
Salah satu hikmah dari peringatan Isra’ Mi’raj adalah mengajarkan agar kita berislam yang sosial bukan Islam yang egois. Salah satu pemikiran Islam egois adalah adanya pemahaman yang menyimpang seperti perilaku para teroris yang melakukan pengeboman. Apa pun agama mereka itu sebenarnya menggambarkan bahwa mereka melakukan perilaku beragama yang egois.“Mereka berharap dengan bunuh diri akan mati syahid dan akan masuk syurga. Padahal perilaku mereka menyusahkan banyak pihak, merugikan kepentingan umum, yang menjadi korban adalah saudara mereka sendiri, saudara semuslim,” kata Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.Hidayat mengungkapkan hal tersebut saat menyampaikan hikmah Isra' Mi'raj usai shalat subuh berjamaah di Masjid Nurul Yaqin, Kebon Jeruk Jakarta Barat, Minggu (26/7/2009) pagi sebagaimana yang tertuang dalam rilis yang diterima detikcom.Hidayat yang sedang mengisi masa resesnya itu menambahkan, justru dengan adanya ledakan itu bahkan menghadirkan fitnah yang baru terhadap umat Islam. Padahal peristiwa Isra’ Mi’raj mengajarkan kepada kita untuk selalu mementingkan kepentingan umum. Bukan kepentingan diri sendiri."Salah satu upaya yang efektif untuk memerangi terorisme adalah dengan mengajarkan perilaku beragama yang baik sehingga membawa kemashlahatan umum. Dengan itu pula, diharapkan dapat menghadirkan keshalihan sosial dan bukan egoisme seperti teroris itu,” katanya di hadapan ratusan masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masjid dan Musholla se-Jakarta Barat itu.Kembalinya Rasulullah SAW usai perjalanan dari Masjidil Haram(Makkah)-Masjid Al Aqsha(Palestina)-Sidratul Muntaha(langit ketujuh) adalah salah satu bukti Islam mengajarkan keshalihan sosial bukan individualis.“Kalau Rasulullah mau, tentu Beliau tidak akan kembali kedunia untuk mengajarkan beragam kebaikan, kedamaian dan kemaslahatan umum. Tentu Rasulullah akan tetap di langit ketujuh dengan nyamannya,” urai Hidayat yang juga anggota DPR RI FPKS.Salah satu latar belakang peristiwa Isra’ Mi’raj adalah Allah ingin menghibur Rasulullah usai Khadijah(istri Rasulullah) dan Abu Thalib (Paman Rasulullah) meninggal dunia.Faktanya, Rasulullah kembali ke bumi untuk mengajarkan kedamaian, kerukunan, kebahagiaan dan tidak hidup egois serta individualisis. Karena itulah yang terjadi pada para teroris yang ingin hidup seenaknya sendiri. Terorisme adalah bentuk dari individualis.Mayoritas masayarakat kita menginginkan hidup beragama yang dapat menghadirkan kemashalatan umum. “Untuk itulah, penyimpangan yang terjadi hendaknya disikapi dengan proporsional, tidak mengkaitkannya dengan agama apa pun. Karena semua agama tidak mengajarkan penyimpangan dan menolak segala macam bentuk terorisme.Ketua MPR berharap dengan hasil Pilpres yang sudah ditetapkan KPU membawa maslahat yang lebih besar bagi bangsa dan negara Indonesia. Jangan menghadirkan laknat, beban karena sideback sejarah yang represif dalam menangani segala permasalahan.“Semoga pemerintahan yang akan datang menjadi pemerintahan yang kuat dan membawa rahmat untuk semua ummat,” harapnya.
Putusan MA Berlaku, Pilpres Cacat Administratif
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai pilpres akan mengalami cacat administratif jika keputusan MA berlaku surut. Sebab syarat pengajuan capres dan cawapres yang dijadikan dasar saat itu menjadi tidak berlaku secara administratif.
"Kalau berlaku surut, ini akan berpengaruh pada syarat pengajuan capres. Persentase pengajuan tetap sah, tetapi cacat secara administratif. Karena misalnya, persentase Gerindra dan Hanura kan berkurang jumlah suaranya," kata politisi PKS Agus Purnomo.
Hal ini disampaikan Agus di sela-sela jumpa pers bersama PAN dan PPP yang menolak putusan MA di Kantor DPP PPP Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta, Minggu (26/7/2009).
Menurut anggota Komisi II DPR ini, gugatan PKS terhadap putusan MA ini tidak terkait dengan posisi PKS sebagai parpol pendukung koalisi SBY. Sikap ini diambil karena PKS merasa dirugikan dengan putusan MA ini.
"Buat kami nggak ada masalah dengan koalisi. Tetapi yang jadi soal kalau ini berlaku surut, maka akan berpengaruh kepada persentase perolehan kursi partai," pungkasnya.
Mahkamah Agung (MA) memenangkan permohonan hak uji materiil yang diajukan oleh beberapa caleg DPR RI dari Partai Demokrat (PD) Zaenal Ma'arif Cs terhadap peraturan KPU Nomor 15/2009, khususnya pasal 22 huruf c dan pasal 23 ayat 1 dan 3. Pasal-pasal dalam peraturan KPU ini dinilai bertentangan dengan UU No 10/2008 pasal 205 ayat 4.
MA meminta agar KPU membatalkan pasal-pasal yang terdapat dalam peraturan KPU tentang penetapan calon terpilih pada tahap kedua. Selain itu, KPU juga diharuskan merevisi keputusan KPU No 259/Kpts/KPU/Tahun 2009 tentang penetapan perolehan kursi pileg. Putusan ini menyebabkan perolehan kursi PPP, PAN dan PKS di DPR terancam berkurang dari yang telah ditetapkan KPU sebelumnya.
"Kalau berlaku surut, ini akan berpengaruh pada syarat pengajuan capres. Persentase pengajuan tetap sah, tetapi cacat secara administratif. Karena misalnya, persentase Gerindra dan Hanura kan berkurang jumlah suaranya," kata politisi PKS Agus Purnomo.
Hal ini disampaikan Agus di sela-sela jumpa pers bersama PAN dan PPP yang menolak putusan MA di Kantor DPP PPP Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta, Minggu (26/7/2009).
Menurut anggota Komisi II DPR ini, gugatan PKS terhadap putusan MA ini tidak terkait dengan posisi PKS sebagai parpol pendukung koalisi SBY. Sikap ini diambil karena PKS merasa dirugikan dengan putusan MA ini.
"Buat kami nggak ada masalah dengan koalisi. Tetapi yang jadi soal kalau ini berlaku surut, maka akan berpengaruh kepada persentase perolehan kursi partai," pungkasnya.
Mahkamah Agung (MA) memenangkan permohonan hak uji materiil yang diajukan oleh beberapa caleg DPR RI dari Partai Demokrat (PD) Zaenal Ma'arif Cs terhadap peraturan KPU Nomor 15/2009, khususnya pasal 22 huruf c dan pasal 23 ayat 1 dan 3. Pasal-pasal dalam peraturan KPU ini dinilai bertentangan dengan UU No 10/2008 pasal 205 ayat 4.
MA meminta agar KPU membatalkan pasal-pasal yang terdapat dalam peraturan KPU tentang penetapan calon terpilih pada tahap kedua. Selain itu, KPU juga diharuskan merevisi keputusan KPU No 259/Kpts/KPU/Tahun 2009 tentang penetapan perolehan kursi pileg. Putusan ini menyebabkan perolehan kursi PPP, PAN dan PKS di DPR terancam berkurang dari yang telah ditetapkan KPU sebelumnya.
Masyarakat Internasional Memprotes Rezim Iran
Para pemrotes di manca negara, Sabtu 25 Juli 2009, menyerukan Iran untuk mengakhiri kampanye menumpas gerakan para aktivis yang beroposisi. Selain itu Iran didesak untuk melepaskan ratusan orang yang ditangkap dari sejumlah demonstrasi pasca pemilu 12 Juni.
Sejumlah lembaga seperti Human Rights Watch dan Amnesty International mendukung aksi global yang berlangsung akhir pekan di lebih 80 kota. Sedangkan di Iran, para polisi dan anggota milisi pro pemerintah menyerang ratusan pendemo yang berkumpul di Ibukota Teheran dalam unjuk rasa Sabtu kemarin.
Polisi di London, Inggris, mengungkapkan sekitar 600 pendemo bergabung dalam suatu aksi "yang ribut namun damai" di luar kantor Kedutaan Besar Iran. Sedangkan di Brussels, Belgia, para pemrotes membawa spanduk dan poster yang menunjukkan gambar orang yang ditahan maupun yang tewas di Iran.
Di Amsterdam, ratusan orang menyaksikan orasi Pemenang Nobel Perdamaian asal Iran, Shirin Ebadi. Dia mendesak masyarakat internasional untuk menolak hasil pemilu Iran, yang memenangkan secara telak Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Selain itu, Ebadi, menyerukan pemilu ulang yang diawasi oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Sebagian penduduk di New York City, Amerika Serikat, juga tak ketinggalan berunjuk rasa mengungkapkan solidaritas atas krisis politik di Iran. Bahkan, sekelompok orang Iran di New York sudah tiga hari menggelar aksi mogok makan dan berunjuk rasa di dekat Markas Besar PBB. Mereka menuntut PBB untuk mengusut pelanggaran HAM di Iran.
Sedangkan di Islamabad, Pakistan, sekitar 20 orang Iran - yang kebanyakan adalah pengungsi dan mahasiswa - berkumpul di luar gedung press club untuk memprotes hasil pemilu Iran.
Namun, berbagai protes di manca negara, tidak menggoyahkan Ahmadinejad untuk memperpanjang kekuasaan karena telah direstui oleh Pemimpin Spiritual Ayatullah Ali Khamenei.
Sejumlah lembaga seperti Human Rights Watch dan Amnesty International mendukung aksi global yang berlangsung akhir pekan di lebih 80 kota. Sedangkan di Iran, para polisi dan anggota milisi pro pemerintah menyerang ratusan pendemo yang berkumpul di Ibukota Teheran dalam unjuk rasa Sabtu kemarin.
Polisi di London, Inggris, mengungkapkan sekitar 600 pendemo bergabung dalam suatu aksi "yang ribut namun damai" di luar kantor Kedutaan Besar Iran. Sedangkan di Brussels, Belgia, para pemrotes membawa spanduk dan poster yang menunjukkan gambar orang yang ditahan maupun yang tewas di Iran.
Di Amsterdam, ratusan orang menyaksikan orasi Pemenang Nobel Perdamaian asal Iran, Shirin Ebadi. Dia mendesak masyarakat internasional untuk menolak hasil pemilu Iran, yang memenangkan secara telak Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Selain itu, Ebadi, menyerukan pemilu ulang yang diawasi oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Sebagian penduduk di New York City, Amerika Serikat, juga tak ketinggalan berunjuk rasa mengungkapkan solidaritas atas krisis politik di Iran. Bahkan, sekelompok orang Iran di New York sudah tiga hari menggelar aksi mogok makan dan berunjuk rasa di dekat Markas Besar PBB. Mereka menuntut PBB untuk mengusut pelanggaran HAM di Iran.
Sedangkan di Islamabad, Pakistan, sekitar 20 orang Iran - yang kebanyakan adalah pengungsi dan mahasiswa - berkumpul di luar gedung press club untuk memprotes hasil pemilu Iran.
Namun, berbagai protes di manca negara, tidak menggoyahkan Ahmadinejad untuk memperpanjang kekuasaan karena telah direstui oleh Pemimpin Spiritual Ayatullah Ali Khamenei.
MINTA HUJAN, PERAWAN INDIA BUGIL DI SAWAH
Maksudnya, agar perempuan muda itu dapat membuat dewa cuaca malu. Dengan demikian, sang dewa diharapkan akan mengirimkan hujan yang membuat tanaman tumbuh subur. Demikian diungkapkan para pejabat setempat, Kamis (23/7).
Para saksi mata mengatakan, perempuan telanjang di negara bagian itu membajak sawah sambil mengumandangkan mantra kuno untuk memohon kepada dewa. Mereka mengatakan, para perempuan tua di desa itu membantu sang gadis menarik bajaknya. Apakah dewa memang malu melihat hal tersebut, tidak dijelaskan lebih lanjut....
Barack Obama Ucapkan Selamat ke SBY
Setelah penetapan hasil Pilpres 2009 diumumkan dan pasangan SBY-Boediono dinyatakan sebagai pemenang, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyampaikan ucapan selamat kepada SBY sebagai presiden RI untuk masa periode 2009-2014. Seperti diberitakan kantor berita AFP, Barack Obama Sabtu (25/7) menelefon SBY. Menurut pihak gedung putih, Berry, sapaan akrab presiden Amerika tersebut secara khusus memberi selamat atas kemenangan SBY dalam Pilpres 2009. Tak itu saja, dalam kesempatan itu, Obama juga menyampaikan dukungan serta solidaritas kepada pemerintah maupun rakyat Indonesia terkait serangan teroris di Jakarta. Sebelumnya Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin juga menyampaikan ucapan selamat kepada SBY atas kemenangan yang diraih jago Partai Demokrat dan sejumlah partai politik tersebut.
Subscribe to:
Posts (Atom)