Sunday 6 September 2009

Kasus Bank Century dan Kesalahan Masa Lalu

Oleh Jusuf Kalla - 3 September 2009 -

Pendapat saya sejak awal solusi terhadap bank-bank bermasalah tidak dengan bail out karena sesuai pengalaman tahun 1998 sehingga merugikan negara sampai Rp 600 triliun dalam bentuk bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Hingga kini bahkan sampai 20 tahun mendatang rakyat harus membayar dengan bunga dan pokok sebesar Rp 60 triliun melalui APBN. Padahal, seharusnya kasus itu menjadi tanggung jawab pengawas bank yang ketat dari Bank Indonesia.

Masak orang merampok bank-nya pemerintah mesti bayar semua hal itu, tidak. Karena itu saya bilang tidak ada blanket garranty, yang ada a garranty a blanket artinya kalau kau berbuat salah masuk penjara, kita kasih selimut di penjara. Karena kalau itu semua dijamin maka ini orang berbuat salah, semua rakyat mesti yang bayar, kayak tahun 1998 yang lalu. Yang salah bank-nya yang bayar pajak, ini ketidakadilan yang luar biasa, yang bank-nya tenang-tenang di luar negeri, nikmati hidupnya.

Jangan terulang sama sekali kejadian ini. Karena itu pemerintah harus tegas untuk tidak akan membill-out apapun bank-bank yang rusak itu karena kita tidak mau ada BLBI jilid 2, kita tidak mau masuk dalam sejarah, sudah tahu salah mau bikin kesalahan ulang.saya tidak ingin rakyat ini menjadi korban hanya karena perbuatan segelintir orang di perbankan, tidak. Bertanggung jawab apa yang dibikin masing-masing. Pemerintah tidak usah mengambil alih tanggung jawab karena perbuatan beberapa orang. Yang berbuat yang bertanggung jawab. Tidak lagi seperti dulu. Silakan berbuat apa saja, merampok bank sendiri dan semua yang bayar rakyat semuanya, itu tidak boleh ada lagi, dan dari dulu saya tidak mau ada yang seperti itu. Itulah prinsip-prinsip pokok yang harus kita jalankan tegas untuk melihat perbankan ini dan ternyata itu tidak ada masalah perbankan kita, karena sebanarnya tidak ada masalah yang berat perbankan kita.

Untuk itu saya ingin mengatakan. Bailout BANK CENTURY itu sama sekali di luar pengetahuan saya, meskipun ada kesan bahwa MENKEU dan GUBERNUR BI waktu telah pernah menyampaikan kepada saya, namun yang mesti diingat, bahwa masalah Bank Century itu prosesnya saya tidak mengetahui dan tidak dilapori sebelumnya. Tapi dalam penjelasan Menkeu, seakan akan saya diberi tahu per tanggal 22 November 2008. jadi kronologis versi MENKEU 21 November 2008 diputuskan oleh KKSK, 22 November 2008 saya dilapori , 23 November 2008 pencairan dana ke Century. Padahal sebetulnya tidak. Saya baru dapat laporan tanggal 25 November 2008, setelah kejadian. Kenapa? tanggal 22 November 2008 itukan hari Sabtu dan saya tidak ke kantor waktu itu. saya kunjungan kerja ke Sunda Kelapa dan Cibinong (LIPI).


Saya terima Menkeu IBU ANI dan Gubernur BI (ketika itu) pak Boediono melaporkan tentang situasi bank century (tanggal 25 November 2008). Dan saya langsung mengatakan masalah Century bukan masalah karena krisis, tapi itu perampokan, kriminal. Karena pengendali bank ini merampok dana bank century dengan segala cara termasuk obligasi bodong yg dibawa ke luar negeri.
Karena itu maka saya bilang, Ke Boedino, “pak, penyelesaiannya Robert tantular harus ditangkap dulu karena kriminal dan perampokan”. Karena itu saya minta Gubernur BI Pak Boediono agar ini dilaporkan ke Polisi. Tapi jawaban BI, “Ini tidak ada dasar hukumnya.”
Karena itu terpaksa saya bilang, saya langsung instruksikan kapolri saat itu juga, saya telpon agar Robert Tantular dan direksi yg bertanggung jawab dalam 2 jam. Karena kalau lebih dari 2 jam bisa melarikan diri. Harus. Dan syukur Polri pas, 2 jam ambil itu. Karena jam 7 malam dia laporkan itu. Jam 4 saya perintah, jam 7 pak kapolri bilang “Sudah pak. tangkap 5 orang.” Karena itu sudah aman. Itu kronologisnya.

Saya koreksi kronologis Menkeu bahwa saya tahu setelah kucuran itu. Itu hak, LPS terserah, tapi saya tidak tahu sebelumnya. Tapi saya katakan dalam pertemuan itu, ini kriminal, ini perampokan, kenapa kita tolerir. Itulah kelemahan pengawasan BI di situ. Jadi benar menkeu bahwa ini kelemahan BI sebenarnya, yang terpaksa jadi tanggung jawab semuanya. Jadi ini bukan masalah krisis. Kenapa terjadi uang dilarikan. Kenapa obligasi bodong dibiarkan, menjadi aset bank century, akibatnya seperti itu.

PKS mendukung penyelesaian kasus korupsi dana talangan ke Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun melalui pansus di DPR

Ainut Tijar
PKS mendukung penyelesaian kasus korupsi dana talangan ke Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun melalui pansus di DPR. Partai ini berharap dengan adanya pansus, pengungkapan kasus ini bisa lebih clear. Menurut PKS, dengan semakin jelas siapa yang bert...anggungjawab atas kasus ini, maka kredibilitas pemerintahan SBY-Boediono akan tetap baik. INI ADA BETULNYA JUGA KAYAKNYA. UST TERUS SAMPAI TUNTAS....! hehehe..

7 jam yang lalu · ·
Dodonk A Elmaduri
Dodonk A Elmaduri
SEPAKAT SY DENGAN PKS... masak mau dibiarkan... sekarang kita buktikan pejabat mana yg gentel..... siapa yg salah siap mengembalikan dan kerangkeng....heee
7 jam yang lalu · Hapus
Yamafi Putra Segah
7 jam yang lalu · Hapus
Mustaqim Abdurrahman
Mustaqim Abdurrahman
Keledai aja nggak mau terposok di lubang yg sama...
Kenapa kasus bank terulang dan terulang lagi..
Bodoh ato sengaja yg berwenang.?
7 jam yang lalu · Hapus
Dodonk A Elmaduri
Dodonk A Elmaduri
maslahnya banyak oknumnya... masih pinter mncari celah tdk mungkin sekaligus dalam membersihkan air yg dah keruh.... biar jera ..usut kita liat yg tdk mau berubah satu persatu dipenjara....SBUY ja tdk bisa membela keluarganya sendiri...hee
7 jam yang lalu · Hapus
Syambas Bass
Syambas Bass
sengaja qim...buat THR di kampung..
7 jam yang lalu · Hapus
Tisna Purnawan
Tisna Purnawan
Pernyataan bang ainut dari kemaren termasuk pencitraan PKS ya?? Wah. .memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. . .
7 jam yang lalu · Hapus
Ahdiat Nurhan
Ahdiat Nurhan
Namanya Dunia politik he he he Tegantung Niatnya he he Kalo memang Berlian akan makin Bersinar Kalo memang Besi Makin lama nggak di jaga makin Bekarat he he
7 jam yang lalu · Hapus
Ahmad Mustofa
Ahmad Mustofa
kayaknya pemerintah gak berani tuh usust sampe tuntas....bisa2 ketauan dong lari nya uang kemana?
7 jam yang lalu · Hapus
Syambas Bass
Syambas Bass
jelas dunk mas tisna, ketum nya PKS kan mas ainut
7 jam yang lalu · Hapus
Muhammad Balkini Nasution
Muhammad Balkini Nasution
Ya iyalah PKS mendukung diselesaikan di pansus, alna sebentar lagi yg menjadi anggota parlemen kan koalisi mereka, bisa aja kan mereka yg menjadi anggota pansusnya, selanjutnya buat skenario untuk membuat masalah ni selesai, kalo menurut saya lebih baik case ini langsung ditangani KPK aja kan di KPK gak ada SP3, kalo terlibat ya pasti di prodeo kan.
6 jam yang lalu · Hapus
Ahdiat Nurhan
Ahdiat Nurhan
he he ketahuan bukan pendukung SBY
6 jam yang lalu · Hapus
Muhammad Balkini Nasution
Muhammad Balkini Nasution
Ahdhat ; bukan gitu bro, pileg dan pilpres kemarin golput, gak ada yg didukung, gak ada yg kredibel ketiganya
6 jam yang lalu · Hapus
Ainut Tijar
Ainut Tijar
@Tisna : Aku menulis status ini terus menerus bukan karena dalam rangka pencitraan PKS, tapi aku sangat prihatin, kenapa BLBI terulang kembali? Kenapa itu bisa terjadi? Ternyata orang orang itu dari dulu bodohin penguasa pinter sekali, mulai dari Edy Tansil, Joko Chandra dan sampoai yang sekarang. Padahal kalau ada orang pribumi mengajukan pinjaman... Baca Selengkapnya ke Bank dan memang mau digunakan modal usaha betulan susah bisa, tapi kenapa kalau mereka bisa sangat dipercaya? berarti memang betul2 kaya keledai bisa kecebur lubang berkali kali. hehehe...........
6 jam yang lalu · Hapus
Tisna Purnawan
Tisna Purnawan
@ syambas : sst. .bang ainut kok ketum. .beliau dah masuk majlis syuro' nya. . .hehe
@ bang ainut : saya kan cuma bercanda. . .mendinginkan diskusi yang sempat memanas. . .^,^
6 jam yang lalu · Hapus
Ainut Tijar
Ainut Tijar
@Tisna : Memang begitulah Bang Syambas, emang PKS ada ketumnya? Kalau di Sukabumi ada kali. Bang Sambas tolong sampaikan ke Usep puasa puasa jangan bahas belut terus. hehehe............
5 jam yang lalu · Hapus
Daeng Wahidin
Daeng Wahidin
Pasti terulang lagi seperti kasus BLBI karena yang sipembuat kasus BLBI yang lama masih menjadi pejabat saat ini....kasian umat terlalu sering dibuat bodoh ma ulama dan umarohnya......Indonesia...indonesia....
5 jam yang lalu · Hapus
Nurdin Abdul Azis
Nurdin Abdul Azis
tuntasn tnpa hrs ad kucurn dna donk bung,,, century bank mh dh tndak kriminal
5 jam yang lalu · Hapus
Nul Zulhadi
Nul Zulhadi
Repotnya Pemerintahan berikut nga ada JK, nga ada yg brani ambil tindakan, nga ada yg brani Jewer mentri. SBY bukan mengusut tuntas malah ada masalah dikubur. Emang 6,7 triliun sedikit. brapa pesawat Tni AU bs dibeli? ? Parah parah
4 jam yang lalu · Hapus
Muhammad Balkini Nasution
Muhammad Balkini Nasution
Nul zulhadi ; botul lah kata kau tu bah, apalagi parlemennya orang SBY semua, kasian umat dibodohin terus
4 jam yang lalu · Hapus
Junaedi Ochy
Junaedi Ochy
harus tuh, stiap ada penyimpangan mesti diusut tuntas..tas.tassss....
4 jam yang lalu · Hapus
Ilham Wijaya
Ilham Wijaya
Pertanda apa ini yaaa? Pemerintah Baru (Lanjutan) msh belum dilantik, tp kasus2nya sdh mulai pd muncul sementara alam jg sdh mulai tdk bersahabat???...tanda2 apa ini kawan????? Ayo kt renungkan bersama...sambil mohon ampun pada-Nya!!!!
3 jam yang lalu · Hapus
Ahdiat Nurhan
Ahdiat Nurhan
paling paling yg ngangkat kasus ini jatah menterinya kurang ha ha pdhl bisa bisa kecipratan juga
sekitar sejam yang lalu ·

PKS : KASUS BANK CENTURY MEREMBET KE MANA MANA

Ainut Tijar
PKS menyatakan telah memiliki nama-nam deposan yang menikmati kucuran dana Rp 6,7 triliun dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Hasil audit itu sangat ditunggu-tunggu sebab dari situ akan kelihatan masalah di finansial Bank Century ini. Sedangkan m...asalah hukum menurut dia karena sifatnya interpretatif maka DPR akan menyerahkan ke fatwa Mahkamah Agung. JANGAN2 BENER KATA PAK JK, KASUS INI BISA MEREMBET KE MANA MANA.

17 jam yang lalu · ·
Khaerul Muslm
Khaerul Muslm
Harus di tuntaskan........!
17 jam yang lalu · Hapus
Widi Agoes Pratikto
Widi Agoes Pratikto
Itu statemen Fulitik atau dakwah ..................mungkin lbh baik sgr sret...penjahat dan .......kena.....?
17 jam yang lalu · Hapus
Sonny Lahati
Sonny Lahati
Hukum ditegakkan walau esok langit akan runtuh
17 jam yang lalu · Hapus
Rizal Namaku
Rizal Namaku
harus...dituntaskan,..
17 jam yang lalu · Hapus
Ainut Tijar
Ainut Tijar
Prof Widi : Setuju sekali profesor, untuk menyeret semua yang terlibat. hehehe......
17 jam yang lalu · Hapus
Djamhir Djamruddin
Djamhir Djamruddin
Mermbet kemana ya? apa tidak membuat batal PILPRES kemarin pak?
17 jam yang lalu · Hapus
Luvi Dkp
Luvi Dkp
ih koq bisa banget ya 6,7 T utk "segelintir" orang dalam "sekejap"... DKP aja anggaran setahunnya "cuma" sekitar 4T...
yah...bgiilah Indonesiaku... hiks...hiks... T_T.
17 jam yang lalu · Hapus
Muhammad Balkini Nasution
Muhammad Balkini Nasution
Please deh ya PKS kalo ngomong tu jangan setelah kasusnya udah diketahui oleh masyarakat byk, napa gak dari kemarin2, kemana aja loe, saya kira sebagai partai politik besar tahu lah bergining2 politik nasional, kalo seandainya BUDIONO terlibat apakah PKS mau bertobat nasuha karena sudah mendukung orang yg berdosa.
17 jam yang lalu · Hapus
Ainut Tijar
Ainut Tijar
DPR sesalkan sikap Depkeu dan BI yang tidak tranparan dalam kasus bailout Bank Century. Meskipun dalam UU JPSK tidak diatur bahwa LPS harus melaporkan apa yang sudah dilakukannya kepada DPR, namun dalam kesepahaman antara DPR dan pemerintah, koordinasi untuk penanganan tetap perlu dilakukan.
“Kita sesalkan betul kenapa LPS dan Depkeu tidak transparan,” ungkap anggota Komisi XI DPR, Andi Rahmat di dalam diskusi bertemakan 'Di balik Kucuran Dana Bank Century' di rumah makan di kawasan Jalan Pakubuwono, Jakarta, Sabtu (5/9/2009).
Andi menyatakan, dari dana bailout yang sudah dikucurkan pemerintah ke Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun, DPR hanya menyetujui Rp 1,3 triliun.
“DPR cuma sepakati Rp 1,3 triliun, setelah bulan Januari tidak ada komunikasi dan tidak ada laporan apa-apa mengenai masalah ini, sampai rumor berkembang dan masuk ke DPR masih tidak ada juga ada pembicaraan detil,” ungkapnya.
16 jam yang lalu · Hapus
Jo Daniel
Jo Daniel
jgn cuma ngomong aja kalu berani tunjukin donk ke masyarakat..biar bisa ke tau an..siapa aja yg bertanggung jawab..jgn sampe ada pengadilan rakyat lagi yg bicara..hehehe
16 jam yang lalu · Hapus
Muhammad Balkini Nasution
Muhammad Balkini Nasution
Itulah yg sangat disayangkan, udah diketahui gelagatnya dari jauh2 hari tapi pas kampanye koq masalah ne gak diangkat, please dong ah
16 jam yang lalu · Hapus
Imelda Purba
Imelda Purba
Ckkckkkk..takut,kemn nih bgs kita seandainya "itu" terlibat??
16 jam yang lalu · Hapus
Muhammad Balkini Nasution
Muhammad Balkini Nasution
Daniel ; betul tuh mereka sih cuma bisa ngemeng doang, mana ada action. Gak berani tuh PKS. Habis lah dia gak dapat kursi kabinet
16 jam yang lalu · Hapus
Rahimudin Abubakar
Rahimudin Abubakar
mudah2an budiono tidak terlibat ya.............biar PKS nggak terbebani rasa bersalah..............dari catatan sebelumnya, PKS bermanuver lg untuk............ya untuk apa lagi kl bukan untuk bergaining lagi..............kasian deh daku.
16 jam yang lalu · Hapus
Muhammad Balkini Nasution
Muhammad Balkini Nasution
Insya Allah akan memberi yg terbaik bagi bangsa kita, dia akan menunjukkan yang mana yang bathil, dan mana yang haq
16 jam yang lalu · Hapus
Jo Daniel
Jo Daniel
om muhamad@ mau pks atw siapa pun juga kalu emang mau bangsa ini maju jgn saling mengandalkan mari sama2 menjaga..semua kadang kala jd sok tau..cuma 2 aja yg mereka yg tidak tau ..tdk tau malu sama tdk tau diri aja..
16 jam yang lalu · Hapus
Wisnu Broto
Wisnu Broto
akhirnya...
16 jam yang lalu · Hapus
Muhammad Balkini Nasution
Muhammad Balkini Nasution
Daniel : betul tuh yg penting gak liberal.
16 jam yang lalu · Hapus
Daeng Wahidin
Daeng Wahidin
Mudah2an Allah merahmati kita semua...karena para pemimpin sudah tdk ada lagi yang bisa di percaya...gaya PKS itu yang selalu telat itu dah menjadi tradisi jadi bukan hal yang luar biasa menurut saya ini hanya karena kasus bailout Bank century ini sudah semakin rame dan melibatkan banyak orang.....!!!...saya cuma berpesan kepada Petinggi2 PKS pertanggunganjawaban diakhirat jauh lebih berat.....Ingat itu...!!!!!
15 jam yang lalu · Hapus
Dwi Susi
Dwi Susi
semoga masalahnya cepat terselesaikan.....
14 jam yang lalu · Hapus
Surya Permana
Surya Permana
dada tambah sesek.. Pks..pks.. Bisaa.. aje lo
14 jam yang lalu · Hapus
Farra Dian Jauhari
Farra Dian Jauhari
ya kayaknya emang mulai perbaiki pribadi (mental n kinerja) kita dulu yang paling ok,daripada ngemeng aja begini toh jg cuma talk only jd meskipun jumlah kita sedikit paling tidak mengurangi aparat yang keparat yang ada di indonesia ini,tapi ngemengin beginian juga perlu untuk pembelajaran kita agar lebih melek info n modus operandi yang ada di negara ini
13 jam yang lalu · Hapus
Sendy Christianto Hosea
Sendy Christianto Hosea
.kalau sampai para petinggi yang bebuat... mau dibawa ke dalam kehancuran negeri tercinta ini ...Oh GoD tolong jangan sampai terjadi..cukup 98 saja yang terakhir..
13 jam yang lalu · Hapus
Faisal Matondang
Faisal Matondang
PKS semoga jangan lempar bola tapi tak pandai menggolkan,, gt kan pak,,,ha,,,,ha,,,,
10 jam yang lalu · Hapus
Iwan Apriyanto
Iwan Apriyanto
Smoga Allah memberikan yang terbaik bagi bangsa ini !
3 jam yang lalu · Hapus
Ahdiat Nurhan
Ahdiat Nurhan
Ah elo elo yg menuding Pks Belom Tentu Bisa Berbuat kayak Pks Itu Menteri Pertanian sama Menteri Olahraga dari Pks termasuk Menteri yg sukses Apalagi kalo kader kader Pks banyak duduk diKabinet Jamin Deh Kader Pks nggak Demen Korupsi Maju Terus Pks Manuver Terus Bekuk Maling Maling Koruptor!!!
2 jam yang lalu · Hapus