Pernahkah anda  dan pasangan punya keinginan merekam setiap adegan   saat asyik beradu  kesenangan di ranjang? Pada dasarnya, keinginan   mendokumentasikan  hubungan seks sah-sah saja jika Anda berdua saling   menyetujui. 
Beberapa  hari terakhir, video mesum “Ariel-Luna” dan “Ariel-Tari”   beredar luas  di kalangan masyarat. Dalam video, sang pria terlihat   ngotot ingin  adegan percintaannya direkam dalam video, dengan memegang   kamera  termasuk menempatkannya di sudut strategis .
.
 Dalam cerita seks  banyak pelaku seks, merekam video seks (sex   tape) bukanlah  imajinasi luar biasa yang tak bisa diwujudkan.   Asalkan Anda berdua  saling sepakat, atau tak ada satu pihak yang merasa   dipaksa, maka sex  tape bisa dimanfaatkan sebagai salah satu   variasi seks.
 Androlog  Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS mencoba   menilik alasan  “Tari- Luna-Ariel”—juga banyak pasangan lainnya—membuat   “film” adegan  ranjangnya.
 “Alasan-alasannya bisa karena kepuasan diri,  kebanggaan bisa ‘main’   sama orang terkenal, untuk menambah dorongan  seks, keisengan,  kebutuhan  fantasi, dan lain-lain. Karena kebanggan dan  kesenangan ngeseks  dengan  idola, direkamlah,” katanya usai talkshow  “Kebahagiaan Seksual  Semu Ereksi Sub-optimal” di Jakarta Theatre,   Jakarta, Rabu (9/6/2010).
 Tak akan ada yang melarang keinginan  Anda membuat sex tape saat   berintim ria dengan pasangan. Tapi  dalam kasus “Ariel”, ia tampak   seperti seorang pecandu seks yang  keranjingan merekam adegan mesumnya   bersama lawan jenis. Adakah ini  disebut kelainan seks?
 “Tidak mudah—saya sekalipun disebut  pakar—mendiagnosa itu kelainan   atau enggak. Apalagi saya tidak pernah  tahu siapa dia. Untuk   mendiagnosa saya harus tanya (melakukan konseling)  dulu,” tukas Wimpie.
 Sumber: okezone.com