Monday 3 February 2014

"Ikan Berjalan" Meksiko Hampir Punah, Ilmuwan Resah

Axolotl atau Mexican walking fishAhli biologi Meksiko mengkhawatirkan kabar lenyapnya hewan sejenis kadal air atau dikenal dengan "axolotl". Hewan unik itu menghilang dari habitat alami di beberapa danau di Meksiko City.

Dilansir CTVnews, Kamis 30 Januari 2014, axolotl yang dikenal dengan raksasa air dan ikan berjalan Meksiko itu memiliki bentuk tubuh yang unik. Axolotl memiliki ekor berlendir dan insang berbulu.

Armando Tovar Garza, ahli biologi National Autonomous University, Meksiko, memperingatkan risiko serius musnahnya spesies itu dari alam.

Sebab, tahun lalu, para peneliti telah bekerja keras untuk menyelamatkan hewan itu dari kepunahan. Tahun lalu, selama empat bulan, dia dan tim menyisir perairan dangkal dan berlumpur di wilayah Xochimilco. Namun, hasilnya nihil. Ia tak lagi menemukan spesies itu di perairan.

Memang, saat ini beberapa jenis axolotl masih terdapat di akuarium, tangki air, dan laboratorium penelitian. Tetapi, para ahli mengatakan, kondisi spesies itu tak dalam kondisi terbaik, karena risiko perkawinan dan lainnya.

Axolotl tumbuh dengan kaki panjang. Spesies ini menggunakan empat kaki untuk berjalan, sedangkan ekor tebalnya digunakan untuk berenang di saluran keruh Xoxhimilco. Axolotl memangsa serangga air, ikan kecil, dan krustasea.

Saat ini, axolotl mengalami ancaman dari semakin banyaknya pulau diubah untuk tempat kunjungan, sehingga air tempat habitatnya diserang limbah.

Mexican Academy of Sciences mengatakan, pada 1998, hewan ini masih cukup mudah ditemukan. Menurut sebuah survei pada tahun itu, ditemukan rata-rata 6.000 axolotl per kilometer persegi.

Angka itu turun menjadi 1.000 dalam ukuran yang sama hanya dalam jangka lima tahun kemudian. Bahkan, pada 2008, semakin parah dengan rata-rata 100 axolotl dalam ukuran yang sama.

Tovar Garza mengatakan, terlalu dini untuk mengatakan hewan itu telah punah dari habitat aslinya. Untuk itu, pada Februari nanti, peneliti akan memulai pencarian selama tiga bulan dengan harapan akan menemukan hewan itu kembali.

"Pencarian di semua kanal akan diulangi kembali karena kondisi tengah musim dingin, suhu lebih rendah," ujar Tovar Garza.

Ia yakin dengan kondisi itu, axolotl memasuki masa kawin.