Monday 21 January 2013

REMAJA MISKIN YATIM PIATU MERAMPOK, DIGANTUNG DI DIPAN UMUM DI IRAN

 Warga distrik Shokofeh, Teheran, Iran, menyaksikan pelaksanaan hukum gantung dua perampok
Pemerintah Iran menghukum gantung dua orang perampok di tengah jalan kota Teheran pada Minggu pagi waktu setempat. Langkah ini menuai kecaman dari masyarakat dan pegiat hak asasi manusia di Iran yang menilai hukuman itu terlalu berat.

Diberitakan Los Angeles Times, kedua tervonis terbukti melakukan kejahatan moharebeh atau menentang Tuhan. Menurut hukum Syiah di Iran, termasuk kejahatan moharebeh adalah penyerangan bersenjata, perkosaan, pembunuhan, mata-mata dan mengganggu ketertiban umum.

Dua tervonis, Alireza Mafiha, 20, dan Mohammad Ali Sorouri, 23, dihukum gantung di distrik Shokofeh, kota Teheran dengan cara diikat lehernya dengan tali dan diangkat menggunakan crane. Keduanya mati tercekik.

Sekitar 100 orang menyaksikan dengan mata kepala sendiri akhir hidup kedua pemuda itu. Mehr menuliskan, mayat keduanya dibiarkan menggantung selama 17 menit.

Menurut kantor berita Fars, keduanya tertangkap kamera keamanan bersama beberapa orang lainnya merampok seorang pria pada siang hari dengan pisau. Rekaman lantas diunggah di Youtube dan disaksikan banyak orang di Iran.
Para pelaku lainnya dihukum penjara 10 tahun dan 74 kali cambukan. Setelah bebas nanti, mereka akan diusir dari ibukota selama lima tahun. "Saya tahu yang saya lakukan memang salah, tapi saya tidak menyangka hukumannya adalah mati," kata seorang tereksekusi sebelum menemui ajal.

Hukuman berat ini dianggap sebagai peringatan bagi para penjahat, seiring meningkatnya angka kriminalitas di Iran. Namun, banyak yang menyayangkan langkah pemerintahan Mahmoud Ahmadinejad tersebut, salah satunya adalah organisasi Iran Human Rights (IHR).

"Eksekusi hari ini adalah bentuk murni dari teror oleh pemerintah Iran. Pemerintah Iran-lah yang memicu kekerasan di antara masyarakat. Dengan tidak adanya dukungan dari rakyat, rezim Iran kini memicu ketakutan untuk bertahan. Eksekusi di depan publik digunakan untuk menyebar ketakutan di kalangan pemuda yang ingin melancarkan protes," kata juru bicara IHR, Mahmood Amiry-Moghaddam.

Para tersangka mengaku merampok karena kemiskinan. Beberapa warga yang menyaksikan eksekusi juga menyampaikan protesnya. "Keduanya tidak punya ayah sejak kecil," kata seorang warga yang kenal baik dengan tersangka.

"Tidak ada yang terbunuh, seharusnya mereka tidak digantung," kata seorang anggota keluarga tersangka di tempat lokasi eksekusi. Beberapa wanita mengenakan pakaian hitam, mengucapkan salam terakhir pada kedua pemuda.







okowi: Saya Setuju Ibukota RI Dipindah, Asal...

Jokowi bertemu pimpinan MPR bahas banjir
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo setuju bila ibukota negara dipindah seperti yang diusulkan Ketua MPR Taaufiq Kiemas dalam pertemuan keduanya, pagi tadi.
"Saya setuju dengan usulan Bapak Ketua MPR untuk di pindah," ujar Jokowi usai bertemu dengan Ketua MPR Taufiq Kiemas di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Januari 2013.
Namun, kata Jokowi, opsi untuk memindahkan ibu kota adalah opsi terakhir bila tidak ada lagi cara untuk mengatasi berbagai permasalahan di DKI Jakarta.
"Kalau memang sudah mentok dan kesulitan atasi banjir dan lain- lain, tahapan itu sudah tidak ada jalan lain dan nggak bisa teratasi, saya setuju," katanya.
Taufiq Kiemas sendiri sebelumnya pernah menyatakan mendukung wacana pemindahan ibukota negara sebagai solusi mendasar terhadap berbagai masalah dan beban yang menumpuk di Jakarta saat ini.
"Salah satu daerah yang pernah ditawarkan untuk menggantikan DKI Jakarta sebagai ibu kota negara oleh Presiden Pertama RI Bung Karno adalah di Palangkaraya, Kalimantan Tengah," kata Taufiq.
Selain Palangkaraya bisa juga di daerah lainnya di manapun di wilayah NKRI asal memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk menjadi ibu kota negara.
"Keputusan pemindahan Ibu Kota negara ini tentu saja bukan hanya tanggung jawab pemerintah bersama DPR, tetapi juga perlu mendapatkan dukungan seluruh rakyat Indonesia," kata Taufiq.

Seks Saat Haid Bisa Menyebabkan Kematian Mendadak

Tak bisa dipungkiri bahwa bercinta atau berhubungan seks adalah aktivitas yang paling menyenangkan bagi banyak orang. Selain meningkatkan keharmonisan rumah tangga, hubungan seks juga meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Seks-Saat-Haid-Picu-Kematian-Mendadak
Penelitian juga menyebutkan bahwa berhubungan seks dapat membakar kalori lebih banyak sekaligus meningkatkan kesehatan jantung, sehingga cocok bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan.
Meski berhubungan seks adalah aktivitas yang menyehatkan, Anda perlu mengetahui kapan waktu yang tepat dan sehat untuk melakukannya. Tidak sedikit pasangan yang melakukan aktivitas seksual saat si wanita sedang mengalami menstruasi / haid. Padahal pada masa ini berhubungan seks bisa sangat berbahaya. Mengapa?
Laura Berman, PhD, seorang pakar seks dan terapis dari Feinberg School of Medicine, Northwestern University, Chicago mengatakan, berhubungan seks saat haid dapat merugikan kesehatan kedua pasangan. Beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi akibat melakukan seks saat haid antara lain:

Penyakit Menular Seksual

Saat wanita mengalami menstruasi leher rahim akan terbuka. Terbukanya leher rahim tersebut dapat mempermudah kuman dan bakteri masuk bahkan menyebar hingga ke rongga panggul. Wanita juga berpotensi tertular virus HIV dan hepatitis jika melakukan hubungan seks saat menstruasi.

Risiko Infeksi

Saat menstruasi, dinding vagina akan mengalami inflamasi atau pembengkakan sebagai proses alami tubuh. Saat inflamasi terjadi, lapisan dinding rahim akan mengalami peluruhan berbarengan dengan keluarnya darah haid. Darah tersebut merupakan media yang berpotensi mengembangkan kuman dan bakteri yang bisa mengakibatkan infeksi saluran kencing, sperma, dan prostat pada pria.

Endometriosis

Istilah tersebut pasti masih asing di telinga Anda. Endometriosis mengacu pada pertumbuhan sel-sel di luar endometrium (dinding rahim) atau di tempat lain. Dalam tingkat lanjut pertumbuhan sel-sel tersebut akan memicu rasa nyeri saat haid, atau biasa disebut dengan dismenore.
Salah satu faktor penyebab endometriosis adalah regurgitasi atau aliran balik darah haid dari dalam rahim ke saluran indung telur dan masuk ke dinding perut. Ini dapat terjadi jika Anda melakukan hubungan seks saat haid.
Tak hanya itu, risiko infeksi juga semakin meningkat baik pada pria maupun wanita. Tingkat keasaman dan kemampuan lendir vagina untuk melawan bakteri saat berhubungan seks akan mengalami penurunan, sehingga berpotensi mengembangkan bakteri dan kuman yang membahayakan kesehatan.

Sudden Death

Gerakan penis pada saat berhubungan seks di masa haid juga bisa menjadi pemicu terjadinya gelembung udara ke pembuluh darah yang terbuka. Para ahli medis mengkhawatirkan, jika emboliatau gelembung udara tersebut masuk ke dalam pembuluh darah maka akan mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah dan bisa mengakibatkan “sudden death” atau mati mendadak.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari berhubungan seks saat haid. Jika Ada tidak bisa menahan hasrat seksual, temukan teknik bercinta lain yang lebih aman dan sehat untuk dilakukan. Selalu komunikasikan permasalahan seksual Anda bersama pasangan dan temukan jalan keluar terbaik demi keharmonisan hubungan Anda.

ROY SURYO : Bubarkan PSSI dan KPSI, Saya Rela Digugat

Menpora KRMT Roy Suryo Notodiprojo
Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo langsung pusing tujuh keliling begitu dilantik sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olahraga yang baru pada 15 Januari lalu. Selain kasus korupsi Hambalang, satu persoalan yang tak kalah pelik langsung menghadangnya: konflik Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang sudah dua tahun tak kunjung usai. 
Persepakbolaan nasional terus dirundung dualisme--mulai dari dualisme federasi, dualisme liga, sampai dualisme tim nasional. Sebagai Menpora baru, Roy Suryo berjanji akan bekerja cepat untuk menuntaskan masalah ini. Waktunya tak banyak, cuma sampai 16 Maret, sesuai tenggat yang telah ditetapkan FIFA. Cilakanya, belum apa-apa dia sudah memantik kontroversi. Tersiar kabar bahwa dia pagi-pagi sudah melansir pernyataan akan membubarkan PSSI maupun oposisinya, Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI).
Benarkah? Berikut petikan wawancara dengan politisi Partai Demokrat kelahiran Yogyakarta 44 tahun lalu itu. 
Apa langkah pertama Anda sebagai Menpora?
Kita mulai babak baru kepemudaan dan keolahragaan Indonesia. Saya ingin memulai hal yang baru. Saya mohon doa restu dari semuanya. Saya mengerti bahwa saya bukan orang yang sangat berkompeten dalam dunia kepemudaan dan olahraga. Saya sangat menyadari itu. Tapi, instruksi dari Presiden sudah sangat jelas. Ada tiga arahan langsung.
Yang pertama: konsolidasi. Itu, alhamdulillah, sebelum saya dilantik sudah coba saya lakukan. Teman-teman di Kemenpora akan saya ajak bersama-sama. Kita akan memegang satu warna, yaitu Merah Putih. Tidak ada lagi kubu-kubu. 
Saya sudah bertemu dengan Mas Andi Mallarangeng, Pak Adhyaksa Dault, Pak Hayono Isman, dan bahkan Pak Akbar Tanjung (Menpora sebelumnya, Red.). Saya tidak ingin ada friksi di dalam. Semua keluarga besar Kemenpora. tidak ada 'orangnya A' atau 'orangnya B'. Intinya dengan konsolidasi yang kuat kami akan menuntaskan setidaknya dua hal.
Pertama, saya akan mempercepat penyelesaian kendala yang sedang dialami Satlak Prima, di mana kita harus mempersiapkan diri menghadapi event besar yaitu SEA Games 2013 di Myanmar. Kendala terbesar adalah anggaran. Sampai hari ini anggaran belum turun. Tapi, saya kemarin sudah berkomunikasi dengan teman-teman di Komisi X DPR RI. Meskipun belum ada rapat dengar pendapat, saya minta tolong dibantu. Anggaran Rp1,9 triliun itu harus turun segera. Jangan sampai atlet kita sendiri yang menanggung biaya latihan.
Yang kedua adalah masalah PSSI. Itu harus dituntaskan.
Apa langkah terdekat Anda untuk menyelesaikan kemelut PSSI?
Saya akan pastikan agar langkah-langkah yang sudah diambil para pendahulu saya dilaksanakan; termasuk yang diambil tim Pak Agung Laksono, yakni pembentukan Task Force. Di sana ada beberapa kesepakatan.
Saya akan lihat apakah kesepakatan-kesepakatan itu dipatuhi atau tidak. Kalau sudah tanda tangan tapi tidak dipatuhi, saya akan bertemu dengan dua tokoh yang sering disebut-sebut berada di balik masalah ini. Kalau kedua orang itu kesulitan datang ke sini (kantor Kemenpora), maka saya yang akan sowan ke sana.
Selaku wakil masyarakat, saya ingin sekali masalah ini selesai dengan cepat. Dan memang sering saya katakan: pilihannya hanya salah satu (PSSI atau KPSI), atau tidak semuanya. Kalaupun saya harus memilih tidak semuanya, itu adalah pilihan terakhir. Tapi, itu dengan restu rakyat Indonesia dan ridha Allah Subhanallah.
Saya juga menyiapkan langkah-langkah jika nanti ada gugatan dan sebagainya.
Jadi, artinya benar Anda mau membubarkan PSSI dan KPSI?
Saya tidak bisa mengatakan benar atau tidak. Tapi, itu termasuk salah satu opsi kebijakan kalau tidak ada opsi lain yang bisa dipilih.
Banyak yang mengatakan mereka agak sulit disatukan. Kalau tidak bisa disatukan, kan tidak mungkin juga diduakan. Kita kan tidak mungkin punya dua induk olahraga sepakbola. Harus jadi satu.
Kalau tidak bisa jadi satu, dua-duanya tidak mau, ya akan dicari solusi yang sangat clear dan tepat sesuai hukum dan tanpa melanggar Statuta PSSI. Pembubaran kalau dilakukan dengan cara-cara sesuai hukum, saya pikir tidak masalah.
Saya selaku wakil pemerintah siap bertanggung jawab. Saya rela digugat karena gugatan dalam olahraga itu tidak akan ada perdata, apalagi pidana. Adanya arbitrase. Insya Allah kita akan selesaikan ini semua. 
Penanganan konflik PSSI telah diserahkan kepada KOI (Komite Olimpiade Indonesia). Anda setuju?
KOI itu kan bagian IOC (International Olympic Committee). Fungsinya sebenarnya menangani hal-hal yang berhubungan dengan event-event di luar negeri. Apakah ini harus ditangani KOI atau tidak, nanti akan kami lihat lagi.
Apa komentar Anda soal keterlambatan pembayaran gaji pemain di beberapa klub sepakbola?
Kalau soal gaji, itu nanti akan saya clear-kan terlebih dahulu dengan pihak-pihak yang terlibat.
Indonesia sukses jadi juara umum SEA Games 2011. Apa target Anda untuk SEA Games tahun ini?
Kita tidak mungkin sama persis seperti yang di Palembang. Saat itu kita cukup punya waktu untuk mengatur cabang-cabang olahraga. Tapi, kami akan pelajari cabang olahraga mana yang masuk olimpiade dan non olimpiade. Nanti ada statistiknya, berapa persen cabang olahraga olimpiade dan non olimpiade. Nanti akan kita sinergikan.
Pakar-pakar olahraga akan kami mintai bantuan karena saya bukan ahli di bidang itu. Saya tidak berani memasang target apakah harus juara umum atau tidak. Tapi kalau kita lihat statistik, setiap kali kita jadi tuan rumah SEA Games, biasanya kita juara umum. Kalau tidak, biasanya Thailand atau negara lain yang juara. Yang jelas waktu saya tidak banyak untuk bekerja. 
Soal janji bonus besar untuk atlet SEA Games akan tetap Anda pertahankan?
Insya Allah tetap ada.