Sunday 24 February 2013

Mencegat Maut dari Langit. Menghadang Meteor turun ke Bumi. Bagaimana caranya?


Berpuluh juta tahun silam, bumi ini dikuasai Dinosaurus. Hewan raksasa yang jika berderap tanah bergetar. Para ilmuwan menghitung, hewan itu punah sekitar 65 juta tahun silam. Berjuta-juta tahun sesudah itu, kita hanya melihat mahluk ini dalam gambar. Atau dalam khayalan para sineas.
Mengapa punah. Itulah pertanyaan banyak orang. Bertahun-tahun para ilmuwan mencari jawaban. Hasilnya masih gamang. Tahun 1990, sejumlah 41 ilmuwan menghimpun diri demi menguak misteri besar ini.
Dua puluh tahun kemudian, 4 Maret 2010, rahasia  itu perlahan terkuak. Para ilmuwan itu menjelaskan bahwa Dinosaurus musnah karena benda dari langit. Meteor. Yang sebelum menyusup ke bumi disebut Asteroid.
Para ilmuwan -yang adalah ahli dalam rupa-rupa ilmu pengetahuan itu– sampai pada kesimpulan soal Meteor itu dengan memakai berbagai rumus dan metodologi.
Dari ilmu paleontologi, geokimia, rupa iklim, geofisika, hingga sedimentasi. Kesimpulan itulah yang mereka publikasikan dalam jurnal Science. Mereka meyakini bahwa Dinosaurus punah sebagai dampak dari Meteor yang menghujam bumi di Chicxulub, sebuah kawasan di negeri Meksiko.
Selain mematahkan sejumlah pendapat – seperti dugaan Dinosaurus punah karena letusan gunung api jutaan tahun lampau- temuan para ahli itu juga menunjukkan bahwa Meteor bisa menghujam bumi dalam ukuran raksasa. Dan itu sungguh mengerikan.
Tapi kita tak perlu cemas. Setidaknya itu menurut para ilmuwan ini. Neraka masa lalu itu kecil kemungkinan berulang. Tapi bukannya tak mungkin sama sekali. Sergio Camacho, Kepala Urusan Luar Angkasa di kantor Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang berbasis di Wina, menyampaikan bahwa jika beruntung kita tidak akan merasakan dampak hantaman Meteor sepanjang hidup.
Tapi para ilmuwan tetap harus berpikir keras. Memikirkan cara menaklukkan Meteor itu dilangit sebelum menghujam tanah. “Kita harus serius menghadapinya. Dan ini bukanlah pemikiran ilmuwan gila,” kata Camacho kepada CBS News.
Sergio mungkin benar. Lihatlah apa yang terjadi di Ural, sebuah wilayah di Rusia. Jumat,15 Februari 2013. Sebuah Meteor berhasil masuk melalui orbit bumi dan pecah di langit Ural.
Dan memang agak mengerikan. Setidaknya 1200 orang terluka di kota ini. Banyak sebabnya. Ada yang terluka karena pecahan kaca. Banyak pula yang terguncang jiwanya.

Menurut hitungan NASA, Meteor yang menghujam Ural itu berukuran raksasa. Diameter 17 meter. Berat 10 ton. Ledakan akibat fragmen Meteor itu setara dengan ledakan 500.000 ton TNT.
Yang mencengangkan adalah Meteor ini sama sekali tidak terdeteksi. Baik oleh sistem teleskop canggih milik NASA, maupun yang dimiliki sejumlah negara lain. Petinggi NASA menjelaskan bahwa sistem mereka hanya bisa mendeteksi Meteor yang lebih besar. Padahal yang jatuh di Ural itu sudah lebih dari menakutkan.
Celakanya, saat Meteor menghujam Ural, para ilmuwan di banyak negara dan NASA tengah disibukkan oleh 2012 DA14. Itu nama sebuah Meteor yang sedang dekat dengan bumi. Ukurannya raksasa. Sebesar lapangan sepakbola. Sekitar 27.350 kilometer dari bumi.
Nahas di Ural itu mendorong Camacho dan sebuah tim yang disebut Tim Aksi untuk Objek Dekat Bumi, mengajukan proposal jaringan peringatan Asteroid global. Tim ini akan bertugas menemukan, memantau dan memetakan resiko dari obyek yang terbang di langit.
Tim ini juga menyarankan agar negara-negara di muka bumi ini berpadu. Membentuk sebuah misi luar angkasa yang bertugas menghancurkan Asteroid yang merapat ke Bumi.
Teropong canggih milik NASA yang beroperasi sejak 1998 hanya mampu mendeteksi Meteor berdiameter lebih dari satu kilometer. Sejauh ini lembaga itu mencatat sekitar 1.310 objek Meteor yang besar dan berbahaya bagi Bumi.
Pemerintah Rusia sendiri merasa kecolongan. Salah satu sumber mengatakan bahwa jet Rusia berhasil menghancurkan Meteor tersebut hingga berkeping-keping. Tapi informasi ini diragukan. Dan disebut sebagai upaya menenangkan mereka yang panik.

Dan bahaya di Ural itu mendorong Moskow bergegas. Pemerintah membentuk tim pertahanan nasional terhadap objek luar angkasa. Program ini diajukan para ilmuwan Rusia. Bekerjasama dengan Institut Astronomi di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia dan Institut Pusat Riset Teknik. Disetujui Roskosmos, NASA-nya negeri Leo Tolstoy itu.
Para ilmuwan menciptakan teleskop robot. Berfungsi memantau pergerakan benda-benda di sekitar planet kita. Sejumlah teleskop super canggih ini akan dikirim ke orbit. Ada juga yang diletakkan di permukaan bumi.
Lidia Rykhlova dari Institut Astronomi, seperti dilansir Russia Times, mengatakan bahwa teleskop itu memiliki lensa setebal dua meter. Dikendalikan komputer dan menggantikan teleskop-teleskop Rusia berlensa 60 cm.

Jika mampu melakukan deteksi dini, maka militer Rusia bisa menghancurkan Meteor berbahaya itu dengan menggunakan roket nuklir berkekuatan megaton. Jadi sebelum menyentuh tanah, Meteor itu sudah tamat.
Tapi itu bukan kerja sebentar. Perlu waktu 10 tahun. Memerlukan dana hampir US$2 miliar atau setara Rp19,4 triliun. Pemerintah Rusia sudah siap. Uang sebanyak itu sudah diserahkan kepada industri pertahanan Rusia.
Setelah Kengerian di Ural
Sesudah kejadian di Rusia itu, NASA kini menjajaki pembangunan teleskop luar angkasa canggih, yang mampu mendeteksi meteor berbahaya berdiameter hingga 45 meter.
Bekerja sama dengan Universitas Hawaii, NASA merancang proyek Asteroid Terrestrial-Impact Alert System (Atlas). Menurut sejumlah peneliti, sistem senilai US$5 juta (Rp48,2 miliar) ini akan memantau angkasa setiap malam. Memberi peringatan bila ada benda terbang berbahaya.
Amerika Serikat juga berencana menciptakan alat penghancur Asteroid dengan bantuan panas matahari. Dikenal dengan nama DE-STAR (Directed Energy Solar Targeting of Asteroids ans exploRation).
Konsep ini dikembangkan oleh Philip M. Lubin, ahli fisika dan professor dari Universitas California Santa Barbara dan Gary B. Hughes, peneliti dan profesor dari Universitas Negeri Politeknik California San Luis Obispo.
DE-STAR dirancang mengambil energi panas matahari dan mengubahnya menjadi sinar laser kekuatan besar untuk menghancurkan atau menguapkan Asteroid yang mengarah ke Bumi. DE-STAR juga mampu mengubah orbit Meteor atau mengarahkan ke Matahari.

Menurut perhitungan para penemunya, sistem ini akan terdiri dari piranti berbagai ukuran. Mulai dari yang seukuran komputer jinjing hingga yang berdiameter 10 kilometer. Semakin besar ukurannya, semakin ampuh kinerjanya.
Menurut Lubin, dengan ukuran 10 kilometer, sistem ini mampu menyalurkan 1,4 mega ton energi solar per hari ke targetnya yang berukuran 500 meter selama setahun. Setiap hari dipanasi dengan energi matahari. Komet bisa meleleh. Menguap.
Berbagai Opsi
Jauh sebelum nahas di Rusia itu, dunia telah merancang berbagai skenario demi menghindari tabrakan dengan Meteor. Ada banyak pilihan. Salah satunya bom nuklir. Memakai rudal nuklir menghancurkan Meteor.
Bagaimana caranya? Ada dua. Tembak langsung atau meledakan bom atom di sekitar Meteor sehingga dia berubah haluan menjauh dari Bumi.
Tapi rencana itu melewati jalan terjal. Harus mendapat persetujuan dari Komite Penggunaan Luar Angkasa untuk Tujuan Damai di PBB. Konsep ini kandas saat Traktat Larangan Uji Nuklir Komprehensif diberlakukan tahun 1996.
Cara lain yang sempat ditawarkan adalah memakai pesawat ulang-alik tanpa awak. Pesawat itu akan  menarik Meteor tanpa menyentuh. Cara yang diajukan oleh ahli fisika sekaligus mantan astronot Edward T. Lu dan Stanley G. Love ini mengandalkan gravitasi Meteor.
Pesawat ulang-alik diterbangkan dekat Meteor. Menariknya dengan mengandalkan gaya gravitasi Meteor sampai keluar jalur. Namun cara ini hanya ampuh untuk satu Meteor besar. Tidak untuk Meteor-Meteor kecil yang bergerombol.
Demi mengubah jalur terbang Meteor, pernah juga diusulkan untuk menempelkan semacam peluncur besar. Diperlukan roket luar angkasa yang memiliki kekuatan dorong tinggi untuk melakukannya.
Para ilmuwan juga pernah menawarkan  penggunaan layar tenaga matahari. Cara ini didasarkan pada fakta bahwa energi panas matahari bisa memberikan gaya dorong pada benda. Jadi, mereka mengusulkan untuk menaruh semacam layar seperti yang terdapat pada  perahu di Meteor yang mengarah ke bumi. Dengan bantuan layar ini, meteor bisa berbelok.
Cuma Teori Belaka
Semestinya dengan berbagai opsi yang diajukan, manusia di bumi bisa hidup tenteram. Namun, John Millis, asisten profesor fisika dan astronomi di Anderson University, Amerika Serikat, menegaskan  seluruh opsi ini belum bisa dilakukan. Bahkan beberapa di antaranya cuma teori belaka.
Millis menegaskan bahwa anggaran NASA yang digunakan untuk memonitor objek dekat Bumi sangat minim. Sebab hantaman Meteor ke Bumi sangat jarang. Jadi bukan prioritas.
Walaupun meteor jarang sekali mencapai bumi, kata Millis, namun perlu diingat tragedi yang menimpa Dinosaurus puluhan juta tahun silam itu. Sebuah Meteor berhasil menghancurkan seluruh spesies dalam sejenak.
Meteor yang membinasakan Dinosaurus itu berdiameter 15 kilometer. Semiliar kali lipat lebih kuat dibanding bom atom yang melumat Hiroshima, Jepang.
Meteor yang menghujam tanah itu, melontarkan materi-materi Bumi ke atmosfer. Membuat efek berantai. Musim dingin berkepanjangan. Memusnahkan spesies di Bumi.

Teror Serangan Meteor. Rusia dihantam meteor. Mengapa muncul teori konspirasi?


Seberkas cahaya kilat menembus tirai jendela di ruang kelas itu, dan mengalahkan sinar matahari pada pukul sembilan pagi. Ruang kelas di gedung School Number 15, di kota Chelyabinks, Rusia mendadak bersinar terang seperti disiram belasan lampu merkuri.
Valentina Nikolayeva, guru di sekolah itu, sedang mengajar di hadapan belasan bocah siswa sekolah dasar. Kelebatan cahaya menyentak seisi kelas, pada Jumat 15 Februari 2013 itu. Lalu beberapa sekon kemudian: “buuum!”. Suara ledakan keras menggetarkan dinding. Kaca-kaca jendela pecah. Tirai pun lepas.
Seisi kelas panik. Para bocah berlari ke sang guru, yang dengan sigap menggiring anak-anak itu ke luar kelas. "Seumur hidup tidak pernah saya melihat ada kilat cahaya seterang itu. Saya mengira hari kiamat telah tiba," kisah Nikolayeva. Tubuhnya berkeringat.
Di luar gedung sekolah, orang-orang bertumpahan di jalan. Pecahan kaca berserakan. Semua jaringan Internet dan saluran telepon seluler terputus. Di langit, tampak segaris awan menyerupai jejak pesawat jet. "Tapi, ini berukuran sepuluh kali lebih besar," kata Nikolayeva.
Tak seorang pun mengenali "tamu" yang menyentak warga Chelyabinsk pagi itu. Seorang saksi bercerita,  dia sedang menyetir mobil pagi itu, saat di langit meledak sinar terang, lebih terang dari cahaya siang hari. “Saya kira mata saya buta," ujar saksi itu.
Suara ledakan itu juga cukup keras, hingga memantik nyala alarm sejumlah mobil di parkiran. Ini bukan ledakan biasa. Chelyabinsk panik. Kota itu mendadak tegang. Sejumlah saksi mata mengatakan, ledakan dan cahaya itu bisa dilihat dari radius ratusan kilometer, di Tyumen dan Sverdlovsk, Republik Bashkiria, serta bagian utara Kazakhstan.
“Seperti film Armageddon saat hujan meteor terjadi. Saya pasrah, dan berpikir dunia sedang kiamat," kata seorang warga, Gulnara Dudka, 20 tahun.
Sebelum kepanikan menjalar, Menteri Keadaan Darurat Rusia, Vladimir Puchkov angkat bicara. Dia mengatakan, kota Chelyabinsk baru saja dihantam meteor. Kabar itu menggemparkan Rusia. Dunia pun melirik ke negeri itu.
Tiga pesawat tempur diterbangkan menyisir lokasi. Polisi di sekujur kota pun dikerahkan menjaga berbagai infrastruktur penting.
Meski tak langsung dihantam meteor, kaca jendela yang pecah itu  melukai sekitar 1.100 orang, 200 di antaranya adalah anak-anak. Menteri Kesehatan Daerah, Marina Mokvicheva memaparkan data-data korban lebih detail. “Sekitar 985 orang luka-luka, 43 orang dirawat di rumah sakit”. Untung, tak ada korban jiwa.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan syukurnya kepada Tuhan. "Benda besar itu tidak jatuh di daerah penduduk. Meski ada sejumlah orang yang terluka," kata Putin, beberapa jam setelah “serangan” meteor itu.
Lebih dari 297 apartemen, 12 gedung sekolah, serta fasilitas umum plus infrastruktur industri rusak di Chelyabinsk. Putin mengerahkan 10 ribu orang, yang tergabung di tim khusus membersihkan puing-puing itu. Kerugian harta, ujar Gubernur Chelyabinsk, Mikhail Yurevich, sekitar satu miliar rubel Rusia (US$33 juta), atau setara Rp320 miliar.
Tentu saja kerusakan jendela itu membuat warga lebih berat menghadapi musim dingin. Suhu malam hari bisa jatuh 15 derajat celsius di bawah nol.
Meteor atau aksi militer?
“Serangan” pagi hari itu membuat Angkatan Darat Rusia bersiaga. Mereka mengamankan tiga titik jatuhnya meteor. Dua titik di Danau Chebarkul, bagian barat Chelyabinsk. Satu titik lagi di dekat Zlatoust, sekitar 80 kilometer dari titik lainnya.
Satu pecahan benda misterius itu menghantam dinding pabrik seng, sebelum akhirnya lenyap ditelan danau Cherbakul. Di danau itu, para pencari menemukan lubang selebar lebih enam meter. Tak ada kenaikan radiasi di daerah sekitar kejadian. Sampel air pun tak tercemar bahan asing.
Selang dua hari kemudian, tim penyelam Kementerian Keadaan Darurat Rusia menyatakan tak ada jejak berarti di sekitar Danau Chebarkul. Para penyelam hanya menemukan benda kecil seukuran satu sentimeter.  Tak ada fragmen besar meteor. Begitu pula ribuan pekerja darurat Rusia, atau tim satuan reaksi cepat, yang menyisir Pegunungan Ural sejak Jumat pekan lalu. Nihil.
Lalu, merebaklah spekulasi baru: benarkah ledakan itu dari meteor, atau rudal canggih yang sengaja mengarah ke Chelyabinsk? Karena belum ditemukan bukti pecahan meteor waktu itu, sempat muncul teori konspirasi.
Vladimir Zhirinovsky, pemimpin nasionalis Rusia, misalnya percaya benda yang meluncur ke kota kecil itu adalah "war mongers", atau ajakan perang dari Amerika Serikat. "Itu senjata baru yang sedang diuji oleh Amerika Serikat," kata Zhirinovsky kepada Telegraph.
Oksana Trufanova, aktivis hak asasi manusia di Rusia, mengatakan ia agak yakin jika ledakan itu ada hubungannya dengan aktivitas militer.
Aneka dugaan itu memang beralasan. Chelyabinsk punya sejarah panjang riset penelitian nuklir rahasia sejak 1940. Pada 1957, sebuah tangki limbah di pabrik senjata nuklir Mayak, Chelyabinsk, meledak. Saat itu, kontaminasi asam merebak hingga radius 23.000 kilometer persegi. Pemerintah harus mengungsikan sekitar 10.000 orang dari sana.
Kini, wilayah itu masih menjadi lokasi limbah utama senjata nuklir Rusia. Sekitar 85 kilometer sebelah timur kota, berdiri pabrik pengolahan senjata kimia. Kota Chelyabinsk juga disebut 'Tankograd'. Tank terkenal Soviet T-34 dibuat di kota itu.
Tapi, teori konspirasi itu menguap. Misteri benda misterius menghantam Chelyabinsk pelan-pelan mulai terkuak.
Berburu meteor
Akhirnya sejumlah pecahan meteorit ditemukan para ilmuwan di Cherbakul, tiga hari kemudian. "Meteorit ini adalah chondrite (jenis meteorit yang belum mengalami diferensiasi dari kondisi awalnya) biasa. Ini adalah meteorit berunsur batu dengan kandungan 10 persen besi," ujar Viktor Grohovsky dari Universitas Federal Urals.
Meteorit itu lantas diberi nama Chebarkul. Sampai hari ini, terkumpul 53 pecahan. Viktor mengatakan, yang ditemukan baru sekumpulan fragmen kecil di permukaan danau. Yang lebih besar,  bisa ditemukan di dasar danau.
Perburuan para ilmuwan itu rupanya dilihat sebagai peluang bisnis oleh para kolektor meteor. Di jagat maya, jual beli meteor berlangsung sesaat setelah meteor jatuh. Usut punya usut, rata-rata calon pembeli memburu fragmen meteor asli untuk dijual di acara lelang.
Harganya pun fantastis. Sekeping kecil meteorit, misalnya, ditawarkan sekitar US$4.000, atau Rp38,6 juta. Melihat peluang laba, sejumlah warga lalu berbondong-bondong ke lokasi jatuhnya meteor. Apalagi, ada seseorang warga mendapat pecahan meteor seberat 269 gram di sekitar sebuah pabrik. Tak jelas, apakah dia mau menjual pecahan itu atau tidak.
Iklan batu meteorit pun bermunculan di dunia maya. Harganya beragam. Di situs online Avito.ru, misalnya, seorang warga bernama Andrew menawarkan 18 potong batuan meteorit.Harganya 500 rubel per potong, atau Rp160 ribu. Ada pula yang mau melego batu luar angkasa seharga 300 ribu rubel, atau Rp9,6 juta, per potong.
Apa kata Amerika?
Insiden meteor di Cheblyanisk, Rusia, menarik perhatian Badan Antarika Nasional AS (NASA). Lembaga itu menduga meteor yang menghantam wilayah Pegunungan Ural hanya seukuran bus, dan beratnya sekitar 7.000 ton. Jika sampai ke Bumi, daya ledaknya bisa mencapai 20 kali bom atom yang pernah menimpa Hiroshima.  
"Beruntung, sebagian besar energi super itu terbakar saat menembus atmosfer, sehingga meninggalkan serpihan batu kecil, dan jejak berupa asap putih di langit," kata Amy Mainzer, seorang ilmuwan di Laboratorium Propulsi Jet.
NASA memperkirakan, meteorit yang mampir di Rusia berdiameter sekitar 15 meter saat menghujam Bumi. Meteorit itu meluncur dengan kecepatan melebihi kecepatan suara. Badan Antariksa Rusia Roscosmos mencatat benda itu melesat melewati atsmosfer dengan 30.000 mil per jam, atau 53.108 kilometer per jam, sekitar 177 kali lebih cepat dari mobil Formula 1.
Peristiwa jatuhnya meteor seperti di Rusia itu juga sangat jarang terjadi. "Peristiwa sebesar Cheblyanisk hanya terjadi sekali dalam 100 tahun," kata ilmuwan NASA, Paul Chodas.
Artinya, seabad lagi, ada kemungkinan bumi dihantam meteor lebih besar? 

Inikah Pornografi Pertama di Dunia? Terlukis dalam seni ukiran di dalam gua kuno di Xinjiang, China

Arkeolog menemukan sebuah seni ukiran di dalam gua yang diduga merupakan perwujudan gambar pornografi pertama kali di dunia. Ukiran yang disebut Kangjiashimenji Petroglyph ditemukan di di wilayah Xinjiang, barat laut China.

Petroglyph itu menyajikan figur abstrak dan tanpa busana. Figur secara eksplisit menggambarkan praktik gila seks dari nenek moyang manusia dalam sebuah pesta.

Ukiran yang diduga dibuat pada milenium kedua sebelum masehi ini sebenarnya sudah ditemukan arkeolog China, Wang Binghua pada akhir tahun '80-an.

Namun, Jeannine Davis-Kimball, seorang ahli Eurasia nomaden, menjadi orang Barat pertama yang merinci ukiran tersebut dan menjabarkannya dalam jurnal ilmiah.

Dalam gua tersebut tergambar sekitar 100 figur yang sedang menggambarkan sebuah ritual "kesuburan."

Posisi yang dilukiskan dalam ritual tersebut hampir semuanya sama, lengan ke luar dan membungkuk pada siku dengan satu tangan mengarah ke atas dan lainnya mengarah ke bawah.

"Di samping gambar manusia, ada kepala mengambang, anjing berkelok-kelok, kucing statis, dan lambang hewan mengisi kekosongan (ruang)," tulis Dr Davis-Kimball dilansir Dailymail, Kamis 21 febuari 2013. "Setiap gambar nenek moyang pasti diwakili beberapa aspek ritual," tegasnya.

Pada ukiran itu, wanita digambarkan dengan batang tubuh segitiga disertai pinggul dan kaki seksi. Sedangkan, gambar pria diwakili dengan batang tubuh segitiga agak kecil, kaki kurus, kepala telanjang dan dengan penis ereksi (ithyphallic).

Namun, banyak ukiran yang menampilkan profil transeksual, ditandai kelamin ereksi tapi mengenakan penutup kepala wanita, serta bagian dada terdapat dekorasi. Profil transeksual juga ditandai dengan pemakaian masker.

"Secara menyeluruh, gambar tersebut mewakili kondisi manusia yang menari-nari, dan beberapa di antaranya tampak tenggelam dalam keadaan tak sadarkan diri, atau merasakan kesenangan yang luar biasa," tulis Dr Davis-Kimball. Dia juga menyebutkan gambar lainnya tentang hubungan seksual.

"Berbagai hewan menambahkan catatan ambiguitas, namun memberikan petunjuk tambahan untuk menempatkan tablo dalam ruang dan waktu, dan memberikan beberapa dasar sejarah," lanjutnya.

Kimball membedakan delapan adegan terpisah pada tablo, empat yang sepenuhnya dibentuk dan sisanya hanya tampak sketsa.

Adegan pertama menunjukkan sembilan wanita, menari di sekeliling lingkaran sementara di sebelah kiri, figur transeksual berbaring seolah-olah jatuh tak sadarkan diri.



Adegan tersebut tanpa pria ithyphallic, meski figur transeksual menunjukkan memang memiliki penis yang sedang ereksi. "Kedua lengan, mengangkat bahu nya, dan terlihat berbeda dari posisi menari biasa," ujarnya.

Adegan kedua yang diidentifikasi oleh Dr Davis-Kimball menunjukkan pesta liar yang melibatkan 16 figur, 10 pria dan enam wanita, sedang siap berhubungan seks.



"Karena ini adalah ithyphallic, yang juga mewakili biseksual dan menunjukkan bahwa itu akan bersetubuh dengan seorang wanita kecil dengan kaki terentang dengan kemaluannya yang terlihat jelas," papar dia.

Adegan selanjutnya yaitu seorang pria tanpa kepala yang berusaha untuk berhubungan seks dengan transeksual lain. Di tengah-tengah adegan, muncul tokoh transeksual lain yang nampak berhubungan seks dengan wanita terkecil.

Sementara tokoh wanita yang tampak memiliki dua kepala, dan diposisikan di latar depan seolah-olah sedang memimpin tarian.

Adegan ketiga disebutkan lebih vulgar. Sembilan orang terdiri tiga pria dan enam perempuan, yang semuanya sedang berhubungan seks. Dr Davis-Kimball mengidentifikasi dua gambar yang menonjol.

"Pertama, laki-laki di kiri dengan testis dan penis yang terlalu dilebih-lebihkan berupaya membunuh figur penting kedua, perempuan yang berdekatan," tulis dia.

Di sebelah kiri, wanita tersebut terdapat tiga pria berhasrat untuk mendapat giliran berhubungan seks dengannya.



Sementara pada adegan terakhir, tidak terdapat figur wanita. Tahap ini digambarkan sebagai pesta persaudaraan, melibatkan 14 karakter, tujuh dengan penis tegak dan ditengah-tenganya terdapat tarian hiruk pikuk.



Di bagian bawah terdapat satu pria yang sedang melakukan masturbasi dengan tanda aliran bayi yang berasal dari penisnya.

Uniknya, dari semua gambaran petroglyph Kangjiashimenji ini mengarah pada petunjuk ras Kaukasoid. Petunjuk ini cocok dengan bukti lain yang mengindikasikan penduduk dari wilayah ini, di mana ras Kaukasoid merupakan pengembara dengan karakteristik Eropa.

Spekulasi lain muncul. Dr Davis-Kimball punya pendapat bahwa ukiran gua tersebut kemungkinan semacam sketsa cerita panjang (storyboard) untuk kelompok pemimpin kultik (pemujaan) pada saat itu, dan digunakan sampai 850 sebelum masehi. (umi)

Anas Urbaningrum, dari Harrier Hingga Monas

Title #2
Drama seputar status Anas Urbaningrum berakhir dengan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Ketua Umum Partai Demokrat itu sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek Hambalang, Bogor. Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, meneken surat perintah penyidikan (sprindik) untuk Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Juru Bicara KPK, Johan Budi, mengungkapkan, Anas diduga menerima sesuatu yang berkaitan dengan jabatannya saat menjadi anggota DPR. "Bisa benda dan uang," kata Johan dalam konferensi pers di kantor KPK, Jumat malam, 22 Februari 2013.

KPK pun menjerat Anas dengan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Sebagai informasi, "pemberian" dalam Pasal 12 huruf a UU ini mencakup arti yang luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.

Saat ditanya apakah Anas dijerat kasus korupsi terkait mobil Toyota Harrier, Johan tak mau menjawab. "Saya tidak bicara materi," katanya.

Selain menetapkan tersangka, KPK juga mencegah Anas ke luar negeri untuk kepentingan penyidikan. Terhitung mulai 22 Februari, Anas dilarang bepergian ke luar negeri selama enam bulan.

Dalam kesempatan itu, Johan menampik penetapan Anas ini bermuatan politik atau atas desakan dari orang-orang tertentu. Dalam mengusut kasus, imbuhnya, KPK tidak mengarah dan mentargetkan seseorang jadi tersangka. "Semua tergantung alat bukti. Penanganan kasus ini tidak ada kaitannya dengan partai atau urusan politik."

Kenapa baru sekarang menetapkan Anas sebagai tersangka? "Karena baru sekarang kami menemukan yang disebut dua alat bukti yang cukup itu. Ini bukan karena pesanan, bukan karena intervensi."

Usai penetapan Anas sebagai tersangka, pengacara merapatkan barisan. Salah satu pengacara Anas, Firman Wijaya, langsung meluncur ke kediaman Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat malam. "Kami berkoordinasi dulu. Belum bisa memberikan komentar," kata Firman.
Namun, Firman sempat menyampaikan kekecewaannya pada KPK yang menetapkan kliennya sebagai tersangka. "Ada situasi abnormal dalam penegakan hukum di Indonesia," kata dia.
Dia menilai harusnya KPK menyelesaikan kasus beredarnya dokumen draf sprindik yang mencantumkan Anas sebagai tersangka. "Harusnya itu diselesaikan dulu," tegasnya.
Sabtu siang, Anas akan memberi keterangan pers seputar status hukumnya tersebut di kantor DPP Partai Demokrat.
Keterangan Anas ini akan sangat ditunggu tak hanya wartawan, tapi juga kader Demokrat. Seperti diketahui, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan semua kader, termasuk ketua umum, meneken Pakta Integritas.
Dalam pakta itu, poin kedelapan: Saya sebagai tersangka, terdakwa atau terpidana saya bersedia mengundurkan diri dan siap menerima sanksi pemecatan dari dewan kehormatan partai.
Janji Gantung di Monas Jauh sebelum kasus ini naik ke penyidikan, Anas pernah sesumbar siap digantung di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, jika terbukti menerima uang dari proyek Hambalang.

"Satu rupiah saja Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di monas (monumen nasional)," tegas Anas, Jumat 9 Maret 2012.
Pernyataan ini muncul setelah mantan rekan sejawatnya di Demokrat, Muhammad Nazaruddin, bertubi-tubi menuding Anas menerima uang dari proyek Hambalang.

Saat itu, Anas menegaskan, pernyataan Nazaruddin adalah fitnah yang sengaja dibuat untuk menjatuhkannya.

Janji ini pernah ditanyakan kembali oleh wartawan saat Anas menghadiri acara donor darah dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) di kantor Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Timur, Rabu 20 Februari lalu. Anas enggan menjawab lebih banyak soal ini. "Sampeyan tulis apa saja boleh kalau itu."

Saat kembali didesak wartawan, Anas menjawab, "Sekarang saya tanya balik, memang sampeyan ada harapan itu?"

"Tidak," kata wartawan. "Ya udah itu jawaban saya," imbuh Anas.

Nyanyian Nazaruddin

Sejak dikejar KPK pada 2011 lalu, Nazaruddin terus "bernyanyi" mengenai keterlibatan Anas dalam megaproyek Hambalang bernilai Rp2,5 triliun. Menurut Nazar, Anas lah yang mengatur proyek tersebut.
Hingga ditangkap dan diadili di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi, Nazar konsisten dengan nyanyiannya. Tak hanya itu, Nazar pun menuding Anas menerima Rp100 miliar dari proyek Pusat Pendidikan Latihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) itu.
Sejumlah Rp50 miliar dari duit itu, kata Nazaruddin, dipakai untuk pemenangan Anas di Kongres 2010. Juga membayar Tim Konsultan Anas sebagai calon Presiden. Dana dari Hambalang dan proyek Wisma Atlet itulah, kata Nazar, yang digunakan Anas membeli suara di kongres Bandung.
Tak hanya itu, Nazaruddin pun menyerang Anas dengan sangkaan gratifikasi. Kasus ini yang sempat mencuat beberapa waktu lalu saat draf sprindik Anas yang belum resmi, beredar di tangan wartawan.
Kasus gratifikasi yang menjerat Anas itu diduga adalah pemberian mobil Toyota Harrier dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Mobil itu diduga diberikan Nazaruddin pada tahun 2009, saat Anas masih duduk di DPR. Pemberian mobil senilai Rp650 juta ini pernah diungkapkan oleh pengacara Nazaruddin, OC Kaligis.

Anas semula membantah tudingan pemberian Toyota Harrier ini. Dia membantah bahwa mobil mewah berpelat nomor B 15 AUD itu miliknya. Namun, Polda Metro Jaya memastikan mobil tersebut merupakan mobil Anas Urbaningrum. Belakangan, saat dicecar wartawan terkait pemberian mobil tersebut, Anas justru bertanya, "Apa salahnya?".
Dalam jumpa pers, 19 Februari lalu, pengacara menegaskan, mobil Harrier itu dibeli tunai dengan uang Anas. Dan, dibeli dari Nazaruddin.
"Kepemilikan mobil Harrier oleh Anas merupakan transaksi jual-beli biasa. Sebagai pembeli, Anas menunjukkan itikad baik dengan membayar uang muka dan angsuran sesuai kesepakatan," kata Firman di Jakarta, Selasa, 19 Februaro 2013.

Firman merinci, pembelian mobil Harrier oleh kliennya dimulai dari pembayaran uang muka dan cicilan pertama sebesar Rp200 juta pada Agustus 2009. Lalu, cicilan kedua sebesar Rp75 juta pada Februari 2010.

Pada akhir Mei 2010, setelah Kongres Partai Demokrat di Bandung, Anas mendapat pertanyaan dari rekan sejawat dan mendengar kabar bahwa mobil Harrier tersebut adalah pemberian Nazaruddin kepada Anas. Anas memutuskan untuk mengembalikan mobil itu kepada Nazaruddin.
Namun, saat itu Nazar menolak dengan alasan rumahnya sudah penuh dengan mobil dan tak ada tempat lagi. Akhirnya, Nazar minta agar mobil dijual saja untuk dikembalikan dalam bentuk uang.

Pada Juli 2010, Anas meminta Nurachmad, Staf Ahli Anas di DPR RI, untuk menjual mobil itu. Mobil djual ke showroom di Kemayoran seharga Rp500 juta. Lalu, uang hasil penjualan mobil itu diserahkan kepada Nazaruddin melalui ajudannya bernama Iwan pada 17 Juli 2010. "Atas inisiatif Nurachmad, dibuat tanda terima yang ditandatangani oleh Iwan sebagai bukti serah-terima," terang Firman.

Pengemis Jujur Dapat Hadiah Sumbangan Rp1,1 Miliar. Dia mengembalikan cincin berlian seorang wanita

Billy Ray Harris, pengemis jujur di Amerika Serikat
Seorang pengemis yang jujur di Amerika Serikat mengembalikan sebuah cincin berlian milik seorang wanita di jalanan negara bagian Missouri. Akibat kejujurannya ini, dia mendapatkan balasan yang luar biasa besarnya dari orang-orang di seluruh dunia.

Diberitakan CNN, Sabtu 23 Februari 2013, peristiwa ini terjadi saat Sarah Darling dari Kansas City melepaskan cincin berliannya karena iritasi. Cincin berlian itu kemudian dimasukkannya ke dalam dompetnya.

Saat itu, ada seorang pengemis, Billy Ray Harris. Darling yang memberikannya uang koin kepada Harris. Namun, cincin berliannya yang berharga itu ikut jatuh ke dalam gelas kertas yang dipegang Harris.

Darling baru menyadarinya keesokan harinya. Panik luar biasa, dia membongkar seluruh isi tasnya. "Sangat buruk, nilainya jauh lebih bernilai ketimbang harganya," kata dia.

Dia teringat Harris dan kembali mencari lelaki tua itu di tempatnya kemarin bertemu. Harris sudah tidak ada, Darling semakin panik. Keesokan harinya, dia kembali lagi dan menemukan Harris duduk di tempat sebelumnya.

"Saya tanya kepada dia 'apakah Anda ingat saya, saya tidak sengaja memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi saya,' dan dia berkata 'apakah itu cincin? Ya, saya sengaja menyimpannya jika kau kembali lagi'," kenang Darling.

Harris bisa saja menjual cincin tersebut dan menggunakannya untuk makan atau membeli keperluannya sehari-hari. Namun, lelaki tunawisma ini tetap menyimpannya selama dua hari untuk dikembalikan pada pemiliknya.

Sumbangan OnlineTindakan Harris ini menyentuh Darling dan suaminya. Keduanya lantas menggagas bantuan online untuk Harris di situs giveforward.com. Cerita Darling ini membuat ribuan orang dari seluruh dunia ikut menyumbang.

"Di kehidupan ini, semua pasti ada balasannya. Billy, kebaikanmu yang manis, walaupun kau sendiri kesusahan, membuktikan masih ada kemanusiaan di dunia ini. Kau adalah contoh terbaik," kata seorang penyumbang Chris dan Mel dari Inggris yang memberikan US$20 atau setara Rp194.000.

"Saya dari Singapura dan saya bersyukur atas kejujuran Anda," tulis penyumbang lainnya dari Singapura, Wong Zen-na, yang memberikan US$10 (Rp97.000).

Sumbangan ini akan terbuka selama 90 hari. Saat berita ini diturunkan, sudah delapan hari sumbangan dibuka, 4.753 orang yang menyumbang dengan total senilai US$120.383 setara Rp1,173 miliar.

Mendengar perihal sumbangan ini, Harris mengaku terkejut. Dia merasa tindakannya tidak luar biasa dan seharusnya memang dia lakukan.

"Saya kaget mendengarnya, saya menyukainya, tapi saya kira saya tidak pantas mendapatkannya. Apa yang saya rasakan adalah, 'seperti apa dunia ini jika seseorang mengembalikan sesuatu yang bukan miliknya dan ini yang terjadi?'," kata Harris