Thursday, 3 January 2013

Polisi Terlibat Adu Jotos di Kantor Hatta Rajasa. Beberapa pria berbaju hitam keluar dari kantor Menko Perekonomian

Gerombolan ala preman bentrok dengan polisi yang sedang bertugas mengamankan demonstran di depan kantor Kemenko Perekonomian.
Sekitar sepuluh orang terlibat adu jotos dengan polisi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pimpinan Hatta Rajasa di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis siang 3 Januari 2013.

Kapolsek Sawah Besar, Komisaris Polisi JR Sitinjak, mengatakan kesepuluh orang itu datang dari dalam kantor Hatta Rajasa. “Dia menantang polisi. Meraka sampai buka baju,” ujar Sitinjak di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis 3 Januari 2012.

Kronologi peristiwa itu, menurut Sitinjak, berawal sekitar pukul 14.00 WIB ketika terjadi  demonstrasi di depan kantor Kemenko Perekonomian. Saat itu pendemo yang mengaku kelompok mahasiswa komunitas bawah tanah menuntut tidak adanya diskriminasi atas kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, yang mengakibatkan dua orang tewas.

Selang beberapa saat, sekitar sepuluh orang berbaju hitam menghampiri pendemo dari dalam kantor Kemenko Perekonomian. Mereka berjalan menuju pagar pintu utama tempat aksi demonstrasi berlangsung. “Dari dalam pagar, orang-orang berbaju hitam itu ingin menghentikan pendemo yang berorasi. Polisi lalu melerai dua kelompok ini,” kata Sitinjak.

Gerombolan orang bergaya preman itu, ujar Sitinjak, mengeluarkan kata-kata kasar meminta para pendemo menghentikan aksinya. Mereka bahkan juga mengeluarkan kata-kata kasar kepada polisi yang sedang bertugas mengamankan situasi.

Tak cukup mencaci-maki demonstran dan polisi, para pria berbaju hitam itu lantas menantang para demonstran dan polisi sambil membuka pakaian dan mendorong-dorong polisi. Alhasil terjadi baku hantam di antara mereka.

“Kalau pendemonya sih damai dan kooperatif sekali. Diimbau polisi begini begitu, mereka nurut. Mereka juga sudah izin ke Polda,” kata Sintinjak yang menyesalkan aksi bergaya preman dari dalam kantor pemerintah itu. “Sepertinya mereka bukan pegawai,” ujar Sitinjak.

Kini empat orang telah ditangkap dan dibawa ke Mapolres Jakarta Pusat untuk dimintai keterangan dan disidik. Jika terbukti bersalah, keempat orang itu terancam pasal 212 tentang menghalangi polisi saat menjalankan tugas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVAnews, kesepuluh orang tersebut disewa salah satu Staf Khusus Menko Perekonomian, Abdul Rasyid, yang kebetulan menjadi salah satu korban yang terpukul pada saat keributan tersebut.

Namun, ketika dikonfirmasi, Abdul membantah menyewa orang-orang tersebut. Ia mengatakan, kelompok itu adalah kerabatnya yang hanya berniat mengamankan aksi demostrasi.
Menurutnya, kericuhan terjadi karena polisi mendorong para kerabatnya itu untuk masuk lagi ke dalam kantor Kemenko Perekonomian. “Anak-anak datang, demo tidak diapa-apakan polisi. Tapi mereka didorong sama polisi,” kata dia.

Amerika Sudah Terbebas dari Jurang Fiskal?. "Pada akhir Februari atau awal Maret kemungkinan akan ada badai lagi."

Gedung Putih di Washington
Memasuki 2013 ini, masyarakat Amerika Serikat dapat bernafas lega. DPR AS akhinya menyetujui undang-undang baru untuk menyelamatkan negeri mereka dari Jurang Fiskal (Fiscal Cliff). Publik AS terhindar dari kenaikan pajak yang tinggi dan merata bagi seluruh rakyat AS.

Selain kenaikan pajak yang tinggi, negeri paman Sam ini terhindar dari pemangkasan program pemerintah secara drastis--seperti layanan kesejahteraan dan kesehatan--yang bisa membuat negara yang dipimpin oleh Barack Obama ini kembali menderita krisis ekonomi.

Kantor berita Reuters melaporkan persetujuan DPR itu melalui pemungutan suara dalam sidang khusus yang berlangsung alot hingga jelang tengah malam waktu Washington DC atau Rabu siang WIB. Sebanyak 257 anggota mendukung, 167 menolak. Sebelumnya, melalui pemungutan suara pula, Senat sudah menyetujui langkah-langkah pemerintah untuk mencegah Jurang Fiskal.

Dalam kompromi yang berlangsung sangat alot itu, mayoritas anggota DPR menyepakati apa yang telah dicapai Senat mengenai kenaikan pajak bagi kaum kaya. Menurut stasiun berita BBC, pemerintah akan memperpanjang pemotongan pajak (tax cut) bagi mereka yang berpenghasilan US$400.000 ke bawah per tahun. Jumlah ini lebih besar dari yang dikehendaki Partai Demokrat, yaitu US$250.000 ke bawah per tahun.

Namun, akan ada kenaikan pajak warisan dari 35 persen menjadi 40 persen. Selain itu pajak investasi juga naik menjadi 20 persen. Para anggota Kongres pun sepakat pemotongan anggaran pemerintah ditunda selama selama dua bulan, menunggu hasil perundingan berikut. Selain itu, akan ada perpanjangan tunjangan pengangguran selama satu tahun, yang berdampak bagi sekitar dua juta orang.

Disepakati pula perpanjangan lima tahun atas pemberlakuan kredit pajak untuk membantu para keluarga miskin dan kelas menengah. Kesepakatan-kesepakatan ini selanjutnya akan dibuat menjadi undang-undang dan segera ditandatangani oleh Presiden Barack Obama.

Bila tidak ada kesepakatan baru mengenai pemasukan dan pembiayaan negara oleh Kongres tersebut, otomatis mulai 1 Januari 2013 pemerintah harus menerapkan kenaikan pajak untuk semua kalangan dengan nilai total US$536 miliar di berbagai sektor dan pengurangan anggaran sebesar US$109 miliar, baik untuk program domestik maupun militer.
Istilah Jurang Fiskal pertama kali digunakan oleh Gubernur Bank Sentral Amerika, Ben Bernanke, pada akhir Februari 2012 untuk menggambarkan ancaman krisis fiskal di AS menyusul utang yang sangat besar dan defisit anggaran yang melebar.
Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah AS harus membuat program untuk mengurangi defisit dengan menaikkan pajak dan mengurangi belanja negara. Program tersebut diatur dalam undang-undang, Budget Control Act of 2011, yang merupakan hasil kompromi antara pemerintahan Obama (Partai Demokrat) dengan Kongres (yang dikuasai Partai Republik). Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa kenaikan pajak dan pemotongan anggaran akan berlaku otomatis mulai awal 2013.
Baik pemerintah AS maupun pakar ekonomi sepakat bahwa Jurang Fiskal ini bisa berbahaya bagi ekonomi AS. Peningkatan pajak dan pengurangan belanja pemerintah akan  membuat resesi kembali muncul dan pengangguran kembali melonjak, disertai dengan tingginya inflasi dan dampak-dampak negatif lainnya. 
Sambutan Pasar
Pasar keuangan dunia menanggapi positif langkah kongres AS untuk mencegah Jurang Fiskal. Seperti dilansir CNBC, bursa Asia naik ke level tertinggi dalam lima bulan terakhir setelah adanya keputusan ini, sedangkan saham Eropa juga diprediksi menguat.

"Jika kabut yang disebabkan Fiscal Cliff menghilang, mungkin akan ada pergerakan untuk menempatkan kembali portofolio ke saham," kata Satoshi Okagawa, Analis Senior Pasar Global di Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura.
Namun, Managing Director and Head of Sovereign and Institutional Strategy JP Morgan Asset Management Hongkong, Andrews Economos, memperingatkan investor masih ada batu penghalang berupa ancaman pemotongan anggaran yang ditunda dan masih dinegosiasikan dua bulan ke depan. "Ini masih dapat mengganggu pasar hingga akhir kuartal pertama yang akan berombak," katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Senior Analis dari Thomson Reuters, John Noonan, seperti dikutip ABC News. Menurut dia, meskipun upaya penghindaran Jurang Fiskal telah disepakati Kongres, masih banyak yang harus dilakukan oleh politisi untuk membuat perekonomian AS kembali pada jalurnya.
"Kesepakatan itu hanya bagian kecil dari upaya besar yang harus dilakukan politisi Amerika. Jika mereka tidak bisa mendapatkan solusi yang komprehensif maka akan menggantung perekonomian Amerika, karena masih banyak ketidakpastian."
Kesepakatan tersebut, lanjutnya, hanya sebuah perhentian kesenjangan fiskal. "Karena pada akhir Februari atau awal Maret kemungkinan akan ada badai lagi ketika pemerintahan AS harus membahas peningkatan batas atas utang."
Seperti diketahui pemerintahan Obama berencana meningkatkan batas atas utang pemerintah, dari US$14,3 triliun menjadi US$14,7 triliun, yang ditentang oleh Partai Republik. Jika kesepakatan ini tidak tercapai, seperti dikutip dari BBC News, maka dikhawatirkan pemerintahan Amerika akan menghadapi risiko gagal bayar (default) beberapa surat utangnya.
Dampaknya di Indonesia
Terlepas dari apa yang akan terjadi pada dua bulan mendatang di Amerika, kesepakatan penghindaran Jurang Fiskal pada hari ini telah memicu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 5,89 poin atau 0,13 persen ke level 4.322,58  dibanding penutupan transaksi Jumat lalu, 28 Desember 2012, pada posisi 4.316,68.

Analis PT Phillip Securities Indonesia, Armand Dharmasana, menuturkan bahwa penguatan IHSG pagi ini dipicu meredanya kekhawatiran pasar global mengenai potensi terjadinya jurang fiskal di Amerika Serikat.
Selain itu, dia menambahkan, mulai kembalinya investor ke pasar modal turut menjadi momentum positif transaksi saham di rawal tahun ini. "Seperti diketahui, kongres AS mencapai kesepakatan dalam upaya menghindari pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak yang tajam di awal tahun ini," ujarnya dalam risetnya kepada VIVAnews.

Pengamat ekonomi, Aviliani, kesepakatan antara DPR dan pemerintah AS mengenai Fiscal Cliff tersebut tidak banyak pengaruhnya terhadap makro ekonomi Indonesia. Sebab, hal itu hanya berimplikasi terhadap transaksi saham di bursa efek.

"Jadi, pengaruhnya kecil. Apalagi, Indonesia sudah terbukti mampu bertahan dari ancaman krisis AS dan Eropa sebelumnya," kata dia kepada VIVAnews, Rabu 2 Januari 2013.

Kenapa hanya berpengaruh terhadap pasar saham? Sebab, kata dia, hal itu berhubungan dengan investasi jangka pendek. Di mana terbukti, banyak investor yang memindahkan portofolionya dari saham saat belum adanya kesepakatan dalam menghindari ancaman "Jurang Fiskal" tersebut. "Nah, saat sudah disepakati, mereka kembali lagi masuk pasar saham dan membuat bursa menguat," ujar Aviliani.

Kesepakatan itu, Aviliani menambahkan, juga tidak berpengaruh terhadap ekspor maupun impor Indonesia ke AS. Sebab, RI tercatat sebagai pengeskpor barang-barang mentah terutama pangan. "Jadi, kalau orang kaya AS dinaikkan pajaknya atau orang miskin diturunkan pajaknya, mereka kan tetap makan," tegasnya.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Ito Warsito, setuju dengan pandangan Aviliani bahwa terhindarnya AS dari Jurang Fiskal akan membantu mendongkrak Bursa Efek Indonesia. Ia menilai pertumbuhan ekonomi AS yang lebih baik ini secara otomatis akan membantu pasar modal Indonesia dan menjadi sentimen positif bagi pertumbuhan pasar modal dunia.

Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad, menyambut baik keputusan DPR Amerika Serikat. Menurutnya, kebijakan yang sebelumnya banyak dicemaskan dan dinanti pelaku pasar dan investor di belahan dunia itu akan membawa dampak positif bagi perekonomian global, termasuk dalam negeri.

Muliaman juga berharap kebijakan Kongres AS tersebut dilanjutkan dengan peraturan yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dunia di tahun ini. "Saya lihat ini banyak positifnya, meskipun dampaknya ke berbagai negara, tetapi semoga ini bagus buat kita juga," ujarnya.

Teror Virus Flu Burung Jenis Baru di Indonesia. Sejak Oktober 2012, flu burung ini menyebabkan kematian 150 ribu itik

Wabah flu burung
Virus flu burung (H5N1) kembali meneror Indonesia. Kali ini dari jenis (clade) baru, 2.3. Virus jenis baru ini lebih ganas dari clade 2.1 yang sebelumnya pernah menyebar di Indonesia dan belahan bumi lainnya.

Sejak Oktober 2012, flu burung jenis baru ini tercatat telah menyebabkan kematian 100 ribu lebih unggas jenis itik. "Lebih dari 150 ribu itik mati di 50 kabupaten, tersebar di sembilan provinsi di Indonesia," ujar peneliti Food and Agriculture Organization (FAO), Baso Darmawan, Selasa 1 Desember 2012.

Menurut Baso, serangan flu burung jenis baru ini telah dipastikan melalui penelitian laboratorium. Menurut dia, virus ini memang lebih ganas jika menyerang bebek atau itik. "Ayam juga kena, tapi tidak banyak," kata dia.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan, Ali Gufron, mengatakan virus jenis baru ini telah menyebar ke sejumlah daerah. Namun demikian, belum ada laporan penularan dari unggas ke manusia. "Clade baru ini belum ada yang menyerang manusia, belum ada laporan," kata Ali saat berbincang denganVIVAnews, Rabu 2 Januari 2013.

Serangan virus jenis baru ini, kata Ali, tidak merata di tiap wilayah. Sehingga, status penanganan di tiap wilayah juga berbeda. "Status kejadian luar biasa atau KLB tergantung wilayah masing-masing," kata dia. Ali tidak menyebut daerah mana saja yang telah berstatus KLB serangan virus ini.

Meski jenis baru, menurut Ali, penularan virus jenis 2.3 ini sama dengan jenis 1.2. Penularan utamanya melalui kontak langsung dengan unggas yang terjangkit. Oleh sebab itu, masyarakat diimbau tidak menyentuh langsung unggas yang terjangkit. "Kalau ada unggas yang mati mendadak, apalagi dalam jumlah banyak, masyarakat harus waspada," kata dia. 

Ali juga mengimbau masyarakat untuk memakai masker dan sarung tangan apabila melakukan kontak dengan unggas. "Kalau ada yang punya riwayat kontak langsung, dan mengalami gejala panas dan flu, harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit," kata dia. Selain itu, tambah Ali, jika akan mengonsumsi daging unggas, masyarakat harus memasaknya dengan matang.

Belum ada vaksin?

Ali Gufron mengatakan hingga saat ini Indonesia belum memiliki vaksin khusus untuk virus jenis baru ini. Vaksin yang telah diproduksi oleh Indonesia merupakan vaksin untuk virus jenis 2.1. "Vaksinnya masih dalam proses, untuk yang ini belum diproduksi," kata dia.

Ali mengaku belum tahu apakah vaksin yang dimiliki Indonesia ini mampu mengatasi serangan clade 2.3 atau tidak. "Apakah vaksin yang telah kita punya bisa dipakai untuk menanggulangi yang jenis baru ini, belum tahu. Itu yang harus dikaji lagi," kata Ali.

Selain di Indonesia, virus jenis baru ini telah merebak di negara lain, seperti China, India, dan Vietnam. Negara-negara itu kemungkinan telah mengembangkan antivirus yang baru. Namun, Ali mengaku belum tahu apakah Indonesia akan membeli vaksin dari negara-negara itu atau tidak. "Kami belum mengkajinya," tutur dia.

Yang jelas, Ali menambahkan, Kementerian Kesehatan telah mengambil sejumlah langkah untuk menanggulangi penyebaran virus flu burung jenis 2.3 ini. Kemenkes, kata dia, telah menginstruksikan semua dinas kesehatan di daerah untuk siaga. "Kami telah mengirim surat edaran dua minggu lalu, meminta setiap dinas di daerah untuk siap dan siaga. Mendeteksi virus itu secara aktif," kata Ali.

Selain itu, Kemenkes juga telah melakukan koordinasi dengan instansi lainnya untuk menanggulangi penyebaran virus flu burung ini. "Kami terus berkoordinasi, dengan Kementerian pertanian juga berkomunikasi," kata dia.

Pemerintah juga berkoordinasi dengan Komisi Nasional Zoonosis. Pemerintah tak ingin penyakit ini menular dari unggas ke manusia. "Koordinasi itu dilakukan untuk melihat wabah penyakit tersebut," kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, Jumat 14 Desember 2012.

Dia menuturkan, Kementerian Perdagangan akan berkoordinasi dengan komisi yang diketuai deputi Kementerian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat itu. Koordinasi yang sama, Bayu menambahkan, juga dilakukan dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Peternakan beserta FAO dan WHO, untuk melihat gambaran penyebaran flu itik yang menyerang itik di Indonesia.

"Kementerian Perdagangan akan melakukan pengawasan perdagangan itik, membatasi perdagangan itik, bahkan melarang perdagangan itik," ujarnya.

Serangan

Serangan virus ini telah menyebabkan kematian ribuan itik di sejumlah daerah. Dalam kurun waktu 4 bulan terakhir, setidaknya ada 113.700 itik di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, mati karena virus ini. "Kematian itik ini terus mewabah hingga daerah lain dan mencapai puncaknya pada Desember ini," kata Epidemologist Balai Besar Veteriner (BBVet) DIY, Putut Djoko Purnomo, Rabu 26 Desember 2012.

"Berdasarkan hasil penelitian labolatorium BBVet terhadap itik yang mati mendadak di Jatim, Jateng, dan DIY, diketahui bahwa unggas jenis ini mati akibat serangan flu burung jenis H5N1 clade (kelompok) 2.3. Kelompok virus ini lebih ganas dari kelompok virus sebelumnya yaitu clade 2.1," Putut menambahkan.

Ketua Himpunan Peternak Unggas Lokal DIY, Ismartoyo, mengatakan unggas yang mati akibat virus flu burung ini sebagian besar berada di daerah pantai, dari Bantul hingga Kulonprogo.

Peternak di DIY, kata Ismartoyo, rata-rata memiliki itik di bawah 1.500 ekor, sedangkan di Jawa Timur rata-rata di atas 5.000 ekor. Ismartoyo berharap pemerintah memberi perhatian serius dan segera turun tangan. Dia ingin pemerintah bertindak sebagaimana menangani penyakit yang menyerang pada ternak lainnya.

Kematian itik secara massal juga terjadi di Desa Cigawir, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada akhir Desember 2012. Ribuan itik milik warga mati dalam dua pekan. Warga mengalami kerugian hingga jutaan rupiah karena kematian itik mereka.

Di Kabupaten Murojambi, Provinsi Jambi, virus flu burung menyerang empat desa, yaitu Nagasari, Kumpeh, Simpang Selat, dan Talang Duku. Ribuan ayam milik peternak mati. Tak hanya itu, virus ini juga menyerang unggas di Kecamatan Sekernan dan Sengeti. 

"Ada sekitar seratus lebih ayam mati mendadak lagi. Gejalanya persis sama dengan desa lain yang terserang flu burung," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Muarojambi, Parahuman Lubis, Kamis 20 Desember 2012. Setelah mendapat laporan, Dinas Peternakan langsung menyemprotkan desinfektan ke kandang dan unggas warga.