Thursday, 7 March 2013

12 Bujangan Paling Kaya Versi Forbes

Eduardo Saverin
Majalah bisnis terkemuka, Forbes, melansir 1.426 orang kaya dunia yang memiliki total kekayaan bersih US$5,4 triliun. Carlos Slim Helu, konglomerat dari Meksiko, masih menjadi orang terkaya sejagat. Total kekayaannya mencapai US$73 miliar.
 
Di belakang Carlos Slim, bertengger nama-nama lama seperti Bill Gates dengan kekayaan US$67 miliar, dan Amancio Ortega sebagai pemilik fashion Zara. Kekayaan Ortega tercatat mencapai US$57 miliar.

Selain itu, terdapat nama-nama orang kaya baru dan anak muda dengan kekayaan berlimpah. Dalam daftar itu juga terdapat 25 pengusaha asal Indonesia. Kekayaan konglomerat Tanh Air itu mencapai US$55,25 miliar atau sekitar Rp530 triliun (kurs Rp9.600 per dolar AS).

Selain anak muda terkaya, Forbes mengidentifikasi sejumlah miliuner dunia yang masih lajang. Meski belum beristri, di antara mereka ada yang sudah berusia di atas 40 tahun.

Forbes menganalisis, dari 1.426 orang terkaya sejagat itu, hanya 43 orang atau 3 persen yang masih lajang. Sebanyak 25 miliuner lajang adalah laki-laki di bawah usia 60 tahun. 

Berikut ini adalah 12 bujangan di antara miliuner lajang yang paling memenuhi 
kriteria Forbes:

1. Jack DorseyUsia: 36 
Kekayaan bersih: US$1,1 miliar

Jack Dorsey mendirikan sejumlah perusahaan teknologi dan beberapa di antaranya menuai kesuksesan, termasuk Twitter dan Square. Namun, pria asal San Francisco itu belum merajut cinta yang berujung pada pernikahan. Meskipun ia dikabarkan berkencan dengan model Inggris, Lily Cole. 

2. Alejandro Santo Domingo DavilaUsia: 36
Kekayaan bersih: US$11,7 miliar

Santo Domingo Davila adalah miliuner muda, gagah, dan lulusan Harvard. Ia merupakan salah satu di antara "raja" di bisnis bir dan memiliki pulau di Kepulauan Karibia. Dalam beberapa tahun terakhir, ia dikaitkan dengan orang-orang seperti sosialita AS, Amanda Hearst, dan model Sports Illustrated, Julie Henderson.

3. Xavier NielUsia: 45
Kekayaan bersih: US$6,6 miliar

Niel adalah salah satu pemilik saham di toko peralatan seks dan bisnis pertunjukan. Pengusaha hiburan itu juga merupakan pemegang saham individu terbesar pada perusahaan telekomunikasi Prancis, Iliad.

4. Scott DuncanUsia: 30
Kekayaan bersih: US$5,1 miliar

Duncan adalah pewaris tunggal, sejak ayahnya meninggal pada 2010. Nilai aset bersih perusahaan yang diwariskan kepadanya, Enterprise Product Partners, melambung sebesar US$2 miliar. Perusahaan itu bergerak di bidang pipa pembangkit tenaga listrik.

5. Tor PetersonUsia: 48 
Kekayaan bersih: US$2,3 miliar

Peterson adalah miliuner AS di perusahaan raksasa batu bara dan kokas dari Swiss. Pria asal California itu lulus dari Duke University pada 1986.

6. Eduardo SaverinUsia: 30 
Kekayaan bersih:US$2,2 miliar

Saverin memiliki 5 persen saham Facebook, situs jejaring sosial terbesar dunia. Mantan mahasiswa Harvard ini melepaskan kewarganegaraan Amerika pada 2011 dan kini tinggal di Singapura. Di sela aktivitasnya, ia sering mendatangi klub malam di Negeri Singa itu.

7. Richard LiUsia: 46
Kekayaan bersih: US$1,9 miliar
 
Ayah Li adalah orang terkaya di Asia, Li Ka-shing. Pada 1991, bermodal dana pinjaman ayahnya US$125 juta, ia meluncurkan satelit jaringan StarTV. Lima tahun kemudian, dia menjual bisnisnya kepada Rupert Murdoch senilai US$950 juta.

8. Nicolas BerggruenUsia: 51 
Kekayaan bersih: US$2 miliar

Ayah Berggruen merupakan kolektor karya seni yang tak tertandingi seperti Pablo Picasso dan Paul Klee. Setelah lulus dari New York University, Berggruen mulai mengelola kekayaan keluarga, dan memperluasnya selama beberapa dekade. Uniknya, Berggruen tidak memiliki alamat tetap.

9. Albert von Thurn und Taxis
Usia: 29
Kekayaan bersih:US$1,5 miliar 

Albert von Thurn und Taxis pertama kali muncul dalam daftar Forbes ketika berusia delapan tahun. Salah satu pemilik tanah terbesar di Eropa itu banyak menghabiskan waktunya dengan mobil balapnya. Dia kerap disebut seorang "pangeran".

10. Yoshikazu TanakaUsia: 36 
Kekayaan bersih: US$1,8 miliar 

Tanaka mendirikan Gree, perusahaan game sosial mobile pada 2004. Meskipun laba perusahaan dan harga saham merosot selama tahun lalu, Gree tetap menjadi pemimpin di industri itu. 

11. Teddy Sagi
Usia: 41 
Kekayaan bersih: US$1,8 miliar 

Sagi memupuk kekayaannya melalui Playtech, sebuah perusahaan publik Inggris yang membuat perangkat lunak untuk situs perjudian online. Dia dilaporkan memiliki rumah paling mahal di Israel senilai US$35 juta. Sagi pernah menjalin hubungan dengan model Bar Refaeli, dan saat ini dikaitkan dengan Miss Israel, Yael Nizri.

12. Stelios Haji-Ioannou
Usia: 46
Kekayaan bersih: US$1,05 miliar 

Stelios lebih suka dikenal dengan nama depannya saja. Dia mengepalai easyGroup, perusahaan yang mengurusi jasa layanan hotel hingga internet. Stelios juga mengendalikan maskapai penerbanganbertarif murah, EasyJet.

10 Wanita Terkaya di Dunia Versi Forbes

Liliane Bettencourt, wanita terkaya di dunia versi Forbes.
Majalah bisnis terkemuka, Forbes, kembali melansir daftar orang-orang terkaya sejagat. Jajaran orang kaya dunia membengkak menjadi 1.426 orang dan 138 orang diantaranya adalah wanita.

Dikutip dari laman Forbes, jumlah wanita yang masuk daftar orang kaya itu meningkat dari  tahun lalu, yang hanya 104 orang. Beberapa orang di antara daftar wanita kaya itu, ada nama baru baru seperti perancang busana Tory Burch serta eksekutif Hongkong, Pollyana Chu.
Namun keduanya tidak masuk dalam 10 wanita terkaya di dunia. Berikut 10 wanita terkaya di muka bumi versi Forbes:
1. Liliane BettencourtKekayaan bersih: US$30 miliar.
Negara: Perancis.

Berusia 90 tahun, Liliane Bettencourt merupakan wanita paling kaya di muka bumi ini. Masuk dalam daftar 10 orang kaya dunia versi Forbes sejak 1999 silam dan sempat terlempar dari 10 besar.
Bettencourt menghimpun pundi-pundi kekayaan dari perusahaan kosmetik dunia, L'Oreal. Bettencourt memegang 30 persen saham L'Oreal dan lonjakan saham L'Oreal menempatkan Bettencourt dalam peringkat 9 orang kaya dunia. 

2. Christy WaltonKekayaan bersih: US$28,2 miliar.
Negara: Amerika Serikat.
Christy mewarisi saham suaminya, John Walton yang merupakan generasi kedua Wal-Mart. John meninggal dalam kecelakaan pesawat 2005 silam. John merupakan anak dari Sam Walton, pendiri Wal-Mart. Lonjakan harga saham Wal-Mart pada 2012 lalu membuat dirinya sebagai wanita paling kaya di AS.

3. Alice WaltonKekayaan bersih: US$26,3 miliar.
Negara: Amerika Serikat.
Alice Walton merupakan adik kandung John Walton dan merupakan generasi kedua Wal-Mart. Pada 2012 lalu Alice mendapatkan dividen lebih dari US$440 juta dari Wal-Mart. Alice gemar mendonasikan hartanya untuk berbagai kegiatan kemanusiaan.

4. Iris FontbonaKekayaan bersih: US$17,4 miliar.
Negara: Chile.

Mewarisi perusahaan pertambangan tembaga terbesar di dunia, Antofagasta, dari suaminya Andronico Luksic yang meninggal akibat kanker pada 2005 lalu. Iris Fontbona dan keluarga memiliki 65 persen saham Antofagasta.

Antofagasta terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek London. Memiliki berbagai tambang tembaga dan mineral di Chile dan Peru.

5. Georgina RinehartKekayaan bersih: US$17 miliar
Negara: Australia

Gina Rinehart adalah wanita terkaya di wilayah Asia Pasifik dan orang paling kaya di Australia, meskipun harga komoditas bijih besi yang anjlok menggerus kekayaannya hingga US$1 miliar.

Gina meneruskan usaha ayahnya, Lang Hancock dalam mengelola perusahaan tambang, Hancock Prospecting. Gina baru saja membeli dua kondominium di Pulau Sentosa, Singapura senilai US$45 juta.


6. Jacqueline Mars

Kekayaan bersih: US$17 miliar
Negara: Amerika Serikat

Jacqueline Mars dan dua saudara laki-lakinya, John dan Forrest Jr., adalah generasi ketiga Mars Inc. sejak 1999 lalu ketika ayah mereka meninggal. Mars adalah perusahaan permen terbesar di dunia dengan total penjualan mencapai US$33 miliar. Sebagian besar penjualan disumbang permen Wrigley sebesar US$23 miliar. Mars Inc. didirikan sejak 1911 oleh kakeknya, Frank Mars lalu berkembang hingga saat ini.

7. Susanne Klatten 

Kekayaan bersih: US$14,3 miliar
Negara: Jerman.

Dia perempuan paling kaya di Jerman dan memiliki 12,6 persen saham produsen mobil mewah BMW dari ayahnya Herbert Quandt. Herbert Quandt adalah orang paling berjasa bagi BMW, karena berhasil menyelamatkan perusahaan kebanggaan Jerman tersebut dari kebangkrutan dan meraih laba besar.

Klatten juga mengontrol perusahaan kimia, Altana, dan perusahaan pembangkit listrik tenaga angin Nordex AG. Klatten salah satu ekonom jenius Jerman.

8. Abigail Johson

Kekayaan bersih: US$12,7 miliar
Negara: Amerika Serikat.

Abigail merupakan Presiden Fidelity Financial Services, perusahaan manajemen aset, broker dan rencana pensiun. Hal ini membuat Abby menjadi salah satu wanita yang diperhitungkan dalam keuangan. Ia menjadi CEO setelah ayahnya, Edward "Ned" Johson, pensiun.

Fidelity didirikan kakeknya pada 1946 dan Abby saat ini memiliki 49 persen saham perusahaan. Abby memperoleh gelar MBA dari Harvard dan telah bergabung dengan perusahaan sejak 1988 lalu.

9. Miuccia Prada

Kekayaan bersih: US$12,4 miliar.
Negara: Italia

Nama Miuccia Prada adalah legenda di industri fashion dunia. Prada selalu menghasilkan produk fashion mewah. Ia bekerjasama dengan suaminya, Patrizio Bertelli, yang menjadi CEO untuk menangani bisnis. Saat ini Prada sedang mencari mitra untuk memasuki pasar India.

10. Anne Cox Chambers

Kekayaan bersih: US$12 miliar.
Negara: Amerika Serikat

Wanita berusia 93 tahun ini merupakan putri pendiri Cox Enterprises yang terdiri dari Cox Communications (telekomunikasi), Cox Media Group (media massa), Manheim (lelang mobil), dan auototrader.com. Saat ini, Anne Cox menduduki kursi Komisaris.

Ayahnya, James Cox, memulai usaha dengan membeli Evening News Dayton seharga US$26 ribu dan terus berkembang hingga meraih pendapatan hingga US$14,7 miliar pada 2011 lalu. Anne Cox menguasai 98 persen saham Cox Enterprises.

Hugo Chavez, Manusia 'Setengah Dewa' dari Venezuela

Ribuan warga Venezuela turun ke jalan usai kematian Hugo Chavez
"Berikan aku mahkota duriMu, Tuhan Yesus, sehingga aku terluka. Berikan aku 100 salibMu dan aku akan membawanya untukMu, tetapi jangan ambil nyawaku, karena aku masih ingin melakukan berbagai hal untuk rakyat dan negaraku. Jangan dulu ambil nyawaku."
Itulah doa seorang pria dalam sebuah misa yang diadakan untuk pengobatan penyakit kanker yang dideritanya pada 5 April 2012. Pria itu bukan orang sembarangan. Dia adalah Hugo Chavez, Presiden Venezuela. Pemimpin kharismatik sekaligus kontroversial yang telah memimpin negeri itu selama 13 tahun.
Semenjak didiagnosis menderita kanker pada Juni 2011, Chavez telah menjalani empat kali operasi di Kuba. Operasi terakhir dilakukan pada 8 Desember 2012. Saat itulah, Chavez mungkin sudah merasa perjuangannya untuk melawan kanker menjelang berakhir. Dan dia pun berpesan, "Pilih Maduro sebagai presiden republik ini. Aku meminta ini dari hatiku yang terdalam.”

Chavez meminta rakyat Venezuela untuk memilih Wakil Presiden Nicolas Maduro sebagai penggantinya dalam pemilu mendatang jika dirinya tidak lagi mampu memimpin Venezuela akibat operasi kanker yang harus dijalaninya.

Tiga bulan kemudian, tepatnya Selasa, 5 Maret 2013,  pemimpin yang sangat dicintai rakyatnya itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Chavez meninggal di usia 58 tahun setelah memimpin Venezuela selama 14 tahun.
Chavez meninggal setelah beberapa jam terakhir mengalami kesulitan bernafas.  Kematiannya menyisakan kepedihan yang mendalam bagi jutaan rakyat Venezuela. Ribuan orang turun ke jalan-jalan memberikan penghormatan yang terakhir, usai pengumuman kematian Chavez.
Membawa poster-poster dan foto Chavez, mereka mengagung-agungkan pemimpinnya. "Chavez hidup selamanya! Perjuangan masih berlanjut!" teriak mereka. "Kami akan menunjukkan bahwa yang dia lakukan tidak sia-sia," kata Jamila Rivas, 49, sambil menangis.
Rakyat Venezuela, terutama yang berasal dari wilayah miskin mengikuti dengan seksama perjuangan Chavez melawan kanker.  Mereka seakan tidak bisa terima ia meninggal. "Dia adalah ayah kami. 'Chavismo' tidak akan berakhir. Kami adalah rakyatnya. Kami akan terus berjuang," kata Nancy Jotiya, 56, di alun-alun Bolivar, Caracas
Ingin Jadi Pelukis
Chavez lahir dari sebuah keluarga miskin pada 28 Juli 1954 di sebuah wilayah kumuh di Sabaneta. Itulah yang membuat Chavez memiliki keterikatan batin yang kuat dengan rakyat miskin Venezuela yang menganggapnya sebagai keluarga.
Cita-citanya waktu belia adalah menjadi pelukis dan pemain baseball untuk Liga Amerika Serikat. Jalan hidup akhirnya justru menuntunnya ke dunia militer dengan tugas pertamanya menjadi komandan komunikasi peleton.
Inilah mengapa dia dipanggil dengan sebutan 'Comandante'. Jabatan terakhirnya adalah Letnan Kolonel. Bersama dengan anggota militer lainnya yang berpaham kiri. Tahun 1992, dia gagal mengkudeta Presiden Carlos Andres Perez. Namun, aksi ini melejitkan karier politiknya.
Pendukung Chavez semakin besar. Dua tahun kemudian dia dibebaskan dari penjara dan membentuk Partai Sosial Demokrat yang juga dinamai "Gerakan Republik Kelima". Tahun 1998, dia berhasil memenangkan pemilu dan menjabat Presiden. Bagi warga miskin yang memilihnya, Chavez adalah simbol permulaan baru setelah pemerintahan sebelumnya dianggap korup dan tidak memihak rakyat.
Tahun 2002, Chavez dikudeta dan dipenjara oleh kelompok oposisi dan tentara. Dua hari kemudian, militer yang loyal padanya berhasil membebaskannya dan kembali mengangkatnya sebagai pemimpin. Chavez menuduh Amerika Serikat berada di balik kudeta tersebut.
Ia mendeklarasikan diri sebagai musuh AS dengan memaki Presiden George W. Bush dengan sebutan "setan" di hadapan Sidang Majelis Umum PBB. Berkali-kali Chavez mengancam akan menghentikan kiriman minyak ke AS, meski terbukti belum pernah jadi dilakukannya.
Venezuela tetap menjadi pasar ekspor minyak terbesar AS. Kendati demikian, Chavez juga meningkatkan kiriman minyak ke negara-negara rival AS, seperti China, Belarus, Iran dan Suriah.
Terinspirasi oleh kawan dan gurunya di Kuba, Fidel Castro, Chavez menerapkan cara-cara radikal dalam memperbaiki perekonomian negaranya. Dia menasionalisasi perusahaan-perusahaan swasta untuk membiayai negaranya. Caranya ini menuai kecaman dari kelompok oposisi.
Ayah tiga putri dan seorang putra ini dikenal dengan pidatonya yang panjang dan menawan. Tahun 2012, dia berpidato selama 10 jam. Sedikit yang diketahui soal kehidupan pribadinya. Namun dia adalah penggemar baseball, suka membaca dan mendengarkan musik folk.
Sejak didiagnosis kanker, Chavez jarang menampakkan dirinya. Jutaan rakyat menunjukkan dukungannya dengan kembali memilihnya pada pemilu Oktober 2012 lalu. Chavez menang 55 persen suara. Pamor Chavez semakin meroket. Dia bak manusia setengah dewa yang dicintai para pengikutnya. "Chavez adalah segalanya, tanpa Chavez kami tidak ada apa-apa," kata seorang pendukungnya.
Namun, meskipun dipuja banyak orang, Chavez dikecam lantaran gaya kepemimpinannya yang diktator. Human Right Watch mengatakan bahwa saat memimpin tahun 1999-2013, Chavez menafikan jaminan hak asasi manusia. Banyak yang tidak tahan pada perlakuan rezim Chavez melarikan diri ke luar negeri, salah satunya ke Amerika.
Nicholas Maduro
Sepeninggal Chavez, 30 hari kemudian Venezuela akan memilih Presiden baru. Wakil Presiden,Nicolas Maduro, akan menjadi penjabat Presiden, seperti disampaikan Menteri Luar Negeri Venezuela, Elias Jaua.
Nama Maduro sebagai penerus Chavez semakin menguat setelah awal Oktober lalu dia didapuk Chavez sebagai Wakil Presiden. Sebelumnya, bekas sopir bus ini adalah Menteri Luar Negeri. "Saya tidak merekomendasikan seorang pun untuk posisi Wakil Presiden," kata Chavez bergurau saat mengumumkan Maduro sebagai Wakil Presiden Venezuela awal Oktober 2012 lalu.
"Berhadapan dengan saya tidak mudah," kata Chavez. Namun, bagi Chavez, latar belakang Maduro yang pernah bekerja sebagai sopir truk itu memiliki pesona sendiri.
Maduro yang kini berusia 50 tahun dikenal sebagai sekutu terdekat Chavez sejak membantu Chavez keluar dari penjara setelah upaya kudetanya yang gagal pada tahun 1992. Maduro besar di Ibukota Venezuele, Caracas, di tengah sebuah keluarga sederhana. Ayahnya berkecimpung di politik sayap kiri dan gerakan buruh.
Sebagai remaja, Maduro pun aktif di gerakan kiri pula. Setelah lulus sekolah menengah, Maduro pergi ke Kuba untuk menjalani pendidikan politik. Kembali ke Venezuela, dia bekerja sebagai sopir bus namun kemudian aktif di serikat pekerja transportasi.
Ketika Chavez masuk penjara setelah kudeta yang gagal di tahun 1992, Maduro aktif di gerakan Chavez. Di saat itulah dia berkenalan dengan Cilia Flores, seorang pengacara yang membantu upaya pembebasan Chavez dari penjara. Dan setelah itu, Maduro menjadi sekutu dekat Chavez. Ketika Chavez menjadi Presiden di tahun 1999, dia menjadi anggota parlemen. Tahun 2005, Maduro menjadi Ketua Parlemen.
Setahun kemudian, mantan sopir truk itu pun menjadi Menteri Luar Negeri Venezuela. Sebagai juru bicara pemerintahan Venezuela di luar negeri, Maduro tampil lebih kalem daripada Chavez yang berapi-api.  "Dia seorang moderat, pragmatis," kata mantan Menteri Luar Negeri Kolombia, Maria Emma Mejia, yang pernah bekerja sama dengan Maduro di organisasi bangsa-bangsa Amerika Selatan.
Mejia mencatat peran penting Maduro memperkuat hubungan Venezuela dengan Kolombia setelah ketegangan bertahun-tahun. "Dia tidak dogmatis dalam hal menolak semua pendapat orang," katanya.
Seorang bekas diplomat Amerika Selatan melihat Maduro lebih seperti pembawa pesan Chavez. "Saya selalu melihatnya sebagai pembawa pesan dan tidak pernah melihat sinyal dia seperti seorang pemimpin. Namun, saya kira dia belajar banyak dari Chavez, karena sangat dekat."  Sumber: ReutersBBCUSA Today dan New York Times