Sunday, 29 December 2013

Hukum Mati Paman Sendiri, Kim Jong-un Mantap Jadi "Diktator Muda"

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, saat masih bersama pamannya, Jang Song-thaekKejutan terjadi di Korea Utara. Kali ini bukan ancaman peluncuran roket nuklir yang sering diumbar Pyongyang, melainkan nasib tragis yang dialami seorang petinggi di negara otoriter itu.

Jang Song Thaek, tangan kanan sekaligus paman dari pemimpin Korut, Kim Jong-un, telah dieksekusi mati. Eksekusi atas Jang diumumkan kantor berita resmi Korut, KCNA, pada Jumat 13 Desember 2013. Dalam pengadilan militer, Jang terbukti dan mengaku bersalah telah melakukan pengkhianatan dan percobaan penggulingan rezim.

Bagi masyarakat internasional, eksekusi mati Jang ini merupakan kehebohan besar dari Korut sejak meninggalnya Kim Jong-il, mantan pemimpin Korut sekaligus ayah Kim Jong-un, pada 17 Desember 2011.

Perkembangan drastis di Korea Utara dalam beberapa hari terakhir membuat sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, waspada. Gejolak di Korut bisa mempengaruhi keamanan di Semenanjung Korea, karena negara komunis itu punya teknologi senjata nuklir. 

Muncul pula sejumlah spekulasi dari kalangan pengamat, apakah eksekusi mati atas orang dekat pemimpin Korut itu bagian awal dari krisis yang bisa mengancam rezim yang tengah berkuasa, atau justru menjadi pertanda bahwa Kim Jong-un merupakan pemimpin muda yang tidak bisa lagi dipandang remeh dan kapan pun bisa menyingkirkan siapa saja, bahkan pamannya sendiri.

Jang selama ini dikenal sebagai pejabat yang punya pengaruh besar bagi transisi kepemimpinan di Korut, bahkan secara "de facto" dipandang sebagai pemimpin nomor dua. Pejabat 67 tahun itu juga menjadi mentor bagi Kim Jong-un dalam pemerintahan setelah ditingggal mati ayahnya. Namun, jasa-jasa Jang itu tidak lagi diingat karena dianggap telah membuat dosa besar.

"Tertuduh Jang telah sejak lama membentuk kekuatan dan faksi sendiri sebagai pemimpin di era modern ini, serta dia melakukan kejahatan keji, yaitu percobaan menggulingkan pemerintah. Pengadilan khusus militer memvonis hukuman mati. Keputusan itu dieksekusi secepatnya," tulis KCNA yang menyebut pria tua itu "lebih buruk dari anjing".

Menurut kantor berita Reuters, Jang adalah suami adik Kim Jong-il. Dia adalah wakil ketua Komite Pertahanan Nasional dan anggota Politbiro Partai Pekerja. Dia disebut-sebut aktor yang membentuk kepribadian Kim junior menjadi pemimpin. Di beberapa foto terlihat Jang sering menemani keponakannya tersebut.

Pada awal pekan ini, 10 Desember 2013, Kim Jong-un melucuti seluruh gelar dan posisi Jang di pemerintahan. Dia bahkan diseret tentara di tengah rapat partai.

Selain tuduhan pembelotan, dia juga dituduh salah mengatur sistem keuangan negara, tukang main perempuan, dan pecandu alkohol. Ajudan Jang telah kabur ke Korea Selatan. Namun, muncul kabar lain bahwa dua ajudan Jang telah dieksekusi mati.

Kim Jong-un dalam pernyataannya seperti dikutip KCNA mengatakan bahwa pamannya memiliki mimpi yang berbeda dengan mimpi Korut. Menurut dia, sejak lama Jang telah memiliki ambisi politik yang kotor, dia juga tidak menghargai Kim Jong-il dan Kim Il-sung ketika mereka hidup.

"Jang dengan putus asa mencoba membentuk faksi dalam partai dengan menciptakan ilusi tentang dirinya dan berhasil mengambil hati para pendukungnya serta orang-orang yang berkeyakinan lemah," kata Kim.

Kematian Jang langsung mendapatkan perhatian negara-negara tetangga. Pemerintah Korea Selatan langsung mengadakan rapat kabinet untuk membicarakan masalah ini. Di seberang lautan, pemerintah Jepang pun memperhatikan gejolak di lingkar kekuasaan Korut itu dengan seksama.

Tidak Diduga
Sebagai negara yang diperintah rezim otoriter, hukuman mati atau kerja paksa atas para terhukum merupakan kabar yang tidak mengherankan di Korut. Namun, eksekusi mati atas Jang mengejutkan banyak pihak, apalagi bila itu terjadi atas perintah atau restu Kim Jong-un.

Bahkan, sebagai musuh bebuyutan Korut, pejabat Amerika Serikat pun tidak langsung percaya saat pertama kali mendengar Jang dihukum mati. Kantor kepresidenan AS, Gedung Putih, saat itu memilih menunggu laporan yang sahih walau tidak merasa heran bila ada eksekusi semacam itu di Korut.

"Bila sudah terkonfirmasi, peristiwa itu merupakan contoh kebrutalan ekstrem rezim Korea Utara. Kami terus mengikuti perkembangan di sana secara dekat sambil berkonsultasi dengan para sekutu dan mitra kami di kawasan," demikian kata Patrick Ventrell, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS di Gedung Putih.

Tidak ada pernyataan resmi lain dari pemerintah Korut selain dari kantor berita KCNA, yang merupakan corong utama pemerintah komunis itu. Di Korut pun tidak ada kebiasaan pemimpin memberi pernyataan pers, sehingga jangan harap ada komentar langsung dari Kim Jong-un atas hukuman mati pamannya itu.

Namun, eksekusi Jang ini menandakan bahwa Kim tampaknya tidak mau lagi dipandang sebelah mata sebagai pemimpin ingusan. Walau usianya masih 30 tahun, yang membuat dia sebagai pemimpin termuda di dunia untuk saat ini, Kim patut diperhitungkan dunia.

Walau belum lama menjadi pemimpin, menyusul kematian ayahnya, Kim Jong-un berkuasa atas 24 juta warga di negara yang memiliki teknologi senjata nuklir, yang bila diledakkan mampu secara sekejap menghancurkan negara-negara tetangganya yang jauh lebih maju, seperti Korsel dan Jepang.

Eksekusi Jang juga akan membuat Kim Jong-un sebagai diktator "bertangan besi," tak kalah kejam dengan ayah maupun kakeknya yang juga pendiri dan pemimpin pertama Korut, Kim Il-sung. Bisa jadi, selama ini para pemimpin dunia hanya melihat Kim Il-sung sebagai "anak yang tidak tahu apa-apa" - hanya bisa naik ke panggung kekuasaan berkat warisan ayahnya. 

Sebelum eksekusi Jang, satu-satunya kabar soal Kim Jong-un yang mendapat perhatian adalah saat dia mengundang mantan pebasket kondang Amerika, Dennis Rodman, ke Korut 2013.
Kalangan media menyebut mantan bintang klub NBA Chicago Bulls itu sebagai selebriti Amerika pertama yang diundang secara khusus oleh diktator Korut. Walau Korut menganggap AS sebagai musuh sejak Perang Korea 1950an, Kim malah mengagumi pebasket Amerika.

Selain itu, menurut harian Telegraph, muncul isu bahwa Kim Jong-un telah menjalani bedah plastik untuk memperbaiki tampilan wajahnya. Namun, isu itu langsung dibantah KCNA, dengan menyebutnya fitnah yang keji dari pihak musuh. 

Lambat laun, Kim tidak lagi dipandang sebagai pemimpin baru yang lugu. Adam Cathcart, seorang pengamat Korut yang dihubungi harian The Guardian, mengungkapkan bahwa Kim dalam setahun terakhir telah membuat sejumlah perubahan dalam hierarki kekuasaan di Korut, dengan berkali-kali mengganti personel militer dan merombak jabatan sipil.

Namun, menghabisi Jang merupakan tampak sebagai langkah yang tidak diduga sebelumnya, karena di kalangan keluarga pasti akan menangani suatu masalah secara halus dan tertutup. "Drama ini dan jalan ceritanya serta situasinya yang berkembang cepat berlangsung bisa membuat geger," kata Chatcart.     
Jang Song-thaek, paman Kim Jong-un di pengadilan militer Korea Utara
Keterangan Foto: Jang Song-thaek saat diadili di pengadilan militer Korut. (REUTERS/Yonhap)
Beragam Spekulasi
Nasib tragis Jang ini menimbulkan sejumlah spekulasi dari pihak luar, mengingat Korut merupakan negara otoriter yang sangat tertutup. Informasi sangat terpusat dan jurnalis asing tidak boleh bercokol di sana, sehingga sulit memverifikasi setiap kabar dari Korut selain dari sumber pemerintah setempat, yang selalu memuja pemimpin mereka seperti manusia setengah dewa. 

Para diplomat asing di Korut, bahkan dari negara-negara Barat sekalipun, enggan memberi informasi secara langsung dan terbuka kepada media massa internasional, biasanya tidak mau nama mereka dikutip. Apalagi, bila informasi ini menyangkut gejolak politik atau para petinggi Korut karena bersifat yang sangat sensitif.  

Menurut kalangan pengamat, Jang sengaja disingkirkan karena dianggap sudah memberi pengaruh yang tidak baik bagi keberlangsungan rezim Kim Jong-un. Dia dikhawatirkan mulai terpengaruh oleh perkembangan di luar negeri dan pengaruhnya sebagai mentor dan paman Kim harus diputus. 

Menurut koresponden BBC di Seoul, Lucy Williamson, ada sejumlah teori mengenai tersingkirnya Jang. Salah satunya, dia mulai mengagumi reformasi ekonomi sekutu terdekat Korut, China, yang pertumbuhannya sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir setelah memadukan sistem ekonomi pasar ala Barat dengan sosialisme China.

Pada Agustus 2012, Jang berkunjung ke China untuk bertemu dengan presiden sebelumnya, Hu Jintao. Kedua pejabat menandatangani sejumlah kesepakatan ekonomi, termasuk pembangunan dua zona ekonomi khusus di Rason (Korut) dan Hwanggumphyong (China) yang dekat dengan perbatasan kedua negara.    

Spekulasi lain, Jang sudah dipandang jadi ancaman bagi keponakannya. Mike Madden, pengamat isu kekuasaan Korut, sepakat dengan isu itu. "Ini adalah seseorang yang bisa saja berkompeten melancarkan kudeta di Korea Utara," kata Madden, yang mengelola laman North Korea Leadership Watch seperti dikutip kantor berita Reuters.

Artikel opini dari harian Jepang, Asahi Shimbun, menyebutkan bahwa dengan mengeksekusi paman sekaligus mentornya, Kim Jong-un tampak sudah siap dan percaya diri untuk menjadi pemimpin tunggal.
Menjelang peringatan dua tahun kematian ayahnya, Kim sekaligus menegaskan kepada rakyat dan dunia bahwa Korut hanya bisa diperintah keluarganya, seperti yang telah diwariskan kakek dan ayahnya. Tidak boleh ada pejabat yang lebih berpengaruh dari dia, sekalipun itu paman sendiri.

Alasan Uruguay Melegalkan Ganja. Parlemen Uruguay memutuskan bahwa ganja halal di negara itu

Foto ilustrasiSetelah dua tahun berdebat sengit, akhirnya parlemen Uruguay memutuskan melalui voting bahwa ganja halal di negara itu, termasuk budidayanya. Pemerintah Uruguay berdalih bahwa ini cara yang efektif untuk menekan angka kriminalitas dan memutus rantai pemasukan bandar ilegal.

Voting yang menghasilkan kemenangan 16-13 itu langsung disambut kemeriahan oleh ribuan orang pro-legalisasi ganja di depang gedung kongres. Di sana, mereka membawa atribut berbentuk daun ganja dan bendera Jamaika, sambil menghisap lintingan mariyuana.

Presiden Uruguay Jose Mujika dalam pidatonya di radio mengatakan negara telah gagal dalam perang melawan peredaran narkoba. Untuk itu, ketimbang berperang menggunakan alat keamanan seperti polisi, tentara dan penjara, negara akan mengatur sendiri peredaran ganja melalui alat birokrasi.

Berdasarkan skema peraturan yang akan digodok dalam 120 hari ke depan, negara akan bertindak sebagai "pusat", yaitu menjual dan mengatur peredaran tanaman bernama latin Cannabis Sativa ini.

Diperkirakan diterapkan April tahun depan, Uruguay akan menguasai industri mariyuana, mulai dari pembibitan hingga konsumsi.

Sekitar 120.000 orang di Uruguay merokok ganja, setidaknya sekali setahun, menurut Dewan Narkotika Nasional Uruguay, seperti dikutip Huffington Post. Dari ratusan ribu ini, 75.000 di antaranya menghisap ganja setiap pekan, dan 20.000 lainnya setiap hari.

Diperkirakan, ada 22 ton mariyuana terjual di negara itu setiap tahunnya. Nilainya antara US$30-40 juta per tahun.

Memang sejak lama warga Uruguay bebas menghisap ganja. Namun dalam undang-undang baru ini, mereka boleh menanamnya sendiri di rumah. Setiap tahunnya, warga Uruguay boleh menanam enam pot ganja, atau sebanyak 480 gram.

Warga juga boleh membuat klub menghisap ganja yang terdiri dari 15 hingga 45 orang. Klub ini boleh menanam 99 pot ganja per tahun. Sebelumnya, konsumsi ganja memang bebas di negara berpenduduk 3,3 juta orang ini. Namun budidaya dan penjualannya dilarang.

Kendati dibebaskan, namun warga Uruguay hanya boleh membeli ganja di apotek-apotek resmi milik pemerintah. Pembelian haruslah warga berusia 18 tahun keatas dan dibatasi hanya 40 gram per bulan.

Memang telah ada negara-negara yang memperbolehkan warganya menghisap ganja, yang terkenal adalah Belanda dan Portugal. Namun negara-negara ini hanya menerapkan dekriminalisasi atau tidak mengkriminalkan pengguna ganja dengan kadar tertentu.

Pemerintah Uruguay akan menjual ganja kualitas terbaik dengan harga murah. Tujuannya, agar pembeli tidak beralih pada pengedar ilegal. Menurut kepala pemberantasan narkoba Uruguay, Julio Calzada, kemungkinan pemerintah akan menjual ganja kering antara US$1-2,50 (Rp13.000-29.000) per gramnya.

"Satu gram cukup untuk membuat dua atau tiga linting kurus ganja," kata dia, dikutip dari harian El Pais. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan ganja kualitas buruk di pasaran gelap yang mencapai US$5 (Rp59.000).

Akibat Kalah Perang
Menurut laporan lembaga Release-Drugs The Law and Human Right, cara melegalkan ganja oleh beberapa negara diambil lantaran perang mereka terhadap narkotika gagal total. Selain itu, negara juga merugi karena telah menghabiskan jutaan dollar setiap tahunnya untuk mengatasi problematika narkoba.

Tahun 2011, kebijakan dekriminalisasi pengguna ganja mendapat dukungan kuat dari Komisi Global Kebijakan Narkotika yang saat itu mengeluarkan laporan Perang terhadap Narkoba. Dalam laporan itu dikatakan, dunia telah gagal mengatasi penyebaran narkoba.

Belanda disebut-sebut sebagai pionir kebijakan dekriminalisasi ganja, dengan dibebaskannya konsumsi ganja di warung-warung kopi sejak tahun 1976.

Secara teknis, legislasi Belanda masih mengkriminalkan pengguna narkoba. Tapi peraturannya sangat longgar, pengguna dan pemilik ganja adalah prioritas paling bawah dalam upaya penegakan hukum di negara tersebut.

Tidak banyak yang tahu bahwa Portugal lebih "ekstrem" lagi dalam kebebasan menggunakan narkoba. Sejak tahun 2001, Portugal adalah negara Eropa pertama yang mendekriminalisasi, tidak hanya pengguna ganja, tapi juga kokain, heroin dan sabu.

Para penggunanya tidak akan dipenjara, melainkan dirujuk ke pusat rehabilitasi yang dianggap lebih murah ketimbang dibui.

Lembaga think-tank Cato Institute tahun 2009, dilansir TIME, mengeluarkan laporan yang mengejutkan soal langkah Portugal ini. Usai kebijakan ini diterapkan, jumlah pengguna mariyuana di bawah usia 15 tahun di Portugal adalah yang terendah di antara negara-negara Uni Eropa, yaitu 10 persen.

Menurut laporan Cato, antara 2001 dan 2006 di Portugal, penghisap ganja usia sekolah, kelas tujuh dan sembilan, menurun dari 14,1 persen menjadi 10,6 persen. Pengguna usia remaja juga menurun.

Pengguna heroin antara usia 16-18 tahun turun dari 2,5 persen menjadi 1,8 persen. Pengidap HIV baru di antara pengguna narkoba turun 17 persen antara 1999 dan 2009, dan kematian akibat heroin berkurang setengahnya.

Jumlah orang yang menjalani terapi penyembuhan kecanduan meningkat dari 6.040 menjadi 14.877 orang setelah dekriminalisasi. Anggaran untuk petugas pemberantas narkoba juga bisa dihemat, dialihkan ke perawatan pecandu narkoba.

Kontroversial

Keputusan beberapa negara ini bukannya tanpa kontroversi. Dalam survei oleh Equipos Consultores, 58 persen warga Uruguay menentang rencana pemerintah tersebut. Jumlah ini turun dari survei Juni lalu yaitu 68 persen penentang.

Para penentangnya mengatakan bahwa dibebaskannya mariyuana akan membuka pintu bagi penggunaan narkoba lainnya. "Bersaing dengan bandar narkoba dengan menawarkan mariyuana harga murah hanya akan memperluas pasar narkoba yang berefek negatif bagi kesehatan publik," kata Senator Alfredo Solari.

Para pendukung legalisasi ganja berdalih bahwa menghisap ganja sangat sedikit pengaruhnya terhadap kesehatan, dibanding rokok dan alkohol. Selain itu, ganja diyakini memiliki manfaat untuk pengobatan parkinson, epilepsi atau glaukoma.

Namun menurut Karen Tandy, pejabat di Badan Pemberantasan Narkoba Amerika Serikat dalam artikelnya di Police Chief Magazine, 2005 lalu, itu hanya mitos belaka. Menurutnya, mariyuana bukanlah obat, melainkan sumber penyakit, itulah kenapa Asosiasi Medis Amerika menolak memasukkannya dalam kategori farmasi.

"Komunitas medis dan ilmiah memutuskan bahwa menghisap mariyuana berbahaya bagi kesehatan, bukan penyembuh. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan merokok ganja menyembuhkan pasien. Bahkan, Badan Obat dan Makanan tidak menyetujui pengobatan dengan cara dihisap (seperti merokok), karena ini adalah cara yang buruk untuk memasukkan obat," ujar Tandy.

Tahun 2009 lalu, program investigasi BBC menunjukkan bahwa efek ganja lebih merugikan ketimbang alkohol. Dalam penyelidikan tersebut, efek alkohol akan hilang dalam beberapa jam, tapi cannabis bisa membuatmu teler hingga berhari-hari.

"Dalam salah satu studi terhadap 150 pengguna jangka panjang cannabis (orang yang merokok setidaknya enam kali seminggu dalam dua tahun), 66 persen mengaku ingatan mereka menurun, hampir 50 persen tidak mampu konsentrasi pada tugas yang sulit, dan 43 persen tidak mampu berpikir jernih," tulis Christian Today yang mengutip BBC.
Laman ini juga menuliskan bahwa argumen bahwa legalisasi ganja bisa menambah pemasukan bisa dipatahkan. Salah satunya dengan menjadikan legalisasi alkohol sebagai pembandingnya.
Di Amerika Serikat, ongkos pemerintah untuk mengurusi masalah yang berkaitan dengan alkohol, mulai dari rehabilitasi pecandu, kerusakan infrastruktur atau biaya pengadilan, bisa memakan dana hingga US$185 miliar. Padahal, pemasukan pajak dari minuman alkohol hanya sekitar US$14,5 miliar, 12 kali lebih kecil dibanding kerugiannya.

Mariyuana juga diyakini berkaitan erat dengan tindak kejahatan. Hal ini dibuktikan oleh Gil Kerlikowske, direktur pengendalian narkoba di Gedung Putih, dalam wawancara di laman McClatchy DC, Mei lalu.

Dia mengatakan, studi menunjukkan delapan persen pria dewasa yang ditahan atas tindak kriminal di Sacramento, California, tahun lalu, positif menggunakan setidaknya satu jenis obat-obatan ilegal. Mariyuana adalah narkoba yang paling banyak ditemukan terkandung atau 54 persen dari mereka yang tertangkap.

Kecelakaan Maut Terus Berulang, Salah Siapa?

Di Probolinggo, sopir diduga memacu kendaraan dengan kencang saat akan menyalipKecelakaan maut kembali terjadi di pengujung 2013. Pukul 16.00 WIB, Sabtu 28 Desember, sebuah mobil pikap berisi 32 orang "beradu banteng" dengan truk gandeng di Jalan Togas, Desa Curahtulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.
Tubuh 32 orang yang akan takziah itu terpental mencium aspal jalan, dilindas kendaraan yang lalu lalang. Sebanyak 18 orang meregang nyawa.

Sebagian kasus kecelakaan maut di jalan raya diduga dipicu kesalahan manusia (human error), entah akibat si pengemudi  memacu kendaraannya dengan kencang atau mengantuk. Peristiwa di Probolinggo ini pun tak luput dari masalah serupa.
Bermula saat sopir mobil pikap B 2625 XCU berwarna hitam yang melaju kencang dari arah Probolinggo menuju Pasuruan, nekat menyalip satu kendaraan kecil dan dua bus yang ada di depannya. Padahal, ruas jalan tidak terlalu luas.

Belum berhasil menyalip bus yang terakhir, dari arah berlawanan muncul truk gandeng bermuatan tepung bernopol P 8568 UL. Kecelakaan pun tak bisa dihindari. Mobil pikap yang seyogyanya hanya untuk mengangkut barang itu remuk tak berbentuk.
Pentakziah yang sebagian besar wanita dan anak-anak tidak mampu menyelamatkan diri. Sebanyak 15 Orang langsung meninggal di lokasi kejadian. Tiga orang lainnya mengembuskan napas terakhir saat perawatan di rumah sakit, termasuk sopir mobil pikap bernama Slamet.

Jasad mereka dikebumikan Minggu pagi, 29 Desember 2013. Tujuh di antara korban tewas dimakamkan secara berdampingan di TPU Dusun Klampean, Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih.

Kapolda Jatim, Irjen Unggung Cahyono, mengakui, tabrakan maut di akhir 2013 ini merupakan peristiwa paling menyita perhatian di wilayahnya, karena jumlah korban jiwa mencapai 18 orang.

Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan, terutama mengumpulkan keterangan dari korban yang selamat dan mendata penyebab kematian korban meninggal. Setelah mengurus para korban, polisi baru akan melanjutkan ke penyelidikan berikutnya.
"Sejauh ini kami belum menetapkan tersangka. Sopir truk dan kernetnya masih jadi saksi," kata dia.

Untuk menghindari peristiwa serupa, kepolisian akan menambah marka jalan di jalur terjadinya kecelakaan dan membenahi marka jalan yang sudah ada agar kendaraan tidak menyalip di lokasi jalur yang menyempit.

Kecelakaan ini juga menyedot perhatian Mabes Polri. Kepala Badan Korp Lalu Lintas Polri (Kakorlantas), Irjen Pudji Hartanto, langsung terbang melakukan pengecekan di lokasi kejadian. Irjen Pudji juga mengaku sudah mengecek kendaraan yang terlibat kecelakaan.

Ia menyayangkan penggunaan kendaraan barang untuk mengangkut penumpang, sehingga jumlah korban tewas sangat banyak. Ke depan, polisi akan memperketat pengawasan peruntukan kendaraan barang agar tidak terjadi lagi peristiwa yang tidak diinginkan.
"Angkutan barang tidak boleh lagi untuk mengangkut orang. Kami akan menindak tegas," kata dia.

Deretan Kecelakaan Maut di 2013


Kecelakaan maut dengan banyak korban tewas bukan kali ini saja terjadi. VIVAnews mencatat sederet tragedi di jalan raya dengan angka korban yang tidak sedikit.

23 Februari 2013, sebuah kecelakaan beruntun terjadi pukul 06.45 WIB di jalur padat Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, KM 36, Desa Bangbayang, Kecamatan Gebrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kecelakaan itu menyebabkan 16 orang meninggal dan belasan lain luka parah.

Kecelakaan beruntun tersebut disebabkan sebuah truk kontainer bermuatan oli yang hilang kendali saat melintas dari arah Sukabumi menuju Cianjur.

Truk yang remnya diduga blong itu menabrak lima rumah, 30 motor, dan sebuah angkot yang ada di jalan. Sopir truk tewas terjepit di dalam kabin truk yang baru berhenti setelah menabrak rumah kelima. Korban tewas terbanyak merupakan karyawan pabrik sepatu GSI yang sedang antre masuk pabrik.

27 Februari 2013, tragedi maut kembali terjadi empat hari kemudian. Sebuah bus pariwisata milik PO Mustika Mega Utama celaka di kawasan Ciloto, Cianjur, Jawa Barat. Sebanyak 16 orang meninggal dunia, satu di antaranya mengembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cimacan, Cianjur.

Kapolres Cianjur, Ajun Komisaris Besar Agus Tri Hariyanto, menuturkan, selain korban meninggal dunia, kecelakaan juga membuat 32 orang mengalami luka berat dan 24 orang luka ringan.

Sebelum kejadian nahas itu, bus pariwisata itu hilang kendali dan melaju kencang di turunan Ciloto dari Bogor menuju Cianjur. Karena menghindari jurang, sopir bus terpaksa menabrakkan bus ke tebing sebelah kiri yang berada dekat Bumi Aki.

Para korban merupakan peziarah yang berangkat dari kampung Sukajaya, Cikemang, Kabupaten Bogor. Mereka akan menuju lokasi peziarahan di Cikundul, Kabupaten Cianjur.

6 Maret 2013, kecelakaan maut kembali terjadi di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Sumedang. Truk Colt Diesel bertabrakan dengan minibus Suzuki Futura. Delapan orang tewas dan empat lainnya luka berat.

Kejadian berawal saat dua kendaraan yang berlawanan arah tersebut melintas di Jalan Raya Nyalindung, Dusun Warung Buah, Desa Nyalindung, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara sementara, truk colt diesel diduga mengalami rem blong, sehingga sopir tidak menguasai kendaraan. Ditambah lagi trek di jalur Nyalindung yang berkelok-kelok.

7 April 2013, lokasi kecelakaan masih di Jawa Barat. Kali ini di ruas tol Kopo KM 135, Bandung. Kecelakaan ini melibatkan Daihatsu Xenia dengan nomor polisi R 1881 NK dan Nissan Juke AB 241 TA. Pengemudi Nissan Juke, Muhammad Dwigusta Cahya, diduga memacu mobilnya dengan kecepatan di atas 100 km/jam, sehingga mobil terbang melewati pembatas jalan dan menimpa Xenia yang melintas di jalur berlawanan.

Dalam peristiwa kecelakaan yang terjadi pukul 13.30 WIB itu lima orang yang berada di mobil Xenia meninggal seketika.

8 September 2013,
kecelakaan maut terjadi di KM 8+200 Tol Jagorawi. Kecelakaan ini melibatkan putra bungsu musisi kondang Ahmad Dhani dan Maia Estianty, AQJ. Sebanyak tujuh orang meninggal dunia.

Mobil yang dikemudikan AQJ dari arah Cibubur menuju Jakarta pada Minggu dini hari itu menabrak Daihatsu Gran Max bernomor polisi B 1349 TFM berpenumpang 13 orang dan Toyota Avanza bernomor polisi B 1882 UJZ. Dua mobil yang ditabrak ini berada di jalur sebaliknya, yaitu Jakarta menuju Bogor. Enam orang tewas seketika di lokasi kejadian, dan satu orang lagi meninggal beberapa hari kemudian

Nelson Mandela Cinta Indonesia Tanpa Alasan Tertentu

Duta Besar Afrika Selatan, Noa Noel LehokoWalau telah tiada, Nelson Mandela meninggalkan kenangan manis bagi banyak orang. Duta Besar Afrika Selatan (Afsel) untuk Indonesia, Noa Noel Lehoko, mengungkapkan betapa bangganya dia pernah berbicara langsung dengan mantan presidennya itu, yang lebih dikenal sebagai pejuang kemanusiaan dan anti diskriminasi rezim apartheid.

Apalagi hubungan Dubes Lehoko dengan Mandela bukan sebagai pimpinan dengan bawahan, melainkan dokter dengan pasien. "Saya pernah merawat Mandela saat masih bertugas sebagai dokter di rumah sakit militer," ungkap Lehoko saat menerima kunjungan VIVAnews 11 Desember lalu di Kedutaan Besar Afsel di Jakarta, dalam rangka mengenang Mandela, yang wafat pada 5 Desember 2013 pada usia 95 tahun.

Secara panjang lebar, Lehoko menjabarkan Mandela punya ketertarikan khusus dengan Indonesia. Madiba, panggilan akrab Mandela, mengagumi Presiden Soekarno, menaruh hormat kepada putrinya, Presiden Megawati Soekarnoputri, dan berteman baik dengan Presiden Soeharto. 

Mandela pun tercatat empat kali berkunjung ke Indonesia, termasuk saat dia sudah pensiun sebagai presiden Afsel. Dia pun gemar mengenakan baju batik, sehingga bangsa Indonesia patut berterima kasih atas "jasa" Mandela, yang secara tidak langsung turut mempopulerkan kemeja khas Indonesia itu di Afsel dan dunia.

"Bahkan, beberapa bulan sebelum Mandela meninggal, sekretaris pribadinya memesan sekitar tiga atau empat stel kemeja batik dari Indonesia," ungkap Lehoko.

Berikut paparan lengkap bincang-bincang dengan Lehoko, yang menjelaskan jasa besar Mandela bagi bangsanya, dunia, dan bagi hubungan pemerintah Afsel dengan Indonesia, serta bagaimana kedua bangsa telah menjalin hubungan sejak ratusan tahun lampau. 

Bagaimana sosok Nelson Mandela di mata Anda?
Mandela merupakan sosok yang besar. Para pengikutnya di Afsel mengakui hal tersebut. Presiden-presiden selanjutnya setelah periode kepemimpinan Mandela bahkan tidak sebesar dia.

Dia merupakan seorang bintang dan magnet bagi banyak orang, rendah hati. Dia kerap mengatakan "keputusan saya dibuat berdasarkan para pemimpin di Kongres Nasional Afrika (ANC)." Jadi bukan oleh dirinya sendiri. Namun, dia memang orang yang pintar dan telah diberkahi sejak dia lahir. Mandela pernah bekerja menjadi pengacara.

Keputusan Mandela bagi publik dipengaruhi pemikirannya yang bersifat kolektif. Dia pemimpin ANC. Dia tetap dekat dengan rakyat walau setelah sekian lama pensiun sebagai Presiden. 

Ketika berpidato dalam misa penghormatan bagi Mandela, Presiden AS, Barack Obama, mengucapkan terima kasih kepada publik Afsel karena telah berbagi Nelson Mandela kepada dunia. Apakah itu cukup menggambarkan besarnya jasa Mandela, yang telah melampaui negara dan bangsanya sendiri?
Betul sekali. Begitu banyak orang yang tersentuh oleh Nelson Mandela. Tidak peduli apakah mereka masih muda, pelajar, kaum kaya dan miskin dan publik dari berbagai benua.

Saya memiliki pengalaman ditanya oleh publik mengenai asal saya dan dijawab Afsel, mereka mengaku tidak tahu di mana lokasi negara tersebut. Tetapi ketika saya mengatakan Nelson Mandela, mereka baru menyadarinya.

Jadi Mandela jauh lebih populer ketimbang negaranya sendiri?
Ya, memang itu seperti paradoks. Dia figur yang besar dan dicintai oleh semua orang. Dulu, dalam suatu diskusi oleh Partai Nasional dan ANC, ada pembicaraan mengenai apa yang selanjutnya akan terjadi?

Banyak ketidakpastian. Mereka takut, setelah Mandela tiada, maka hal tersebut dapat menghancurkan partai. Perpecahan di antara kaum kulit putih yang berada di sayap kanan dan kaum fanatik yang melawan ANC dipimpin  Eugene Terre'Blanche. Di sana banyak kaum kulit putih.

Mandela muncul ketika banyak ketidakpastian di negaranya. Kaum kulit hitam begitu marah setelah bertahun-tahun tertekan di bawah kepimpinan kulit putih. Rakyat Afsel juga disiksa oleh politik apartheid yang kejam. Mereka sangat marah kepada rezim kaum kulit putih itu.

Mandela berperan mendamaikan kemarahan itu di dua sisi. Kaum kulit putih turut kesal lantaran hak-hak istimewa mereka dilucuti. Mereka bersumpah tidak akan mengikuti dan menjadi kaum kulit hitam. Caranya tidak melegitimasi ANC. Namun, akhirnya Mandela menjadi pemimpin Afsel.    

Anda tahu, kami harus memulainya dengan membongkar kehilangan yang besar, pemisahan di antara rakyat Afsel sendiri. Rasa kehilangan ketika hukuman mati diberlakukan. Semua sistem itu harus dihapuskan saat di era kepimimpinan Mandela.

Namun, segregatif turut dirasakan di universitas. Kaum kulit hitam hanya boleh menuntut ilmu di kampus dengan kualitas seadanya, sementara kaum kulit putih memperoleh pendidikan di kampus terbaik. Saat itu banyak tindak kekerasan yang dilakukan oleh pemerintahan kulit putih.

Mereka coba membuktikan kepada dunia, bahwa kaum kulit hitam tidak mampu memimpin diri mereka sendiri. Aksi tersebut turut didukung pihak-pihak tertentu. Banyak kaum kulit hitam yang terbunuh selama dipimpin rezim apartheid.

Namun, walau terus ditekan, Mandela tetap memilih melawan penindasan apartheid dengan cara yang damai, bukan?
Betul sekali. Mandela selalu mengedepankan cara yang damai dan rekonsiliasi. Saya rasa itu juga menjadi taktik organisasi ANC, bahkan ketika  ANC sebelumnya dipimpin Albert Luthuli [peraih Nobel Perdamaian tahun 1960].

Luthuli juga sosok pemimpin yang hebat. Pria yang religius dan memiliki spiritual yang tinggi. Dia tidak menginginkan adanya tindak kekerasan.

Apakah Anda pernah berkomunikasi langsung dengan Mandela?
Ya, saya sudah pernah bertemu Mandela. Saat itu saya bertemu Mandela di sebuah tempat, ketika jabatan Presiden tak lagi disandangnya. Saya juga pernah menjadi dokternya di sebuah rumah sakit militer. Mandela saat itu datang ke RS karena memiliki permasalahan dengan punggungnya. 

Saat itu kami merawat Mandela dengan sebuah metode tertentu. Saya bekerja di sana selama tiga tahun, sejak 1997-2000. Tahun 2000, saya bergabung dengan Kementerian Luar Negeri dan menjadi Dubes Afsel untuk Republik Ceko.

Secara de facto dia memang pasien saya. Tetapi dia merupakan sosok yang sederhana.

Apakah dia termasuk pasien yang patuh terhadap perintah dokter?
Tentu saja. Dia bahkan mewajibkan kami untuk mengingatkan dia mengkonsumsi obat. Dia tidak mengeluh dan mematuhi semua saran dokter.

Selain itu, saya juga pernah mengoperasi sopirnya lantaran mengalami kecelakaan. Sopirnya patah tulang, sehingga kami melakukan tindakan medis yang sesuai. Saat itu, Mandela meminta penjelasan mengenai tindakan medis yang kami ambil.

Lalu kami turun ke lantai bawah untuk menjemput Mandela dengan menggunakan lift dan meminta dia menggunakan kursi roda. Dia menolak duduk di kursi roda dan lebih memilih berjalan pelan-pelan dari dan ke mobilnya.

Tapi dia sosok yang sehat. Pada usia 70 tahun, dia menggunakan hak suaranya untuk kali pertama. Kami tidak pernah mengikuti pemilu sebelumnya saat itu. Tapi ketika kami mengikuti pemilu, Mandela terpilih sebagai Presiden kulit hitam pertama Afsel. Usia yang cukup senja untuk menjadi Presiden.

Mempersatukan Rakyat
Apa dampak yang dirasakan rakyat Afsel saat Mandela terpilih sebagai presiden pada 1994 untuk lima tahun berikut?
Dia berhasil menyatukan Afsel. Bendera nasional kami, yang memiliki banyak warna, turut mencerminkan tema Nelson Mandela. Lagu kebangsaan kami terdiri dari tiga bahasa, yaitu dua bahasa Afrika dan Inggris.

Mandela bersikeras, ketiga bahasa itu harus dimasukkan ke dalam lagu dan dinyanyikan bersamaan. Dia pernah mengunjungi selnya di bulan Mei, dia bertemu dengan istri yang mencetuskan politik apartheid. Mandela juga pernah makan siang bersama hakim ketua, Percy Yutar, yang memberinya vonis bui selama puluhan tahun. Kejadian itu terjadi pada awal Pemerintahan Afsel.

Beberapa peristiwa tadi menjadi bukti nyata semangat perdamaian dan rekonsiliasi yang dibawa oleh Mandela. Dan berdasarkan pengalaman itu, kami akhirnya membentuk sebuah Komisi yang membidangi rekonsiliasi dan perdamaian (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi-TRC), sebagian besar dipimpin Uskup Desmond Tutu dan Alex Boraine.

[Komisi tersebut bernama Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Dibentuk berdasarkan UU Rekonsiliasi dan Promosi Persatuan Nasional no 34 tahun 1995. Tugas komisi tersebut untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dialami saat rezim apartheid diberlakukan]

Apabila para jenderal, menteri-menteri pada era rezim apartheid bersedia memberi informasi, maka mereka berhak memperoleh amnesti. Namun, beberapa pihak tetap diproses hukum.

Itu juga merupakan sebuah pencapaian, karena para pelaku politik apartheid yang telah menyebabkan penderitaan kaum kulit hitam, apabila mereka mengakui tindakan tersebut, maka mereka akan diberikan amnesti. Mereka juga tidak akan dieksekusi. Namun, ada beberapa figur yang kasusnya tetap diproses, karena tindakan mereka merupakan pelanggaran HAM berat.

Jadi Mandela tidak menggunakan posisinya sebagai Presiden Afsel untuk membalas dendam kepada orang-orang yang membuatnya menderita?
Sama sekali tidak pernah. Balas dendam bukanlah gayanya. Dia sama sekali tidak pernah menyarankan hal itu. Olah raga yang dilakukan warga Afrika Selatan, menunjukkan makna perdamaian kepada dunia, seperti rugby, cricket. Tapi tidak ada yang ingin mempraktikkan cricket. Sayangnya, hanya sepak bola yang efektif dipraktikkan.

Dulu semangat persaudaraan di bidang olah raga, tidak dapat dimainkan di luar. Tim yang mempraktikkan olah raga di dalam Afrika Selatan disebut "tim pemberontak" dan dikucilkan.

Di Jamaika, ada beberapa orang yang berkunjung ke Afsel ketika politik apartheid masih diberlakukan. Mereka melanggar aturan yang ditetapkan oleh pemerintah mereka sendiri dengan bermain di Afsel.
Ketika tim itu kembali ke Jamaica, pemerintahnya lantas memberikan status tidak diakui atau incognito. Beberapa di antara mereka yang telah tiada, tidak diakui keberadaannya. Beberapa memang masih ada yang hidup, tetapi harus menanggung buah penderitaannya akibat menentang pemerintah dengan datang ke Afsel.

Lalu ketika Nelson Mandela menjadi Presiden, semua negara pelan-pelan mulai menerima kehadiran Afsel. Mereka mendukung olahraga keluarga seperti cricket, sepak bola, tenis, golf dan olah raga lainnya. Sejak saat itu, Afsel yang semula dianggap negeri parah yang dianggap bertentangan dengan norma-norma internasional, bergeser menjadi sahabat bagi semua negara.

Anda sebelumnya menyinggung soal sepak bola. Apakah olah raga ini kerap dimainkan sehari-hari oleh warga Afsel? Mengingat Afsel pernah menjadi negara tuan rumah Piala Dunia tahun 2010 lalu.
Itu semua juga berkat Nelson Mandela. Sepak bola juga merupakan olah raga segregasi seperti hal lainnya. Kaum kulit putih cenderung memilih bermain rugby dan tenis. Kedua olah raga itu menjadi favorit bagi kaum kulit putih. Jenis olah raga itu pula yang kerap memperoleh sponsor dari institusi seperti perbankan, apabila diadakan pertandingan.

Intinya, apabila ingin olah raganya didanai, maka harus digemari oleh kaum kulit putih. Mereka masih mendiskriminasikan kaum kulit hitam. Saat itu, kaum kulit hitam tidak memainkan rugby sesering kaum kulit putih. Berbeda dengan rugby, sepak bola menjadi olah raga pilihan kaum kulit hitam. Dulu, memang pernah ada beberapa kaum kulit putih yang bergabung dengan tim nasional. Tapi kini tidak lagi.

Selain itu keberhasilan Afsel menjadi tuan rumah Piala Dunia sesuai dengan amanat FIFA, merupakan pengakuan terhadap kebesaran Mandela. Kami bangga bisa memperoleh kepercayaan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010.

Setelah Nelson Mandela tiada, apa yang kini menjadi perhatian Afsel?
Kami akan meneruskan warisan yang ditinggalkan Presiden Nelson Mandela. Presiden kami, Jacob Zuma dan anggota Kongres Nasional Afrika (ANC) sepakat mengenai hal itu. Kami akan terus memerangi kemiskinan, membantu warga mengakses listrik, air bersih dan membangun sarana infrastruktur yang baik. Program infrastruktur merupakan salah satu prioritas Presiden Zuma dan telah masuk agenda nasional.

Setiap Presiden yang menjabat dan masuk ke ANC selalu menghormati Mandela dan kontribusi yang telah diberikan kepada Afsel. Sehingga saya pikir warisan itu akan tetap hidup.
Namun, saya tidak dapat memprediksi setelah dia berpulang, apakah akan ada partai politik baru atau tidak. ANC sejauh ini masih menjadi parpol tertua di Afsel dan di dunia, karena dibentuk tahun 1912. Kami juga telah merayakan seratus tahun gerakan ANC tahun 2012 lalu.

Sehingga saya rasa idealnya yakni meneruskan warisan yang ditinggalkan Nelson Mandela.

Hubungan Indonesia
Anda sebelumnya pernah mengatakan Nelson Mandela telah berkunjung ke Indonesia sebanyak empat kali, 1990, 1994, 1997 dan 2004. Apakah ada momen yang berkesan dari Mandela ketika mengunjungi Indonesia?
Ada sesuatu berbeda yang dia rasakan ketika berkunjung ke Indonesia. Saat menyambangi Indonesia untuk kali pertama dan bertemu mantan Presiden Soeharto, Mandela belum menjadi Presiden. Salah satu agenda kunjungan Mandela saat itu untuk meminta dana dan dukungan bagi Kongres Nasional Afrika (ANC).

Indonesia diketahui kerap mendukung perjuangan ANC dan kaum kulit hitam Afsel. Saya ingat ada beberapa negara di kawasan Asia yang sempat mendikriminasikan Afsel, kendati banyak penduduk Asia yang bermukim di Afsel. Padahal tokoh besar dari India, Mahatma Gandhi, sebelumnya juga pernah tinggal di Afsel.

Permohonan dukungan dari Mandela itu untuk meningkatkan kedekatan hubungan kedua bangsa. Selain itu, Indonesia turut memberikan dukungan nyata berupa dana bagi Afsel, yang saat itu tengah bersiap menggelar pemilu bebas pertama pada 1994. Hal itu untuk mengimbangi kekuasaan kaum kulit putih yang kaya dana, sehingga dapat mempengaruhi situasi menjadi sebaliknya.

Maka, Presiden Soeharto membantu Mandela dan mereka berdua mulai menjadi teman baik. Saat berkunjung ke Indonesia di tahun 1997, Mandela juga pernah bertemu dengan pejuang Timor Leste, Xanana Gusmao. Dia turut berbicara kepada Soeharto soal pembebasan Xanana.

Publik kerap bertanya kepada saya, pasti ada sesuatu yang istimewa yang dirasakan Mandela ketika berkunjung ke Indonesia. Anda tahu, Mandela merupakan sosok yang, bahkan ketika tak lagi menjabat sebagai Presiden, masih kerap mengenakan batik.

Tentu saja itu mencerminkan sesuatu, bukan? Apabila Mandela selalu mengenakan batik setiap hari, itu menggambarkan perasaan emosinya, pemikirannya, kesan khusus terhadap negara tersebut. Tak dapat disangkal lagi bahwa Nelson Mandela mencintai Indonesia dan rakyatnya.

Fakta bahwa dia kerap mengenakan kain yang menjadi warisan dunia versi UNESCO dan membawa itu ke dunia, tentu tidak lepas dari peran Nelson Mandela. Pagi ini saya melihat sebuah karikatur di media cetak yang pernah diterbitkan tahun lalu. Dalam karikatur itu digambarkan seseorang meminta tolong kepada Mandela agar berbicara kepada Presiden Indonesia supaya dia mengenakan kemeja batik setiap hari.
Whitney Houston dalam kenangan

Apakah kegemaran memakai batik merupakan kenangan terbesar Mandela bagi Indonesia?
Ya, karena batik di Afsel dikenal dengan sebutan "Madiba Shirt." [Madiba merupakan nama panggilan tradisional bagi Mandela]. 

Bagaimana Mandela bisa "jatuh cinta" terhadap batik?
Saya tidak begitu tahu detail awal mengenai kisah perkenalan Mandela dengan batik. Tetapi saya pernah bertemu dengan seseorang. Dia kenal dengan desainer yang kala itu menghadiahkan batik kepada Mandela sebagai cinderamata. Karena batik yang dikenakan oleh Mandela tidak dibuat di Afsel. Itu semua dibuat di Indonesia.

Bahkan, beberapa bulan sebelum Mandela meninggal, sekretaris pribadinya memesan sekitar tiga atau empat stel kemeja batik dari Indonesia. Namun saya tidak tahu untuk apa.

Anda tahu ketika gerakan-gerakan Pembebasan Afrika masih berlangsung beberapa waktu yang lalu, para pemimpin mengidentifikasi dirinya dengan apa yang mereka kenakan.
Ada yang memilih mengenakan pakaian khas China seperti yang digunakan Mao Zedong. Ada juga kala ketika publik ramai-ramai mengenakan topi khas Lenin dan ada juga momen saat publik ramai memakai pakaian khas orang India.

Oleh sebab itu, beberapa pemimpin negara tertentu ada yang mengidentifikasikan dirinya dengan baju tertentu dan mengatakan saya sangat menyukainya. Pemimpin lainnya mengenakan kemeja lengkap dengan jas dan bergaya elegan.

Batik merupakan bahan yang bagus, sangat lembut. Saya pun juga menyukai batik dan dapat membayangkan Presiden Mandela ketika menyatakan bahwa dia suka kain tersebut. Dia mengatakan, "Biarkan saya memilikinya," namun tanpa mengubah hak intelektual bahwa sejak awal itu buatan Indonesia.

Para warga Afsel ramai-ramai menyebut kemeja yang dikenakan Mandela sebagai "Madiba Shirt," padahal istilah itu bukan datang dari Mandela. Dia tidak pernah menyebut bahwa kemeja batik yang dikenakannya sebagai "Madiba Shirt". Dia menghormati bahwa batik memang kemeja khas asal Indonesia.

Jadi, menurut saya, dia mencintai Indonesia tanpa alasan tertentu. Seperti saya pribadi yang menyukai batik, tidak perlu alasan khusus untuk menyukai itu. Itu terjadi begitu saja, karena batik merupakan kain yang bagus.

Sebelum cinta batik, pakaian jenis apa yang selalu Mandela kenakan saat tampil di depan publik?
Sebelumnya Presiden Mandela mengenakan kemeja dan dasi. Pakaian yang dia kenakan saat negosiasi di Kodesa dan, ketika dilantik sebagai Presiden, dia mengenakan kemeja. Ketika dia telah mengenal batik pun, ada beberapa saat dia mengenakan kemeja lengkap dengan jas dan pakaian lain. Namun, sebagian besar pakaian yang dia kenakan memang batik.

Kabarnya,  mendiang Presiden RI Soekarno salah satu yang dikagumi Mandela. Ketika Mandela terakhir berkunjung tahun 2004 lalu, dia sedikit kecewa karena tidak dapat melihat foto Soekarno. Betulkan demikian?
Iya, itu terjadi di sebuah museum di Bandung.

Apakah keduanya memang berteman akrab?
Saya tidak yakin apakah Mandela telah mengenal Soekarno saat masih di penjara? Tapi saya tahu, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri pernah berkunjung ke Afsel. Saat itu, mantan Ketua MPR, almarhum Taufik Kiemas turut mendampingi.

Hubungan mantan Presiden Megawati dan Mandela bisa terlihat di foto yang terpajang di Gedung Kedutaan. Pengganti Taufik Kiemas sebagai Ketua MPR pernah berbicara kepada saya dan membenarkan bahwa Mandela pernah berkunjung ke sebuah museum di Bandung. Saat itu, Mandela ingin melihat patung Soekarno. Sayangnya patung tersebut tidak ada.

Tetapi ketika mantan Presiden Megawati berkunjung ke Afsel, dia menginap di sebuah hotel [Presiden Megawati berkunjung ke Johannesburg tahun 2002 silam]. Jadi, Megawati ingin melakukan kunjungan resmi balasan kepada mantan Presiden Mandela.

Saat Mandela diinformasikan hal itu, dia menolak dikunjungi Presiden Megawati karena dia saat itu tidak lagi menjadi Presiden. Oleh sebab itu, Mandela yang justru berkunjungi ke hotel tempat Presiden Megawati menginap. Itulah sikap rendah hati yang ditunjukkan Mandela.

Kontribusi seperti apa yang ditinggalkan Mandela bagi rakyat Indonesia?
Ketika saya berkunjung ke mana pun di berbagai provinsi di Indonesia, mereka menyebut turut mendoakan Presiden Mandela saat dia masih dirawat di RS. 'Anda tahu, kami turut mendoakan Presiden Anda, karena kami juga mencintai dia. Dia pria yang sangat baik dan berjuang bagi kaum yang tertindas.'

Mereka juga mengatakan Mandela tidak hanya Presiden bagi warga Afsel tetapi juga saudara bagi mereka semua. Ke mana pun Anda pergi entah ke Inggris, Jepang atau Amerika Serikat (AS), nama Mandela selalu dihormati. Bukan karena dia menyerupai Tuhan atau disucikan.

Mandela mengakui dia turut memiliki banyak kelemahan. Namun, dia sosok yang rendah hati dan bersedia rekonsiliasi dengan semua musuh-musuhnya. Mandela tidak berniat maju periode kedua sebagai Presiden. Dia bisa saja terpilih kembali untuk menduduki jabatan itu, tetapi dia menolaknya.

Dia menolak kekuasaan. Mandela hanya ingin menjabat sebagai Presiden satu periode, tetapi yang dia lakukan sudah baik. Walaupun dia tak lagi menjabat sebagai Presiden, tetapi dia tetap sibuk dengan proyek pribadinya.

Warisan Mandela sangat besar dan tersebar di seluruh dunia. Generasi muda juga perlu meneladani sikap Mandela dalam membuat Afsel menjadi tempat yang lebih baik, dengan cara menghentikan aksi rasisme, disrkiminasi, xenophobia, dan tidak toleransi.
Jangan kedepankan sikap balas dendam, melainkan gunakan metode rekonsiliasi dan menyayangi. Itu pesan yang disebarkan Mandela di seluruh dunia. Anda akan terus saling berperang dan membunuh, namun pada akhirnya Anda harus duduk berdialog. Mengapa tidak mulai berdialog secepatnya.

Perdamaian dan rekonsiliasi diterapkan banyak negara saat ini di dunia, termasuk Irlandia dan Myanmar. Di kedua negara itu, banyak korban jatuh dari para pengunjuk rasa. Oleh sebab itu, Mandela mengatakan kepada Inggris supaya berbicara kepada orang-orang tersebut.

Awalnya mereka tidak menyukainya, namun kini mereka dapat mulai tinggal dengan tenang di sana. Upaya terakhir dari Nelson Mandela: tinggalkan peperangan. Bahkan ketika dia tak lagi menjadi Presiden, dia menyarankan agar Inggris dan AS tidak menginvasi Irak di tahun 2003 lalu dan dia sangat tidak senang dengan keputusan yang dibuat kedua pemimpin negara tersebut dan kini lihat apa yang terjadi di negara itu. 

Dia merupakan sosok yang sangat mencintai perdamaian dan visioner. Warisan yang dia tinggalkan luas. Sebagai Dubes yang mewakili Afsel dan berhubungan dengan banyak perwakilan dengan negara lain harus mengetahui hal itu serta menunjukkan rasa hormat.

Warga Afsel juga sangat terbuka untuk dikunjungi, karena kami ingin tetap saling terhubung.

Apakah figur Nelson Mandela menjadi penentu dekatnya hubungan kedua negara? Selain dia, tidak adakah figur lain dari Afsel yang mampu melakukan hal serupa?
Hubungan Indonesia dengan Afsel sudah terjalin sejak lama, sejak kehadiran Syekh Yusuf ketika diasingkan ke Afsel sebagai seorang budak dan di Cape dia membuat sebuah koloni, karena dia akademisi Islam. Hubungan itu sudah dimulai sejak sekitar 300 tahun yang lalu antara Cape Town dengan Indonesia.

[Syekh Yusuf atau lebih tepatnya Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makasari Al-Bantani merupakan pemuka agama Islam asal Gowa, Sulawesi Selatan. Dia menyebarkan agama Islam di Cape Town pada sekitar di abad ke-17. Kendati putra nusantara, namun tiap tahun tanggal kematiannya yaitu 3 Juli selalu dirayakan meriah di Afsel. Bahkan, Nelson Mandela yang saat itu masih menjabat sebagai Presiden Afsel, menjulukinya sebagai salah seorang Putra Afrika terbaik]

Selalu ada momen-momen terbangunnya kesadaran di Asia. Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Afsel saat itu yang masih dikuasai rezim apartheid. Bahkan hubungan itu baru dimiliki sekitar tahun 1994. Namun, Presiden Mandela selalu mengikuti perkembangan, bahkan saat masih dibui.

Sehingga para warga Asia, termasuk Mahatma Gandhi di India, Mao Zedong di China dan sosok pemimpin lainnya, tidak suka terhadap sistem kolonialisasi. Hubungan Indonesia dan Afsel sudah ada sejak lama. Namun, setelah Nelson Mandela hadir dan menghancurkan sistem apartheid, Afsel memiliki hubungan diplomatik dengan banyak negara.  

Sementara saat masih memberlakukan rezim apartheid, hanya sedikit negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Afsel. Afsel sempat dikeluarkan dari negara persemakmuran, mereka bahkan mundur dari keanggotaan PBB. Saat Mandela muncul, dia memulihkan semua hubungan tersebut. Kini, kami memiliki 120 hubungan diplomatik dengan berbagi negara dunia.

Bagaimana Anda melihat hubungan bilateral Indonesia dan Afsel saat ini, khususnya hubungan antarwarga?
Hubungan bilateral kedua negara sangat baik. Telah terjadi kunjungan tingkat tinggi tahun lalu. Menteri Perdagangan dan Industri Afsel, Rob Davies tahun 2012 berkunjung ke Indonesia dan mengadakan pertemuan komite bersama perdagangan. Sementara Gita Wirjawan juga sudah pernah berkunjung ke Afsel tahun 2011 lalu.

Lalu ada kunjungan DPR Indonesia ke Afsel di tahun 2010 dan Jenderal Afsel. Selain itu juga ada pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Afsel. 

Berapa banyak pelajar Afsel di Indonesia?
Saya kira ada sekitar 56 hingga 60 orang. Ada juga empat hingga lima pelajar yang tengah belajar seni di Yogkarta, Bandung atau Bali. Setelah setahun berada di Indonesia, mereka kembali ke Afsel.

Bagaimana dengan jumlah turis?
Para turis masih terus berdatangan. Kami mencatat banyak turis asal Indonesia yang berkunjung ke Afsel. Kami telah menggelar pertemuan dengan pihak biro perjalanan dan kami melihat data bahwa banyak warga Indonesia yang pergi ke Afsel. Kaum menengah dan kelas atas di Indonesia yang bepergian ke Afsel.

Negara kami juga memiliki kunjungan antar provinsi di kedua negara. Seperti penyelenggaraan konferensi tingkat Menteri WTO di Bali kemarin, merupakan delegasi terbesar, terdiri dari 34 delegasi. Sementara terkait pariwisata, kami masih harus bekerja keras mempromoaiskan Afsel ke Indonesia.

Namun, sekali lagi, kini kami masih dilanda krisis keuangan. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Tidak terlalu memiliki banyak dana untuk bepergian ke Benua Asia, termasuk ke Indonesia. Tapi saya masih melihat ada beberapa warga Afsel di Indonesia. 

Akan ada lebih banyak lagi warga dari Afsel yang kemari. Walaupun lebih banyak yang pergi mengunjungi AS, Inggris, Prancis atau Dubai, namun kini perhatian ke Asia kian meningkat.

Selain batik, produk Indonesia lainnya yang dicintai begitu luas di Afsel  mie instan. Apakah Anda bisa bercerita bagaimana mie instan dapat masuk ke Afsel?
Kami telah berkomunikasi dengan pihak PT Indofood Sukses Makmur dan mereka sangat bahagia mendengar terbukanya kemungkinan untuk meluaskan pasar hingga ke Afsel. Prosesnya masih terus berlanjut hingga saat ini.

Sudah adakah pabrik Indomie yang dibangun di Afsel?
Belum, tetapi mereka berencana membangunnya tapi tidak tahu seberapa cepat. Saya tahu bahwa pabrik serupa telah dibangun lebih dulu di Nigeria.
Kami juga turut menerima ucapan duka dari perwakilan PT Indofood, karena mereka hadir dalam misa penghormatan.

Bagaimana Pemerintah Afsel mengakomodir minat pengusaha Indonesia agar dapat berinvestasi di sana?
Sebagai fakta, kami banyak membeli produk Indonesia seperti karet, minyak kelapa sawit. Sementara Afsel menjual perlengkapan penambangan, pertahanan dan komoditas makanan ke Indonesia. Nilai perdagangan kami mencapai US$1,5-2 miliar. Sehingga potensi untuk berkembang masih tinggi.

Kami mendorong pengusaha asal Afsel datang ke Indonesia. Mereka memang pernah melontarkan keluhan mengenai regulasi untuk berusaha di sini masih sulit, infrastruktur yang belum mumpuni. Tingkat korupsi yang masih tinggi.

Sebagai perwakilan negara Afsel di Indonesia, kami tidak turut terlibat dalam bisnis. Kami lebih bersifat mempromosikan. Kadang ketika pengusaha asal Afsel berkunjung ke Indonesia, pihak Kedutaan tidak dikabari. Hal itu, lantaran para pengusaha ini telah memiliki kontak langsung dengan mitranya di Indonesia.

Kami tetap berkomunikasi dengan mereka, terkadang tanpa disengaja, mereka akan berbicara dengan kami.

Tetapi apakah Anda menyampaikan keluhan-keluhan para pengusaha ini kepada para pejabat berwenang di Indonesia?
Kami sudah berbicara dengan Pejabat di Indonesia, mengenai aturan proteksi atau aturan yang lebih ketat, tidak hanya membuat khawatir pengusaha asal Afsel tetapi juga semua orang. Mereka mengeluhkan hal itu.

Tetapi saya pikir di tiap negara, aturan proteksi pasti akan ada. Oleh sebab itu digelar konferensi WTO untuk menegosiasikan masalah ini. Sebagai perwakilan dari Kedubes, kami hanya membukakan pintu bagi kalangan pengusaha menuju Indonesia. Kami sudah melakukan hal itu.

Promosi mengenai Indonesia dan industri pariwisatanya juga telah kami lakukan. Kini, itu semua tergantung kepada kaum pengusaha di Afsel. Seperti pepatah: 'Anda dapat mengajak seekor kuda ke sungai, namun Anda tidak mungkin dapat memaksakan kuda tersebut untuk minum air di sungai tadi'. 

Jadi, kalangan pengusaha datang ke Indonesia untuk melihat area sekeliling, lalu pergi dan tidak kembali. Seperti misalnya yang terjadi terhadap perusahaan Sasol Oil. Mereka seharusnya membuat kantor di Pulau Kalimantan, bahkan sebuah MoU telah ditandatangani di London tahun 2009 lalu. Tetapi karena beberapa alasan, tidak ada kejelasan dari perjanjian itu. Bisa saja untuk sementara waktu dihentikan. Mungkin mereka akan segera kembali di masa mendatang. Saya tidak tahu.

Apakah makam Syekh Yusuf di Cape Town masih kerap dikunjungi warga Afsel dan menjadi objek pariwisata favorit di sana?
Saya juga pernah menyambangi Makassar. Syekh Yusuf sangat diidolakan di sana dan mereka membawa tulangnya untuk dikuburkan di Gowa, Sulawesi Selatan. Saya juga pernah bertemu dengan suku Makassar.

Apakah sebagian penduduk di Cape Town, Afsel, juga bisa berbahasa Indonesia?
Beberapa orang mengatakan leluhur kami ada yang berasal dari Indonesia. Ada kesamaan pengucapan untuk beberapa kata baik dalam Bahasa Indonesia maupun Afrika, seperti kata "pisang". Tapi, hal itu kembali lagi karena kedua negara pernah memiliki kesamaan sejarah, yaitu dijajah oBelanda. Maka kami berbagi cukup banyak kesamaan.

Hal lain apa lagi mengenai Indonesia yang diketahui warga Afsel selain batik dan Indomie?
Mereka mengetahui Pulau Bali, mereka tahu Presiden Indonesia saat ini, SBY, mereka bahkan tahu keramahan orang Indonesia. Indonesia dan Afsel sama-sama menjadi anggota G20, Gerakan Non Blok, dan Dewan Keamanan PBB. Sehingga publik tahu bahwa Indonesia memang sejak lama telah mendukung Afsel dan sebaliknya.

Kerjasama pertukaran antar warga. Dubes Indonesia di Afsel, Sjahril Sabruddin, telah melakukan bekerja dengan sangat baik untuk mempromosikan Indonesia. Kami pun di sini melakukan bagian kami untuk mengenalkan Afsel kepada publik Indonesia.

Saya rasa publik sudah tahu betapa pentingnya Indonesia sebagai sebuah negara. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, negara dengan sistem demokrasi terbesar ketiga dan semua orang merujuk kepada kestabilan di bidang politik dan ekonomi yang ada di sini.
Maka, Indonesia merupakan negara yang menarik sebagai tempat untuk berinvestasi. Ke depannya, para pengusaha Afsel mulai fokus kepada Indonesia

Tokoh Nasional yang Wafat di 2013. Ada sebelas tokoh nasional yang pergi meninggalkan nama besarnya.

Foto almarhum Taufiq KiemasTahun 2013 juga menandai kepergian sejumlah tokoh-tokoh nasional. Salah satu yang paling diingat adalah wafatnya Taufiq Kiemas, suami Megawati Soekarnoputri.
Kita mencatat, setidaknya ada sebelas tokoh nasional yang pergi meninggalkan nama besarnya. Berikut nama-nama 

 
11. Prof Dr Zakiah Daradjat
 http://fabfebi.com/wp-content/uploads/2013/03/prof-zakiah.jpg
Wanita pertama jadi pengurus inti Majelis Ulama Indonesia ini meninggal dunia di usia 83 tahun pada 15 Januari 2013. Guru besar psikologi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, ini kerap dijuluki "Hamka Perempuan".

Selain pernah aktif di MUI, wanita kelahiraan Ampek Angkek, Agam, Sumatera Barat, ini juga pernah menduduki jabatan Direktur Pendidikan Agama dan Direktur Perguruan Tinggi Agama, kedua lembaga pemerintahan yang bertanggung jawab atas eksistensi dan kemajuan lembaga-lembaga pendidikan Islam baik negeri maupun swasta di Indonesia.

10. Tarmizi Taher
 http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/12/0933354-tarmizi-taher-620X310.jpg
Mantan Menteri Agama ini meninggal dunia pada Selasa, 12 Februari 2013, di kediamannya di Jalan Merbabu No 1 Kompleks Angkatan Laut
Pangkalan Jati, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Pria yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 7 Oktober 1936, ini menjabat sebagai menteri agama pada 1993 hingga 1998. Selain menteri, lulusan pendidikan dokter ini merupakan pensiunan TNI Angkatan Laut dengan pangkat Laksamana Muda.

9. Jenderal (Purn) Feisal Tanjung
 http://img.antaranews.com/new/2013/02/ori/20130218Feisal-Tanjung-001xxbb.jpg
Mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Jenderal (Purn) ini meninggal dunia pada Senin, 18 Februari 2013. Feisal meninggal di usia 73 tahun setelah dirawat di Rumah Sakit Siloam, Jakarta. Feisal Tanjung menjabat sebagai Panglima ABRI pada tahun 1993 hingga 1998. Selanjutnya, Feisal menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan pada tahun 1998 hingga 1999.

8. Taufiq Kiemas
 http://www.harianterbit.com/cms/wp-content/uploads/2013/03/taufiq_kiemas-415x300.jpg
Taufiq Kiemas meninggal dunia pada Sabtu, 8 Juni 2013 di Singapore General Hospital. Pria kelahiran tahun 1942 ini dikenal sebagai figur terbesar kedua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan setelah istrinya sendiri, Megawati Soekarnoputri, yang merupakan ketua umum. Taufiq Kiemas meninggal dalam posisi sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), jabatan yang diembannya sejak 2009.

7. Djafar Assegaf
 http://image.metrotvnews.com/bank_images/actual/160699.jpg
Wartawan senior dan mantan Duta Besar RI untuk Vietnam ini tutup usia pada umur 81 tahun, Rabu 12 Juni 2013. Mantan Pemimpin Redaksi Media Indonesia itu meninggal sekitar pukul 05.19 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Dia lahir di Tanjungkarang, Lampung pada 12 Desember 1932.

Almarhum tercatat pernah menjadi redaktur politik Harian Indonesia Raya (1956-1959), juga pernah memimpin redaksi Harian Suara Karya (1972-1990), Pemred Majalah Warta Ekonomi,Pemred Harian Media Indonesia (1997-2001), Wakil Pemimpin Umum Harian Media Indonesia (2002). Dia pun pernah menjabat menjadi Wakil Pemimpin Umum LKBN Antara



6. Habib Munzir al Musawa
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_NrW1hFfYX5ippuz1QFR-XX0fB0qsVBrEGunF6Wt0mHVrhPfyRS63yudJd-wjOWRvdyPT4cbh0PLOzlYrW0obv9Q1h5CpFG-HVw1dANLcy26PoWN66XirjWL3-mxzJi6gkGJnMHka9Hw0/s1600/1_802022231l.jpg
Pemimpin Majelis Rasulullah ini meninggal dunia di usia 40 tahun pada Minggu, 15 September 2013. Selesai belajar ke Yaman, tahun 1998, Habib Munzir berdakwah dari rumah ke rumah di Jakarta. Dari awalnya pengajian dari rumah ke rumah, gerakan Habib Munzir terus membesar sampai-sampai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah mengikuti pengajiannya. Habib Munzir melakukan dakwah dengan pendekatan yang halus, memulai dari nasihat-nasihat mulia dari Nabi, bukan melalui pendekatan fikih dasar yang kaku.


5. Mun'im Idris
 http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/munim-idris.jpg
Dokter ahli forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, ini meninggal dunia pada Jumat dini hari 27 September 2013. Mun'im Idris dirawat sejak 7 September 2013 di Instalasi Gawat Darurat RSCM karena penyakit komplikasi jantung dan kanker pankreas. Di masa hidupnya, Mun'im terlibat dalam forensik sejumlah kasus-kasus besar di antaranya kasus kematian Presiden Soekarno; pembunuhan artis cantik era 1980-an, Ditje Budimulyono; kasus sodomi massal yang dilakukan oleh Robot Gedhek, dan kematian aktivis HAM Munir.


4. Prof Soetandyo Wignjosoebroto
 http://media.viva.co.id/thumbs2/2011/12/15/136191_profesor-soetandyo-wignjosoebroto-raih-yap-thiam-hien-award-2011_663_382.jpg
Guru besar emeritus Universitas Airlangga ini berpulang pada  2 September 2013 di Rumah Sakit St Elizabeth, Semarang, akibat serangan stroke. Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia1993-2002 itu dikenal dengan keberpihakannya pada orang kecil, yang dibuktikan dengan hidupnya yang sederhana, berjalan kaki atau bersepeda untuk pergi bekerja. Tahun 2011, Prof Tandyo menerima penghargaan Yap Thiam Hien Award atas dedikasinya penegakan HAM di Indonesia.

 
3. Oetarjo Diran
 http://www.tokohindonesia.com/index2.php?option=com_resource&task=show_file&id=183017&type=thumbnail_article
Mantan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ini meninggal dunia di usia 79 tahun. Selain kiprahnya di KNKT, Oetarjo merupakan tokoh terkemuka di bidang transportasi udara. Dosen di Program Studi Teknik Penerbangan Institut Teknologi Bandung ini juga berperan banyak dalam pengembangan industri pesawat udara Indonesia, selain BJ Habibie tentunya.


2. Hikmat Tomet
 http://kabartangsel.com/wp-content/uploads/2013/11/Hikmat-Tomet.jpg
Suami Ratu Atut Chosiyah ini wafat pada 9 November 2013 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Kepergian Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar ini persis di tengah kemelut keluarga besar Ratu Atut yang terjerat kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi. Kematian Hikmat juga membuat posisi Ketua Golkar Banten kosong sehingga pada 27 Desember 2013 lalu digelar Musyawarah Daerah Luar Biasa yang akhirnya mengantarkan Ratu Tatu, adik Ratu Atut, sebagai Ketua Golkar Banten yang baru.


1. Mulyana W Kusumah
 http://indonesiarayanews.com/foto_berita/mulyana%20w%20kusumah.jpg
Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini tutup usia, Minggu, 1 Desember 2013. Mulyana meninggal setelah dirawat selama dua pekan di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta. Mulyana Wira Kusumah, begitu nama lengkapnnya, lahir di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 23 November 1948. Artinya kini sudah berumur 65 tahun. Selain sebagai seorang aktivis Hak Asasi Manusia, dia juga menjadi dosen kriminolog di Universitas Indonesia.

Hidup Mulyana diwarnai dua kontras kehidupan. Setelah masa panjang kegemilangannya memperjuangkan hak asasi manusia dan rakyat kecil, Mulyana sempat mendekam di penjara karena terbelit kasus korupsi saat menjabat komisioner Komisi Pemilihan Umum

Daftar Istilah yang Jadi Tren di 2013. Generasi muda sekarang mulai terbiasa ucapkan "selfie" dan "twerking."

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbLFYLMrqIEDBpbfhCzPscfAnGiGLL9WfkBfZeLjYVuthkX7WrxnR_gHXkyZIQ5bMUgjRydvmyBGTFET7jpeBJtAib7aghyphenhyphenRc38NcVXof6bXKOky8BEN3vRFwqnMEaLhvRCoaYHgLU1Vk/s1600/son12.jpgGenerasi muda zaman sekarang mulai terbiasa mengucapkan berbagai istilah ngetrend seperti selfie dan twerking. Namun, masih banyak istilah lain yang kerap mewarnai media sosial, cetak, dan televisi selama setahun belakangan.

Dilansir laman Dailymail, Sabtu 28 Desember 2013, selfie diartikan sebagai aksi narsis yang mengabadikan gambar diri sendiri melalui ponsel atau kamera digital. Sedangkan twerking merupakan gerakan tari yang banyak melibatkan bokong dan pinggul. Twerking dilakukan dengan keadaan setengah jongkok.

Selain kedua istilah tadi, penulis buku The Meaning of Tingo And Other Extraordinary Words From Around the World, Adam Jacot de Boinod, merilis daftar beberapa istilah lainnya yang populer selama tahun 2013. Berikut daftar istilah tersebut dan maknanya:

Push ring: cincin yang dipersembahkan seorang pria kepada pasangannya setelah dia melahirkan.

Underbag: mengaku gagal melakukan sesuatu karena tidak peduli.

Brass ceiling: kesulitan yang dialami oleh seorang wanita dalam menaikkan jabatan di bidang militer.

Fatheist: seorang atheis yang bersikap toleran terhadap agama lain.

Bankster: seorang bankir yang berbuat tindakan ilegal.

@Pontifex: nama akun Twitter untuk Paus Fransiskus.

Prancercise: satu bentuk latihan yang mencoba meniru gerakan kuda.

Listicle: sebuah artikel berdasarkan daftar poin.

Caxirola: satu alat yang diciptakan untuk ajang Piala Dunia di Brasil tahun 2014. Alat ini nantinya akan digunakan penonton di dalam stadion untuk memberikan semangat dengan suara keras yang keluar dari alat itu.

Phubbing: satu tindakan yang tidak sopan karena mengacuhkan seseorang dengan cara memandangi ponsel ketimbang memperhatikan lawan bicara Anda.

Doorer: seseorang yang menyebabkan pengguna sepeda terjatuh karena membuka pintu mobil.

Boil the ocean: keinginan untuk mencapai sesuatu dengan terlalu ambisius.

Buffling: berbicara di luar dari konteks permasalahan.

Facekini: masker wajah yang digunakan di pantai untuk menghindari sinar matahari.

On the bubble: satu titik di mana kesuksesan atau kegagalan ditentukan.