Sunday 23 December 2012

DUH PAK POLISI, MALANG NIAN NASIBMU, DEMI MENERTIBKAN NEGERI INI.

Sejumlah petugas mengevakuasi salah seorang anggota Brimob Polda Sulteng yang tewas karena diserang Orang Tak Dikenal di Desa Kalora, Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (20/12)

Satu Polisi Korban Penembakan di Poso Meninggal

Korban penembakan di Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah, bertambah menjadi empat polisi. Salah atu korban yang sempat dirawat di rumah sakit akhirnya meninggal dunia atas nama Briptu Eko Wijaya Sumarno.

Eko menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu Malam, 22 Desember 2012 jam 23.15 WaktuIndonesia Tengah (Wita) di Rumah Sakit Umum Undata, Palu Sulawesi Tengah. Dia adalah anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah yang terluka dalam penyerangan kelompok bersenjata, Kamis 20 Desember 2012. 

Briptu Eko Wijaya mengalami luka tembak dua lubang di perut sebelah kiri dan luka robek di lengan kanan sebelah kiri.

Kapolres Poso AKBP Eko Santoso mengatakan rencana pemakaman jenazah masih dikoordinasikan dengan pihak keluarga. Almarhum Briptu Eko Wijaya Sumarno berasal dari Semarang Jawa Tengah, sedangkan istrinya dari Poso.

Sebelum dimakamkan, Jasad alm Briptu Eko Wijaya Sumarno akan terlebih dahulu dibawa ke Markas Brimob Polda Sulawesi Tengah, dari Rumah Sakit Umum Undata Palu.

Dengan meninggalnya Briptu Eko Wijaya Sumarno maka jumlah korban tewas dalam peristiwa penembakan oleh sekelompok orang bersenjata di Poso telah menjadi empat orang. Tiga korban lain yang lebih dulu tewas adalah Briptu I Wayan Putu Ariawa, Briptu Ruslan, dan Briptu Winarto. Ketiga jasad tersebut sudah dikirim ke daerah asal masing-masing, yaitu ke Bali,
Makassar, dan Salatiga.

Sepanjang 2012, 28 Polisi Tewas Saat Bertugas
Sebanyak 28 polisi tewas dan 12 lainnya luka-luka saat menjalankan tugas di sepanjang tahun 2012. Sebagian besar, polisi yang tewas adalah jajaran bawah.

"Sebanyak 23 polisi jajaran bawah akibat dibunuh pelaku kriminal. Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2011," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane dalam keterangan Pers, Minggu 23 Desember 2012. Tahun lalu, imbuhnya, polisi yang tewas saat bertugas 'hanya' 20 orang.

Tragisnya, di tahun 2012 ini ada empat polisi yang dibakar masyarakat. Dua di antaranya tewas dan dua lainnya luka-luka. "Aksi pembakaran terhadap polisi tidak pernah terjadi sebelumnya," tambah Pane.

Tren lain adalah dua polisi bunuh diri di tempat tugasnya, di kantor polisi. Selain itu ada dua polisi tewas ditembak rekannya sendiri.

Dari pendataan Ind Police Watch (IPW) sepanjang tahun 2012, Papua merupakan daerah paling rawan bagi kepolisian. Ada 8 peristiwa konflik orang tak dikenal dengan polisi di Papua yang menewaskan 10 polisi.
Posisi daerah terawan kedua adalah Sulawesi Tengah. Ada lima peristiwa konflik polisi dengan orang tak dikenal yang menyebabkan lima polisi tewas. Daerah terawan ketiga adalah Solo, Jawa Tengah. Di daerah ini ada empat konflik polisi dengan orang tak dikenal yang menewaskan dua polisi dan empat luka-luka.

Sejak awal tahun 2012, IPW sudah memprediksi bahwa polisi akan menjadi sasaran dari para pelaku kejahatan, baik teroris, maupun kriminal lainnya. Untuk itu Polri harus segera berbenah dan melatih jajaran bawahnya dengan maksimal. "Termasuk membenahi psikologi dan stabilitas emosional personilnya serta meningkatkan kualitas pendidikan," imbuhnya.

Dia menilai lamanya pelatihan di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) saat ini tidak memadai. "Hanya 3-5 bulan. Minimal 2 tahun agar polisi-polisi di jajaran bawah bisa benar-benar terlatih dan profesional, terutama menghadapi para pelaku kriminal."


Lembaga swadaya masyarakat Indonesia Police Watch merilis sejumlah polisi yang tewas saat bertugas sepanjang 2012. Jumlah polisi yang tewas tersebut meningkat dibandingkan tahun 2011. 

Berikut kaledoskop penyerangan dan data polisi yang tewas ataupun terluka selama 2012:

Sabtu 22 Desember 2012

- Briptu Eko Wijaya Sumarno, anggota Brimob yang pada Kamis 20 Desember 2012 tertembak di Poso akhirnya telah meninggal dunia pada Sabtu Malam, 22 Desember 2012 jam 23.15 waktu Indonesia Tengah di Rumah Sakit Umum Undata di Palu Sulawesi Tengah.

- Aiptu Rudi, Provost di Polsek Labuhan Ruku, Asahan, Sumatera Utara terluka dalam kebakaran kapal patroli yang terjadi di Kabupaten Batubara. Korban mengalami luka bakar, terutama di bagian wajah. Saat itu juga korban dibawa ke RSUD H Abdul Manan Simatupang di Kisaran.

Kamis 20 Desember 2012
Tiga polisi tewas dalam baku tembak di Desa Tambarana, Poso Pesisir dan sekitar Gunung Kalora, Sulawesi Tengah. Mereka adalah Briptu Wayan, Briptu Ruslam, dan Briptu Narto. Selain itu tiga polisi luka, yakni Briptu Eko, Briptu Siswandi, dan Briptu Lulu. Mereka kena tembakan di bagian perut, dada, dan dagu. Kontak senjata terjadi ketika polisi melakukan patroli pukul 10.00. Saat mendekati sekelompok orang, rombongan polisi tersebut disambut dengan tembakan. Briptu Eko akhirnya meninggal dunia dalam perawatan.

Minggu 16 Desember 2012

Anggota Polda Metro Jaya, Briptu Irfan Syarif tewas diduga akibat keracunan gas buang (karbon monoksida) saat tertidur dalam mobilnya yang terparkir di SPBU Margahayu, Bekasi Timur. Syarif beristirahat setelah menjalankan tugas, dengan menyalakan AC mobil.

Sabtu 3 Desember 2012
Tiga anggota Brimob Polri, Bripda Feriyanto Kaluku, Bripda Eko Afriansyah, dan Bripda Ridwan Napitupulu tewas setelah diserang sekelompok orang di Kali Semen, Kampung Wandinggoba, Mulia, Puncak Jaya, Papua. Bripda Ridwan Napitupulu sempat berhasil melarikan diri setelah dihujam panah dan akhirnya meninggal di RS Bhayangkara Jayapura.

Rabu 28 November 2012
Dua anggota Buser Polsek Cimanggis, Brigadir Puguh dan Brigadir Sisgiarto diserang pelaku kriminal dengan clurit. Saat itu pukul 03.00 keduanya sedang berpatroli di Jalan Raya Tapos, Bogor dan melihat Ardiansyah mendorong motor Mio yang tak bernopol. Saat akan diperiksa, Ardiansyah menyerang Puguh dengan celurit hingga terluka. Akhirnya Puguh melepaskan tembakan hingga kena dada kanan tersangka.

Rabu 28 November 2012

Saat melintas di kawasan Jayawijaya, rombongan Kapolda Papua, Irjen Tito Carnavian diserang sekelompok orang bersenjata. Baku tembak terjadi hingga dua jam. Penyerangan terjadi pukul 17.00, saat Tito bersama rombongan melintas di sekitar Indawa antara distrik Makki kabupaten Jayawijaya dan Distrik Tiom Kab Lanny Jaya. Tidak ada korban dalam peristiwa ini.

Selasa, 27 November 2012

Kapolsek Pirime, Papua, Ipda Rolfi Takubesi bersama dua anggotanya, yakni Brigpol Jefrey Rumkoren dan Briptu Daniel Makuker tewas ditembak sekelompok orang yang menyerang polseknya. 

Selain itu pelaku membawa kabur tiga senjata api jenis revolver, AR-1, dan V5 Sabhara dari Polsek Pirime.

Minggu 25 November 2012
Anggota Polisi Lalu Lintas Brigadir Kurniawan (30) ditabrak pengendara sepeda motor di putaran Semanggi Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, tepatnya di dekat Pos Lantas Pintu Utama Polda Metro Jaya. Akibatnya, Kurniawan dirawat di RS UKI, Jakarta. Saat itu pengendara sepeda motor B-3984-TLI, Ricky Mamijaya. masuk ke jalur cepat, Kurniawan yang akan menghentikannya malah ditabrak hingga terpental sejauh 2 meter.

Kamis 15 November 2012
Kapolsek Poso Pesisir Utara, Sulteng AKP Nicklas Karauwan diberondong tembakan oleh orang tidak dikenal. Dalam penyerangan pada pukul 12.00 itu Nicklas berhasil menyelamatkan diri.

Kamis 1 November 2012:Anggota Sabhara Polres Poso luka-luka terkena serpihan bom rakitan kelompok terduga teroris. Peristiwa ini terjadi saat Densus 88 hendak menangkap KH di Desa Kayamanya, Tebangrejo, Poso, Sulteng. Saat akan ditangkap terduga teroris itu melakukan perlawanan dan melemparkan bom rakitan ke arah polisi.

Senin 22 Oktober 2012:
Anggota Polantas Polres Poso Briptu Rusliadi mengalami luka di tangan dan pantat karena terkena serpihan bahan peledak ketika sebuah ledakan keras menerjang pos polisi lalulintas di Bundaran Smaker, Poso, Sulawesi Tengah. Ledakan itu juga membuat kerusakan parah pada pos polisi tersebut.


Selasa 16 Oktober 2012:
Dua anggota polisi, Briptu Andi Safa dan Brigadir Sudirman yang hilang sejak Senin (8/10/2012), ditemukan tewas terkubur dalam satu lubang di Dusun Taman Jeka, Desa Masani, Poso, Sulteng. Di leher keduanya terdapat luka yang diduga akibat gorokan senjata tajam. Senjata api keduanya hilang.


Senin 10 September 2012
Briptu Jefri Runtuboy, anggota Polres Tolikara Papua tewas ditembak orang tak dikenal saat melakukan pengamanan pembangunan jalan di kawasan Distrik Gea, Tolikara. Korban ditembak sebanyak 14 kali saat melakukan pengamanan pembangunan jalan bersama tiga polisi lainnya.

Jumat 7 September 2012
Brigadir Syaifuddin (33) anggota Intelkam Polresta Jambi tewas setelah menembak kepalanya sendiri. Aksi bunuh diri ini dilakukannya di ruang tunggu Satlantas Polresta Jambi, di depan istrinya Triyuli Harianti.

Jumat 31 Agustus 2012
Bripda Suherman, anggota Densus 88 tewas saat menyergap dua terduga teroris di Jl Veteran, Solo, Jawa Tenga. Dia tertembak di bagian perut. Dua terduga teroris juga tewas dalam baku tembak itu. Suherman adalah polisi yang melakukan penangkapan terhadap penyelundupan 1,4 juta butir ekstasi dari China ke Tanjung Priok, Jakut.

Kamis 30 Agustus 2012
Terjadi penembakan terhadap pos polisi dekat swalayan Matahari Singosaren, Solo. Dalam peristiwa itu Aipda Widata luka-luka dan dirawat di RS PKU Muhamddiyah Solo. Sedangkan Bripka Dwi Data (53) tewas akibat ditembak lima kali di bagian badan dan tangan. Pelaku menggunakan sepeda motor dan melepaskan enam tembakan dari jarak dekat. Setelah itu melarikan diri bersama 
rekannya ke arah barat.

Selasa 21 Agustus 2012
Brigadir Yohan Kisiwaitoi, anggota Sub Sabhara Polres Paniai tewas ditembak anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di ujung Bandara Enarotali, Paniai. Tembakan tersebut menembus dada kiri korban.

Sabtu 18 Agustus 2012

Terjadi aksi pelemparan granat terhadap anggota polisi yang sedang berjaga di pos pengamanan Lebaran 06 Gladag Surakarta. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini.

Jumat 17 Agustus 2012
Pospam Lebaran di Gemblegan, Serengan, Solo, Jawa Tengah ditembaki orang tak dikenal. Akibatnya, dua polisi yang berjaga menjadi korban luka-luka, yakni Bripka Hendro Margiyanto dan Briptu Kukuh. Barang bukti yang ditemukan dari lokasi kejadian adalah 6 proyektil dan 9 selongsong peluru merk Roger 9 milimeter
Dan masih banyak lagi......


Wakil Presiden Mesir Mahmoud Mekki Mundur. Mekki umumkan mundur beberapa jam setelah polling putaran II ditutup

Wakil Presiden Mesir Mahmoud Mekki menyatakan mundur dari jabatannya
Wakil Presiden Mesir, Mahmoud Mekki, mengumumkan pengunduran dirinya setelah negara tersebut menggelar voting kontroversial mengenai referendum konstitusi. Mundurnya mantan hakim ini menambah deret pejabat Mesir yang sudah mengambil langkah serupa.

"Sifat alami politik tidak sesuai dengan latar belakang profesional saya sebagai hakim," kata Mekki, Sabtu waktu setempat, 22 Desember 2012, seperti dikutip dari laman BBC.

Mekki mengumumkan pengunduran dirinya hanya beberapa jam setelah polling putaran dua untuk referendum itu ditutup

Pria 58 tahun itu juga mengaku sudah ingin mundur sejak 7 November lalu. Tapi, keadaan memaksa dirinya untuk bertahan di posisinya sebagai wakil menteri. Kondisi yang dia maksud adalah konflik Israel di Gaza dan dekrit kontroversial yang dikeluarkan Presiden Mohamed Mursi.

Menurut analisis BBC, Mekki tak akan lagi banyak berperan sebagai wakil presiden jika draf konstitusi yang disokong Mursi lolos dan referendum disetujui rakyat.

Polling putaran kedua untuk referendum sudah ditutup dan banyak kalangan yang berharap publik Mesir menyetujui draf referendum yang sudah dibuat. Meski begitu, kubu yang menentang referendum ini menilai referendum tersebut tidak akan mengakhiri kerusuhan di Mesir.

Menurut mereka, konstitusi menurut 'selera' Muslim mengkhianati revolusi yang menggulingkan Hosni Mubarak, tahun lalu. Sementara Presiden Mursi dan pendukungnya menegaskan, dokumen tersebut akan mengamankan demokrasi.
Sabtu malam waktu setempat, stasiun televisi negara menyiarkan pengunduran diri gubernur bank sentral negara tersebut, Farouq al-Uqdah. Namun, pejabat kabinet kemudian membantah laporan tersebut.
Sebelumnya, tujuh penasihat terkemuka Mursi mundur dalam sebulan terakhir. Diduga, mereka mundur karena tidak dimintai pendapat mengenai langkah-langkah Presiden Mursi.