Wakil Presiden Mesir, Mahmoud Mekki, mengumumkan pengunduran dirinya setelah negara tersebut menggelar voting kontroversial mengenai referendum konstitusi. Mundurnya mantan hakim ini menambah deret pejabat Mesir yang sudah mengambil langkah serupa.
"Sifat alami politik tidak sesuai dengan latar belakang profesional saya sebagai hakim," kata Mekki, Sabtu waktu setempat, 22 Desember 2012, seperti dikutip dari laman BBC.
Mekki mengumumkan pengunduran dirinya hanya beberapa jam setelah polling putaran dua untuk referendum itu ditutup
Pria 58 tahun itu juga mengaku sudah ingin mundur sejak 7 November lalu. Tapi, keadaan memaksa dirinya untuk bertahan di posisinya sebagai wakil menteri. Kondisi yang dia maksud adalah konflik Israel di Gaza dan dekrit kontroversial yang dikeluarkan Presiden Mohamed Mursi.
Menurut analisis BBC, Mekki tak akan lagi banyak berperan sebagai wakil presiden jika draf konstitusi yang disokong Mursi lolos dan referendum disetujui rakyat.
Polling putaran kedua untuk referendum sudah ditutup dan banyak kalangan yang berharap publik Mesir menyetujui draf referendum yang sudah dibuat. Meski begitu, kubu yang menentang referendum ini menilai referendum tersebut tidak akan mengakhiri kerusuhan di Mesir.
Menurut mereka, konstitusi menurut 'selera' Muslim mengkhianati revolusi yang menggulingkan Hosni Mubarak, tahun lalu. Sementara Presiden Mursi dan pendukungnya menegaskan, dokumen tersebut akan mengamankan demokrasi.
"Sifat alami politik tidak sesuai dengan latar belakang profesional saya sebagai hakim," kata Mekki, Sabtu waktu setempat, 22 Desember 2012, seperti dikutip dari laman BBC.
Mekki mengumumkan pengunduran dirinya hanya beberapa jam setelah polling putaran dua untuk referendum itu ditutup
Pria 58 tahun itu juga mengaku sudah ingin mundur sejak 7 November lalu. Tapi, keadaan memaksa dirinya untuk bertahan di posisinya sebagai wakil menteri. Kondisi yang dia maksud adalah konflik Israel di Gaza dan dekrit kontroversial yang dikeluarkan Presiden Mohamed Mursi.
Menurut analisis BBC, Mekki tak akan lagi banyak berperan sebagai wakil presiden jika draf konstitusi yang disokong Mursi lolos dan referendum disetujui rakyat.
Polling putaran kedua untuk referendum sudah ditutup dan banyak kalangan yang berharap publik Mesir menyetujui draf referendum yang sudah dibuat. Meski begitu, kubu yang menentang referendum ini menilai referendum tersebut tidak akan mengakhiri kerusuhan di Mesir.
Menurut mereka, konstitusi menurut 'selera' Muslim mengkhianati revolusi yang menggulingkan Hosni Mubarak, tahun lalu. Sementara Presiden Mursi dan pendukungnya menegaskan, dokumen tersebut akan mengamankan demokrasi.
Sabtu malam waktu setempat, stasiun televisi negara menyiarkan pengunduran diri gubernur bank sentral negara tersebut, Farouq al-Uqdah. Namun, pejabat kabinet kemudian membantah laporan tersebut.
Sebelumnya, tujuh penasihat terkemuka Mursi mundur dalam sebulan terakhir. Diduga, mereka mundur karena tidak dimintai pendapat mengenai langkah-langkah Presiden Mursi.
No comments:
Post a Comment