Tuesday 7 January 2014

Di Bahrain, Banyak Orang Percaya Ilmu Hitam. Kondisinya mirip dengan Indonesia. Mengkhawatirkan

http://www.constructionweekonline.com/pictures/gallery/Projects/durrat-al-bahrain-1.jpgDi tengah kemajuan teknologi yang sangat pesat, nyatanya masih banyak penduduk di dunia yang mempercayai keberadaan ilmu hitam atau sihir. Fenomena itu terjadi di Bahrain baru-baru ini.

Di negara beribukotakan Manama itu, seorang pejabat telah mendesak pemerintahnya untuk segera mengambil langkah-langkah agar warganya "melek" dengan keberadaan praktik ilmu hitam atau ilmu sihir.

Melansir Live Science, Selasa 7 Januari 2014, klaim itu datang dari anggota parlemen bernama Mohammed Buqais.

Dia mengecam keras kegagalan pemerintahan dalam meningkatkan kesadaran warga akan ancaman ilmu hitam, terutama pada anak-anak.

"Saya belajar di sekolah selama 12 tahun dan sudah menjadi guru selama 15 tahun, tapi tidak pernah ada pelajaran yang membahas tentang bahaya ilmu hitam. Itu menunjukkan bahwa pemerintah gagal meningkatkan kesadaran masyarakat," kata Buqais.

Seperti diketahui, Bahrain merupakan salah satu negara yang masih percaya dengan adanya ilmu hitam, seperti halnya Arab Saudi, Afrika, dan Papua Nugini.

Bahkan, dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan Gallup pada tahun 2010 lalu, setengah dari seluruh responden penduduk Afrika masih mempercayai atau meyakini ilmu hitam. Padahal, keyakinan itu kerapkali menjadi penyebab pembunuhan yang mengerikan, seperti mutilasi.

Buqais menuturkan, salah satu contoh berbahaya dari kekuatan sihir terjadi pada tahun 2006 lalu, di mana seorang istri diketahui berkonsultasi pada dukun untuk membuat suami taat kepadanya.

Setelah itu, dukun melakukan ritual sihir dan menyuruh istrinya memasukkan cairan yang diberikan dukun ke makanan suaminya. Hasilnya, sejak itu sampai sekarang suaminya mengalami lumpuh.

"Memang tidak ada bukti medis yang membuktikan kelumpuhan itu akibat ilmu hitam. Tapi, praktik-praktik ilmu sihir telah menyebabkan kerusakan pada keluarga tersebut," ujar Buqais.

Buqais juga meminta pemerintahnya melalui otoritas hukum untuk menindak tegas para praktisi (dukun) ilmu hitam. Hasilnya, Menteri Kehakiman telah memerintahkan kepada aparat polisi di Bahrain untuk menangkap dan mengadili para dukun.

Sebenarnya, tindak pidana terhadap para dukun telah diberlakukan pada tahun 2010 lalu. Orang-orang yang diduga memiliki kemampuan ilmu hitam ditangkap atau didenda.

Tapi, kepercayaan terhadap ilmu hitam sulit tetap untuk dihilangkan. Dan masih banyak negara yang mempercayainya sebagai alat atau metode untuk menyerang dan mempengaruhi seseorang atau pun banyak orang. Bagaimana dengan Indonesia?

Diet Ekstrem, Cara Cepat Kurangi Risiko Diabetes. Hanya mengonsumsi salad dan sayuran non tepung

http://www.ayurvedaav-indonesia.com/images/organ-pankreas.jpgDiet tidak hanya bertujuan untuk menurunkan berat badan, tapi juga menjadikan tubuh lebih sehat. Bahkan diet yang dijalankan secara ekstrem pun ternyata dapat memulihkan penyakit diabetes tipe 2. Meskipun ini hanya bersifat sementara. 

Para ahli dari Newcastle University, Inggris melakukan sebuah terobosan yang membalikkan asumsi bahwa diabetes adalah penyakit seumur hidup dan tidak bisa disembuhkan. Caranya: diet ekstrem dua bulan. 

Diebetes tipe 2 yang biasa berkembang di usia pertengahan ini terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, dan insulin yang diproduksi tidak bekerja dengan benar. Profesor Roy Taylor dari Newcastle University, percaya bahwa lemak di sekitar organ vital bisa menjadi kunci untuk memahami kondisi tersebut.

Lemak ini diperkirakan menyumbat pankreas dan hati, memotong produksi insulin dan menghentikan insulin. Dengan melakukan diet ekstrem, tubuh mungkin akan merasa kelaparan, namun lemak akan terbakar dan organ-organ vital akan terbebas dari lemak.

Penelitian ini melibatkan 11 penderita diabetes. Mereka diminta untuk melakukan diet dengan hanya mengonsumi salad dan sayuran non tepung selama delapan minggu. Hasilnya: kadar lemak dalam pankreas kembali normal dan organ ini mampu memompa insulin tanpa masalah.

Tidak hanya selama dua bulan, tapi tiga bulan setelah diet berakhir, tujuh dari 11 peserta masih terbebas dari diabetes. Bahkan 18 bulan kemudian, sedikitnya empat pasien masih tidak mengalami tanda-tanda diabetes. 

Setelah penelitian ini, Mike Lean peneliti dari Glasgow University akan melakukan percobaan lebih besar dengan melihat apakah keberhasilan tersebut dapat diulang dalam jumlah peserta yang lebih banyak. 

"Jika kita bisa melakukan ini dengan aman pada skala besar, maka makanan rendah kalori akan menjadi game charger nyata dalam mengurangi risiko komplikasi kesehatan, seperti amputasi dan kebutaan," ujar Dr Matthew Hobbs dari Diabetes UK yang mendanai penelitian ini seperti dikutip Daily Mail.

Sayangnya, penelitian ini tidak bisa diterapkan pada orang-orang yang menderita diabetes tipe 1, dimana pankreas rusak oleh sistem kekebalan tubuh sendiri.