 Diet tidak hanya bertujuan untuk menurunkan berat badan, tapi juga 
menjadikan tubuh lebih sehat. Bahkan diet yang dijalankan secara ekstrem
 pun ternyata dapat memulihkan penyakit diabetes tipe 2. Meskipun ini 
hanya bersifat sementara.
Diet tidak hanya bertujuan untuk menurunkan berat badan, tapi juga 
menjadikan tubuh lebih sehat. Bahkan diet yang dijalankan secara ekstrem
 pun ternyata dapat memulihkan penyakit diabetes tipe 2. Meskipun ini 
hanya bersifat sementara. 
Para ahli dari Newcastle University, Inggris melakukan sebuah 
terobosan yang membalikkan asumsi bahwa diabetes adalah penyakit seumur 
hidup dan tidak bisa disembuhkan. Caranya: diet ekstrem dua bulan. 
Diebetes tipe 2 yang biasa berkembang di usia pertengahan ini 
terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, dan insulin 
yang diproduksi tidak bekerja dengan benar. Profesor Roy Taylor dari 
Newcastle University, percaya bahwa lemak di sekitar organ vital bisa 
menjadi kunci untuk memahami kondisi tersebut.
Lemak ini diperkirakan menyumbat pankreas dan hati, memotong 
produksi insulin dan menghentikan insulin. Dengan melakukan diet 
ekstrem, tubuh mungkin akan merasa kelaparan, namun lemak akan terbakar 
dan organ-organ vital akan terbebas dari lemak.
Penelitian ini melibatkan 11 penderita diabetes. Mereka diminta 
untuk melakukan diet dengan hanya mengonsumi salad dan sayuran non 
tepung selama delapan minggu. Hasilnya: kadar lemak dalam pankreas 
kembali normal dan organ ini mampu memompa insulin tanpa masalah.
Tidak hanya selama dua bulan, tapi tiga bulan setelah diet 
berakhir, tujuh dari 11 peserta masih terbebas dari diabetes. Bahkan 18 
bulan kemudian, sedikitnya empat pasien masih tidak mengalami 
tanda-tanda diabetes. 
Setelah penelitian ini, Mike Lean peneliti dari Glasgow University 
akan melakukan percobaan lebih besar dengan melihat apakah keberhasilan 
tersebut dapat diulang dalam jumlah peserta yang lebih banyak. 
"Jika kita bisa melakukan ini dengan aman pada skala besar, maka makanan rendah kalori akan menjadi game charger
 nyata dalam mengurangi risiko komplikasi kesehatan, seperti amputasi 
dan kebutaan," ujar Dr Matthew Hobbs dari Diabetes UK yang mendanai 
penelitian ini seperti dikutip Daily Mail.
 
 
No comments:
Post a Comment