Pantas bila laman suatu media lokal di Inggris, Yorkshire Post, menampilkan foto seorang profesor ilmu penyakit kanker bernama Claire Lewis sedang tersenyum lebar. Bersama tim yang dia pimpin, ilmuwan dari Universitas Sheffield itu berhasil ujicoba menemukan cara baru memberantas kanker prostat melalui eksperimen metode terapi "Kuda Troya." Dengan memanfaatkan sel darah putih, mereka menyusupkan virus pembunuh kanker untuk memberantas tumor di dalam tubuh.
Riset ini masih diujicoba pada tikus dan belum diterapkan kepada manusia. Namun sukses awal penelitian ini membawa optimisme baru di dunia medis dalam mencari cara memerangi kanker prostat, maupun juga kanker tipe-tipe lain. Ini termasuk penyakit mematikan bagi manusia dan hingga kini masih sulit ditemukan obat maupun terapi yang mujarab dan aman.
Hasil penelitian pada tikus itu dipublikasikan di jurnal medis Cancer Research dan turut mendapat perhatian kalangan media massa internasional, termasuk stasiun berita BBC. Para pakar menilainya sebagai studi yang menarik, walau masih butuh riset pada manusia dan perlu analisis yang menyeluruh.
Metode injeksi virus yang masih eksperimental itu mereka namai "Kuda Troya." Ini terinspirasi dari mitologi peperangan klasik bangsa Yunani kuno. Dalam kisah itu, pasukan Yunani kuno berhasil menyerang Kota Troya setelah bersembunyi di dalam sebuah patung kuda raksasa, yang dikira musuh sebagai barang persembahan kepada dewa.
Cara kerja virus hasil eksperimen itu mirip dengan strategi "Kuda Troya." Dalam ujicoba pada tikus, tim peneliti menyelipkan virus pembunuh kanker di dalam sistem kekebalan tubuh untuk menyusup ke dalam sebuah tumor. Begitu sudah menyusup ke dalam, puluhan ribu virus itu dilepas untuk menghabisi sel-sel yang terpapar kanker.
Dalam eksperimen ini, tim peneliti pimpinan Profesor Lewis menggunakan sel-sel darah putih sebagai "kuda tumpangan" bagi para virus untuk menyusup. Dengan menginjeksinya ke aliran darah pada momen yang tepat, sel-sel darah itu bisa mengantar virus penghancur sel-sel kanker jauh di dalam bagian organ yang mengalami tumor.
"Kuda troya kami itu bisa mengubah sel-sel darah putih penderita menjadi mesin-mesin kecil pembunuh tumor yang juga mencegahnya tumbuh kembali setelah akhir chemo atau radiotherapy," kata Lewis, yang juga memimpin departemen onkologi di Universitas Sheffield, seperti yang dikutip Yorkshire Post.
Menggunakan virus untuk secara cepat menghancurkan tumor yang terus tumbuh merupakan terobosan menarik dalam penelitian terapi kanker. Masalahnya adalah bagaimana memasukkan virus-virus itu jauh ke dalam tumor untuk berakhir tanpa menimbulkan efek yang membahayakan bagi penderita.
"Masih ada masalah untuk menyusupkan virus-virus dalam kadar yang cukup ke dalam tumor," kata Profesor Claire Lewis dari Universitas Sheffield kepada BBC. Dalam eksperimen ini, dia dan timnya menggunakan sel-sel darah putih sebagai "kuda tumpangan" bagi para virus untuk menyusup.
Di tahap akhir riset yang berlangsung selama 40 hari itu, semua tikus yang menjadi bahan percobaan "Kuda Troya" tetap hidup dan tidak terlihat lagi tanda-tanda tumor. Sebagai pembanding, ada sejumlah tikus yang menerima terapi lain justru tidak mampu bertahan hidup dan kanker di dalam tubuh mereka malah menyebar.
Dalam riset itu, seperti yang juga diberitakan Medical Daily, butuh sekitar 12 jam untuk mengetahui sukses tidaknya penyusupan. Pada saat itu, sel darah putih yang disusupi pecah dan melepaskan 12.000 virus yang segera beraksi membunuh sel-sel kanker.
Perhatian Serius
Walau masih perlu riset lebih lanjut, tim peneliti berharap terapi "Kuda Troya" itu pada akhirnya bisa menjadi penyembuhan kanker yang efektif dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Selama ini, metode terbaik yang digunakan di dunia medis dalam memerangi kanker berupa chemotherapy atau radiotherapy. Cara ini tidak hanya menghantam sel-sel kanker, namun juga berisiko merusak sel-sel sehat yang masih vital bagi keberlangsungan hidup penderita.
Namun, menurut Profesor Lewis, terapi Kuda Troyan ini, bila eksperimennya bisa berjalan sukses pada manusia, bisa memberi harapan baru bagi para pasien yang selama ini berkali-kali harus menjalani chemotherapy atau radiotherapy karena kanker dalam jaringan yang terpapar tumbuh lagi.
"Dengan terapi ini, sel-sel darah putih dari si pasien sendiri yang akan bekerja dan mengalahkan kanker. Terobosan ini bisa mencegah munculnya lagi kanker setelah menjalani terapi reguler. Banyak pasien yang, sayangnya, meninggal karena tumbuhnya lagi tumor maupun menyebarnya kanker sehingga ini menjadi penemuan yang prestisius yang bisa berdampak bagi ribuan jiwa," lanjut Lewis.
Riset ini masih diujicoba pada tikus dan belum diterapkan kepada manusia. Namun sukses awal penelitian ini membawa optimisme baru di dunia medis dalam mencari cara memerangi kanker prostat, maupun juga kanker tipe-tipe lain. Ini termasuk penyakit mematikan bagi manusia dan hingga kini masih sulit ditemukan obat maupun terapi yang mujarab dan aman.
Hasil penelitian pada tikus itu dipublikasikan di jurnal medis Cancer Research dan turut mendapat perhatian kalangan media massa internasional, termasuk stasiun berita BBC. Para pakar menilainya sebagai studi yang menarik, walau masih butuh riset pada manusia dan perlu analisis yang menyeluruh.
Metode injeksi virus yang masih eksperimental itu mereka namai "Kuda Troya." Ini terinspirasi dari mitologi peperangan klasik bangsa Yunani kuno. Dalam kisah itu, pasukan Yunani kuno berhasil menyerang Kota Troya setelah bersembunyi di dalam sebuah patung kuda raksasa, yang dikira musuh sebagai barang persembahan kepada dewa.
Cara kerja virus hasil eksperimen itu mirip dengan strategi "Kuda Troya." Dalam ujicoba pada tikus, tim peneliti menyelipkan virus pembunuh kanker di dalam sistem kekebalan tubuh untuk menyusup ke dalam sebuah tumor. Begitu sudah menyusup ke dalam, puluhan ribu virus itu dilepas untuk menghabisi sel-sel yang terpapar kanker.
Dalam eksperimen ini, tim peneliti pimpinan Profesor Lewis menggunakan sel-sel darah putih sebagai "kuda tumpangan" bagi para virus untuk menyusup. Dengan menginjeksinya ke aliran darah pada momen yang tepat, sel-sel darah itu bisa mengantar virus penghancur sel-sel kanker jauh di dalam bagian organ yang mengalami tumor.
"Kuda troya kami itu bisa mengubah sel-sel darah putih penderita menjadi mesin-mesin kecil pembunuh tumor yang juga mencegahnya tumbuh kembali setelah akhir chemo atau radiotherapy," kata Lewis, yang juga memimpin departemen onkologi di Universitas Sheffield, seperti yang dikutip Yorkshire Post.
Menggunakan virus untuk secara cepat menghancurkan tumor yang terus tumbuh merupakan terobosan menarik dalam penelitian terapi kanker. Masalahnya adalah bagaimana memasukkan virus-virus itu jauh ke dalam tumor untuk berakhir tanpa menimbulkan efek yang membahayakan bagi penderita.
"Masih ada masalah untuk menyusupkan virus-virus dalam kadar yang cukup ke dalam tumor," kata Profesor Claire Lewis dari Universitas Sheffield kepada BBC. Dalam eksperimen ini, dia dan timnya menggunakan sel-sel darah putih sebagai "kuda tumpangan" bagi para virus untuk menyusup.
Di tahap akhir riset yang berlangsung selama 40 hari itu, semua tikus yang menjadi bahan percobaan "Kuda Troya" tetap hidup dan tidak terlihat lagi tanda-tanda tumor. Sebagai pembanding, ada sejumlah tikus yang menerima terapi lain justru tidak mampu bertahan hidup dan kanker di dalam tubuh mereka malah menyebar.
Dalam riset itu, seperti yang juga diberitakan Medical Daily, butuh sekitar 12 jam untuk mengetahui sukses tidaknya penyusupan. Pada saat itu, sel darah putih yang disusupi pecah dan melepaskan 12.000 virus yang segera beraksi membunuh sel-sel kanker.
Perhatian Serius
Walau masih perlu riset lebih lanjut, tim peneliti berharap terapi "Kuda Troya" itu pada akhirnya bisa menjadi penyembuhan kanker yang efektif dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Selama ini, metode terbaik yang digunakan di dunia medis dalam memerangi kanker berupa chemotherapy atau radiotherapy. Cara ini tidak hanya menghantam sel-sel kanker, namun juga berisiko merusak sel-sel sehat yang masih vital bagi keberlangsungan hidup penderita.
Namun, menurut Profesor Lewis, terapi Kuda Troyan ini, bila eksperimennya bisa berjalan sukses pada manusia, bisa memberi harapan baru bagi para pasien yang selama ini berkali-kali harus menjalani chemotherapy atau radiotherapy karena kanker dalam jaringan yang terpapar tumbuh lagi.
"Dengan terapi ini, sel-sel darah putih dari si pasien sendiri yang akan bekerja dan mengalahkan kanker. Terobosan ini bisa mencegah munculnya lagi kanker setelah menjalani terapi reguler. Banyak pasien yang, sayangnya, meninggal karena tumbuhnya lagi tumor maupun menyebarnya kanker sehingga ini menjadi penemuan yang prestisius yang bisa berdampak bagi ribuan jiwa," lanjut Lewis.
Riset ini telah mendapat perhatian serius dari kalangan medis di Inggris. Awalnya, penelitian ini hanya mendapat dukungan dana dari lembaga lokal, yaitu Yorkshire Cancer Research. Belakangan, lembaga Prostate Cancer UK yang berskala nasional juga tertarik mendukung riset tim pimpinan Profesor Lewis.
Kate Holmes dari Prostate Cancer UK, seperti dikutip Yorkshire Post, menilainya sebagai perkembangan yang menarik. "Penelitian ini menunjukkan bahwa metode inovatif dalam menyalurkan virus pembunuh tumor langsung ke lokasi kanker bisa sukses mengurangi perkembangan tumor prostat ke tahap lanjut, yang selama ini ditangani lewat chemotherapy dan radiotherapy," kata Holmes.
Dia optimistis bila berhasil diterapkan pada manusia, eksperimen ini akan menandai kemajuan yang berarti dalam mencari cara yang lebih baik dalam memerangi kanker. Sukses diterapkan pada tikus, Lewis dan timnya berencana akan menggelar ujicoba pada manusia, yaitu mereka yang menderita kanker prostat. Ujicoba ini paling cepat bisa dimulai awal tahun depan atau 2013.
Paling Menakutkan
Tidak heran bila penelitian ini mendapat perhatian dan sokongan serius. Ini mengingat Inggris termasuk negara yang memiliki banyak warga yang terdiagnosa menderita kanker dari beragam tipe. Bahkan, bagi kalangan publik di sana, kanker menempati peringkat teratas sebagai hal yang mengerikan. Artinya, mereka lebih takut dengan kanker ketimbang utang, kasus penusukan, penyakit Alzheimer dan kehilangan pekerjaan.
Menurut data yang dihimpun lembaga Cancer Research UK, pada 2010 saja sudah terdapat sekitar 325.000 orang di Inggris yang terdiagnosa kanker. "Ini sekitar 890 orang setiap hari. Setiap dua menit ada satu orang di Inggris yang diketahui mengidap kanker," demikian data di laman lembaga itu.
Sejak pertengahan dekade 1970an, jumlah pengidap kanker di negara itu meningkat 22 persen di kalangan pria dan 42 persen di kalangan wanita. Sebagian besar mengidap kanker payudara, paru-paru, usus besar, maupun prostat.
Di tingkat global, jumlah pengidap kanker pada 2008 saja sudah mencapai 12,7 juta kasus. Lebih dari setengahnya berada di negara-negara berkembang.
Kate Holmes dari Prostate Cancer UK, seperti dikutip Yorkshire Post, menilainya sebagai perkembangan yang menarik. "Penelitian ini menunjukkan bahwa metode inovatif dalam menyalurkan virus pembunuh tumor langsung ke lokasi kanker bisa sukses mengurangi perkembangan tumor prostat ke tahap lanjut, yang selama ini ditangani lewat chemotherapy dan radiotherapy," kata Holmes.
Dia optimistis bila berhasil diterapkan pada manusia, eksperimen ini akan menandai kemajuan yang berarti dalam mencari cara yang lebih baik dalam memerangi kanker. Sukses diterapkan pada tikus, Lewis dan timnya berencana akan menggelar ujicoba pada manusia, yaitu mereka yang menderita kanker prostat. Ujicoba ini paling cepat bisa dimulai awal tahun depan atau 2013.
Paling Menakutkan
Tidak heran bila penelitian ini mendapat perhatian dan sokongan serius. Ini mengingat Inggris termasuk negara yang memiliki banyak warga yang terdiagnosa menderita kanker dari beragam tipe. Bahkan, bagi kalangan publik di sana, kanker menempati peringkat teratas sebagai hal yang mengerikan. Artinya, mereka lebih takut dengan kanker ketimbang utang, kasus penusukan, penyakit Alzheimer dan kehilangan pekerjaan.
Menurut data yang dihimpun lembaga Cancer Research UK, pada 2010 saja sudah terdapat sekitar 325.000 orang di Inggris yang terdiagnosa kanker. "Ini sekitar 890 orang setiap hari. Setiap dua menit ada satu orang di Inggris yang diketahui mengidap kanker," demikian data di laman lembaga itu.
Sejak pertengahan dekade 1970an, jumlah pengidap kanker di negara itu meningkat 22 persen di kalangan pria dan 42 persen di kalangan wanita. Sebagian besar mengidap kanker payudara, paru-paru, usus besar, maupun prostat.
Di tingkat global, jumlah pengidap kanker pada 2008 saja sudah mencapai 12,7 juta kasus. Lebih dari setengahnya berada di negara-negara berkembang.