Friday, 1 March 2013

Penemu Tehnik Sosrobahu Adalah Putra Indonesia

Tahukah anda tentang tehnik beton Sosrobahu. yaitu tehnik pemutaran lengan beton hasil coran yang bisa diputar hingga 90 derajad, yang  pada kala itu dianggab hampir mustahil dan terkesan spekulatif, itulah putra-putra indonesia yang selalu dituntut serba instan pada kala itu dan harus berhasil. Adalah Tjokorda raka sukawati penemu aslinya yang kala itu dipusingkan dengan sibuknya jalan yang akan ditanami tiang tol sehingga dibutuhkan tehnik pengecoran yang tidak mengganggu jalan dibawahnya, yaitu harus mengecor tiangnya terlebih dahulu lalu baru dudkan jalan tol yang kemudian harus diputar searah jalan dibawahnya.



Latarbelakang.
pada kala itu sahabat anehdidunia.com Jakarta sudah diwarnai kemacetan di tahun 80-an, dan solusi yang tepat adalah membangun jalan layang , dan dalam pembangunannya harus tidak mengganggu jalan-jalan disekitarnya yang harus tetap beroperasi, lagi-lagi tuntutan yang sebernarnya hampir tidak mungkin.pada saat itu yan mendapatkan order adalah Pt Hutama Karya untuk membangun infrastruktur jalan by pass A.Yani

kendala saat itu adalah tiang penyangga bekesting yang harus didirikan sebelum proses pengecoran memakai tiang gantung pun harganya sangat mahal, kalau tiang konvensional akan mengganggu lalulintas disekitar jalur hijau itu. setelah menanamkan (pier head) berdiameter 4 meter selesai baru dipikirkan lengan( pier head) yang nantinya selebar 22 meter sebagai penyangga jalan layang yang masing-masing pear head akan perjarak 30 meter.
kejadian ini adalah saat pembangunan jalur Cawang-tanjung priok , disaat seperti ini Ir Tjokorda Raka Sukawati dituntut harus mengecor tiang penyangga dan berikutnya baru mengecor lengan jalan searah jalur hijau tempat tiang penyangga itu dicor dan harus memutarnya pada saat kering dan dia harus memutar hasil coran yang seberat 480 ton, bagaimana caranya?

secara tidak sengaja atau kebetulan .
saat itu dia digarasi disaat ban depan mobil dia ditopang oleh sebuah dongkrak hidraulik dan ban belakang menapak pada permukan lantai yang licin karena ceceran minyak pelumas, mobil itu disentuh dan lalu bergerak dengan titik sumbu dongkrak sebagai porosnya. saat itulah dia menyepurnakan prinsip dasar itu yang memang saat itu sangat dibutuhkan.

Kemudian Tjokorda membuat percobaan dengan membuat silinder hidrolik dengan garis tengah 20 cm untuk ditindih beton seberat 80 ton, yanh hasilnya bisa diputar sedikit tetapi tidak bisa turun saat dilepas, ternyata posisis sumbu dongkrak tersebut miring , dan kemudian Tjokorda menyempurnakan posisi titik berat lengan beton diatasnya.

dan membuahkan hasil, prinsip dasar yang dipakai adalah hukum pascal" bila cairan ditekan pada sebuah ruangan tertutup maka tekanan akan diteruskan kesegala arah". saat itu yang dipakai adalah minyak pelumas sebagai fluida hidroliknya dengan viskositas yang belum rusak. bila tekanan P dimasukkan ruang seluas A akan menimbulkan gaya F sebesar P dikalikan A. yang digabungkan dengan beberapa parimeter menjadi rumus sukawati, dan rumus ini masih orsinil ide dia karena memang saat itu blom ada pengembangannya karena blom sampai kesana penggunaanya.



setelah mengecor pier head tersebut diperlukan Landasan putar bebas hambatan (LPBH) yaitu 2 buah piringan besi atau cakram berdiameter 80 cm setebal 5 cm saling menangkup sebagai penumpunya. dan piringan ini dibuat dari besi Cor FCD-50 dan mampu mengankat beban 625 ton. dengan dilengkapi seal disetiap piringnya dipompakan minyak pelumas diantaranya dengan tekanan 78 kg/cm persegi, dan angka itulah yang menjadi misteri bagi Tjokorda Raka Sukawati pada saat itu , karena muncul begitu saja tanpa eksperiman & perhitungan.
www.anehdidunia.com

dari teory dasar langsung implementasi saat itu setelah mengecor lengan harus memutarnya sejajar jalan dibawahnya. meski belum pernah diujicoba tapi Tjokorda yakin hal itu akan bekerja bahkan dia berani menanggung resiko apabila lengan beton itu sama-sekali tidak bisa diputar.

pada tangggal 27 juli 1988 jam 10 malam waktu setempat tentunya dijakarta.pompa hidrolik diaktifkan dengan tekanan 78 kg/cm2 membuat lengan seberat 480 ton itu terangkat dan dengan dorongan sedikit saja maka berputarlah lengan itu sebesar 90 derajat.

setelah dalam posisi lempurna maka fluida hidrolik itu dipompa keluar sampai dua piringan itu tertangkup kembali yang artinya lengan itu telah merapat ditiangnya. meski memerlukan tenaga yang tidak sedikit buat memutar lengan terhadap tiang tetapi Tjokorda tetap menguncinya dengan 8 batang besi berdiameter 3,6 cm melalui delapan lubang yang telah dipersiapka. setelah itu ehnik LPBH baru dipraktekan pada pembangunan tiang dan lengan jalan berikutnya.
www.anehdidunia.com
setelah diputar 90 derajat jalan layang pun dibangun diatasnya.

Nama Sosrobahu didapat pada pemasangan tiang ke-85 tepatnya pada november 1989 oleh presiden Soeharto yang diambil dari nama seorang tokoh pewayangan Mahabarata, dan semenjak saat itu tehnologi LPBH dinamai tehnology Sosrobahu. dan setelah saat itu insinyur amerikapun memakainya untuk pembangunan jalan tol di Seatle, dan mereka tetap mematuhi tekanan hidrolik sebasar 78 kg/cm2 arahan Tjokorda yang masih misterius itu yang muncul begitu saja, dan setelah mendapatkan patennya dia membangun laboratoriumnya sendiri dan menemukan tekanan yang dibutuhkan yaitu ternyata 78,05 kg/cm2 dan beda tipis dengan wangsit yang pernah diterimanya sebelum itu.

dan hak paten kemudian diterimanya dari pemerintah jepang , malaysia, Philipina dan tehnologi ini telagh diekspor ke negara-negara malaysia, thailand , singapura, philipina dan salah satu jalan layang terpanjan di metro Manila yaitu ruas Vilamore-Bicutan adalah hasilkarya Tjokorda dan disana ditetapkan 298 tiang yang dipakai, dan di kuala lumpur memakai 135 tiang, dan presiden Philipina Fidel Ramos menyatakan inilah "temuan indonesia, sekaligus karya cipta putra ASEAN"sementara korea selatan bersikeras ingin membeli hak patennya.

dan sekarang sudah memakai edisi ke2 yang lebih efektif yang biasanya memerlukan waktui 2 hari menyusupkan baja ke beton , kini hanya 45 menit yaitu dengan memasang anker atau jangkar ditengahnya sebagai pengunci, dan secara kalkulatif bisa bertahan sampai 100 tahun

dan sampai sekarang tehnik itu tetap dipakai karena terbukti sangat ekonomis, teknis dan aplikatif. dan tidak mengganggu lalulintas dibawahnya.

Sumber

HANYA KARENA SEBUAH BUKU. 3,5 ABAD INDONESIA DI JAJAH

Tahukah Anda bahwa karena sebuah bukulah maka bangsa Belanda bisa sampai di Nusantara dan melakukan penjajahan atas bumi yang kaya raya ini selama berabad-abad? Buku tersebut berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien , yang ditulis Jan Huygen van Linshoten di tahun 1595.

Inilah kisahnya:
Jauh sebelum Eropa terbuka matanya mencari dunia baru, warga pribumi Nusantara hidup dalam kedamaian. Situasi ini berubah drastis saat orang-orang Eropa mulai berdatangan dengan dalih berdagang, namun membawa pasukan tempur lengkap dengan senjatanya. Hal yang ironis, tokoh yang menggerakkan roda sejarah dunia masuk ke dalam kubangan darah adalah dua orang Paus yang berbeda. Pertama, Paus Urbanus II, yang mengobarkan perang salib untuk merebut Yerusalem dalam Konsili Clermont tahun 1096. Dan yang kedua, Paus Alexander VI.

Perang Salib tanpa disadari telah membuka mata orang Eropa tentang peradaban yang jauh lebih unggul ketimbang mereka. Eropa mengalami pencerahan akibat bersinggungan dengan orang-orang Islam dalam Perang Salib ini. Merupakan fakta jika jauh sebelum Eropa berani melayari samudera, bangsa Arab telah dikenal dunia sebagai bangsa pedagang pemberani yang terbiasa melayari samudera luas hingga ke Nusantara. Bahkan kapur barus yang merupakan salah satu zat utama dalam ritual pembalseman para Fir’aun di Mesir pada abad sebelum Masehi, didatangkan dari satu kampung kecil bernama Barus yang berada di pesisir barat Sumatera tengah.

Dari pertemuan peradaban inilah bangsa Eropa mengetahui jika ada satu wilayah di selatan bola dunia yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya, yang tidak terdapat di belahan dunia manapun. Negeri itu penuh dengan karet, lada, dan rempah-rempah lainnya, selain itu Eropa juga mencium adanya emas dan batu permata yang tersimpan di perutnya. Tanah tersebut iklimnya sangat bersahabat, dan alamnya sangat indah. Wilayah inilah yang sekarang kita kenal dengan nama Nusantara. Mendengar semua kekayaan ini Eropa sangat bernafsu untuk mencari semua hal yang selama ini belum pernah didapatkannya.

Paus Alexander VI pada tahun 1494 memberikan mandat resmi gereja kepada Kerajaan Katolik Portugis dan Spanyol melalui Perjanjian Tordesillas. Dengan adanya perjanjian ini, Paus Alexander dengan seenaknya membelah dunia di luar daratan Eropa menjadi dua kapling untuk dianeksasi. Garis demarkasi dalam perjanjian Tordesilas itu mengikuti lingkaran garis lintang dari Tanjung Pulau Verde, melampaui kedua kutub bumi. Ini memberikan Dunia Baru—kini disebut Benua Amerika—kepada Spanyol. Afrika serta India diserahkan kepada Portugis. Paus menggeser garis demarkasinya ke arah timur sejauh 1.170 kilometer dari Tanjung Pulau Verde. Brazil pun jatuh ke tangan Portugis. Jalur perampokan bangsa Eropa ke arah timur jauh menuju kepulauan Nusantara pun terbagi dua. Spanyol berlayar ke Barat dan Portugis ke Timur, keduanya akhirnya bertemu di Maluku, di Laut Banda.

Sebelumnya, jika dua kekuatan yang tengah berlomba memperbanyak harta rampokan berjumpa tepat di satu titik maka mereka akan berkelahi, namun saat bertemu di Maluku, Portugis dan Sanyol mencoba untuk menahan diri. Pada 5 September 1494, Spanyol dan Portugal membuat perjanjian Saragossa yang menetapkan garis anti-meridian atau garis sambungan pada setengah lingkaran yang melanjutkan garis 1.170 kilometer dari Tanjung Verde. Garis itu berada di timur dari kepulauan Maluku, di sekitar Guam.
Sejak itulah, Portugis dan Spanyol berhasil membawa banyak rempah-rempah dari pelayarannya. Seluruh Eropa mendengar hal tersebut dan mulai berlomba-lomba untuk juga mengirimkan armadanya ke wilayah yang baru di selatan. Ketika Eropa mengirim ekspedisi laut untuk menemukan dunia baru, pengertian antara perdagangan, peperangan, dan penyebaran agama Kristen nyaris tidak ada bedanya. Misi imperialisme Eropa ini sampai sekarang kita kenal dengan sebutan “Tiga G”: Gold, Glory, dan Gospel. Seluruh penguasa, raja-raja, para pedagang, yang ada di Eropa membahas tentang negeri selatan yang sangat kaya raya ini. Mereka berlomba-lomba mencapai Nusantara dari berbagai jalur. Sayang, saat itu belum ada sebuah peta perjalanan laut yang secara utuh dan detil memuat jalur perjalanan dari Eropa ke wilayah tersebut yang disebut Eropa sebagai Hindia Timur. Peta bangsa-bangsa Eropa baru mencapai daratan India, sedangkan daerah di sebelah timurnya masih gelap.

Dibandingkan Spanyol, Portugis lebih unggul dalam banyak hal. Pelaut-pelaut Portugis yang merupakan tokoh-tokoh pelarian Templar (dan mendirikan Knight of Christ), dengan ketat berupaya merahasiakan peta-peta terbaru mereka yang berisi jalur-jalur laut menuju Asia Tenggara. Peta-peta tersebut saat itu merupakan benda yang paling diburu oleh banyak raja dan saudagar Eropa. Namun ibarat pepatah, “Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga”, maka demikian pula dengan peta rahasia yang dipegang pelaut-pelaut Portugis. Sejumlah orang Belanda yang telah bekerja lama pada pelaut-pelaut Portugis mengetahui hal ini. Salah satu dari mereka bernama Jan Huygen van Linschoten. Pada tahun 1595 dia menerbitkan buku berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien, Pedoman Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis, yang memuat berbagai peta dan deksripsi amat rinci mengenai jalur pelayaran yang dilakukan Portugis ke Hindia Timur, lengkap dengan segala permasalahannya.

Buku itu laku keras di Eropa, namun tentu saja hal ini tidak disukai Portugis. Bangsa ini menyimpan dendam pada orang-orang Belanda. Berkat van Linschoten inilah, Belanda akhirnya mengetahui banyak persoalan yang dihadapi Portugis di wilayah baru tersebut dan juga rahasia-rahasia kapal serta jalur pelayarannya. Para pengusaha dan penguasa Belanda membangun dan menyempurnakan armada kapal-kapal lautnya dengan segera, agar mereka juga bisa menjarah dunia selatan yang kaya raya, dan tidak kalah dengan kerajaan-kerajaan Eropa lainnya.

Pada tahun 1595 Belanda mengirim satu ekspedisi pertama menuju Nusantara yang disebutnya Hindia Timur. Ekspedisi ini terdiri dari empat buah kapal dengan 249 awak dipimpin Cornelis de Houtman, seorang Belanda yang telah lama bekerja pada Portugis di Lisbon. Lebih kurang satu tahun kemudian, Juni 1596, de Houtman mendarat di pelabuhan Banten yang merupakan pelabuhan utama perdagangan lada di Jawa, lalu menyusur pantai utaranya, singgah di Sedayu, Madura, dan lainnya. Kepemimpinan de Houtman sangat buruk. Dia berlaku sombong dan besikap semaunya pada orang-orang pribumi dan juga terhadap sesama pedagang Eropa. Sejumlah konflik menyebabkan dia harus kehilangan satu perahu dan banyak awaknya, sehingga ketika mendarat di Belanda pada tahun 1597, dia hanya menyisakan tiga kapal dan 89 awak. Walau demikian, tiga kapal tersebut penuh berisi rempah-rempah dan benda berharga lainnya.

Orang-orang Belanda berpikiran, jika seorang de Houtman yang tidak cakap memimpin saja bisa mendapat sebanyak itu, apalagi jika dipimpin oleh orang dan armada yang jauh lebih unggul. Kedatangan kembali tim de Houtman menimbulkan semangat yang menyala-nyala di banyak pedagang Belanda untuk mengikut jejaknya. Jejak Houtman diikuti oleh puluhan bahkan ratusan saudagar Belanda yang mengirimkan armada mereka ke Hindia Timur. Dalam tempo beberapa tahun saja, Belanda telah menjajah Hindia Timur dan hal itu berlangsung lama hingga baru merdeka pada tahun 1945.Semoga menambah wawasan kita semua.

Kala Kasus Simulator SIM di Polri Menyasar DPR

Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengembangkan pemeriksaan kasus korupsi pada pengadaan simulator untuk ujian SIM di Mabes Polri ke anggota DPR. Sejumlah wakil rakyat pun diperiksa.
Kamis 28 Februari 2013, sejumlah anggota Komisi III DPR diperiksa KPK. Mereka adalah Bambang Soesatyo (F-Golkar), Azis Syamsuddin, Herman Heri (F-PDI Perjuangan), Benny K Harman (F-Demokrat). KPK pun memeriksa terpidana kasus korupsi wisma atlet yang juga mantan anggota Komisi III DPR Muhammad Nazaruddin.

Menurut Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, empat anggota Komisi III DPR itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Inspektur Jenderal Djoko Susilo.

Benny K Harman yang saat itu menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR diperiksa selama 2,5 jam. Usai diperiksa, Benny membantah jika proyek simulator senilai Rp189,6 miliar itu dibahas di komisi yang dia pimpin.

"Komisi III tidak membahas proyek," kata Benny. Dia mengaku hanya menjelaskan tugas pokok dan fungsinya sebagai Ketua Komisi yang membidangi hukum itu ke penyidik.

"Dan badan anggaran di komisi III untuk membahas rencana kerja dan rencana anggaran yang diajukan pemerintah," kata Benny usai menjalani pemeriksaan di KPK.

Dalam pemeriksaan itu, Benny membantah dugaan yang menyebut proyek Simulator dibahas Komisi III. Dia menegaskan Komisi III DPR tidak membahas proyek senilai Rp189,6 miliar itu. "Komisi III tidak membahas proyek," ujarnya.
Bantahan juga disampaikan Bambang Soesatyo usai diperiksa KPK. Bambang mengaku tak pernah bertemu dengan Djoko Susilo untuk membahas proyek simulator.
Bambang mengakui, pemeriksaan dirinya di KPK merupakan klarifikasi atas tudingan Muhammad Nazaruddin.
Anggaran tak lewat DPR
Selain mengkonfirmasi pernyataan Nazaruddin yang disebutnya tidak benar, Bambang juga menjelaskan mekanisme anggaran yang dibahas dan disetujui di Komisi III DPR. Menurutnya, anggaran yang digunakan untuk proyek simulator SIM tidak menggunakan APBN, tapi Pemasukan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Sedangkan dana PNBP tidak dibahas di DPR,” ujar Bambang. Menurutnya, sesuai ketentuan, penggunaan anggaran PNBP tidak melalui persetujuan DPR, melainkan persetujuan Menteri Keuangan.

Sementara itu, Aziz Syamsuddin enggan berkomentar terkait pemeriksaannya. “Nanti kita lihat perkembangan,” kata Aziz sambil menuju ke mobil. Herman Heri juga tak berkomentar dan bergegas pergi.
Nyanyian Nazaruddin dari Hambalang sampai simulator
Tak hanya di proyek-proyek Kementerian Pemuda dan Olahraga saja, Nazaruddin bernyanyi soal kasus korupsi. Keterlibatan empat anggota Komisi III DPR yang diperiksa Kamis kemarin, pun sempat diungkapkan oleh Muhammad Nazaruddin.

Bos Grup Permai itu menyatakan, bahwa korupsi di Korlantas Polri tidak saja melibatkan petinggi Polri. Nazar menuding, proyek Simulator SIM yang bernilai Rp196,8 miliar itu juga melibatkan sejumlah anggota DPR.

"Tadi saya diperiksa soal Simulator, itu yang terlibat Aziz Syamsuddin, Herman Heri, Bambang Soesatyo," kata Nazaruddin usai diperiksa KPK, Kamis, 21 Februari 2013.

Namun saat dikonfirmasi lebih jauh mengenai keterlibatan politikus Senayan dalam proyek Simulator SIM, Nazar belum bersedia merinci. Dia berjanji akan membeberkannya lebih lanjut pada pemeriksaan berikutnya.

Sebelumnya, Bambang Soestyo sudah pernah mengatakan, pengadaan simulator SIM sama sekali tidak dibahas di DPR, baik di Badan Anggaran maupun Komisi III. “Itu sepenuhnya kewenangan Polri dalam menggunakan dana yang berasal dari APBN,” kata dia.

Bambang mempersilakan kebenaran soal itu dicek dalam dokumen anggaran Komisi III. Hal itu diamini oleh Azis Syamsuddin yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR. Azis mengatakan, tak pernah ada bahasan soal simulator SIM di komisinya.

Sementara politisi PDIP Herman Heri enggan menanggapi tuduhan Nazaruddin. “Mungkin Nazar lagi stres,” kata dia.

10 Fakta Menarik Tentang Bulan

Ilustrasi: Mengenang Neil Armstrong
Bulan adalah "tetangga" terdekat Bumi di luar atmosfer. Benda luar angkasa ini banyak dikenal sebagai lampu penerang Bumi tatkala malam hari. Namun, sejatinya bulan tidak memancarkan cahaya sendiri dan cahaya bulan itu berasal dari pantulan cahaya matahari.

Berikut ini ada 10 fakta menarik dan mengejutkan dari bulan.
1. Bagaimana bulan terbentuk?
Menurut sebuah teori terkemuka, bulan tercipta ketika batu seukuran planet Mars menabrak bumi, tak lama setelah tata surya mulai terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu.

2. Bulan terkunci di orbit
Hal yang paling menarik adalah bumi dan bulan ternyata sama-sama berputar pada orbitnya, bagaimana itu bisa terjadi?

Dahulu kala, efek gravitasi Bumi yang melamban membuat rotasi bulan tetap pada porosnya. Setelah rotasi bulan melamban sesuai dengan orbitnya (waktu yang diperlukan bulan untuk mengelilingi bumi) maka rotasi bulan menjadi stabil.

Bagaimana dengan fase regular bulan yang terlihat di Bumi? Bulan selalu mengorbiti Bumi. Satelit itu menghabiskan sebagian waktunya mengelilingi Bumi dan matahari. Saat berada jarak terjauh dari bumi, ini dinamakan bulan mati, dan ia hanya terlihat sisi gelapnya saja.

Sementara ketika Bumi berada hampir segaris di antara matahari dan bulan, maka seluruh permukaan bulan akan diterangi matahari. Ini dinamakan bulan purnama.

Sedangkan, posisi bulan berada di sisi samping Bumi dan matahari, maka hanya sepotong cahaya matahari akan menerangi bulan. Ini yang membentuk bulan sabit.

3. Ada pohon di bulan
Fakta ini mungkin membuat Anda tercengang. Ternyata, ada lebih dari 400 pohon di Bumi yang berasal dari bulan.

Pada tahun 1971, Apollo 14 mendarat di bulan dengan membawa tiga astronot, yaitu Stuart Roosa, Alan Shepard, dan Edgar Mitchell. Rossa pun mengambil sekelompok benih yang ada di bulan dan menanamnya di Bumi. Hasilnya, benih itu tumbuh di Bumi dan diberi nama Pohon Bulan.

4. Bumi adalah saudara dari bulan
Apakah bulan adalah satelit Bumi? Jawabannya, bisa jadi tidak. Pada tahun 1999, para peneliti menemukan asteroid yang memiliki lebar 5 kilometer. Asteroid itu terjebak dalam cengkeraman gravitasi Bumi. Ini malah lebih tepat disebut satelit Bumi.

Asteroid yang diberi nama Cruithne itu membutuhkan waktu 770 tahun untuk mengelilingi Bumi. Para peneliti mengatakan, bahwa Cruithne akan tetap mengelilingi Bumi setidaknya dalam waktu 5.000 tahun.

5. Banyak kawah di bulan
Para peneliti menemukan banyak kawah di bulan. Ini disebabkan oleh hantaman asteroid antara 4,1 miliar hingga 3,8 miliar tahun yang lalu. Bekasnya yang tampak seperti kawah belum terkikis sampai saat ini.

Ada dua alasan memperkuat dugaan di atas. Pertama, bulan secara geologis tidak aktif. Tidak ada gempa bumi, gunung berapi, dan gunung seperti halnya Bumi. Kedua, bulan tidak mempunyai atmosfer. Tidak ada hujan dan angin. Sehingga, erosi permukaan pun sangat sedikit terjadi. 


6. Bulan berbentuk telur
Bentuk bulan tidak bulat seperti bola, tapi lebih menyerupai telur. Saat Anda mengelilingi bulan, ketika berada di permukaan yang kecil itu berarti Anda berada di ujung bulan. Selain itu, bulan juga tidak ada pusat geometris.

7. Di bulan ada gempa 
Saat mengunjungi bulan, para astronot menggunakan seismometer untuk mengetahui apakah ada gempa di bulan. Ternyata, bulan tidak benar-benar mati secara geologis. Gempa kecil ternyata terjadi di bulan. Diduga gempa ini disebabkan oleh gravitasi Bumi.

Para peneliti memperkirakan bahwa bulan memiliki inti panas sama sepeti Bumi. Dari data pesawat luar angkasa NASA Lunar Prospector yang mendarat di bulan, menemukan bahwa inti bulan ternyata sangat kecil, besarnya antara 2-4 persen dari massa bulan.

8. Apakah bulan termasuk planet?
Ukuran bulan lebih besar dari Pluto, ukurannya kira-kira seperempat dari Bumi. Beberapa peneliti berpikir bahwa bulan lebih seperti sebuah planet, mengacu pada adanya kesamaan sistem orbit pada bulan dan Bumi. Bulan dan bumi sering disebut sebagai planet ganda.

9. Bulan membentuk air pasang di laut
Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut berubah secara sistematis mengikuti siklus bulan. Gravitasi bulan telah menarik lautan di Bumi. Air pasang terjadi ketika Bumi berputar di bawah bulan. 

Salah satunya adalah pasang laut purnama yang terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama. Situasi ini terjadi ketika Bumi, bulan dan Matahari berada dalam satu garis lurus. Pasang naik menyebabkan gelombang yang sangat tinggi dan pasang surut membuat gelombang menjadi sangat rendah.

Selain itu, tarik menarik gravitasi antara Bumi dan bulan memiliki efek yang menarik. Sebagian energi rotasi Bumi yang ditarik oleh bulan, menyebabkan melambatnya rotasi Bumi, sekitar 1,5 milidetik setiap abadnya.

10. Selamat jalan, Bulan
Ketika Anda membaca ini, bulan telah bergerak menjauh dari Bumi. Benar, setiap tahunnya, bulan mencuri sebagian energi rotasi bumi dan menggunakannya untuk mendorong sejauh 3,8 sentimeter lebih tinggi dari orbitnya. 

Para peneliti mengatakan, ketika awal terbentuknya bulan, jaraknya dengan Bumi hanya sejauh 22.530 kilometer. Saat ini, jarak antara bulan dan Bumi sudah mencapai 450.000 kilometer. Jika gravitasi Bumi sudah tidak terlalu kuat, suatu hari nanti, bulan akan meninggalkan Bumi.