Monday 16 May 2011

MENGGKAJI TEORI BENTURAN PERADABAN DARI SAMUEL HUNTINGTON

Samuel Huntington terkenal karena merupakan salah satu penasihat presiden Lyndon B. Johnson dalam Perang Vietnam, termasuk penggunaan gas Napalm dan metode – metode lain untuk membunuh para Vietkong. Tapi tentu saja tidak hanya Vietkong yang mati, rakyat biasa, anak – anak dan wanita ikut tewas dalam pembantaian tersebut. Sehingga menjadikan Samuel Huntington ikut BERTANGGUNG JAWAB atas kematian lebih dari 5 juta rakyat Vietnam, Kambodia dan Laos.

Pendahuluan
Adalah karya Samuel Huntington, Clash of Civilization yg menjadi rujukan utama bagi paradigma kebijakan politik hampir di seluruh dunia saat ini. Yang menurutnya pasca Perang Dingin, dunia akan lebih banyak di dominasi oleh dinamika politik yang terjadi antara peradaban (kultural) alih-alih konflik antara National State seperti yang terjadi pada Perang Dingin ( negara perang melawan negara, atau pakta melawan pakta ).
Clash of Civilization merupakan anti-tesis Samuel terhadap karya Francis Fukuyama dalam The End of History and the Last Man. Tesis Francis memakai teori Hegel tentang metode Dialektika Sejarah. Meskipun sangat bertentangan dengan sabda nabi besar komunis Karl Marx tentang “the end of history“ sebagai bentuk final dari evolusi sejarah dan peradaban manusia, tetapi memakai metode yang sama, berupa dialektika historikal.
Menurut Francis bentuk finalnya adalah demokrasi liberal ala Kapitalism. Dunia pasca perang dingin antara komunisme dan kapitalisme; sebagai pemenangnya tentu saja kapitalisme sebagai ideologi yg diadopsi secara global. Namun tesis om Francis tampaknya terlalu tergesa-gesa, karena melihat tren pergerakan ekonomi Eropa daratan, Amerika Utara dan latin serta Inggris, pasca tercetusnya “ The Third Way “, sudah bergeser ke arah Sosialism Demokratik ( SosDem ). Nah, kalau yang ini embah Marx sudah memprediksi bahwa ketika kapitalism memasuki kegagalan sistem, maka pilihan yg terbaik bagi manusia adalah kembali ke fitrah asal manusia : Sosialisme. Yaitu bahwa manusia adalah sama dan sederajat.