Sunday 4 November 2012

BEBERAPA BUNUH DIRI MASSAL YANG TERJADI DI DUNIA. KENAPA ITU TERJADI?

Kisah nyata berikut ini, bagaimanapun, banyak diisi dengan kematian dan darah, hal ini benar-benar terjadi. Meskipun sering brutal dan tidak masuk akal, ritual bunuh diri adalah nyata dan telah terjadi sepanjang sejarah. Motif di balik bunuh diri massal bervariasi. Pada zaman kuno dan selama Abad Kegelapan menjadi umum untuk suatu kelompok orang melakukan bunuh diri untuk menghindari penaklukan terhadap musuh yang menyerbu, sementara dalam ritual bunuh diri beberapa abad terakhir, telah terlihat dalam cabang agama yang mengikuti ibadat dari okultisme.


Order of the Solar Temple, Swiss & Kanada

www.anehdidunia.com

Ordo Kuil Matahari, berkantor pusat di Swiss dan beroperasi juga di Kanada, adalah masyarakat rahasia yang percaya pada keberadaan lanjutan dari Ksatria Templar. Tujuan mereka adalah untuk membangun pengertian yang benar dari otoritas dan kekuasaan di dunia, untuk mempersiapkan bagi Kedatangan Kedua Yesus, dan untuk mempersatukan agama Kristen dan Islam. Kegiatan mereka termasuk campuran dari Kristen Protestan awal dan filosofi New Age. Sahabat anehdidunia.com selama bertahun-tahun, pembunuhan dan bunuh diri telah dikaitkan dengan sekte atau aliran ini, termasuk pembunuhan di Kanada tahun 1994, seorang anak berusia 3 bulan, secara ritual dikorbankan karena ia diidentifikasi sebagai Anti-Kristus/dajjal. Kemudian pada bulan Oktober tahun yang sama, 48 orang dewasa dan anak-anak ditemukan tewas bunuh diri secara massal, dengan luka tembak di kepala, di sebuah kapel bawah tanah di Swiss dan ditemukan berjajar dengan item simbolisme Templar


Harakiri/Seppuku, Jepang

www.anehdidunia.com

Sebuah tradisi nyata yang melibatkan darah dan nyali datang dalam bentuk ritual bunuh diri Jepang, yang dikenal sebagai Seppuku atau Harakiri. Sebagai bagian dari kode kehormatan Samurai Bushido, bunuh diri dipraktekkan untuk mempertahankan kehormatan atau mengurangi rasa malu. Individu akan mengambil pedang pendek dikenal sebagai tanto dan menghunjamkannya ke dalam perutnya, membuat tusukan yang mengeluarkan isi perut dengan menyakitkan dan mematikan. Terakhir, untuk memastikan kematiannya, asisten Samurai itu akan memenggal kepalanya. Ini adalah kebiasaan umum selama pertempuran. Dengan cara ini seorang prajurit terhindar dari kematian atau penyiksaan oleh musuh. Cara ini juga digunakan untuk menghukum pelanggaran serius. Meskipun hukuman mati dihapuskan pada tahun 1873, namun praktek Seppuku masih banyak dilakukan hingga abad ini - yang paling dikenal adalah pada akhir Perang Dunia II, dimana tentara tentara jepang dikenal dengan nama Kamikaze menggunakan pesawat pesawat yang membawa bom dan menabrakkannya ke kapal kapal perang sekutu. Juga di waktu yang sama terjadi di pulau Saipan, ketika dikabarkan bahwa sekutu yang akan datang menyerang akan menyiksa dan membunuh semua penduduk disana, sebagian besar penduduk melakukan bunuh diri dengan menerjunkan diri mereka dari tebing yang ada disana. Semua itu dilakukan untuk menghindari penaklukan. Kemudian, pada tahun 1970 sebuah kelompok pemberontak melakukan Seppuku di depan publik di markas Pasukan Bela Diri Jepang Pasukan setelah gagal melakukan sebuah upaya kudeta.


Sicarii Rebels, Masada, Israel

www.anehdidunia.com

Pada tahun 60 Masehi, saat tombak dan catapult adalah senjata perang, penaklukan Romawi di Yudea memaksa 960 yahudi fanatik untuk berpindah dan kemudian membuat barikade di benteng Raja Herodes. Benteng, dibangun di atas dataran tinggi berbatu di Gurun Yudea, yang sampai saat ini puing puingnya masih ada. Kelompok ini tinggal di sana selama setengah dekade, membangun pemukiman dan perlahan-lahan berkembang, sampai pengepungan Romawi tahun 72 M, ketika Kaisar Flavius ​​Lucius Silvius menugaskan untuk membombardir dinding benteng dan menangkap para pemberontak. Dia tidak tahu bahwa pada akhir pembombardiran, hanya bangunan dan mayat busuk dari mereka yang memilih mati daripada menyerah yang ditemukan para prajuritnya. Hanya dua perempuan dan lima anak-anak selamat untuk menceritakan kisah tentang bagaimana mereka mati - diringkas dalam kata-kata pemimpin fanatik, Eleazar ben Yair, dalam pidato terakhirnya: "Biarkan istri istri kita, kita bunuh sebelum mereka disalahgunakan, dan anak-anak kita, kita bunuh sebelum mereka merasakan perbudakan, dan setelah kita membunuh mereka, mari kita saling melakukan hal yang mulia satu sama lain saling ... "


Jauhar, Rajput, India

www.anehdidunia.com

Sebuah cerita yang mirip terurai di kedalaman India. Jauhar adalah praktek bunuh diri massal perempuan yang terjadi di kerajaan Rajput yang diserang dinasti Mughal, sehingga wanita wanita Rajput terhindar dari penangkapan yang mencemarkan di tangan musuh. Pada abad ke-14, Rani Padmini, ratu Chittor, memimpin semua wanita kerajaan dan anak-anak mereka untuk melompat ke api unggun dalam rangka untuk melindungi diri dari nafsu tentara Sultan Delhi. Sahabat anehdidunia.com sementara para wanita dan anak-anak melakukan bakar diri, para laki-laki dewasa (ayah, suami dan anak) menghadapi para penyerang, sampai mati. Sebuah praktek yang dimaksudkan untuk melindungi kehormatan kedua jenis kelamin. Jauhar kedua dan ketiga terjadi di Chittor selama abad ke-16 (1535 dan 1568), yang menjadi pemusnahan seluruh garis keturunan Rajput.


Pembakaran Diri, Vietnam
www.anehdidunia.com

Ritual bunuh diri tidak selalu terhubung dengan penawaran supranatural atau logika anggota Bala Keselamatan seperti yang sering terjadi pada zaman sekarang. Dalam kasus biksu Buddha yang melakukan ritual bunuh diri tahun enam puluhan, adalah suatu tanda protes terhadap Perang Vietnam. Thich Quang Duc membakar dirinya tanpa takut mati di jalan Saigon yang sibuk pada tahun 1963 untuk memprotes penganiayaan umat Buddha oleh pemerintah Vietnam Selatan. Meskipun dihormati sebagai seorang Bodhisattva (makhluk yang telah mencapai Nirvana) oleh masyarakat di dunia Buddhis, pemerintah menolak aksi itu dengan melanjutkan penghukuman terhadap para biarawan biarawan lainnya, yang membuat banyak dari mereka mengikuti contoh Thich Quang Duc dengan melakukan bakar diri di tempat umum. Meskipun menyakiti diri dilarang dalam agama Buddha, bakar diri dianggap sebagai tindakan tanpa pamrih oleh para biarawan - suatu tindakan yang menyebarkan cahaya Dharma dan membuka mata orang-orang di sekitar mereka.


Heaven’s Gate, San Diego, California
www.anehdidunia.com

Entri berikut ini adalah kisah mengerikan yang nyata dari sebuah keinginan untuk bertemu UFO. Bagi sekte Gerbang Surga 1970, kepercayaan mereka adalah kombinasi dari ide-ide Kristen tentang kiamat dan unsur-unsur fiksi ilmiah, yaitu bahwa planet Bumi akan dibersihkan oleh kekuatan-kekuatan supernatural, dan satu-satunya jalan menuju keselamatan adalah melarikan diri ke "Next Level". Menurut pendirinya Marshall Applewhite, melarikan diri ini dapat dicapai melalui eksistensi bertapa, yang berarti lepas dari keluarga, teman, pekerjaan, harta benda dan jebakan jebakan keberadaan dunia modern lainnya. Pada tahun 1997, Applewhite mengumumkan rute jalur tercepat ke Tingkat Berikutnya: naik ke sebuah pesawat ruang angkasa yang membuntuti komet Hale-Bopp. Pada tanggal 26 Maret, ketika komet itu melintas dekat bumi, Applewhite dan 38 pengikutnya melakukan bunuh diri dalam rangka untuk meninggalkan bentuk terestrial mereka dan mendapatkan akses ke UFO.

The Branch Davidian Seventh-Day Adventists, Waco, Texas
www.anehdidunia.com

The "Branch" adalah sebuah sekte Protestan lahir pada tahun 1959 selama skisma dengan Gereja Advent Hari Ketujuh, ketika Florence Houteff mengumumkan Kedatangan Yesus kedua di puncak sebuah bukit di Texas. Setelah kegagalan nubuat ini, sejumlah "nabi" mengambil mengambil alih kepemimpinan, yang paling menonjol adalah Vernon Howell (kemudian berganti nama menjadi David Koresh), yang mendoktrinasi kelompoknya untuk percaya bahwa dirinyalah yang memiliki tanggung jawab dan otorisasi untuk kenabian dan mendirikan "House of David ". Pada tahun 1994, setelah tuduhan kepemilikan senjata api ilegal dan pelecehan anak, ATF memperoleh surat perintah untuk menggeledah tempat sekte ini; tetapi strategi ofensif mereka bertemu dengan barikade dan tembakan. Setelah beberapa hari pertempuran, FBI takut terjadinya bunuh diri massal dan mencoba menyudutkan para pengikut sekte ini dengan gas air mata. Namun senyawa ini dibakar dari dalam, dan membunuh 80 orang. Apakah ini bunuh diri massal atau FBI menutup-nutupi sesuatu? sampai sekarang masih dalam perdebatan.


Movement for the Restoration of Ten Commandments (MRTC), Uganda
www.anehdidunia.com

Para MRTC itu merupakan cabang Katolik apokaliptik didirikan pada tahun 1980 setelah mengaku menerima visi Perawan Maria, pemimpin MRTC memerintahkan ketaatan yang ketat kepada Sepuluh Perintah Allah. Para anggota sekte berbicara sangat sedikit dan kadang-kadang menggunakan bahasa isyarat sesama mereka.Mereka dilarang untuk berzinah, dan mereka menerapkan dwi-mingguan puasa. Dan ketika ramalan pemimpin mereka tentang kiamat semakin mendekat, pengakuan dosa harian sangat didorong, sell-off of possessions ditegakkan, dan bekerja di ladang berhenti. Namun, ketika 'Judgment Day' gagal terjadi, para pengikut mulai mempertanyakan keaslian pemimpin mereka, dan sehingga hari kiamat kedua diumumkan 17 Maret, dimana semua pengikut 1.000, orang dewasa dan anak-anak diundang untuk merayakan keselamatan mereka. Sedikit dari mereka yang tahu, bahwa ini akan berujung pada pengorbanan diri dan keracunan.


People’s Temple Jonestown Massacre, Guyana

www.anehdidunia.com

Peoples Temple, yang aslinya dibentuk sebagai Sayap Kebebasan pada 1954, adalah sebuah organisasi keagamaan yang didirikan pada 1955 oleh Pendeta James Warren Jones (Jim Jones). Pada 1960 organisasi ini berafiliasi dengan denominasi Protestan, Murid-murid Kristus. Afiliasi ini merupakan upaya yang berhasil untuk meningkatkan keanggotaan kelompok ini yang makin berkurang dan memulihkan reputasinya. Peoples Temple dikenal karena bunuh diri massal yang terjadi di Jonestown, Guyana, pada 18 November 1978.

Jones mendirikan Peoples Temple di Indianapolis, Indiana pada 1950-an. Mulai tahun 1965, Jones dan jemaatnya pindah ke Redwood Valley, California. Gereja Redwood Valley resminya dibuka pada 1969. Setelah Jones mulai serangkaian rekrutmen di San Francisco dan Los Angeles keanggotaan di Peoples Temple meningkat dari sekitar 700 pada 1970 hingga 2.200 pada 1972. Jumlah tertinggi dari anggota Peoples Temple yang sesungguhnya adalah sekitar 3.000 orang, meskipun kelompok ini seringkali membesar-besarkan angkanya.

Jones dan gerejanya memperoleh reputasi karena membantu warga kota yang paling miskin, khususnya kaum minoritas rasial, para pecandu obat biuas dan kaum tuna wisma. Dapur-dapur makanan, pusat-pusat asuhan, dan klinik-klinik medis untuk orang-orang lanjut usia didirikan, bersama-sama dengan program-program konseling untuk para pelacur dan pecandu obat bius yang ingin mengubah hidupnya. Peoples Temple membangun hubungan yang kuat dengan sistem kesejahteraan negara bagian California. Pada 1970-an, Peoples Temple memiliki dan mengelola sekurang-kurangnya 9 panti jompo, enam rumah untuk anak-anak asuh, dan sebuah tanah peternakan seluas 40 acre untuk orang-orang yang cacat mental. Mereka mempunyai program bantuan bea siswa dan asrama di Santa Rosa Junior College. Para pemimpin Peoples Temple menangani klaim-klaim asuransi para anggotanya serta masalah-masalah hukum mereka, dan berperan sebagai kelompok advokasi bagi para klien mereka. Karena alasan-alasan ini, sosiolog John Hall menggambarkan Peoples Temple sebagai sebuah "birokrasi karismatis", yang berorientasi kepada Jones sebagai pemimpin karismatis, namun berfungsi sebagai sebuah organisasi biroraksi pelayanan sosial.

Meskipun sebagian gambaran tentang Peoples Temple menekankan kontrol otokratis Jones atas para pengikutnya, pada kenyataannya, organisasi ini mempunyai struktur kepemimpinan yang kompleks, dengan kekuasaan pengambilan keputusan yang menyebar secara tidak merata di antara anggota-anggotanya. Di pusatnya, Peoples Temple dipimpin oleh Jones dan orang-orang dekatnya, tetapi anggota-anggota dari Komisi Perencanaan juga mempunyai banyak kekuasaan. Komisi Perencanaan (termasuk sekitar 100 orang anggota) bertanggung jawab untuk operasi Peoples Temple sehari-hari.

Kontroversi
Beberapa laporan yang mengganggu mulai muncul ketika segelintir anggota mulai meninggalkan kelompok ini. Dilaporkan bahwa Jones mencuri dari anggota-anggotanya, memalsukan penyembuhan-penyembuhan ilahi, menghukum anggota-anggotanya dengan keras, mempraktikkan sodomi, dan menganggap dirinya sebagai Mesias yang baru.

Saat itu, para wartawan, penegak hukum, dan politikus memperlihatkan minatnya pada Peoples Temple. Jones bereaksi dengan banyak pidato yang penuh kemarahan kepada para pengikutnya, yang isinya klaim-klaim bahwa para pembelotnya itu berdusta, dan bahwa dunia luar sedang berusaha menghancurkan mereka. Pada saat yang sama, sejumlah anggotanya yang kian bertambah melaporkan pelecehan di lingkungan Peoples Temple. Para sanak keluarga anggotanya juga menekankan bahwa anggota-anggota kelompok itu dipaksa untuk tidak keluar, meskipun mereka sendiri sesungguhnya tidak mau.

Pindah ke Guyana
Jones bereaksi kepada penyelidikan yang kian meningkat dengan memindahkan para pengikutnya yang terdiri dari lebih dari 900 orang ke Guyana. Para pengikutnya ini dijanjikan sebuah surga tropis, yang bebas dari apa yang digambarkan sebagai dunia luar yang kejam, namun ketika mereka tiba, mereka dipaksa bekerja atas perintah-perintah Jones, dan bersama-sama mereka membangun Jonestown.

Kunjungan oleh anggota Kongres Ryan
Pada November 1978, kelompok ini dikunjungi di Jonestown oleh Leo Ryan, seorang anggota Kongres AS dari San Francisco, California, yang melakukan penyelidikan tentang klaim-klaim pelecehan di dalam kelompok ini. Pada kunjungan ini, sejumlah anggota Peoples Temple mengungkapkan keinginan mereka untuk ikut bersamanya meninggalkan Guyana. Karena itu seluruh kelompok ini kemudian ikut bersamanya ke lapangan terbang setempat. Di sana para anggota keamanan Kenisah menembaki kelompok ini, membunuh anggota Kongres Ryan, tiga orang wartawan dan seorang anggota Peoples Temple yang ingin pergi. Penembakan-penembakan ini direkam dalam film oleh salah seorang wartawan yang tewas dalam serangan itu.

Pembantaian Jonestown
Keesokan harinya, Jones memerintahkan jemaatnya untuk meminum Kool Aid dan Flavor Aid yang diberi sianida. Bunuh diri massal ini dikenal sebagai pembantaian Jonestown. Mereka yang menolak untuk melakukan bunuh diri ditembak, atau disuntik dengan sianida. Jones ditemukan dengan sebuah luka tembak di kepalanya. Berdasarkan investigasi, tubuhnya mengandung obat-obat bius dalam dosis yang tinggi. Total 913 orang yang tewas, termasuk 276 anak-anak


Sumber http://www.anehdidunia.com/2012/10/kisah-nyata-bunuh-diri-massal-di-dunia.html#ixzz2BGiF9DYB

5 PEMIMPIN TERKEJAM SEPANJANG MASA

Pengunjung Aneh Di Dunia masih ingat dengan Elizabeth Bathory? wanita Tersadis terkejam sepanjang sejarah. sekarang para pembaca artikel aneh unik misterius menarik akan di sajikan manusia terkejam sepanjang sejarah di samping Elizabeth Bathory.


Ini lah daftar orang terkejam di dunia yang tidak mempunya keprikemanusiaan dan prikeadilan,bahwa mereka merencanakan sesuatu demi kepribadian sendiri dan tanpa mengetahui nasib orang laen.Dan kami sebagai photografer di seluru dunia mengpoling daftar penjahat terkejam yang membantai seluruh umat manusia lewat majalah publizer dunia,daftar penjahat terkejam itu sebagai berikut ini :

1.Josef Stalin


Josif (Josef) Vissarionovich Stalin , Iósif Vissariónovich Stálin), nama asli Ioseb Jughashvili, (21 Desember 1879 (tarikh Kalender Gregorian) – 5 Maret 1953) adalah pemimpin Uni Soviet dan seorang diktator yang sangat kejam, dikenal juga dengan sebutan Manusia Baja. Ia diperkirakan telah memerintahkan pembunuhan sekitar 30 juta jiwa penduduk Rusia dan negara-negara sekitarnya. Ia juga dikenal sebagai orang yang membenci agama. Tadinya ia masuk seminari di Tbilisi, namun ia kemudian menjadi tak percaya lagi pada Tuhan setelah membaca buku Asal-usul Spesies karya Charles Darwin.

Ia tampil sebagai pemimpin partai komunis dalam negara Uni Republik Soviet Sosialis.Saingan utama Stalin adalah Leon Trotsky, Leon berhasil diusir keluar dari Rusia kemudian dibunuh. Menjelang tahun 1929 Stalin menjadi kepala negara. Ia memperlakukan saingannya atau siapapun yang melawannya degan kejam mereka semua dihukum mati sebagai mesuh negara Sovyet atau menjebloskannya ke dalam kampkamp penjara. Dalam Perang Dunia II (1939-1945) Rusia berperang dengan Inggris serta Amerika Serikat melawan Jerman. Tetapi seusai perang Stalin " memasang Tirai Besi" antara sekutu Barat dan Rusia dan sebagian besar negara di Eropa Timur dijadikan negara Komunis. Stalin berkuasa sampai akhir hayatnya pada usia 73 tahun. Pada masa pemerintahannya ia tidak hanya mengawasi seluruh negara Rusia, melainkan juga negara-negara di luar Rusia.

2.Mao Zedong


Mao Zedong (Shaoshan, Hunan, 26 Desember 1893 – Beijing, 9 September 1976), adalah nama seorang tokoh filsuf dan pendiri negara Republik Rakyat Cina.

Mao dan Partainya
Partai Mao didirikan pada tahun 1921 dan Mao semakin hari semakin vokal. Antara tahun 1934 – 1935 ia memegang peran utama dan memimpin Tentara Merah Cina menjalani “Mars Panjang”. Lalu semenjak tahun 1937 ia ikut menolong memerangi Tentara Dai Nippon yang menduduki banyak wilayah Cina. Akhirnya Perang Dunia II berakhir dan perang saudara berkobar lagi. Dalam perang yang melawan kaum nasionalis ini, Mao menjadi pemimpin kaum Merah dan akhirnya ia menangkan pada tahun 1949. Pada tanggal 1 Oktober tahun 1949, Republik Rakyat Cina diproklamasikan dan pemimpin Cina nasionalis; Chiang Kai Shek melarikan diri ke Taiwan.

Mao dan Kebijakan Politiknya
Mao membedakan dua jenis konflik; konflik antagonis dan konflik non-antagonis. Konflik antagonis menurutnya hanya bisa dipecahkan dengan sebuah pertempuran saja sedangkan konflik non-antagonis bisa dipecahkan dengan sebuah diskusi. Menurut Mao konflik antara para buruh dan pekerja dengan kaum kapitalis adalah sebuah konflik antagonis sedangkan konflik antara rakyat Cina dengan Partai adalah sebuah konflik non-antagonis.

Pada tahun 1956 Mao memperkenalkan sebuah kebijakan politik baru di mana kaum intelektual boleh mengeluarkan pendapat mereka sebagai kompromis terhadap Partai yang menekannya karena ingin menghindari penindasan kejam disertai dengan motto: “Biarkan seratus bunga berkembang dan seratus pikiran yang berbeda-beda bersaing.” Tetapi ironisnya kebijakan politik ini gagal: kaum intelektual merasa tidak puas dan banyak mengeluarkan kritik. Mao sendiri berpendapat bahwa ia telah dikhianati oleh mereka dan ia membalas dendam. Sekitar 700.000 anggota kaum intelektual ditangkapinya dan disuruh bekerja paksa di daerah pedesaan.

Mao percaya akan sebuah revolusi yang kekal sifatnya. Ia juga percaya bahwa setiap revolusi pasti menghasilkan kaum kontra-revolusioner. Oleh karena itu secara teratur ia memberantas dan menangkapi apa yang ia anggap lawan-lawan politiknya dan para pengkhianat atau kaum kontra-revolusioner. Peristiwa yang paling dramatis dan mengenaskan hati ialah peristiwa Revolusi Kebudayaan yang terjadi pada tahun 1966. Pada tahun 1960an para mahasiswa di seluruh dunia memang pada senang-senangnya memberontak terhadap apa yang mereka anggap The Establishment atau kaum yang memerintah. Begitu pula di Cina. Bedanya di Cina mereka didukung oleh para dosen-dosen mereka dan pembesar-pembesar Partai termasuk Mao sendiri. Para mahasiswa dan dosen mendirikan apa yang disebut Garda Merah, yaitu sebuah unit paramiliter. Dibekali dengan Buku Merah Mao, mereka menyerang antek-antek kapitalisme dan pengaruh-pengaruh Barat serta kaum kontra-revolusioner lainnya. Sebagai contoh fanatisme mereka, mereka antara lain menolak berhenti di jalan raya apabila lampu merah menyala karena mereka berpendapat bahwa warna merah, yang merupakan simbol sosialisme tidak mungkin mengartikan sesuatu yang berhenti. Maka para anggota Garda Merah ini pada tahun 1966 sangat membabi buta dalam memberantas kaum kontra revolusioner sehingga negara Cina dalam keadaan amat genting dan hampir hancur; ekonominyapun tak jalan. Akhirnya Mao terpaksa menurunkan Tentara Pembebasan Rakyat untuk menanggulangi mereka dan membendung fanatisme mereka. Hasilnya adalah perang saudara yang baru berakhir pada tahun 1968.

G-30-S PKI dan Keterlibatan Mao
Masa Revolusi Kebudayaan Cina juga bertepatan dengan masa-masa pemberontakan G-30-S PKI di Indonesia di mana beberapa kalangan di Indonesia menuduh orang-orang dari Republik Rakyat Cina sebagai dalangnya. Mao menyangkalnya dan hubungan antara Indonesia dan RRT yang sebelumnya hangat menjadi sangat dingin sampai hubungan diplomatik dibuka kembali pada tahun 1990, jauh setelah Mao meninggal dunia.

Kegagalan Mao
Pada tahun 1958 Mao meluncurkan apa yang ia sebut Lompatan Jauh ke Depan di mana daerah pedesaan direorganisasi secara total. Di mana-mana didirikan perkumpulan-perkumpulan desa (komune). Secara ekonomis ternyata ini semua gagal. Komune-komune ini menjadi satuan-satuan yang terlalu besar dan tak bisa terurusi. Diperkirakan kurang lebih hampir 20 juta jiwa penduduk Cina kala itu tewas secara sia-sia

3.Adolf Hitler



Adolf Hitler (20 April 1889 – 30 April 1945) adalah Kanselir Jerman dari tahun 1933 dan Führer (Pemimpin) (Reich ketiga) Jerman sejak 1934 hingga ia meninggal. Pada 2 Agustus 1934, ia menjadi diktator Jerman setelah Presiden Von Hindenburg meninggal. Ia menyatukan jabatan kanselir dan presiden menjadi Führer sekaligus menjadikan Nazi sebagai partai tunggal di Jerman. Ia juga seorang Ketua Partai Nasionalis-Sosialis (National Socialist German Workers Party atau Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei/NSDAP) yang dikenal dengan Nazi. Nazi secara resmi dibubarkan setelah Jerman kalah dalam Perang Dunia II yang besar karena sistem kediktatoran Hitler. Hitler seorang orator yang berkharisma, Hitler merupakan salah satu pemimpin yang paling berpengaruh di dunia.Ketika Perang Dunia II akan berakhir, Hitler bunuh diri di bunker bawah tanah-nya di Berlin bersama istrinya yang dinikahinya belum lama di dalam bunker, Eva Braun.

Nazi
Hitler kemudian berkecimpung secara langsung dalam politik dan menjadi pengurus Partai Buruh Jerman (bahasa Jerman: Deutsche Arbeiterpartei/DAP) pada bulan Juli 1921. Hitler menggunakan kebolehan berpidatonya untuk menjadi ketua partai. Dia kemudian menukar nama DAP menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau partai Nazi.Pada tahun 1929 NSDAP menjadi pemenang mayoritas dalam pemilihan umum di kota Coburg, dan kemudian memenangi pemilu daerah Thüringen. Presiden Jerman masa itu, Paul von Hindenburg akhirnya melantik Hitler sebagai Kanselir.

Hitler dan Teori Darwin
Teori Darwin telah memasuki benak Hitler, bahkan meresap sampai ke tulang sumsum. Hal ini amat terasa dalam bukunya Mein Kampf (Perjuanganku). Ia menyamakan ras non-Eropa sebagai kera.

Dari dalam dirinya tumbuh ‘kekuatan’ yang mendapat inspirasi dari teori Darwin bahwa untuk mempertahankan hidup manusia harus bertarung. Ia menerjemahkan impiannya dengan menyerang Austria, Cekoslowakia, Perancis, Rusia, dll. Malah terbersit nafsu menguasai seluruh dunia. Ia melansir konsep eugenetika yang menjadi dasar pijakan pandangan evolusionis Nazi. Eugenetika berarti ‘perbaikan’ ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu sehat. Sehingga menurut teori itu, ras manusia bisa diperbaiki dengan meniru cara bagaimana hewan berkualitas baik dihasilkan melalui perkimpoian hewan yang sehat. Sedangkan hewan cacat dan berpenyakit dimusnahkan.

Tak lama setelah berkuasa, Hitler menerapkan teori itu dengan tangan besi. Orang-orang lemah mental, cacat, dan berpenyakit keturunan dikumpulkan dalam ‘pusat sterilisasi’ khusus. Karena dianggap parasit yang mengancam kemurnian rakyat Jerman dan menghambat kemajuan evolusi, maka atas perintah rahasianya, dalam waktu singkat mereka semua dibabat habis.

Masih dalam eforia teori evolusi dan eugenetika, Nazi menghimbau muda-mudi berambut pirang bermata biru yang diyakini mewakili ras murni Jerman biar berhubungan seks tanpa harus menikah. Pada 1935, Hitler memerintahkan didirikannya ladang-ladang khusus reproduksi manusia. Di dalamnya tinggal para wanita muda yang memiliki ras Arya. Para perwira SS (Schutzstaffel) sering mampir ke sana buat mesum dengan dalih eugenetika. Para bayi yang lahir kemudian disiapkan menjadi prajurit masa depan ‘Imperium Jerman’.Menurut Charles Darwin, karena ukuran tengkorak manusia membesar saat menaiki tangga evolusi, maka di seluruh Jerman dilakukan pengukuran buat membuktikan tengkorak bangsa Jerman lebih besar dari ras lain. Mereka yang tak sebesar ukuran resmi, begitupun yang gigi, mata, dan rambut di luar kriteria evolusionis langsung dihabisi.

Perang Dunia II dan Kejatuhan
Pada September 1939, Hitler menyerang Polandia dengan serangan taktik blitzkrieg (serangan darat, udara secara kilat) mencapai kejayaan yang mengejutkan musuh dan jenderalnya sendiri. Serangan terhadap Polandia menyebabkan musuh-musuhnya Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman, dengan itu dimulailah Perang Dunia II.

Pada masa Perang Dunia II, pihak Inggris dipimpin oleh Sir Winston Churchill yang menggantikan Arthur Neville Chamberlain yang jatuh akibat skandal serbuan Nazi ke Polandia 1939, Perancis yang dipimpin oleh Jendral Gamelin yang saat itu ditunjuk sebagai komando tertinggi sekutu gagal menahan serangan kilat Jerman ke Belgia dan Perancis, Perancis akhirnya dipimpin oleh Jenderal Charles de Gaulle yang memimpin pasukan perlawanan Perancis pada masa Pemerintahan Vichy, serta bantuan Amerika Serikat yang dipimpin Jendral Eisenhower sebagai panglima mandala di Eropa meskipun sebelumnya Amerika Serikat enggan terlibat pada perang yang sebelumnya dianggap sebagai perang Eropa itu.

Setelah lama berperang dan setelah mengalami kekalahan di setiap medan pertempuran, Hitler menyadari bahwa kekalahan sudah tidak dapat dielakkan. Awal kekalahan Hitler adalah saat menggempur Kota Kursk Uni Soviet dengan Operasi Citadel, kekuatan Jerman terdiri dari 800.000 infanteri, 2.700 tank lapis baja, 2.000 pesawat tempur dan dipimpin oleh Jenderal Erich Von Manstein dan Jenderal Walther Models sedangkan kekuatan Uni Soviet terdiri dari 1.300.000 infanteri, 3.600 tank, dan 2.400 pesawat tempur. Rencana serangan ini telah diketahui secara detail oleh intelejen Uni Soviet yang berada di Switzerland. Stalin pun langsung memerintahkan tentaranya untuk membangun pertahanan kuat di kawasan Kursk. Di pertempuran inilah banyak sekali tank - tank andalan Jerman dan Uni Soviet hancur, diantaranya Tank Tiger, Panther, Elefant (Jerman) dan Tank T-34, SU -152, dan KV -1. Jerman mengalami pukulan mematikan di Stalingrad serta Serangan pukulan sekutu di Normandia dan gagal dalam Ardennes Offensive, yaitu serangan balasan yang dilakukan tentara jerman atau Wehrmacht dan beberapa divisi panzer yang masih tersisa dipimpin Jenderal Mantauffel pada saat musim salju untuk merebut kembali Kota Antwerp di Belgia. Serangan ini berlangsung secara terseok - seok dan berakhir gagal karena kurangnya pasokan logistik dan bahan bakar untuk Panzer dari Jerman sehingga banyak panzer yang masih "Fresh from the Oven" seperti tank Tiger dan Panther teronggok di pinggir jalan karena kehabisan solar.Hitler yang menyadari kejatuhannya sudah dekat kemudian mengawini wanita simpanannya Eva Braun, kemudian bunuh diri bersama-sama pada 30 April 1945. Jasadnya dibakar agar tidak jatuh ke tangan musuh

4.Vladimir Lenin



Vladimir Illich Lenin,Nama aslinya adalah Vladimir Ilyich Ulyanov (10 April (22 April menurut tarikh Kalender Gregorian) 1870 - 21 Januari 1924), adalah seorang revolusioner komunis Rusia, pemimpin partai Bolshevik, Perdana Menteri Uni Soviet pertama dan pencipta paham Leninisme.Nama Lenin sebenarnya adalah sebuah nama samaran dan diambil dari nama sungai Lena, di Siberia.

Perkembangannya menjadi seorang Revolusioner
Sementara itu ketika bekerja sebagai seorang pengacara di Saint Petersburg, ia mulai mengenal karya-karya Karl Marx dan Friedrich Engels. Karena karya tentang Marxisme dilarang di Rusia, Leninpun ditangkap dan dipenjara selama setahun. Lalu ia dibuang ke Siberia. Saat di dalam penjara pun Lenin menunjukkan bakatnya dengan mengalahkan para penghuni penjara yang lain dalam bermain catur .Pada bulan Juli 1898, masih di Siberia, Lenin menikahi seorang wanita sosialis bernama Nadezhda Krupskaya. Pada tahun 1899, ia menulis buku tentang perkembangan Kapitalisme di Rusia. Pada tahun 1900, ia diperbolehkan pulang dari Siberia. Lalu ia berkeliling Eropa dan mengunjungi konferensi-konferensi Marxis.

Pada tahun 1903 Lenin bertengkar dengan para pengurus Partai Sosial-Demokrat dan Buruh Rusia mengenai struktur kepartaian. Martov seorang pengurus menginginkan sebuah struktur yang agak lepas dan otonom sedangkan Lenin menginginkan struktur yang sentralistik. Lalu partai ini pecah menjadi dua. Orang-orang Lenin disebut kaum Bolshevik yang berarti mayoritas dan orang-orang Julius Martov disebut kaum Menshevik yang berarti minoritas.

Revolusi Rusia
Pada bulan Februari 1917, berhubung dengan kekalahan besar Rusia di Perang Dunia I, maka Tsar Nikolas II dipaksa untuk turun takhta. Lalu dibentuk sebuah kabinet yang dipimpin oleh Alexander Kerensky. Lalu Lenin pada tanggal 16 April 1917 kembali ke Petrograd, nama kota Saint Petersburg yang telah di'Rusia'-kan.

Kemudian Lenin pada bulan Juli mencoba mengadakan pemberontakan kaum buruh. Tetapi pemberontakan ini gagal, lalu Lenin melarikan diri ke Finlandia. Pada bulan oktober ia kembali lagi dan berusaha mengadakan Revolusi Oktober. Pada saat ini ia berhasil, maka pada tanggal 7 November 1917 menurut tarikh Kalender Gregorian atau tanggal 25 Oktober menurut tarikh Kalender Julian, revolusinya berhasil dan Kerensky terpaksa melarikan diri.Pada tanggal 30 Agustus 1918, Lenin ditembak oleh Fanya Kaplan, seorang wanita revolusioner pula, sebanyak tiga kali. Kaplan menganggap Lenin telah mengkhianati Revolusi Rusia. Lenin bisa selamat tetapi kesehatannya mulai menurun dan akhirnya ia meninggal dunia pada tanggal 21 Januari 1924 setelah stroke empat kali.

5.Idi Amin



Jenderal Idi Amin Dada Oumee (Koboko, Uganda, sekitar tahun 1925–Jeddah, Arab Saudi, 16 Agustus 2003), yang juga dikenal dengan nama Idi Amin, adalah pemimpin diktator militer di Uganda yang memerintah pada 25 Januari 1971- 13 April 1979.

Masa berkuasa
Begitu Idi Amin berkuasa, Uganda menjadi negara yang sangat terkenal di dunia internasional. Pada bulan Agustus 1972, semua orang Asia berwarga negara Inggris (60.000 jiwa) diberi waktu sembilan puluh hari untuk angkat kaki dari Uganda. Tindakan ini bukan karena rasialisme, tetapi karena ia ingin memberikan "kemerdekaan yang sesungguhnya bagi rakyat Uganda". Yang kalang kabut tentu saja Inggris, yang para pejabatnya buru-buru menghubungi Australia, Selandia Baru, dan negara-negara persemakmuran Inggris lainnya untuk membicarakan penampungan, apalagi Kenya dan Tanzania menolak memberikan penampungan terhadap para pengungsi. Sepuluh hari kemudian ditetapkan aturan tambahan bahwa orang asing yang sudah menjadi warga negara Uganda harus pergi dari Uganda. Jumlahnya sekitar 23.000 jiwa. Sudah tentu warga negara keturunan asing yang lahir di Uganda kebingungan. Jika mereka pergi, status mereka adalah tanpa negara (stateless). Ditambah lagi, India, Pakistan, dan Bangladesh (negara asal mereka) menolak menerima kembali mereka. Ditambah pula dengan kebijakan nasionalisasai perusahaan-perusahaan milik orang-orang Eropa di Uganda. Idi Amin memang benar benar "memusingkan banyak orang".

Akibat keputusan ini, timbul krisis ekonomi parah di Uganda. Sekitar 90 % perdagangan dan industrinya dikuasai orang-orang Asia. Orang Uganda sendiri masih sangat agraris tradisional dan kurang kecakapan, modal, dan ketrampilan. Sebenarnya, rencana pengusiran orang Asia sudah direncanakan oleh Milton Obote karena dirasakan terlalu mencengkram ekonomi Uganda, tetapi masih menargetkan waktu lima tahun, dengan alasan mempersiapkan orang Uganda.

Pemerintahan Uganda sedemikian kacaunya sehingga Komisi Hukum Internasional PBB melapor kepada sekjen PBB saat itu, Kurt Waldheim pada tanggal 7 Juni 1974, yang isinya: "Uganda adalah negeri tanpa hukum". Salah satu puncak krisis adalah minta suakanya Menteri Keuangan Emmanuel Wakheya ke Inggris karena tidak tahan lagi terhadap keputusan ekonomi yang diambil oleh pemerintahan rezim militer Idi Amin.

Di awal 1977, William Johnshon menulis laporan kepada harian Bangkok Post yang isinya: "Setelah empat tahun berkuasa, Idi Amin telah mengubah kehidupan Uganda yang buruk. Dulu negeri Uganda pengekspor teh dan kopi, namun karena sistem administrasi dan transportasi yang buruk, ratusan karung kopi teronggok di gudang menunggu diekspor, semetara puluhan ribu ton diselundupkan ke Kenya. Uganda dulunya sebagai salah satu negeri tersubur di Afrika, kini hasil pertanian begitu langkanya sampai penduduk kota menanam tebu dan pisang. Sabun, gula, dan gandum diperlakukan seperti emas saking langkanya. Sementara di pedesaan hasil panen begitu melimpah, penduduk kota tidak dapat menikmati hasilnya. Lima tahun lalu beroperasi 298 bus yang dijalankan pemerintah, kini cuma 11 yang masih jalan."Pada bulan April 1979, Idi Amin berhasil digulingkan oleh tentara nasionalis Uganda yang dibantu Tanzania. Sebelumnya Idi Amin dengan bantuan Libya mencoba menyerang Kagera, provinsi utara Tanzania.

Idi Amin akhirnya terbang mengungsi ke Libya yang kemudian meminta suaka ke Jeddah, Arab Saudi serta menetap di sana. Menurutnya, angka kematian 100.000 sampai 300.000 orang yang dianiya dan dibunuh adalah akibat kesalahan bagian intelijen. Bahkan Biro Riset Nasional mengancam akan membunuhnya. Menurut Amin, banyak hal-hal buruk yang disembunyikan ketika dia berkuasa. Ketika dia tahu keberadaan biro itu, semua sudah terlambat.

Namun, semasa Amin belum jatuh, David Martin dalam artikelnya di South China Morning Post membeberkan bagaimana Idi Amin mengetahui sepak terjang oknum-oknumnya. Ia mengaku tidak ingin jadi Presiden, tentaranyalah yang memintanya, namun mengenai pengusiran orang Asia dia mengatakan, "Mereka terlampau berkuasa dan mencemooh kaum kami".

Idi Amin mempunyai empat orang istri. Istri pertamanya adalah Sarah atau Mama Malian yang dinikahinya pada tahun 1958, yang kedua Kay, yang ketiga Norah, dan yang keempat Medina, yang dinikahinya pada tahun 1971. Pada awal tahun 1974 ia ceraikan tiga istrinya yang pertama sehingga tinggal Medina. Pada 1 Agustus 1975, ia menikah dengan Sarah, seorang pembalap pasukan berani mati Angkatan Darat Uganda. Empat bulan kemudian, dia menikahi Babirye putri seorang usahawan Uganda. Waktu itu Idi Amin sudah mempunyai 34 orang anak.Pada tanggal 20 Juli 2003, menjelang kematiannya di Rumah sakit Raja Faisal di Jeddah, istrinya memohon kepada Presiden Uganda Yoweri Museveni agar Idi Amin dikuburkan di negaranya, namun permintaan ini ditolak. Idi Amin meninggal di Arab Saudi pada tanggal 16 Agustus 2003 dan dimakamkan di Jeddah.
Pada tanggal 17 Agustus 2003, David Owen mengatakan dalam wawancara oleh Radio BBC bahwa ketika menjabat sebagai Sekertaris Kementrian Luar Negeri Inggris (1977-1979), dia memerintahkan agar Idi Amin dibunuh untuk mengakhiri rezim terorya. Usulnya ditolak, namun alasan Owen adalah rezim Idi Amin sangatlah buruk, sangat mengerikan bila dia dibiarkan berkuasa terlalu lama.

Sumber http://www.anehdidunia.com/2012/03/5-manusia-terkejam-sepanjang-sejarah.html#ixzz2BGhJlWqM

BENARKAH IDEOLOGI ISLAM SUDAH TIDAK LAKU DI NEGERI INI?

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dirilis 14 Oktober 2012 menunjukkan, tak ada partai politik Islam yang mendapat suara lebih dari lima persen apabila pemilihan umum digelar hari ini. Selang sehari, 15 Oktober 2012, Lembaga Survei Nasional(LSN) juga mengeluarkan hasil surveinya yang menunjukkan temuan serupa: partai-partai Islam bakal makin terpuruk pada Pemilu 2014.

LSN menyatakan tingkat dukungan publik terhadap partai berbasis Islam cenderung menurun. Sementara LSI Lingkaran mengatakan jebloknya suara partai Islam disebabkan oleh turunnya dukungan terhadap tokoh parpol terkait secara signifikan, dan makin diakomodirnya kepentingan umat Islam oleh parpol nasionalis. PDIP misalnya memiliki sayap Baitul Muslimin, Golkar memiliki Pengajian Al Hidayah, dan Demokrat memiliki Majelis Dzikir SBY Nurussalam.

Di antara sejumlah partai Islam dan partai berbasis massa Islam yang elektabilitasnya disurvei anjlok itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan yang perolehan suaranya terbesar pada Pemilu 2009. PKS bahkan berada di urutan keempat teratas pada Pemilu 2009. Namun kini berdasarkan hasil survei LSI Lingkaran, peringkat lima besar pun tak mampu ditembus oleh PKS maupun partai-partai Islam lainnya. “Ini pertama kalinya partai Islam tidak masuk lima besar,” kata peneliti LSI Lingkaran, Adjie Alfaraby.
Lantas bagaimana tanggapan PKS atas hasil survei itu? Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq langsung menanggapi temuan itu. Berikut wawancara reporter VIVAnews, Suryanta Bakti Susila, dengan pria kelahiran Malang, Jawa Timur 5 Agustus 1961 ini.


Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia menyebutkan tak ada partai politik Islam yang mendapat suara lebih dari lima persen apabila pemilihan umum digelar hari ini. Sejumlah survei lain juga menunjukkan tren penurunan suara partai Islam dan partai berbasis massa Islam. Bagaimana tanggapan Anda?

Pertama, survei itu dilakukan masih 15 bulan sebelum Pemilu 2014. Jadi itu menjadi early warning, peringatan, bagi partai-partai Islam. Kedua, partai Islam sudah memiliki captive market sehingga mereka tidak segera melangkah (mengumpulkan suara) dari sekarang. Mereka akan bergerak di last minute.

Tapi partai yang tidak punya captive market jelas akan bergerak dari jauh-jauh hari karena mengandalkan massa mengambang yang belum punya pilihan. Intinya wajar kalau 15 bulan sebelum Pemilu, kehadiran partai-partai Islam belum terasa, karena mereka memang belum bergerak.

Ketiga, survei kan lebih ke asumsi publik, tapi data empiriknya berbeda. Mari kita lihat data empirik dari tiga pemilu terakhir. Perolehan suara Partai Golkar misalnya dulu tidak pernah kurang dari 70 persen. Tapi Pemilu 1999 mereka mendapat 29,9 persen, lalu Pemilu 2004 cuma 21 persen, dan sekarang menurut survei 15 persen. Jadi sebetulnya partai mana yang suaranya drop?

Selanjutnya PDIP yang pada Pemilu 1999 mendapat suara sekitar 34 persen, lalu pada Pemilu 2004 menjadi 19 persen, dan menurut survei sekarang tinggal 14 persen. Mereka (Golkar dan PDIP) ini kan partai-partai berbasis nasionalis dan sosialis.

Bandingkan dengan PKS yang pada Pemilu 1999 mendapat 7 kursi di DPR, pada Pemilu 2004 mendapat 45 kursi, lalu pada Pemilu 2009 mendapat 57 kursi, dan pada Pemilu 2014 akan menembus peringkat tiga besar. Artinya bukan perolehan suara PKS yang turun kan? Bukan partai Islam yang suaranya turun.

Jadi Anda tak merasa suara partai Islam jeblok sebagaimana temuan sejumlah survei belakangan ini?

Faktanya tidak begitu.

Tapi tren survei menunjukkan raihan suara PKS pada setiap survei senantiasa turun dibandingkan capaian suara PKS pada Pemilu 2009 yang sekitar 7 persen?

Dulu pun PKS disurvei hanya memperoleh suara 2 persen pada Pemilu 2004, tapi ternyata kami mendapat 45 kursi di parlemen. Lalu disurvei lagi memperoleh suara kurang dari 3 persen pada Pemilu 2009, tapi ternyata PKS dapat 57 kursi. Artinya perolehan suara riil kami 10 persen lebih.

Kesimpulannya, masing-masing partai punya segmen market sendiri, dan punya cara sendiri untuk mengatasi masalah lapangan. Soal hasil survei yang kami baca saat ini, kami jadikan sebagai pemicu untuk menata kinerja ke depan.

Apa segmen market PKS yang belum digarap?

Sudah pasti PKS akan ekspansi ke swing voters dan floating mass. Yang diperebutkan partai-partai sekarang ini kan floating mass. Jadi captive market PKS tidak akan berubah, sementara PKS juga akan merambah ke floating mass. Hasil survei itu kami jadikan sarana untuk meningkatkan militansi kader untuk bekerja. Kalau orang lain menilai PKS begini (elektabilitasnya turun), maka kami jawab dengan kerja lapangan.

Menurut Anda apakah betul ideologi Islam sudah tak laku lagi seperti pada temuan survei?

Kalau itu benar, tentu PDIP tak akan bikin ormas Islam (Baitul Muslimin), tentu Golkar tak akan mendatangi dan membesarkan ormas Islam. Jadi itu (ideologi Islam sudah tak laku) hanya asumsi yang berada pada margin of error yang disebutkan sebesar dua koma sekian hingga tiga persen. Ideologi Islam tak laku? Itu kesimpulan terlalu dini.

Jika dilihat dari capaian PKS pada Pemilu 2009, perolehan suara PKS cenderung stagnan dibanding pada Pemilu 2004?

Pemilu 2004 kami dapat 45 kursi, Pemilu 2009 dapat 57 kursi. Kami satu-satunya partai yang kursinya di parlemen bertambah selain Demokrat. Partai-partai lain di luar PKS dan Demokrat, tidak ada yang kursinya bertambah, semua turun. Jadi membaca hasil survei harus komparatif.

Pemilu 2014 semakin dekat. Apa strategi PKS agar perolehan suaranya tidak turun dan bisa menang?

Itu rahasia dapur. Kami berterima kasih kepada lembaga survei yang telah mencambuk kami. Ini menjadi bahan buat kami untuk mencambuk struktur partai.

Berapa target perolehan suara PKS pada Pemilu 2014?

PKS pada Pemilu 2014 akan menembus tiga besar. Itu amanat Musyawarah Nasional PKS. Sekarang kan baru empat besar. Masalahnya, dengan amanat Munas itu, artinya PKS harus mengeliminasi satu dari tiga partai yang berada di peringkat teratas. Satu dari tiga partai itu harus angkat koper. Ini membuat suasana menghangat.

Siapa tokoh PKS yang berfungsi sebagai magnet untuk menarik massa pada Pemilu 2014, mengingat Hidayat Nur Wahid yang merupakan salah satu tokoh sentral PKS hanya meraih 11 persen perolehan suara pada Pilkada DKI Jakarta 2012 yang baru saja berlalu?

Jangan salah membacanya. Waktu yang dimiliki Pak Hidayat (untuk bersosialisasi) pada Pilkada DKI Jakarta hanya tiga bulan. Tiga bulan itu ia berhasil menjaga captive market-nya di bawah gerusan incumbent Fauzi Bowo dan popularitas Jokowi.

Bayangkan, popularitas Jokowi sudah dibangun berapa tahun secara nasional, sementaraincumbent Foke juga sudah lima tahun dikenal masyarakat DKI Jakarta. Jadi, bisa bertahan saja (menjaga massa tradisionalnya) sudah menjadi salah satu indikator kemenangan. Kalau Pak Hidayat diberi waktu lebih, mungkin hasilnya lain. 

Demokrat Panggil MN, Legislator yang Diduga Peras BUMN

"Kami akan urus itu setelah masuk masa sidang, segera."
fraksi Demokrat di DPR akan membuka penyelidikan internal terhadap MN, anggota fraksi yang diduga atau disebut sebagai peminta jatah ke BUMN. Bila terbukti seperti yang dituduhkan, sanksi penggantian antar waktu (PAW) menunggu.

"Kalau Demokrat, kita mendukung penuh pemerintah dalam hal ini BUMN yang sehat dan bersih, kemudian apabila ada yang memeras dan sebagainya tentunya kita juga akan memanggil, melakukan penyelidikan internal kader kami yang misalnya dikatakan atau disebutkan BUMN ada yang ikut atau diduga terlibat," kata Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Assegaf kepada VIVAnews, Minggu 4 November 2012.

Menurut dia, bila dalam penyelidikan internal itu terbukti seperti yang dituduhkan, sanksinya bisa yang terberat, yakni penghentian sebagai anggota DPR dengan mekanisme PAW. "Kalau terbukti ya kita akan PAW," katanya.

Nurhayati menjelaskan, saat ini DPR tengah memasuki masa reses, dimana anggota dewan sedang melakukan kunjungan kerja atau kunjungan konstituen di daerah pemilihan, sehingga penyelidikan belum bisa dilakukan. Menurutnya, begitu masuk masa sidang pihaknya akan segera melakukan penyelidikan internal dengan memanggil anggota yang disebut oleh BUMN sebagai pemeras atau peminta jatah.

"Ini kan masa reses, semua kader ke dapil ada yang melakukan kunker komisi dan menemui konstituen di dapil, kami akan urus itu setelah masuk masa sidang, segera. segera ini masa reses kan pendek pertengahan November sudah selesai," katanya.

Apakah peminta jatah itu terkait proyek-proyek mantan Bendahara Fraksi Partai Demokrat Nazaruddin yang kini menjadi pesakitan KPK? "Saya sama sekali tidak tahu dan tidak ingin mengait-ngaitkan. yang jelas kita mendukung pemerintah agar bumn sehat dann bersih.
Kami mendukung penuh tapi juga pemerintah tidak membuat kebocoran-kobocoran yang tadi dikatakan itu, jadi ditindaklanjuti kalau ada audit BPK (inefisiensi PLN) ya ditindaklanjuti. agar BUMN bersih tadi, produktifitasnya juga," katanya. 

PASANGAN INI TELAH MENIKAH SELAMA 87 TAHUN, LUAARRR BIASA.....



Keduanya memiliki 8 anak dan 28 cucu. (Daily Mail)

Keduanya memiliki 8 anak dan 28 cucu. (Daily Mail)
Di zaman modern, makin sedikit pasangan yang bisa bertahan menghadapi ujian rumah tangga hingga bertahun-tahun. Sepasang suami-istri asal India membuktikan kebahagiaan bisa berlangsung selamanya.
Di zaman modern, makin sedikit pasangan yang bisa bertahan menghadapi ujian rumah tangga hingga bertahun-tahun. Sepasang suami-istri asal India membuktikan kebahagiaan bisa berlangsung selamanya.

Dipertemukan melalui perjodohan, Karam Chand, 107 tahun dan istrinya Katari, 100 tahun membuktikan bahwa usia pernikahan bisa sangat menakjubkan. Menikah selama 87 tahun,  suami istri yang kini menetap di Bradford Inggris tersebut memiliki delapan anak dan 28 cucu. Keduanya pun memecahkan rekor dunia pernikahan paling awet.

Kunci keberhasilannya adalah saling menjaga satu sama lain dengan semua cara yang memungkinkan. "Trik saya adalah membuat Katari tertawa. Saya sering menceritakan lelucon, lucu adalah cara saya agar romantis," kata Karam.

"Tertawa membuat Anda hidup lebih lama. Istri saya masih ada hingga sekarang, berarti itu berhasil. Saya sangat mencintainya dan ingin menghabiskan 80 tahun lain di sisinya," kata ia menambahkan.

Dari makanan romantis hingga berbagi lelucon, pasangan dari Punjab, India ini memastikan mereka melakukan hal-hal kecil untuk menjaga romantisme hubungan.

Kepada Zoosk, situs jejaring romantis di Inggris Katari membuka resep kelanggengan hubungannya dengan sang suami. "Sejak muda, saya selalu membuatkannya makanan segar setiap malam. Kami adalah vegetarian, sehingga saya membuat makanan segar dan memastikannya makan makanan sehat."

Katari menambahkan, "kesehatan sangat penting dan saya ingin merawatnya sehingga kami bisa menua bersama-sama. Dan itu sepertinya berhasil."

Karam, yang suka menemukan kata baru setiap hari agar pikiran terjaga percaya meluangkan waktu bersama membantu pernikahan lebih erat. "Kami belum pernah terpisahkan lebih dari 50 tahun. Kami selalu pergi bersama-sama. Baru-baru ini kami mengunjungi pernikahan keluarga kami di India dan memastikan kami tetap bersama."

Pernikahan keduanya lebih lama lima tahun dibandingkan pemegang rekor sebelumnya. Pasangan ini sedang dalam proses menunggu konfirmasi sebagai pemegang rekor terbaru.

Karam punya nasehat bagi mereka yang ingin pernikahan awet. "Dulu orang mau mendengar. Sekarang  saya pikir banyak orang yang tak meluangkan waktu untuk saling mendengar satu sama lain. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan, televisi dan hal lain di sekitar mereka."

"Hubungan adalah tentang memahami satu sama lain dan mendengarkan keprihatinan dan masalah. Mendengarkan menunjukkan perhatian dan membantu masalah atau kekhawatiran yang dialami pasangan," katanya

Salah seorang anak mereka, Satpaul, yang sangat bangga dengan orangtuanya. Dia mengatakan kedua orangtuanya sangat dekat dengan anak-anak mereka. "Saya tidak ingin melihat akhir kisah cinta mereka. Saya percaya, membantu mereka selama beberapa tahun terakhir memungkinkan mereka menikmati waktu bersama tanpa stres."
Pasangan ini akan merayakan ulang tahun mereka yang ke 107 dan 100 tahun pada November ini

Staf Khusus Presiden: Kematian Reza Jangan Ditutupi

Ia meminta penyebab kematian Reza Wardhana diungkap secara jelas.

Kematian Reza Eka Wardhana, yang diduga akibat kekerasan oleh oknum aparat Kepolisian Resort (Polres) Gunungkidul, DIY, mengundang keprihatinan dari berbagai pihak. Bahkan, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Heri Sebayang, juga menyesalkan kematian Reza, yang merupakan anak dari kawan dekatnya
Heri, yang dahulu dikenal sebagai salah satu aktivis di Yogyakarta ini, menilai keterangan yang diberikan oleh kepolisian terkait kronologi kecelakaan yang menimpa Reza hingga akhirnya meninggal dunia sangatlah ganjil dan tidak masuk akal.

"Saya sangat menyayangkan keterangan dari Kapolres Gunungkidul yang secara terburu-buru menyimpulkan bahwa kecelakaan Reza merupakan kecelakaan tunggal. Namun kemudian ada pernyataan lain kecelakaan itu terjadi karena ada gesekan dengan salah satu anggota polisi yang sedang berjaga mengamankan takbiran,” kata Heri Sebayang, usai melayat di rumah duka, Dusun Jeruksari, Wonosari, Gunungkidul, DIY, Minggu 4 November 2012

Heri yang turut hadir di RS Bethesda Yogyakarta pasca Reza dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya juga mewakili keluarga Reza mendesak agar aparat kepolisian jangan sekali-sekali menutup-nutupi kasus ini. Apalagi, hanya demi menyelamatkan salah satu anggotanya yang diduga melakukan tindak kekerasan pada Reza, sehingga ia koma dan lalu meninggal dunia.
“Jangan ditutup-tutupi kasus kematian Reza ini,” ujar Heri.

Insiden malam takbiran

Kasus ini berawal ketika sejumlah anggota Polres Gunungkidul melakukan pengamanan takbiran pada malam Hari Raya Idul Adha, 25 Oktober 2012.  Sekitar pukul 23.30 WIB, ada kelompok pertama takbiran melewati pusat Kota Wonosari dari arah utara atau melewati BRI Wonosari. Petugas sudah bersiap di sekitar Alun-Alun Pemda Gunungkidul, DIY dan membelokkan ke arah kiri atau menuju pasar.

Selang 15 menit kemudian ada kelompok kedua yang melakukan takbiran keliling melewati jalur yang sama. Namun dalam waktu yang bersamaan Reza menyalip dengan kendaraan Yamaha RX King AB 3663 SW dengan kecepatan tinggi, dan menyerempet Bribka M yang sedang membawa helm sehingga helmnya pecah dan korban jatuh.

Hasil investigasi yang dibentuk oleh Polda DIY menyatakan bahwa Reza mengalami kecelakaan tunggal sehingga akhirnya koma, dan meninggal. Meski demikian, petugas tetap mendalami dan berjanji akan menindak tegas jika memang terjadi tindakan pemukulan yang mengakibatkan Reza terjatuh dari motor oleh salah satu oknum anggota. (ren)

Kasus Pemukulan Reza Ganggu Citra Yogyakarta

Reza tewas setelah dipukul oknum petugas dari Polres Gunungkidul

Selama ini Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, kota berbudaya dan toleran. Namun, hal ini diciderai dengan tindakan kekerasan oleh oknum aparat dari Polres Gunungkidul, DIY, yang diduga memukul Reza Eka Wardhana, pelajar kelas X SMA Dominikus Wonosari. 

Akibat kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum kepolisian Polres Gunungkidul itu, korban terjatuh dari sepeda yang dinaikinya. Ia mengalami koma selama 8 hari dan akhirnya meninggal dunia di RS Bethesda Yogyakarta, Sabtu 3 November 2012.

“Kami khawatir bahwa Yogyakarta sebagai kota pelajar citranya akan hancur karena dugaan tindakan kekerasan aparat kepada pelajar yang menyebabkan korban meninggal dunia,” kata Baharudin Kamba, Koordinator Koalisi Aksi Solidaritas Untuk Reza (KASUR),  disela-sela aksi keprihatinan di perempatan Tugu Yogyakarta, Minggu 4 November 2012.

Bahar juga menilai bahwa hasil investigasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian yang menyatakan Reza terjatuh dari sepeda motor yang dinaikinya merupakan laka tunggal dinilai sangat janggal dan tidak masuk akal.

“Keterangan dari polisi, Reza mengalami kecelakaan tunggal. Namun jika ada dugaan kekerasan oleh aparat kepolisian akan ditindak tegas merupakan sesuatu yang ganjil dan ada yang disembunyikan. Apalagi beredar berita bahkan ditulis media ada niat dari polisi untuk menyuap keluarga korabn dengan Rp20 juta namun dengan syarat tidak mengungkit-ungkit kasus Reza,” ujar Baharudin.

Reza juga mengingatkan kepada aparat penegak hukum khususnya jajaran Polda DIY untuk bertindak profesional dan mengedepankan keadilan bagi korban maupun keluarga korban. 

“Jangan sampai kasus Reza ini menjadi Udin ke II yang tidak pernah selesai dan terungkap karena menyangkut institusi yang tidak ingin tercoreng. Saya ingatkan juga bahwa Gubernur DIY secara tegas juga menginginkan kasus Reza ini dituntaskan hingga akar-akarnya,” kata Baharudin.

Senada diungkapkan oleh anggota KASUR lainnya, Winarta. Menurutnya, untuk dapat mengungkap kasus ini secara transparan dan akuntabel, maka saksi-saksi yang terkait harus mendapat perlindungan dan jaminan keamanan.

“Jika memang dimungkinkan, saksi harus mendapat perlindungan langsung dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Meski saat ini komisi perlindungan anak juga telah memberikan pendampingan dan perlindungan kepada saksi-saksi kunci kejadian kecelakaan yang dialami Reza,” kata Winarta.

Aksi keprihatinan dan doa atas tewasnya Reza yang diduga akibat kekerasan aparat keamanan dilakukan di perempatan Tugu Yogyakarta. Mereka melakukan aksi tabur bunga di atas foto Reza. (ren)

KUMPULAN PUISI KARANGAN WS RENDRA


SAJAK KENALAN LAMAMU
Oleh : 
W.S. Rendra
Kini kita saling berpandangan saudara. 
Ragu-ragu apa pula,
 
kita memang pernah berjumpa.
 
Sambil berdiri di ambang pintu kereta api,
 
tergencet oleh penumpang berjubel,
 
Dari Yogya ke Jakarta,
 
aku melihat kamu tidur di kolong bangku,
dengan alas kertas koran, 
sambil memeluk satu anakmu,
 
sementara istrimu meneteki bayinya,
 
terbaring di sebelahmu.
 
Pernah pula kita satu truk,
 
duduk di atas kobis-kobis berbau sampah,
 
sambil meremasi tetek tengkulak sayur,
 
dan lalu sama-sama kaget,
 
ketika truk tiba-tiba terhenti
 
kerna distop oleh polisi,
 
yang menarik pungutan tidak resmi.
 
Ya, saudara, kita sudah sering berjumpa,
 
kerna sama-sama anak jalan raya.
 
……………………………
Hidup macam apa ini ! 
Orang-orang dipindah kesana ke mari.
 
Bukan dari tujuan ke tujuan.
 
Tapi dari keadaan ke keadaan yang tanpa perubahan.
 
…………………….
Kini kita bersandingan, saudara. 
Kamu kenal bau bajuku.
 
Jangan kamu ragu-ragu,
 
kita memang pernah bertemu.
 
Waktu itu hujan rinai.
 
Aku menarik sehelai plastik dari tong sampah
 
tepat pada waktu kamu juga menariknya.
 
Kita saling berpandangan.
 
Kamu menggendong anak kecil di punggungmu.
 
Aku membuka mulut,
 
hendak berkata sesuatu……
 
Tak sempat !
 
Lebih dulu tinjumu melayang ke daguku…..
 
Dalam pandangan mata berkunang-kunang,
 
aku melihat kamu
 
membawa helaian plastik itu
 
ke satu gubuk karton.
 
Kamu lapiskan ke atap gubugmu,
 
dan lalu kamu masuk dengan anakmu…..
 
Sebungkus nasi yang dicuri,
 
itulah santapan.
 
Kolong kios buku di terminal
 
itulah peraduan.
 
Ya, saudara-saudara, kita sama-sama kenal ini,
 
karena kita anak jadah bangsa yang mulia.
 
………………….
Hidup macam apa hidup ini. 
Di taman yang gelap orang menjual badan,
 
agar mulutnya tersumpal makan.
 
Di hotel yang mewah istri guru menjual badan
 
agar pantatnya diganjal sedan.
 
……………..
 
Duabelas pasang payudara gemerlapan,
 
bertatahkan intan permata di sekitar putingnya.
 
Dan di bawah semuanya,
 
celana dalam sutera warna kesumba.
 
Ya, saudara,
 
Kita sama-sama tertawa mengenang ini semua.
 
Ragu-ragu apa pula
 
kita memang pernah berjumpa.
 
Kita telah menyaksikan,
 
betapa para pembesar
 
menjilati selangkang wanita,
 
sambil kepalanya diguyur anggur.
 
Ya, kita sama-sama germo,
 
yang menjahitkan jas di Singapura
 
mencat rambut di pangkuan bintang film,
 
main golf, main mahyong,
 
dan makan kepiting saus tiram di restoran terhormat.
 
………..
 
Hidup dalam khayalan,
 
hidup dalam kenyataan……
 
tak ada bedanya.
 
Kerna khayalan dinyatakan,
 
dan kenyataan dikhayalkan,
 
di dalam peradaban fatamorgana.
 
……….
Ayo, jangan lagi sangsi, 
kamu kenal suara batukku.
 
Kamu lihat lagi gayaku meludah di trotoar.
 
Ya, memang aku. Temanmu dulu.
 
Kita telah sama-sama mencuri mobil ayahmu
 
bergiliran meniduri gula-gulanya,
 
dan mengintip ibumu main serong
 
dengan ajudan ayahmu.
 
Kita telah sama-sama beli morphin dari guru kita.
 
Menenggak valium yang disediakan oleh dokter untuk ibumu,
 
dan akhirnya menggeletak di emper tiko,
 
di samping kere di Malioboro.
 
Kita alami semua ini,
 
kerna kita putra-putra dewa di dalam masyarakat kita.
 
…..
Hidup melayang-layang. 
Selangit,
 
melayang-layang.
 
Kekuasaan mendukung kita serupa ganja…..
 
meninggi…. Ke awan……
 
Peraturan dan hukuman,
 
kitalah yang empunya.
 
Kita tulis dengan keringat di ketiak,
 
di atas sol sepatu kita.
 
Kitalah gelandangan kaya,
 
yang perlu meyakinkan diri
 
dengan pembunuhan.
 
………..
 
Saudara-saudara, kita sekarang berjabatan.
 
Kini kita bertemu lagi.
 
Ya, jangan kamu ragu-ragu,
 
kita memang pernah bertemu.
 
Bukankah tadi telah kamu kenal
 
betapa derap langkahku ?
Kita dulu pernah menyetop lalu lintas, 
membakari mobil-mobil,
 
melambaikan poster-poster,
 
dan berderap maju, berdemonstrasi.
 
Kita telah sama-sama merancang strategi
 
di panti pijit dan restoran.
 
Dengan arloji emas,
 
secara teliti kita susun jadwal waktu.
 
Bergadang, berunding di larut kelam,
 
sambil mendekap
 hostess di kelab malam. 
Kerna begitulah gaya pemuda harapan bangsa.
Politik adalah cara merampok dunia. 
Politk adalah cara menggulingkan kekuasaan,
 
untuk menikmati giliran berkuasa.
 
Politik adalah tangga naiknya tingkat kehidupan.
 
dari becak ke taksi, dari taksi ke sedan pribadi
 
lalu ke mobil sport, lalu : helikopter !
 
Politik adalah festival dan pekan olah raga.
 
Politik adalah wadah kegiatan kesenian.
 
Dan bila ada orang banyak bacot,
 
kita cap ia sok pahlawan.
 
………………………..
Dimanakah kunang-kunag di malam hari ? 
Dimanakah trompah kayu di muka pintu ?
 
Di hari-hari yang berat,
 
aku cari kacamataku,
 
dan tidak ketemu.
 
………………
Ya, inilah aku ini ! 
Jangan lagi sangsi !
 
Inilah bau ketiakku.
 
Inilah suara batukku.
 
Kamu telah menjamahku,
 
jangan lagi kamu ragau.
Kita telah sama-sama berdiri di sini, 
melihat bianglala berubah menjadi lidah-lidah api,
 
gunung yang kelabu membara,
 
kapal terbang pribadi di antara mega-mega meneteskan air mani
 
di putar
 blue-film di dalamnya. 
…………………
Kekayaan melimpah. 
Kemiskinan melimpah.
 
Darah melimpah.
 
Ludah menyembur dan melimpah.
 
Waktu melanda dan melimpah.
 
Lalu muncullah banjir suara.
 
Suara-suara di kolong meja.
 
Suara-suara di dalam lacu.
 
Suara-suara di dalam pici.
 
Dan akhirnya
 
dunia terbakar oleh tatawarna,
 
Warna-warna nilon dan plastik.
 
Warna-warna seribu warna.
 
Tidak luntur semuanya.
 
Ya, kita telah sama-sama menjadi saksi
 
dari suatu kejadian,
 
yang kita tidak tahu apa-apa,
 
namun lahir dari perbuatan kita.
Yogyakarta, 21 Juni 1977 
Potret Pembangunan dalam Puisi
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK MATAHARI
Oleh : 
W.S. Rendra
Matahari bangkit dari sanubariku. 
Menyentuh permukaan samodra raya.
 
Matahari keluar dari mulutku,
 
menjadi pelangi di cakrawala.
Wajahmu keluar dari jidatku, 
wahai kamu, wanita miskin !
 
kakimu terbenam di dalam lumpur.
 
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
 
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu !
Satu juta lelaki gundul 
keluar dari hutan belantara,
 
tubuh mereka terbalut lumpur
 
dan kepala mereka berkilatan
 
memantulkan cahaya matahari.
 
Mata mereka menyala
 
tubuh mereka menjadi bara
 
dan mereka membakar dunia.
Matahri adalah cakra jingga 
yang dilepas tangan Sang Krishna.
 
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
 
ya, umat manusia !
Yogya, 5 Maret 1976 
Potret Pembangunan dalam Puisi
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK MATA-MATA
Oleh : 
W.S. Rendra
Ada suara bising di bawah tanah. 
Ada suara gaduh di atas tanah.
 
Ada ucapan-ucapan kacau di antara rumah-rumah.
 
Ada tangis tak menentu di tengah sawah.
 
Dan, lho, ini di belakang saya
 
ada tentara marah-marah.
Apaa saja yang terjadi ? Aku tak tahu.
Aku melihat kilatan-kilatan api berkobar. 
Aku melihat isyarat-isyarat.
 
Semua tidak jelas maknanya.
 
Raut wajah yang sengsara, tak bisa bicara,
 
menggangu pemandanganku.
Apa saja yang terjadi ? Aku tak tahu.
Pendengaran dan penglihatan 
menyesakkan perasaan,
 
membuat keresahan –
 
Ini terjadi karena apa-apa yang terjadi
 
terjadi tanpa kutahu telah terjadi.
 
Aku tak tahu. Kamu tak tahu.
 
Tak ada yang tahu.
Betapa kita akan tahu, 
kalau koran-koran ditekan sensor,
 
dan mimbar-mimbar yang bebas telah dikontrol.
 
Koran-koran adalah penerusan mata kita.
 
Kini sudah diganti mata yang resmi.
 
Kita tidak lagi melihat kenyataan yang beragam.
 
Kita hanya diberi gambara model keadaan
 
yang sudah dijahit oleh penjahit resmi.
Mata rakyat sudah dicabut. 
Rakyat meraba-raba di dalam kasak-kusuk.
 
Mata pemerintah juga diancam bencana.
 
Mata pemerintah memakai kacamata hitam.
 
Terasing di belakang meja kekuasaan.
 
Mata pemerintah yang sejati
 
sudah diganti mata-mata.
Barisan mata-mata mahal biayanya. 
Banyak makannya.
 
Sukar diaturnya.
 
Sedangkan laporannya
 
mirp pandangan mata kuda kereta
 
yang dibatasi tudung mata.
Dalam pandangan yang kabur, 
semua orang marah-marah.
 
Rakyat marah, pemerinta marah,
 
semua marah lantara tidak punya mata.
 
Semua mata sudah disabotir.
 
Mata yangbebas beredar hanyalah mata-mata.
Hospital Rancabadak, Bandung, 28 Januari 1978 
Potret Pembangunan dalam Puisi
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK ORANG KEPANASAN
Oleh :
W.S. Rendra
Karena kami makan akar
dan terigu menumpuk di gudangmu
Karena kami hidup berhimpitan
dan ruangmu berlebihan
maka kami bukan sekutu
Karena kami kucel
dan kamu gemerlapan
Karena kami sumpek
dan kamu mengunci pintu
maka kami mencurigaimu
Karena kami telantar dijalan
dan kamu memiliki semua keteduhan
Karena kami kebanjiran
dan kamu berpesta di kapal pesiar
maka kami tidak menyukaimu
Karena kami dibungkam
dan kamu nyerocos bicara
Karena kami diancam
dan kamu memaksakan kekuasaan
maka kami bilang : TIDAK kepadamu
Karena kami tidak boleh memilih
dan kamu bebas berencana
Karena kami semua bersandal
dan kamu bebas memakai senapan
Karena kami harus sopan
dan kamu punya penjara
maka TIDAK dan TIDAK kepadamu
Karena kami arus kali
dan kamu batu tanpa hati
maka air akan mengikis batu
Suara Merdeka, 
Jumat, 15 Mei 1998
(http://zhuldyn.wordpress.com)

SAJAK PEPERANGAN ABIMANYU
(Untuk puteraku, Isaias Sadewa)
Oleh :
W.S. Rendra
Ketika maut mencegatnya di delapan penjuru. 
Sang ksatria berdiri dengan mata bercahaya.
 
Hatinya damai,
 
di dalam dadanya yang bedah dan berdarah,
 
karena ia telah lunas
 
menjalani kewjiban dan kewajarannya.
Setelah ia wafat 
apakah petani-petani akan tetap menderita,
 
dan para wanita kampung
 
tetap membanjiri rumah pelacuran di kota ?
 
Itulah pertanyaan untuk kita yang hidup.
 
Tetapi bukan itu yang terlintas di kepalanya
 
ketika ia tegak dengan tubuh yang penuh luka-luka.
 
Saat itu ia mendengar
 
nyanyian angin dan air yang turun dari gunung.
Perjuangan adalah satu pelaksanaan cita dan rasa. 
Perjuangan adalah pelunasan kesimpulan penghayatan.
 
Di saat badan berlumur darah,
 
jiwa duduk di atas teratai.
Ketika ibu-ibu meratap 
dan mengurap rambut mereka dengan debu,
 
roh ksatria bersetubuh dengan cakrawala
 
untuk menanam benih
 
agar nanti terlahir para pembela rakyat tertindas
 
– dari zaman ke zaman

Jakarta, 2 Sptember 1977 
Potret Pembangunan dalam Puisi
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK PERTEMUAN MAHASISWA
Oleh : 
W.S. Rendra
Matahari terbit pagi ini 
mencium bau kencing orok di kaki langit,
 
melihat kali coklat menjalar ke lautan,
 
dan mendengar dengung lebah di dalam hutan.
Lalu kini ia dua penggalah tingginya. 
Dan ia menjadi saksi kita berkumpul di sini
 
memeriksa keadaan.
Kita bertanya : 
Kenapa maksud baik tidak selalu berguna.
 
Kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga.
 
Orang berkata “ Kami ada maksud baik “
 
Dan kita bertanya : “ Maksud baik untuk siapa ?”
Ya ! Ada yang jaya, ada yang terhina 
Ada yang bersenjata, ada yang terluka.
 
Ada yang duduk, ada yang diduduki.
 
Ada yang berlimpah, ada yang terkuras.
 
Dan kita di sini bertanya :
 
“Maksud baik saudara untuk siapa ?
 
Saudara berdiri di pihak yang mana ?”
Kenapa maksud baik dilakukan 
tetapi makin banyak petani yang kehilangan tanahnya.
 
Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang-orang kota.
 
Perkebunan yang luas
 
hanya menguntungkan segolongan kecil saja.
 
Alat-alat kemajuan yang diimpor
 
tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya.
Tentu kita bertanya : 
“Lantas maksud baik saudara untuk siapa ?”
Sekarang matahari, semakin tinggi. 
Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala.
 
Dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya :
 
Kita ini dididik untuk memihak yang mana ?
 
Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini
 
akan menjadi alat pembebasan,
 
ataukah alat penindasan ?
Sebentar lagi matahari akan tenggelam. 
Malam akan tiba.
 
Cicak-cicak berbunyi di tembok.
 
Dan rembulan akan berlayar.
 
Tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda.
 
Akan hidup di dalam bermimpi.
 
Akan tumbuh di kebon belakang.
Dan esok hari 
matahari akan terbit kembali.
 
Sementara hari baru menjelma.
 
Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan.
 
Atau masuk ke sungai
 
menjadi ombak di samodra.
Di bawah matahari ini kita bertanya : 
Ada yang menangis, ada yang mendera.
 
Ada yang habis, ada yang mengikis.
 
Dan maksud baik kita
 
berdiri di pihak yang mana !
Jakarta 1 Desember 1977 
Potret Pembangunan dalam Puisi
Sajak ini dipersembahkan kepada para mahasiswa Universitas Indonesia di Jakarta, dan dibacakan di dalam salah satu adegan film “Yang Muda Yang Bercinta”, yang disutradarai oleh Sumandjaja.
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK POTRET KELUARGA
Oleh : 
W.S. Rendra
Tanggal lima belas tahun rembulan. 
Wajah molek bersolek di angkasa.
 
Kemarau dingin jalan berdebu.
 
Ular yang lewat dipagut naga.
 
Burung tekukur terpisah dari sarangnya.
Kepada rekannya berkatalah suami itu :
“Semuanya akan beres. Pasti beres. 
Mengeluhkan keadaan tak ada gunanya.
 
Kesukaran selalu ada.
 
Itulah namanya kehidupan.
 
Apa yang kita punya sudah lumayan.
 
Asal keluarga sudah terjaga,
 
rumah dan mobil juga ada,
 
apa palgi yang diruwetkan ?
 
Anak-anak dengan tertib aku sekolahkan.
 
Yang putri di SLA, yang putra mahasiswa.
 
Di rumah ada TV, anggrek,
 
air conditioning, dan juga agama. 
Inilah kesejahteraan yang harus dibina.
 
Kita mesti santai.
 
Hanya orang edan sengaja mencari kesukaran.
 
Memprotes keadaaan, tidak membawa perubahan.
 
Salah-salah malah hilang jabatan.”
 
………
Tanggal lima belas tahun rembulan 
Angin kemarau tergantung di blimbing berkembang.
 
Malam disambut suara halus dalam rumputan.
 
Anjing menjenguk keranjang sampah.
 
Kucing berjalan di bubungan atap.
 
Dan ketonggeng menunggu di bawah batu.
Isri itu duduk di muka kaca dan berkata :
“Hari-hari mengalir seperti sungai arak. 
Udara penuh asap candu.
 
Tak ada yang jelas di dalam kehidupan.
 
Peristiwa melayang-layang bagaikan bayangan.
 
Tak ada yang bisa diambil pegangan.
 
Suamiku asyik dengan mobilnya
 
padahal hidupnya penuh utang.
 
Semakin kaya semakin banyak pula utangnya.
 
Uang sekolah anak-anak selalu lambat dibayar.
 
Ya, Tuhan, apa yang terjadi pada anak-anakku.
 
Apakah jaminan pendidikannya ?
 
Ah, Suamiku !
 
Dahulu ketika remaja hidupnya sederhana,
 
pikirannya jelas pula.
 
Tetapi kini serba tidak kebenaran.
 
Setiap barang membuatnya berengsek.
 
Padahal harganya mahal semua.
 
TV Selalu dibongkar.
 
Gambar yang sudah jelas juga masih dibenar-benarkan.
 
Akhirnya tertidur…….
 
Sementara TV-nya membuat kegaduhan.
 
Tak ada lagi yang bisa menghiburnya.
 
Gampang marah soal mobil
 
Gampang pula kambuh bludreknya
 
Makanan dengan cermat dijaga
 
malahan kena sakit gula.
 
Akulah yang selalu kena luapan.
 
Ia marah karena tak berdaya.
 
Ia menyembunyikan kegagalam.
 
Ia hanyut di dalam kemajuan zaman.
 
Tidak gagah. Tidak berdaya melawannya !”
 
…………………………………..
Tanggal lima belas tahun rembulan. 
Tujuh unggas tidur di pohon nangka
 
Sedang di tanah ular mencari mangsa.
 
Berdesir-desir bunyi kali dikejauhan.
 
Di tebing yang landai tidurlah buaya.
 
Di antara batu-batu dua ketam bersenggama.
Sang Putri yang di SLA, berkata :
“Kawinilah aku. Buat aku mengandung. 
Bawalah aku pergi. Jadikanlah aku babu.
 
Aku membenci duniaku ini.
 
Semuanya serba salah, setiap orang gampang marah.
 
Ayah gampang marah lantaran mobil dan TV
 
Ibu gampang marah lantaran tak berani marah kepada ayah.
 
Suasana tegang di dalam rumah
 
meskipun rapi perabotannya.
 
Aku yakin keluargaku mencintaiku.
 
Tetapi semuanya ini untuk apa ?
 
Untuk apa hidup keluargaku ini ?
 
Apakah ayah hidup untuk mobil dan TV ?
 
Apakah ibu hidup karena tak punya pilihan ?
 
Dan aku ? Apa jadinya aku nanti ?
 
Tiga belas tahun aku belajar di sekolah.
 
Tetapi belum juga mampu berdiri sendiri.
 
Untuk apakah kehidupan kami ini ?
 
Untuk makan ? Untuk baca komik ?
 
Untuk apa ?
 
Akhirnya mendorong untuk tidak berbuat apa-apa !
 
Kemacetan mencengkeram hidup kami.
 
Kakasihku, temanilah aku merampok Bank.
 
Pujaanku, suntikkan morpin ini ke urat darah di tetekku “
 
………………………………………
Tanggal lima belas tahun rembulan. 
Atap-atap rumah nampak jelas bentuknya
 
di bawah cahaya bulan.
 
Sumur yang sunyi menonjol di bawah dahan.
 
Akar bambu bercahaya pospor.
 
Keleawar terbang menyambar-nyambar.
 
Seekor kadal menangkap belalang.
Sang Putra, yang mahasiswa, menulis surat dimejanya :
“ Ayah dan ibu yang terhormat, 
aku pergi meninggalkan rumah ini.
 
Cinta kasih cukup aku dapatkan.
 
Tetapi aku menolak cara hidup ayah dan ibu.
 
Ya, aku menolak untuk mendewakan harta.
 
Aku menolak untuk mengejar kemewahan,
 
tetapi kehilangan kesejahteraan.
 
Bahkan kemewahan yang ayah punya
 
tidak juga berarti kemakmuran.
 
Ayah berkata : “santai, santai ! “
 
tetapi sebenarnya ayah hanyut
 
dibawa arus jorok keadaan
 
Ayah hanya punya kelas,
 
tetapi tidak punya kehormatan.
 
Kenapa ayah berhak mendapatkan kemewahan yang sekarang ayah miliki ini?
 
Hasil dari bekerja ? Bekerja apa ?
 
Apakh produksi dan jasa seorang birokrat yang korupsi ?
 
Seorang petani lebih produktip daripada ayah.
 
Seorang buruh lebih punya jasa yang nyata.
 
Ayah hanya bisa membuat peraturan.
 
Ayah hanya bisa tunduk pada atasan.
 
Ayah hanya bisa mendukung peraturan yang memisahkan rakyat dari penguasa.
 
Ayah tidak produktip melainkan destruktip.
 
Namun toh ayah mendapat gaji besar !
 
Apakah ayah pernah memprotes ketidakadilan ?
 
tidak pernah, bukan ?
Terlalu beresiko, bukan ? 
Apakah aku harus mencontoh ayah ?
 
Sikap hidup ayah adalah pendidikan buruk bagi jiwaku.
 
Ayah dan ibu, selamat tinggal.
 
Daya hidupku menolak untuk tidak berdaya. “
Yogya, 10 Juli 1975. 
Potret Pembangunan dalam Puisi
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK PULAU BALI
Oleh : 
W.S. Rendra
Sebab percaya akan keampuhan  industri 
dan yakin bisa memupuk modal nasional
 
dari kesenian dan keindahan alam,
 
maka Bali menjadi obyek pariwisata.
Betapapun : 
tanpa basa-basi keyakinan seperti itu,
 
Bali harus dibuka untuk pariwisata.
 
Sebab :
 
pesawat-pesawat terbang jet sudah dibikin,
 
dan maskapai penerbangan harus berjalan.
 
Harus ada orang-orang untuk diangkut.
 
Harus diciptakan tempat tujuan untuk dijual.
Dan waktu senggang manusia, 
serta masa berlibur untuk keluarga,
 
harus bisa direbut oleh maskapai
 
untuk diindustrikan.
Dan Bali, 
dengan segenap kesenian,
 
kebudayaan, dan alamnya,
 
harus bisa diringkaskan,
 
untuk dibungkus dalam kertas kado,
 
dan disuguhkan pada pelancong.
Pesawat terbang jet di tepi rimba Brazilia, 
di muka perkemahan kaum Badui,
 
di sisi mana pun yang tak terduga,
 
lebih mendadak dari mimpi,
 
merupakan kejutan kebudayaan.
Inilah satu kekuasaan baru. 
Begitu cepat hingga kita terkesiap.
 
Begitu lihai sehingga kita terkesima.
Dan sementara kita bengong, 
pesawat terbang jet yang muncul dari mimipi,
 
membawa bentuk kekuatan modalnya :
 
lapangan terbang. “hotel – bistik – dan – coca cola”,
 
jalan raya, dan para pelancong.
“Oh, look, honey – dear ! 
Lihat orang-orang pribumi itu!
 
Mereka memanjat pohon kelapa seperti kera.
 
Fantastic ! Kita harus memotretnya ! 
…………………………..
Awas ! Jangan dijabat tangannya ! 
senyum saja
 and say hello. 
You see, tangannya kotor 
Siapa tahu ada telor cacing di situ.
 
…………………….
My God, alangkah murninya mereka. 
Ia tidak menutupi teteknya !
 
Look, John, ini benar-benar tetek. 
Lihat yang ini ! O, sempurna !
 
Mereka bebas dan spontan.
 
Aku ingin seperti mereka…..
 
Eh, maksudku…..
 
Okey ! Okey !….Ini hanya pengandaian saja. 
Aku tahu kamu melarang aku tanpa beha.
 
Look, now, John, jangan cemberut ! 
Berdirilah di sampingnya,
 
aku potret di sini.
 
Ah !
 Fabolous !”
Dan Bank Dunia 
selalu tertarik membantu negara miskin
 
untuk membuat proyek raksasa.
 
Artinya : yang 90 % dari bahannya harus diimpor.
Dan kemajuan kita 
adalah kemajuan budak
 
atau kemajuan penyalur dan pemakai.
Maka di Bali 
hotel-hotel pribumi bangkrut
 
digencet oleh
 packaged tour.
Kebudayaan rakyat ternoda 
digencet standar dagang internasional.
Tari-tarian bukan lagi satu mantra, 
tetapi hanya sekedar tontonan hiburan.
 
Pahatan dan ukiran  bukan lagi ungkapan jiwa,
 
tetapi hanya sekedar kerajinan tangan.
Hidup dikuasai kehendak manusia, 
tanpa menyimak jalannya alam.
 
Kekuasaan kemauan manusia,
 
yang dilembagakan dengan kuat,
 
tidak mengacuhkan naluri ginjal,
 
hati, empedu, sungai, dan hutan.
 
Di Bali :
 
pantai, gunung, tempat tidur dan pura,
 
telah dicemarkan
Pejambon, 23 Juni 1977. 
Potret Pembangunan dalam Puisi
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK S L A
Oleh : 
W.S. Rendra
Murid-murid mengobel klentit ibu gurunya 
Bagaimana itu mungkin ?
 
Itu mungkin.
 
Karena tidak ada patokan untuk apa saja.
 
Semua boleh. Semua tidak boleh.
 
Tergantung pada cuaca.
 
Tergantung pada amarah dan girangnya sang raja.
 
Tergantung pada kuku-kuku garuda dalam mengatur kata-kata.
Ibu guru perlu sepeda motor dari Jepang. 
Ibu guru ingin hiburan dan cahaya.
 
Ibu guru ingin atap rumahnya tidak bocor.
 
Dan juga ingin jaminan pil penenang,
 
tonikum-tonikum dan obat perangsang yang dianjurkan oleh dokter.
 
Maka berkatalah ia
 
Kepada orang tua murid-muridnya :
 
“Kita bisa mengubah keadaan.
 
Anak-anak akan lulus ujian kelasnya,
 
terpandang di antara tetangga,
 
boleh dibanggakan pada kakak mereka.
 
Soalnya adalah kerjasama antara kita.
 
Jangan sampai kerjaku terganggu,
 
karna atap bocor.”
Dan papa-papa semua senang. 
Di pegang-pegang tangan ibu guru,
 
dimasukan uang ke dalam genggaman,
 
serta sambil lalu,
 
di dalam suasana persahabatan,
 
teteknya disinggung dengan siku.
Demikianlah murid-murid mengintip semua ini. 
Inilah ajaran tentang perundingan,
 
perdamaian, dan santainya kehidupan.
Ibu guru berkata : 
“Kemajuan akan berjalan dengan lancar.
 
Kita harus menguasai mesin industri.
 
Kita harus maju seperti Jerman,
 
Jepang, Amerika.
 
Sekarang, keluarkanlah daftar logaritma.”
Murid-murid tertawa, 
dan mengeluarkan rokok mereka.
“Karena mengingat kesopanan, 
jangan kalian merokok.
 
Kelas adalah ruangbelajar.
 
Dan sekarang : daftar logaritma !”
Murid-murid tertawa dan berkata : 
“Kami tidak suka daftar logaritma.
 
Tidak ada gunanya !”
“kalian tidak ingin maju ?”
“Kemajuan bukan soal logaritma. 
Kemajuan adalah soal perundingan.”
“Jadi apa yang kaian inginkan ?”
“Kami tidak ingin apa-apa. 
Kami sudah punya semuanya.”
“Kalian mengacau !”
“Kami tidak mengacau. 
Kami tidak berpolitik.
 
Kami merokok dengan santai.
 
Sperti ayah-ayah kami di kantor mereka :
 
santai, tanpa politik
 
berunding dengan Cina
 
berunding dengan Jepang
 
menciptakan suasana girang.
 
Dan di saat ada pemilu,
 
kami membantu keamanan,
 
meredakan partai-partai.”
Murid-murid tertawa. 
Mereka menguasai perundingan.
 
Ahli
 lobbying. 
Faham akan gelagat.
 
Pandai mengikuti keadaan.
 
Mereka duduk di kantin,
 
minum sitrun,
 
menghindari ulangan sejarah.
 
Mereka tertidur di bangku kelas,
 
yang telah mereka bayar sama mahal
 
seperti sewa kamar di hotel.
 
Sekolah adalah pergaulan,
 
yang ditentukan oleh mode,
 
dijiwai oleh impian kemajuan menurut iklan.
 
Dan bila ibu guru berkata :
 
“Keluarkan daftar logaritma !”
 
Murid-murid tertawa.
 
Dan di dalam suasana persahabatan,
 
mereka mengobel ibu guru mereka.
Yogya, 22 Juni 1977. 
Potret Pembangunan dalam Puisi
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK SEBATANG LISONG
Oleh : 
W.S. Rendra
Menghisap sebatang lisong 
melihat Indonesia Raya,
 
mendengar 130 juta rakyat,
 
dan di langit
 
dua tiga cukong mengangkang,
 
berak di atas kepala mereka
Matahari terbit. 
Fajar tiba.
 
Dan aku melihat delapan juta kanak-ka
nak 
tanpa pendidikan.
Aku bertanya, 
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
 
membentur meja kekuasaan yang macet,
 
dan papantulis-papantulis para pendidik
 
yang terlepas dari persoalan kehidupan.
Delapan juta kanak-kanak 
menghadapi satu jalan panjang,
 
tanpa pilihan,
 
tanpa pepohonan,
 
tanpa dangau persinggahan,
 
tanpa ada bayangan ujungnya.
 
…………………
Menghisap udara 
yang disemprot deodorant,
 
aku melihat sarjana-sarjana menganggur
 
berpeluh di jalan raya;
 
aku melihat wanita bunting
 
antri uang pensiun.
Dan di langit; 
para tekhnokrat berkata :
bahwa bangsa kita adalah malas, 
bahwa bangsa mesti dibangun;
 
mesti di-
up-grade 
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor
Gunung-gunung menjulang. 
Langit pesta warna di dalam senjakala
 
Dan aku melihat
 
protes-protes yang terpendam,
 
terhimpit di bawah tilam.
Aku bertanya, 
tetapi pertanyaanku
 
membentur jidat penyair-penyair salon,
 
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
 
sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya
 
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan
 
termangu-mangu di kaki dewi kesenian.
Bunga-bunga bangsa tahun depan 
berkunang-kunang pandang matanya,
 
di bawah iklan berlampu neon,
 
Berjuta-juta harapan ibu dan bapak
 
menjadi gemalau suara yang kacau,
 
menjadi karang di bawah muka samodra.
 
………………
Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing. 
Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,
 
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.
 
Kita mesti keluar ke jalan raya,
 
keluar ke desa-desa,
 
mencatat sendiri semua gejala,
 
dan menghayati persoalan yang nyata.
Inilah sajakku 
Pamplet masa darurat.
 
Apakah artinya kesenian,
 
bila terpisah dari derita lingkungan.
 
Apakah artinya berpikir,
 
bila terpisah dari masalah kehidupan.

19 Agustus 1977 
ITB Bandung
 
Potret Pembangunan dalam Puisi
Sajak ini dipersembahkan kepada para mahasiswa Institut Teknologi Bandung, dan dibacakan di dalam salah satu adegan film “Yang Muda Yang Bercinta”, yang disutradarai oleh Sumandjaya.
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK SEBOTOL BIR
Oleh : 
W.S. Rendra
Menenggak bir sebotol, 
menatap dunia,
 
dan melihat orang-orang kelaparan.
 
Membakar dupa,
 
mencium bumi,
 
dan mendengar derap huru-hara.
Hiburan kota besar dalam semalam, 
sama dengan biaya pembangunan sepuluh desa !
 
Peradaban apakah yang kita pertahankan ?
Mengapa kita membangun kota metropolitan ? 
dan alpa terhadap peradaban di desa ?
 
Kenapa pembangunan menjurus kepada penumpukan,
 
dan tidak kepada pengedaran ?
Kota metropolitan di sini tidak tumbuh dari industri, 
Tapi tumbuh dari kebutuhan negara industri asing
 
akan pasaran dan sumber pengadaan bahan alam
 
Kota metropolitan di sini,
 
adalah sarana penumpukan bagi Eropa, Jepang, Cina, Amerika,
 
Australia, dan negara industri lainnya.
Dimanakah jalan lalu lintas yang dulu ? 
Yang neghubungkan desa-desa dengan desa-desa ?
 
Kini telah terlantarkan.
 
Menjadi selokan atau kubangan.
 
Jalanlalu lintas masa kini,
 
mewarisi pola rencana penjajah tempo dulu,
 
adalah alat penyaluran barang-barang asing dari
 
pelabuhan ke kabupaten-kabupaten dan
 
bahan alam dari kabupaten-kabupaten ke pelabuhan.
Jalan lalu lintas yang diciptakan khusus, 
tidak untuk petani,
 
tetapi untuk pedagang perantara dan cukong-cukong.
Kini hanyut di dalam arus peradaban yang tidak kita kuasai. 
Di mana kita hanya mampu berak dan makan,
 
tanpa ada daya untuk menciptakan.
 
Apakah kita akan berhenti saampai di sini ?
Apakah semua negara yang ingin maju harus menjadi negara industri ? 
Apakah kita bermimpi untuk punya pabrik-pabrik
 
yang tidak berhenti-hentinya menghasilkan……..
 
harus senantiasa menghasilkan….
 
Dan akhirnya memaksa negara lain
 
untuk menjadi pasaran barang-barang kita ?
 
…………………………….
Apakah pilihan lain dari industri hanya pariwisata ? 
Apakah pemikiran ekonomi kita
 
hanya menetek pada komunisme dan kapitalisme ?
 
Kenapa lingkungan kita sendiri tidak dikira ?
 
Apakah kita akan hanyut saja
 
di dalam kekuatan penumpukan
 
yang menyebarkan pencemaran dan penggerogosan
 
terhadap alam di luar dan alam di dalam diri manusia ?
 
……………………………….
Kita telah dikuasai satu mimpi 
untuk menjadi orang lain.
 
Kita telah menjadi asing
 
di tanah leluhur sendiri.
 
Orang-orang desa blingsatan, mengejar mimpi,
 
dan menghamba ke Jakarta.
 
Orang-orang Jakarta blingsatan, mengejar mimpi
 
dan menghamba kepada Jepang,
 
Eropa, atau Amerika.
Pejambon, 23 Juni 1977 
Potret Pembangunan dalam Puisi
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK SEONGGOK JAGUNG
Oleh : 
W.S. Rendra
Seonggok jagung di kamar 
dan seorang pemuda
 
yang kurang sekolahan.
Memandang jagung itu, 
sang pemuda melihat ladang;
 
ia melihat petani;
 
ia melihat panen;
 
dan suatu hari subuh,
 
para wanita dengan gendongan
 
pergi ke pasar ………..
 
Dan ia juga melihat
 
suatu pagi hari
 
di dekat sumur
 
gadis-gadis bercanda
 
sambil menumbuk jagung
 
menjadi maisena.
 
Sedang di dalam dapur
 
tungku-tungku menyala.
 
Di dalam udara murni
 
tercium kuwe jagung
Seonggok jagung di kamar 
dan seorang pemuda.
 
Ia siap menggarap jagung
 
Ia melihat kemungkinan
 
otak dan tangan
 
siap bekerja
Tetapi ini :
Seonggok jagung di kamar 
dan seorang pemuda tamat SLA
 
Tak ada uang, tak bisa menjadi mahasiswa.
 
Hanya ada seonggok jagung di kamarnya.
Ia memandang jagung itu 
dan ia melihat dirinya terlunta-lunta .
 
Ia melihat dirinya ditendang dari diskotik.
 
Ia melihat sepasang sepatu kenes di balik etalase.
 
Ia melihat saingannya naik sepeda motor.
 
Ia melihat nomor-nomor lotre.
 
Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal.
 
Seonggok jagung di kamar
 
tidak menyangkut pada akal,
 
tidak akan menolongnya.
Seonggok jagung di kamar 
tak akan menolong seorang pemuda
 
yang pandangan hidupnya berasal dari buku,
 
dan tidak dari kehidupan.
 
Yang tidak terlatih dalam metode,
 
dan hanya penuh hafalan kesimpulan,
 
yang hanya terlatih sebagai pemakai,
 
tetapi kurang latihan bebas berkarya.
 
Pendidikan telah memisahkannya dari kehidupan.
Aku bertanya : 
Apakah gunanya pendidikan
 
bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
 
di tengah kenyataan persoalannya ?
 
Apakah gunanya pendidikan
 
bila hanya mendorong seseorang
 
menjadi layang-layang di ibukota
 
kikuk pulang ke daerahnya ?
 
Apakah gunanya seseorang
 
belajat filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran,
 
atau apa saja,
 
bila pada akhirnya,
 
ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata :
 
“ Di sini aku merasa asing dan sepi !”
Tim, 12 Juli 1975 
Potret Pembangunan dalam Puisi
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK SEORANG TUA DI BAWAH POHON
Oleh : 
W.S. Rendra
Inilah sajakku, 
seorang tua yang berdiri di bawah pohon meranggas,
 
dengan kedua tangan kugendong di belakang,
 
dan rokok kretek yang padam di mulutku.
Aku memandang zaman. 
Aku melihat gambaran ekonomi
 
di etalase toko yang penuh merk asing,
 
dan jalan-jalan bobrok antar desa
 
yang tidak memungkinkan pergaulan.
 
Aku melihat penggarongan dan pembusukan.
 
Aku meludah di atas tanah.
Aku berdiri di muka kantor polisi. 
Aku melihat wajah berdarah seorang demonstran.
 
Aku melihat kekerasan tanpa undang-undang.
 
Dan sebatang jalan panjang,
 
punuh debu,
 
penuh kucing-kucing liar,
 
penuh anak-anak berkudis,
 
penuh serdadu-serdadu yang jelek dan menakutkan.
Aku berjalan menempuh matahari, 
menyusuri jalan sejarah pembangunan,
 
yang kotor dan penuh penipuan.
 
Aku mendengar orang berkata :
 
“Hak asasi manusia tidak sama dimana-mana.
 
Di sini, demi iklim pembangunan yang baik,
 
kemerdekaan berpolitik harus dibatasi.
 
Mengatasi kemiskinan
 
meminta pengorbanan sedikit hak asasi”
 
Astaga, tahi kerbo apa ini !
Apa disangka kentut bisa mengganti rasa keadilan ? 
Di negeri ini hak asasi dikurangi,
 
justru untuk membela yang mapan dan kaya.
 
Buruh, tani, nelayan, wartawan, dan mahasiswa,
 
dibikin tak berdaya.
O, kepalsuan yang diberhalakan, 
berapa jauh akan bisa kaulawan kenyataan kehidupan.
Aku mendengar bising kendaraan. 
Aku mendengar pengadilan sandiwara.
 
Aku mendengar warta berita.
 
Ada gerilya kota merajalela di Eropa.
 
Seorang cukong bekas kaki tangan fasis,
 
seorang yang gigih, melawan buruh,
 
telah diculik dan dibunuh,
 
oleh golongan orang-orang yang marah.
Aku menatap senjakala di pelabuhan. 
Kakiku ngilu,
 
dan rokok di mulutku padam lagi.
 
Aku melihat darah di langit.
 
Ya ! Ya ! Kekerasan mulai mempesona orang.
 
Yang kuasa serba menekan.
 
Yang marah mulai mengeluarkan senjata.
 
Bajingan dilawan secara bajingan.
 
Ya ! Inilah kini kemungkinan yang mulai menggoda orang.
 
Bila pengadilan tidak menindak bajingan resmi,
 
maka bajingan jalanan yang akan diadili.
 
Lalu apa kata nurani kemanusiaan ?
 
Siapakah yang menciptakan keadaan darurat ini ?
 
Apakah orang harus meneladan tingkah laku bajingan resmi ?
 
Bila tidak, kenapa bajingan resmi tidak ditindak ?
 
Apakah kata nurani kemanusiaan ?
O, Senjakala yang menyala ! 
Singkat tapi menggetarkan hati !
 
Lalu sebentar lagi orang akan mencari bulan dan bintang-bintang !
O, gambaran-gambaran yang fana ! 
Kerna langit di badan yang tidak berhawa,
 
dan langit di luar dilabur bias senjakala,
 
maka nurani dibius tipudaya.
 
Ya ! Ya ! Akulah seorang tua !
 
Yang capek tapi belum menyerah pada mati.
 
Kini aku berdiri di perempatan jalan.
 
Aku merasa tubuhku sudah menjadi anjing.
 
Tetapi jiwaku mencoba menulis sajak.
 
Sebagai seorang manusia.
Pejambon, 23 Oktober 1977 
Potret Pembangunan dalam Puisi
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK SEORANG TUA TENTANG BANDUNG LAUTAN API
Oleh :
W.S. Rendra


Bagaimana mungkin kita bernegara 
Bila tidak mampu mempertahankan wilayahnya
 
Bagaimana mungkin kita berbangsa
 
Bila tidak mampu mempertahankan kepastian hidup
 
bersama ?
 
Itulah sebabnya
 
Kami tidak ikhlas
 
menyerahkan Bandung kepada tentara Inggris
 
dan akhirnya kami bumi hanguskan kota tercinta itu
 
sehingga menjadi lautan api
 
Kini batinku kembali mengenang
 
udara panas yang bergetar dan menggelombang,
 
bau asap, bau keringat
 
suara ledakan dipantulkan mega yang jingga, dan kaki
 
langit berwarna kesumba
Kami berlaga 
memperjuangkan kelayakan hidup umat manusia.
 
Kedaulatan hidup bersama adalah sumber keadilan merata
 
yang bisa dialami dengan nyata
 
Mana mungkin itu bisa terjadi
 
di dalam penindasan dan penjajahan
 
Manusia mana
 
Akan membiarkan keturunannya hidup
 
tanpa jaminan kepastian ?
Hidup yang disyukuri adalah hidup yang diolah 
Hidup yang diperkembangkan
 
dan hidup yang dipertahankan
 
Itulah sebabnya kami melawan penindasan
 
Kota Bandung berkobar menyala-nyala tapi kedaulatan
 
bangsa tetap terjaga
Kini aku sudah tua 
Aku terjaga dari tidurku
 
di tengah malam di pegunungan
 
Bau apakah yang tercium olehku ?
Apakah ini bau asam medan laga tempo dulu 
yang dibawa oleh mimpi kepadaku ?
 
Ataukah ini bau limbah pencemaran ?
Gemuruh apakah yang aku dengar ini ? 
Apakah ini deru perjuangan masa silam
 
di tanah periangan ?
 
Ataukah gaduh hidup yang rusuh
 
karena dikhianati dewa keadilan.
 
Aku terkesiap. Sukmaku gagap. Apakah aku
 
dibangunkan oleh mimpi ?
 
Apakah aku tersentak
 
Oleh satu isyarat kehidupan ?
 
Di dalam kesunyian malam
 
Aku menyeru-nyeru kamu, putera-puteriku !
 
Apakah yang terjadi ?
Darah teman-temanku 
Telah tumpah di Sukakarsa
 
Di Dayeuh Kolot
 
Di Kiara Condong
 
Di setiap jejak medan laga. Kini
 
Kami tersentak,
 
Terbangun bersama.
 
Putera-puteriku, apakah yang terjadi?
 
Apakah kamu bisa menjawab pertanyaan kami ?
Wahai teman-teman seperjuanganku yang dulu, 
Apakah kita masih sama-sama setia
 
Membela keadilan hidup bersama
Manusia dari setiap angkatan bangsa 
Akan mengalami saat tiba-tiba terjaga
 
Tersentak dalam kesendirian malam yang sunyi
 
Dan menghadapi pertanyaan jaman :
 
Apakah yang terjadi ?
 
Apakah yang telah kamu lakukan ?
 
Apakah yang sedang kamu lakukan ?
 
Dan, ya, hidup kita yang fana akan mempunyai makna
 
Dari jawaban yang kita berikan.
Sajak-sajak : Rendra, Sutardji Calzoum Bachri 
pada Hari Kebangkitan Nasional 1990
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK SEORANG TUA UNTUK ISTERINYA

Aku tulis sajak ini
untuk menghibur hatimu
Sementara kau kenangkan encokmu
kenangkanlah pula masa remaja kita yang gemilang
Dan juga masa depan kita
yang hampir rampung
dan dengan lega akan kita lunaskan.
Kita tidaklah sendiri
dan terasing dengan nasib kita
Kerna soalnya adalah hukum sejarah kehidupan.
Suka duka kita bukanlah istimewa
kerna setiap orang mengalaminya.
Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh
Hidup adalah untuk mengolah hidup
bekerja membalik tanah
memasuki rahasia langit dan samodra,
serta mencipta dan mengukir dunia.
Kita menyandang tugas,
kerna tugas adalah tugas.
Bukannya demi sorga atau neraka.
Tetapi demi kehormatan seorang manusia.
Kerna sesungguhnyalah kita bukan debu
meski kita telah reyot, tua renta dan kelabu.
Kita adalah kepribadian
dan harga kita adalah kehormatan kita.
Tolehlah lagi ke belakang
ke masa silam yang tak seorangpun kuasa menghapusnya.
Lihatlah betapa tahun-tahun kita penuh warna.
Sembilan puluh tahun yang dibelai napas kita.
Sembilan puluh tahun yang selalu bangkit
melewatkan tahun-tahun lama yang porak poranda.
Dan kenangkanlah pula
bagaimana kita dahulu tersenyum senantiasa
menghadapi langit dan bumi, dan juga nasib kita.
Kita tersenyum bukanlah kerna bersandiwara.
Bukan kerna senyuman adalah suatu kedok.
Tetapi kerna senyuman adalah suatu sikap.
Sikap kita untuk Tuhan, manusia sesama,
nasib, dan kehidupan.
Lihatlah! Sembilan puluh tahun penuh warna
Kenangkanlah bahwa kita telah selalu menolak menjadi koma.
Kita menjadi goyah dan bongkok
kerna usia nampaknya lebih kuat dari kita
tetapi bukan kerna kita telah terkalahkan.
Aku tulis sajak ini
untuk menghibur hatimu
Sementara kaukenangkan encokmu
kenangkanlah pula
bahwa kita ditantang seratus dewa.

WS. Rendra, Sajak-sajak sepatu tua,1972
…BAHWA KITA DITANTANG SERATUS DEWA.
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK TANGAN
Oleh : 
W.S. Rendra
Inilah tangan seorang mahasiswa, 
tingkat sarjana muda.
 
Tanganku. Astaga.
Tanganku menggapai, 
yang terpegang anderox hostes berumbai,
 
Aku bego. Tanganku lunglai.
Tanganku mengetuk pintu, 
tak ada jawaban.
 
Aku tendang pintu,
 
pintu terbuka.
 
Di balik pintu ada lagi pintu.
 
Dan selalu :
 
ada tulisan jam bicara
 
yang singkat batasnya.
Aku masukkan tangan-tanganku ke celana 
dan aku keluar mengembara.
 
Aku ditelan Indonesia Raya.
Tangan di dalam kehidupan 
muncul di depanku.
 
Tanganku aku sodorkan.
 
Nampak asing di antara tangan beribu.
 
Aku bimbang akan masa depanku.
Tangan petani yang berlumpur, 
tangan nelayan yang bergaram,
 
aku jabat dalam tanganku.
 
Tangan mereka penuh pergulatan
 
Tangan-tangan yang menghasilkan.
 
Tanganku yang gamang
 
tidak memecahkan persoalan.
Tangan cukong, 
tangan pejabat,
 
gemuk, luwes, dan sangat kuat.
 
Tanganku yang gamang dicurigai,
 
disikat.
Tanganku mengepal. 
Ketika terbuka menjadi cakar.
 
Aku meraih ke arah delapan penjuru.
 
Di setiap meja kantor
 
bercokol tentara atau orang tua.
 
Di desa-desa
 
para petani hanya buruh tuan tanah.
 
Di pantai-pantai
 
para nelayan tidak punya kapal.
 
Perdagangan berjalan tanpa swadaya.
 
Politik hanya mengabdi pada cuaca…..
 
Tanganku mengepal.
 
Tetapi tembok batu didepanku.
 
Hidupku tanpa masa depan.
Kini aku kantongi tanganku. 
Aku berjalan mengembara.
 
Aku akan menulis kata-kata kotor
 
di meja rektor
TIM, 3 Juli 1977 
Potret Pembangunan dalam Puisi
(http://zhuldyn.wordpress.com)


SAJAK WIDURI UNTUK JOKI TOBING
Oleh : 
W.S. Rendra
Debu mengepul mengolah wajah tukang-tukang parkir. 
Kemarahan mengendon di dalam kalbu purba.
 
Orang-orang miskin menentang kemelaratan.
 
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu,
 
kerna wajahmu muncul dalam mimpiku.
 
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu
 
karena terlibat aku di dalam napasmu.
 
Dari bis kota ke bis kota
 
kamu memburuku.
 
Kita duduk bersandingan,
 
menyaksikan hidup yang kumal.
 
Dan perlahan tersirap darah kita,
 
melihat sekuntum bunga telah mekar,
 
dari puingan masa yang putus asa.
Nusantara Film, Jakarta, 9 Mei 1977 
Potret Pembangunan dalam Puisi
(http://zhuldyn.wordpress.com)

TAHANAN
Oleh :
W.S. Rendra
Atas ranjang batu 
tubuhnya panjang
 
bukit barisan tanpa bulan
 
kabur dan liat
 
dengan mata sepikan terali
Di lorong-lorong 
jantung matanya
 
para pemuda bertangan merah
 
serdadu-serdadu Belanda rebah
Di mulutnya menetes 
lewat mimpi
 
darah di cawan tembikar
 
dijelmakan satu senyum
 
barat  di perut gunung
 
(Para pemuda bertangan merah
 
adik lelaki neruskan dendam)
Dini hari bernyanyi 
di luar dirinya
 
Anak lonceng
 
menggeliat enam kali
 
di perut ibunya
 
Mendadak
 
dipejamkan matanya
Sipir memutar kunci selnya 
dan berkata
 
-He, pemberontak
 
hari yang berikut bukan milikmu !
Diseret di muka peleton algojo 
ia meludah
 
tapi tak dikatakannya
 
-Semalam kucicip sudah
 
betapa lezatnya madu darah.
Dan tak pernah didengarnya 
enam pucuk senapan
 
meletus bersama