Sunday, 4 November 2012

Staf Khusus Presiden: Kematian Reza Jangan Ditutupi

Ia meminta penyebab kematian Reza Wardhana diungkap secara jelas.

Kematian Reza Eka Wardhana, yang diduga akibat kekerasan oleh oknum aparat Kepolisian Resort (Polres) Gunungkidul, DIY, mengundang keprihatinan dari berbagai pihak. Bahkan, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Heri Sebayang, juga menyesalkan kematian Reza, yang merupakan anak dari kawan dekatnya
Heri, yang dahulu dikenal sebagai salah satu aktivis di Yogyakarta ini, menilai keterangan yang diberikan oleh kepolisian terkait kronologi kecelakaan yang menimpa Reza hingga akhirnya meninggal dunia sangatlah ganjil dan tidak masuk akal.

"Saya sangat menyayangkan keterangan dari Kapolres Gunungkidul yang secara terburu-buru menyimpulkan bahwa kecelakaan Reza merupakan kecelakaan tunggal. Namun kemudian ada pernyataan lain kecelakaan itu terjadi karena ada gesekan dengan salah satu anggota polisi yang sedang berjaga mengamankan takbiran,” kata Heri Sebayang, usai melayat di rumah duka, Dusun Jeruksari, Wonosari, Gunungkidul, DIY, Minggu 4 November 2012

Heri yang turut hadir di RS Bethesda Yogyakarta pasca Reza dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya juga mewakili keluarga Reza mendesak agar aparat kepolisian jangan sekali-sekali menutup-nutupi kasus ini. Apalagi, hanya demi menyelamatkan salah satu anggotanya yang diduga melakukan tindak kekerasan pada Reza, sehingga ia koma dan lalu meninggal dunia.
“Jangan ditutup-tutupi kasus kematian Reza ini,” ujar Heri.

Insiden malam takbiran

Kasus ini berawal ketika sejumlah anggota Polres Gunungkidul melakukan pengamanan takbiran pada malam Hari Raya Idul Adha, 25 Oktober 2012.  Sekitar pukul 23.30 WIB, ada kelompok pertama takbiran melewati pusat Kota Wonosari dari arah utara atau melewati BRI Wonosari. Petugas sudah bersiap di sekitar Alun-Alun Pemda Gunungkidul, DIY dan membelokkan ke arah kiri atau menuju pasar.

Selang 15 menit kemudian ada kelompok kedua yang melakukan takbiran keliling melewati jalur yang sama. Namun dalam waktu yang bersamaan Reza menyalip dengan kendaraan Yamaha RX King AB 3663 SW dengan kecepatan tinggi, dan menyerempet Bribka M yang sedang membawa helm sehingga helmnya pecah dan korban jatuh.

Hasil investigasi yang dibentuk oleh Polda DIY menyatakan bahwa Reza mengalami kecelakaan tunggal sehingga akhirnya koma, dan meninggal. Meski demikian, petugas tetap mendalami dan berjanji akan menindak tegas jika memang terjadi tindakan pemukulan yang mengakibatkan Reza terjatuh dari motor oleh salah satu oknum anggota. (ren)

No comments:

Post a Comment