Wednesday 15 July 2009

SYEH PUJI YANG TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN HIDAYAT NURSAHID REPUBLIK MIMPI 09/14 KEMBARAN HIDAYAT NURWAHID KETUA MPR RI TENTANG SYEH PUJI SEORANG PENDERITA PEDOFILIA YANG MENGAKU SEBAGAI KIYAI. PERBUATAN YANG DILAKUKAN ADALAH KELAINAN SEKS, PORNO, MESUM DAN TIDAK SENONOH DAN BERBAU KEKERASAN SEX ATAU SEX MENYIMPANG BAHKAN CENDERUNG HYPERSEX ( ................... Untuk menjawab pertanyaan ini, tentunya kembali kepada pribadi masing-masing baik orang yang bergelar kiyai maupun masyarakat itu sendiri dalam memahami makna gelar tersebut. Karena dalam islam, semua orang akan mempertanggungjawabkan gelar, julukan dan panggilannya di hadapan Allah SWT. Jika seorang yang digelari kiyai, namun sikap dan perbuatannya bertentangan dengan nilai-nilai islam, bisa saja dia mengartikan gelar kiyai yang ada di bahunya sebagai kerbau yang bebas untuk berbuat atau sebagai power untuk menundukkan masyarakat. Hal ini pun bukan berarti kesalahan sepenuhnya ada pada diri kiyai, melainkan kesalahan itu pun ada pada masyarakat sendiri yang terlalu mengagung-agungkan gelar kiyai, karena gelar tersebut bisa diibaratkan seperti halnya hantu, jin dan sebagainya. Manakala masyarakat dan orang-orang mengagung-agungkan dan sangat percaya pada hantu, jin dan setan, maka dengan sendirinya hantu dan jin semakin dekat dan nyata bagi mereka...................... REPUBLIK MIMPI 09/14 ANTV

KH MA'SYURAT DAN SYEH PUJI ADALAH PEDOFILIA SEJATI

Bila seseorang menginginkan tersalurkan nafsu-nafsu pribadinya, baik itu nafsu birahi (sex), nafsu berkuasa atau nafsu akan harta, janganlah menggunakan kedok agama. Agama apapun terutama agam islam. Kalau itu dilakukan saya yakin dan percaya agama tidak sakral lagi. (A AINUT TIJAR, SEBAGAI HIDAYAT NURSAHID DALAM REPUBLIK MIMPI 09/14 YANG MEMERANKAN KETUA MPR RI DR HIDAYAT NURWAHID)AKU ADALAH ORANG YANG PALING ANTI SEKS BEBAS, PEDOFILIA, DAN SEKANDAL MESUM LAINNYA YANG DAPAT MERUSAK CITRA UMAT ISLAM. UMUR PERNIKAHAN AISYAH RA DENGAN ROSULULLAH SAW PERLU DILURUSKAN KEMBALI

POLITIK ITU KOTOR

POLITIK PORNO, MESUM DAN TIDAK SENONOH, DAN PENUH PELACURAN(Ahli politik Yves Michaud dalam Violence et Politique, secara sarkastis menulis, segala bentuk dan cara berpolitik yang menjurus pada "ketidakjujuran", "kekerasan" -alias politik pemaksaan kehendak untuk memperoleh tujuan tertentu- kekuasaan, merupakan politik-porno. Porno berasal dari bahasa Yunani, berarti tidak senonoh atau yang bertolak belakang dengan nilai-nilai sopan santun, kejujuran atau norma-norma etika yang dianut masyarakat. Politik porno digambarkan sebagai suatu situasi politik yang diwarnai praksis politik yang menjurus kasar atau yang lebih kerap disebut politik minus etika.
Masuk dalam kategori politik-porno adalah politik saling menyalahkan, politik mementingkan diri atau kelompok, politik yang tidak jujur, politik pemaksaan kehendak, politik yang hanya berorientasi kekuasaan, demonstrasi yang menjurus anarkis, politik yang dibarengi intimidasi, teror, penculikan para aktivis, dan lain-lain.