Tuesday, 13 May 2014

Barat Ramai-ramai Buru Boko Haram. Rombongan Boko Haram sambangi asrama dan menculik lebih 300 gadis

http://previous.presstv.ir/photo/20130917/tahmasebi20130917235522900.jpgAmina Tsawur berlari sekencang mungkin, menembus hutan belantara penuh ular. Tidak ada niatnya menoleh ke belakang. Amina berhasil kabur dari penculiknya, gerombolan Boko Haram, teroris dari Nigeria.

Amina adalah satu dari lebih dari 300 gadis yang diculik dari asrama di Chibok 14 April lalu. Dia dibawa oleh Boko Haram ke sebuah tempat menggunakan truk. Gadis 17 tahun ini cukup beruntung, seorang anggota teroris itu menolongnya untuk kabur. Amina selamat setelah sampai di kota terdekat.

Dia mengisahkan, rombongan Boko Haram menyambangi asrama mereka pada pukul 23.00 waktu setempat, Senin, pertengahan April lalu. Mereka mendengar suara gaduh, khawatir keselamatan dirinya, Amina dan kawan-kawannya merapal doa.

Ratusan gadis korban penculikan Boko Haram.Lantas, masuk beberapa pria berpakaian loreng. Amina tenang, dipikirnya itu adalah tentara yang hendak menyelamatkan mereka. Amina dan ratusan kawannya baru sadar saat dimasukkan ke dalam truk, nyawa mereka dalam bahaya.

"Kami mulai menangis dan memohon pertolongan, tapi mereka meminta kami diam atau ditembak," kata Amina.

Amina bukan satu-satunya yang berhasil kabur. Menurut polisi yang dikutip SKY UK, ada 53 anak yang berhasil kabur per Jumat pekan lalu, sedangkan 276 lainnya masih belum ada kabarnya.

Kisah pelarian mereka mengenaskan. Beberapa harus berlari terus selama dua jam tanpa henti, saking takutnya tertangkap. Seorang korban terpaksa bersembunyi di dalam pohon seharian. Sebagian lain lari di tengah hujan peluru.

Penculikan ini mendapatkan perhatian masyarakat internasional, terutama dari para wanita. Melalui akun Twitter, mereka menggelar kampanye pembebasan para gadis Nigeria dengan tanda pagar #BringBackOurGirls. Sejumlah selebriti, bahkan ibu negara Amerika Serikat, Michelle Obama, ikut mengampanyekannya.

"Doa kami untuk para gadis Nigeria yang hilang dan keluarganya. Waktunya untuk #BringBackOurGirls -mo", tulis Michelle. Tanda "mo" berarti Michelle sendiri yang menulis twit tersebut.

Tawaran bantuan berdatangan dari negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat. Awalnya, Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, jual mahal dengan menolaknya. Alasannya, tidak ingin negaranya dianggap tidak mampu mengatasinya sendiri.

Mark Schroeder, wakil presiden analisis Afrika di perusahaan intelijen geopolitik, Stratfor, mengatakan, penolakan dilakukan Jonathan, karena dia tidak ingin negaranya semakin dicap jelek. Nigeria dikenal sebagai negara korup dan pelanggar hak asasi manusia.

Namun belakangan, Nigeria membuka pintunya bagi bantuan asing. Tidak tanggung-tanggung, Presiden Barack Obama menurunkan 30 personelnya untuk membantu Nigeria melacak Boko Haram. Tim ini terdiri atas 10 staf Kementerian Pertahanan yang berbasis di Nigeria, tujuh staf Kemhan AS yang berbasis di Jerman, empat agen FBI, dan lima staf Kementerian Luar Negeri AS.

AS bahkan telah menurunkan pesawat mata-mata untuk menyisir Nigeria dari udara. Pejabat AS mengatakan, dalam waktu dekat mereka juga akan menurunkan drone atau pesawat nirawak di negara tersebut.

Selain AS, Inggris, dan Prancis juga telah menurunkan para ahlinya ke Nigeria. Tiongkok, Israel, dan Spanyol juga menawarkan bantuan. Bersama mereka bertekad untuk memberantas seluruh jaringan Boko Haram hingga ke akarnya.

Namun, tawaran bantuan dari Israel menuai kecaman dari umat Muslim Nigeria. Ulama Nigeria Ahmed Mahmud-Gumi mengatakan bahwa dengan memperbolehkan pasukan Israel dan Barat masuk ke Nigeria, malah akan menjadikan negara itu magnet bagi mujahidin yang ingin menggempur Zionis.

"Menerima bantuan Israel akan membuat Nigeria jadi medan perang global bagi kekuatan neokolonial demi kepentingan beberapa orang," kata Mahmud-Gumi.

Atas dasar inilah, akhirnya pemerintah Nigeria hanya mengizinkan bantuan dari tim ahli dan negosiasi penyanderaan, bukan tentara atau perangkat tempur di lapangan.

Diperkirakan Boko Haram masih belum keluar dari Nigeria. Awalnya, pemimpin kelompok tersebut, Abubakar Shekau, dalam sebuah video mengatakan akan menjual gadis-gadis yang mereka culik atau dinikahkan dengan militan Boko Haram. Diduga, para gadis akan dibawa keluar Nigeria, ke Chad atau Kamerun.

Dalam pernyataannya yang terbaru, Shekau meminta agar gadis itu ditukar oleh tawanan Boko Haram yang ditahan pemerintah Nigeria. Presiden Jonathan masih menimbang apakah pertukaran ini perlu dilakukan.

Keyakinan bahwa gerombolan ini masih berada di dalam negeri diperoleh dalam video kedua yang ditayangkan Boko Haram. Dalam video kedua itu, diperlihatkan ratusan gadis yang diculik, memakai jilbab, duduk di tengah hutan. Menurut Shekau, korban yang beragama Kristen telah masuk Islam.

"Kenapa kau masuk Islam?" tanya salah satu anggota Boko Haram pada seorang gadis dalam video.

"Alasan saya menjadi Muslim karena kami berada di jalan yang benar," kata gadis yang telah berganti nama menjadi Halima itu.

Video ini menjadi kabar baik bagi tim penyidik dan para keluarga korban, bahwa mereka masih hidup.

Pemimpin kota Chibok Pogu Bitrus menduga mereka masih berada di Nigeria. Jika dilihat berdasarkan jenis tanaman dalam video, Bitrus menduga mereka berada di hutan Sambisa, sekitar 30 kilometer dari Chibok.

Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan, penyidik AS akan menyisir setiap detail dalam video tersebut.

Rencananya Sabtu mendatang, akan dilakukan pertemuan antara kepala negara Nigeria, Benin, Chad, Kamerun, dan Niger di Prancis untuk membicarakan pemberantasan Boko Haram. Negara-negara ini adalah sarang kelompok teroris tersebut. Inggris, Uni Eropa, dan AS juga akan turut hadir.

Boko Haram Mencoreng IslamPeristiwa ini terjadi di tengah perekonomian Nigeria yang membaik. Nigeria adalah penghasil minyak terbesar di Afrika dan pengekspor gas alam cair terbesar keempat dunia. Dengan nilai ekonomi sedemikian, Nigeria sudah pantas dijajarkan dengan negara-negara anggota G-20.

Namun, kegemilangan ekonomi Nigeria sedikit tertutupi oleh jumlah warga miskinnya. Diperkirakan jumlah orang miskin dengan penghasilan di bawah US$1,25 per hari, di Nigeria yang terbanyak di Afrika.

Belum lagi ditambah dengan perpecahan yang kerap terjadi. Sebanyak 170 juta rakyat Nigeria terbagi menjadi dua kubu, mayoritas Muslim di utara dan Kristen di selatan. Boko Haram menjadi musuh bersama karena tidak pandang bulu dalam membunuh, baik Kristen maupun Islam.

Tahun ini, Boko Haram yang berarti "pendidikan Barat haram" ini telah menewaskan 1.500 orang dalam serangkaian penembakan maupun pengeboman di Nigeria. Sejak 2011, kelompok ini total menewaskan lebih dari 3.600 orang.

Sepanjang 2014, kelompok yang menentang pendidikan bagi wanita ini menyerang enam sekolah, tujuh gereja, membakar dua permukiman, dan mengebom beberapa pasar, kebanyakan dilakukan di wilayah mayoritas Muslim di utara.

Nama asli kelompok ini adalah Jamaah Ahlussunnah Liddakwati wal-jihad, yang artinya, "Jemaah pengikut ajaran Nabi dan jihad". Dibentuk oleh Mohammed Yusuf tahun 2002, awalnya Boko Haram adalah lembaga pendidikan Islam, mendirikan masjid dan madrasah.

Namun, Boko Haram punya agenda membentuk negara Islam berdasarkan interpretasi mereka soal khilafah dan madrasah digunakan untuk merekrut para mujahid. Yusuf berhasil dibunuh tentara Nigeria pada 2009 dan digantikan oleh Shekau.

Pada 2010, AS menetapkan Boko Haram sebagai organisasi teroris yang terhubung dengan Al-Qaeda. Kepala Shekau atau informasi keberadaannya dihargai AS US$7 juta atau lebih dari Rp80 miliar.
Tindakan Boko Haram melakukan kekerasan atas nama Islam dikecam oleh umat Islam sendiri. Imam Besar Arab Saudi Sheikh Abdulaziz Al al-Sheikh mengatakan bahwa Boko Haram telah mencoreng citra Islam dan menyimpang dari ajaran Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

Komentar Shekau yang mengatakan bahwa penculikan itu adalah perintah Allah, kata al-Sheikh, jadi bukti bahwa Boko Haram adalah kelompok sesat yang harus segera diluruskan.

"Kelompok ini dibentuk untuk mencoreng citra Islam dan harus diluruskan, ditunjukkan bahwa mereka berada di jalan yang salah dan harus ditolak setiap perkataannya," kata al-Sheikh kepada koran berbahasa Arab al-Hayat yang dikutip Reuters, Jumat pekan lalu.

"Ini adalah kelompok sesat karena Islam menentang penculikan, pembunuhan, dan agresi. Menikahi gadis diculik dilarang dalam Islam," lanjut al-Sheikh lagi.

Kecaman yang sama berdatangan dari Muslim di seluruh dunia. Kamis pekan lalu, pemimpin Dewan Nasional Muslim Nigeria, Teslim Olarinde, berbicara di National Press Club di Florida AS mengatakan bahwa tindakan Boko Haram menyalahi ajaran Islam.

"Setiap ayah yang mendengar anaknya diculik atas nama agama, tahu pasti ada yang salah. Agama kami mengajarkan hidup damai dengan yang lain, namun Boko Haram mengatasnamakan agama untuk membenarkan tindakan barbar mereka," kata Olarinde.