Friday, 21 May 2010

Pejabat Berselingkuh Tewas Berpelukan

Sekretaris Dishub Depok Ditemukan di Kamar

Bogor, Warta Kota

PEJABAT Dinas Perhubungan Kota Depok, Spy (48), ditemukan tewas berpelukan dengan IY (41) di kamar A30 Hotel Transit Parung, Jalan Raya Parung, Kabupaten Bogor, Selasa (18/5) pukul 19.00. Spy menjabat Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok. Sedangkan teman wanita Spy, IY adalah PNS golongan IHB yang delapan tahun terakhir mengajar di sebuah SD di Sawangan, Depok. IY adalah Istri salah satu pejabat Satpol PP Kota Depok.

Informasi yang dihimpun Warta Kota Rabu kemarin menyebutkan, kedua korban diketahui tewas oleh karyawan hotel yang curiga terhadap penghuni kamar yang hingga pukul 18.00 belum Juga keluar. Padahal, seharusnya Spy dan IY pasangan yang bukan suami- Istri dan diduga sellngkuh tersebut seharusnya chek out pukul 17.00.

Sellngkuh adalah hubungan dengan orang lain diluar Ikatan pernikahan dan hubungan tersebut tanpa sepengetahuan pasangannya. Ada beberapa macam sellngkuh. Pertama, sellngkuh dajam hati, tidak berhubungan secara fisik tapi ada ikatan dalam hati. Kedua, sellngkuh dengan tindakan dan perasaan. Artinya ada kontak fisik dan perasaan Ikut bermain. Dan ketiga, selingkuh dengan tindakan tanpa perasaan.

Keduanya datang ke hotel Selasa siang pukul 11.00 mengendarai Toyota Kijang kapsul warna hijau dan menyewa kamar A30 selamaenam Jam. Karena hingga pukul 18.00 Spy dan IY belum ke luar kamarhotel padahal waktunya sudah habis. Asep Saifudin, asisten manager Hotel Transit, dan Afris karyawan hotel mengecek ke kamar yang disewa dua PNS Kota Depok Itu. Alangkah terkejutnya Asep dan Afrls saat mendapati pasangan Ini tergeletak di lantai sambil berpelukan dengan mulut berbusa. Selain Itu, di kamar Juga ditemukan handuk yang penuh busa.

Saat ditemukan petugas hotel, keduanya masih mengenakan seragam dinas masing-masing. Polisi yang datang Ite lokasi kejadian masih menyelidiki sebab-sebab kematian korban. Diduga korban tewas akibat kehabisan oksigen. "Pasalnya, saat keduanya masuk kamar hotel, mobil yang mereka tumpangi mesinnya tidak dimatikan. Kemungkinan asap knalpot masuk ke kamar yang mereka sewa." ujar Kapolres Bogor AKBP Tomex Korniawan saat dikonfirmasi wartawan.

Apakah ada kemungkinan korban tewas akibat over dosis obat kuat, Tomex belum bisa memastikan. Pasalnya, di lokasi kejadian petugas tidak menemukan obat. "Tapi, kita akan tetap melakukan penyelidikan mengenal sebab-sebab kematian korban," ujarnya.

Afrls mengatakan, biasanya kalau ada tamu hotel melebihi dari batas waktu yang ditentukan selalu dicek. "Kemarin ketika tamu yang menempati kamar A30 tidak Juga ke luar setelah enam Jam, kita langsung cek dan ternyata keduanya sudah tergeletak di lantai," ujar Afrls kepada petugas Polres Bogor.

Guna menyelamatkan korban, pihak hotel melarikan keduanya ke Rumah Sakit Karya Bhakti Bogor. Namun, nyawa keduanya tidak bisa diselamatkan. Spy diketahui tinggal di Tanahbaru. Beji. Kota Depok, sedangkan IY, warga Sawangan, Kota Depok.

Hirup karbon

Tomex Korniawan menambahkan, kedua korban tewas diduga akibat banyak menghirup karbon monoksida yang ke luar dari knalpot mobil Kijang yang diparkir tak jauh dari kamar yang mereka sewa. "Saat petugas akan memeriksa kamar yang disewa keduanya, mesin mobil masih dalam kondisi hidup." ucap Tomex.

Saat rollng door dibuka, kata Tomex, petugas hotel sempat mengalami sesak nafas karena menghirup asap yang memenuhi garasi kamar hotel. "Petugas hotel sempat nyaris pingsan karena asapnya sangat banyak," katanya. Menurut Tomex. dari kesaksian sejumlah petugas hotel, keduakorban masuk hotel pukul 11.00 menggunakan Kijang kapsul dinas, namun plat nomornya diganti hitam. "Mobil dinas tapi plat nomornya diganti," tambahnya.

Petugas hotel tidak bisa memastikan apakah saat Itu korban sempat keluar dulu atau tidak." Yang jelas sampai pukul 17.00. mesin mobil Itu masih menyala," ungkapnya. Hingga semalam, polisi sudah memeriksa empat saksi. Mereka adalah manager Hotel Transit Parung dan Uga karyawan. Polisi Juga sudah menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, salah satunya handuk putih yang banyak bekas muntahan.

Kapolsek Parung AKP Lukito membenarkan ada dua PNS Depok yang tewas di Hotel Transit Parung. "Kami sempat minta untuk diotopsi, tapi pihak keluarganya menolak. Korban langsung dibawa ke rumah orangtuanya masing-masing," ujarnya.

Pejabat baik

Informasi yang diperoleh Warta Kota dari Kantor Dishub Kota Depok menyebutkan. Spy diketahui taat beribadah dan sudah membentuk kelompok pengajianyang diikuti anak buahnya. DI rumah Spy di Tanahbaru, Beji, kemarin terlihat sepi. Rumah cukup megah bercat warna merah muda tersebut berdiri di atas lahan sekitar 1.500 meter persegi.

Secara terpisah. Kepala Satpol PP Kota Depok, Sariyo Sabani membenarkan wafatnya IY, istri dari seorang pejabat Satpol PP Kota Depok, bersama rekannya Spy yang Juga Sekretaris Dishub Kota Depok. "Saya turut berduka cita atas wafatnya IY yang sempat dibawa ke Rumah Sakit Karya Bakti Bogor." katanya.

Sariyo membenarkan, Jenazah IY dari rumah sakit langsung dibawa ke kampung halamannya di Kelurahan Kabayan, Pandeglang, Banten untuk dimakamkan. "Saat ke Pandeglang dikawal dua kepala seksi dan akan dimakamkan dekat dengan rumah ibunya," ujarnya.

Puluhan staf Dishub Kota Depok melayat-ke rumah duka Spy di Tasikmalaya. Jawa Barat. Kepala UPTD Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Kusumo mengatakan, selama memimpin di Sekretaris Dishub Kota Depok, Spy dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijak dan tegas terhadapanggotanya. Spyjuga dikenal aktif dalam memberikan pengarahan teknis kepada anggotanya. DI sisi lain. IY Juga dikenal sebagai sosok yang baik di tempat kerjanya. IY bahkan sudah mengemban tugas selama 20 tahun sebagai seorang guru dan sudah berada di posisi golongan IHB PNS Depok.

Awasi PNS

Secara terpisah, Ketua DPRD Kota Depok Rlntlsyanto meminta Pemkot Depok untuk meningkatkan pembinaan terhadap PNS agar peristiwa serupa tidak terulang. "Wali Kota Depok harus meningkatkan pembinaan moral para PNS. Hal Ini perlu dilakukan agar PNS Kota Depok lebih disiplin dalam bertugas, sehingga peristiwa seperti yang dialami Spy dan IY tidak terjadi lagi. Selama Ini di Pemkot Depok sudah membuat kelompok pengajian bagi PNS." kata Rintis.

Hal senada disampaikan Ketua Komisi A DPRD Kota Depok dafl Fraksi PKS, Qurtlfa Wijaya. Qurtifa meminta kepala dinas untuk mengawasi lebih ketat anak buahnya agar tidak ada PNS yang keluyuran ke luar kantor pada Jam kerja tanpa Izin atasannya, (dod/wid)