Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati
Soekarnoputri, Sabtu 28 Desember 2013, menyatakan bahwa petani dan
nelayan dalam negeri harus tetap diberi subsidi sebagai bentuk
perlindungan dalam menghadapi persaingan era perdagangan bebas.
Megawati
menilai, Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO)
yang dibentuk untuk mewujudkan liberalisasi perdagangan bagaimanapun
tetap harus diwaspadai jika cenderung tidak menguntungkan kepentingan
Indonesia.
Liberalisasi perdagangan ditandai dengan
karakteristik pasar yang sangat terbuka untuk produk dan jasa. Artinya,
perdagangan bisa dilakukan secara luas dan bebas di antara negara satu
dengan lainnya.
Oleh karena itu, menurut Megawati, Indonesia
harus menyiapkan diri menghadapi ketatnya persaingan di pasar bebas itu.
Jika Indonesia tidak mampu bersaing, bukan tidak mungkin perdagangan
bebas malah akan menjadi bentuk penjajahan baru.
"Kalau petani
tidak diberi proteksi dan semua produk pertanian itu masuk ke Indonesia
secara bebas, maka petani Indonesia akan mati," ujar Megawati dalam
sambutannya pada seminar bertajuk Semangat Kebangsaan Abad 21 di
Universitas Sanata Dharma, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Demikian
pula dengan para nelayan yang tak mungkin bersaing dengan nelayan modern
dari luar negeri. "Bagaimana nelayan kita bersaing dengan nelayan dari
luar negeri yang bisa menangkap ikan lalu mengolah ikannya di kapal itu
dan langsung siap dipasarkan?," kata Megawati.
Ia menjelaskan,
Italia yang sudah termasuk negara maju pun tetap memberikan proteksi
kepada petani tomatnya. Karena warga Italia tidak bisa hidup tanpa
tomat. Jika tidak ada proteksi, petani bisa menaikkan harga tomat, Jika
hal itu terjadi, serikat buruh akan protes atas mahalnya harga tomat dan
dikawatirkan terjadi pemogokan.
"Bagaimana dengan Indonesia? Lha
kok dilepas begitu saja tidak ada proteksi? Bagaimana besok kalau
tenaga kerja dari luar masuk dan bekerja jadi tukang sapu? Maka tukang
sapu dari Indonesia yang akan klenger. Itu harus dipikir," kata
Megawati.
Menurut Megawati, Indonesia belum siap untuk menerima
WTO jika tidak ada perlindungan pemerintah kepada masyarakatnya.
Alih-alih memberikan perlindungan, subsidi yang diberikan kepada rakyat
justru diributkan.
"Subsidi itu boleh saja diberikan, berapa
besar yang harus diberikan. Namun, kewajiban pemerintah harus ditegakkan
dalam memberikan perlindungan kepada petani, nelayan dan lainnya," kata
Megawati.
No comments:
Post a Comment