Persaingan membangun gedung tertinggi di dunia tidak berhenti dengan munculnya gedung Burj Khalifa di Dubai yang berpredikat sebagai gedung tertinggi dunia saat ini. Negara tirai bambu, China, berambisi membangun gedung tertinggi di dunia dalam 90 hari, mengalahkan gedung milik Dubai yang memiliki tinggi 828 meter dan memakan waktu lima tahun untuk membangunnya.
Ambisi tersebut disampaikan oleh perusahaan China, Broad Sustainable Building (BSB). Perusahaan ini berencana membangun gedung ramah lingkungan dengan tinggi 838 meter. Gedung yang akan dinamai Sky City atau Kota Langit ini mengambil tempat di Changsa, ibukota Provinsi Hunan. Hal yang menghebohkan lagi yaitu pembangunan gedung direncanakan dengan cepat, yang hanya memakan waktu tiga bulan atau 90 hari.
Menurut sumber dari CNNGo, meski Sky City dibangun lebih cepat dan akan lebih tinggi, biaya pembangunan diperkirakan hanya US$628 juta. Sebagai perbandingan saja, Burj Khalifa menghabiskan biaya US$1,5 miliar, sementara gedung pencakar langit tertinggi China saat ini, Shanghai Tower, memakan biaya US$ 2,2 miliar.
Konstruksi gedung ini dijadwalkan dimulai pada bulan November 2012, dan konstruksi menara selesai pada Januari 2013. Jika perusahaan memenuhi tenggat waktu, maka struktur 220 lantai tersebut akan menyalip Khalifa Burj menjadi struktur tertinggi di dunia.
Tapi bagaimana perusahaan China akan mencapainya dengan cepat?
BSB telah membangun reputasi perusahaan dengan membangun sebuah hotel 30 lantai dalam waktu 360 jam pada Desember 2011 lalu. BSB mengklaim bahwa "teknik konstruksi inovatif" mereka membantu untuk memenuhi target yang tergolong berani, termasuk membangun gedung-gedung dengan komponen perakitan setengah jadi dari pabrik mereka.
Untuk pembangunan Sky City, ini berarti bahwa 95 persen dari bangunan akan dibangun di pabrik sebelum tim konstruksi melakukan pencangkulan pertama, yang memungkinkan potongan pra-penyelesaian untuk dirakit di lokasi gedung dengan jauh lebih cepat, ini semacam teka-teki 3D yang masif.
Bangunan dengan 220 lantai tersebut juga bertujuan untuk semampu mungkin dengan menggunakan kaca berlipat empat dan eksterior dinding setebal 15 cm untuk penyekat panas. Pembangunan tersebut juga diharapkan menggunakan seperlima dari energi yang dibutuhkan sebuah bangunan regular karena metode konstruksi BSB. Bangunan ini akan berfungsi sebagai kota Sky City dengan memuat perumahan lebih dari 100.000 orang.
Sementara rincian spesifik tentang Sky City minimal apa yang kenal bahwa gedung ini akan menampilkan hotel yang tertinggi di dunia, "The J Hotel" dan dihubungkan oleh 104 lift.
Menurut CNNGo, pesaing BSB, Gensler, yang merancang Shanghai Tower tampak skeptis terhadap proyek dengan mengatakan, "itu sangat sulit untuk percaya bahwa BSB akan mampu membangun sebuah pencakar langit 800 meter lebih dengan waktu yang singkat."
Ambisi tersebut disampaikan oleh perusahaan China, Broad Sustainable Building (BSB). Perusahaan ini berencana membangun gedung ramah lingkungan dengan tinggi 838 meter. Gedung yang akan dinamai Sky City atau Kota Langit ini mengambil tempat di Changsa, ibukota Provinsi Hunan. Hal yang menghebohkan lagi yaitu pembangunan gedung direncanakan dengan cepat, yang hanya memakan waktu tiga bulan atau 90 hari.
Menurut sumber dari CNNGo, meski Sky City dibangun lebih cepat dan akan lebih tinggi, biaya pembangunan diperkirakan hanya US$628 juta. Sebagai perbandingan saja, Burj Khalifa menghabiskan biaya US$1,5 miliar, sementara gedung pencakar langit tertinggi China saat ini, Shanghai Tower, memakan biaya US$ 2,2 miliar.
Konstruksi gedung ini dijadwalkan dimulai pada bulan November 2012, dan konstruksi menara selesai pada Januari 2013. Jika perusahaan memenuhi tenggat waktu, maka struktur 220 lantai tersebut akan menyalip Khalifa Burj menjadi struktur tertinggi di dunia.
Tapi bagaimana perusahaan China akan mencapainya dengan cepat?
BSB telah membangun reputasi perusahaan dengan membangun sebuah hotel 30 lantai dalam waktu 360 jam pada Desember 2011 lalu. BSB mengklaim bahwa "teknik konstruksi inovatif" mereka membantu untuk memenuhi target yang tergolong berani, termasuk membangun gedung-gedung dengan komponen perakitan setengah jadi dari pabrik mereka.
Untuk pembangunan Sky City, ini berarti bahwa 95 persen dari bangunan akan dibangun di pabrik sebelum tim konstruksi melakukan pencangkulan pertama, yang memungkinkan potongan pra-penyelesaian untuk dirakit di lokasi gedung dengan jauh lebih cepat, ini semacam teka-teki 3D yang masif.
Bangunan dengan 220 lantai tersebut juga bertujuan untuk semampu mungkin dengan menggunakan kaca berlipat empat dan eksterior dinding setebal 15 cm untuk penyekat panas. Pembangunan tersebut juga diharapkan menggunakan seperlima dari energi yang dibutuhkan sebuah bangunan regular karena metode konstruksi BSB. Bangunan ini akan berfungsi sebagai kota Sky City dengan memuat perumahan lebih dari 100.000 orang.
Sementara rincian spesifik tentang Sky City minimal apa yang kenal bahwa gedung ini akan menampilkan hotel yang tertinggi di dunia, "The J Hotel" dan dihubungkan oleh 104 lift.
Menurut CNNGo, pesaing BSB, Gensler, yang merancang Shanghai Tower tampak skeptis terhadap proyek dengan mengatakan, "itu sangat sulit untuk percaya bahwa BSB akan mampu membangun sebuah pencakar langit 800 meter lebih dengan waktu yang singkat."
Namun BSB tampak yakin mereka bisa melakukannya. Juru bicara BSB mengatakan kepada saluran berita nasional, Xinhua, bahwa Sky City tidak hanya akan menjadi landmark China, tetapi "pembangunan super hemat dengan biaya menengah tersebut sekaligus untuk mempromosikan gaya hidup urban futuristik".
Xinhua News Agency melaporkan BSB telah menandatangani kesepakatan dengan pemerintah daerah distrik Wangcheng di Changsha, dan masih menunggu persetujuan dari pemerintah pusat.
Xinhua News Agency melaporkan BSB telah menandatangani kesepakatan dengan pemerintah daerah distrik Wangcheng di Changsha, dan masih menunggu persetujuan dari pemerintah pusat.
No comments:
Post a Comment