Tuesday, 1 March 2011

INILAH PIDATO LENGKAP PRESIDEN SBY SOAL KEKISRUHAN KOALISI HARI SELASA TANGGAL 1 MARET 2011

Saudara-saudara, sebagaimana yang saya sampaikan tadi siang bahwa satu dua tiga hari terakhir ini banyak pihak yang bertanya kepada saya meminta pandangan saya selaku presiden terhadap apa yang tengah dibicarakan secara luas di lingkungan
masyarakat kita. Yaitu berkaitan dengan masa depan koalisi atau masa depan kebersamaan partai-partai politik tertentu dengan saya dan wakil presiden Boediono untuk melakukan perjuangan politik sebagaimana yang telah diikrarkan pada bulan Oktober tahun 2009 yang lalu.

Saudara-saudara, saya memilih tidak bersikap reaktif terhadap apa yang sedang dibicarakan oleh publik sekarang ini. Justru, saya ingin melakukan sesuatu berdasarkan pengamatan dan evaluasi yang saya lakukan satu setengah tahun
terakhir ini menyangkut koalisi. Sehingga, apa yang akan saya lakukan itu jernih, dan juga rasional dan semuanya saya kaitkan atau rujukan saya adalah nota kesepakatan yang telah ditandatangani oleh para pimpinan para parpol koalisi dengan saya waktu itu selaku presiden terpilih untuk masa bakti 2009-2014.

Dokumennya masih ada, masing-masing pimpinan parpol bersetuju atas kesepakatan ini dan membubuhkan tanda tangannya mulai dari pimpinan Partai Golkar, kemudian Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Demokrat dengan saya yang memberikan tanda tangan sekali lagi selaku presiden terpilih waktu itu. Ini rujukan saya di dalam merespon perkembangan situasi politik yang terjadi akhir-akhir ini dengan tetap melihat ke depan keberlanjutan dari pemerintahan yang efektif agar bisa menghasilkan sesuatu yang baik bagi rakyat kita.

Dengan pendekatan itu maka yang pertama-tama ingin saya sampaikan pada masyarakat luas agar sungguh diketahui tentang hakekat koalisi maka pertama kesepakatan yang telah kami tandatangani dulu menyangkut koalisi, koalisi ini sebenarnya
disepakati untuk mendukung penuh suksesnya pemerintahan SBY-Boediono 2009-2014. Dan kemudian bagian yang kedua yang penting, koalisi ini dilaksanakan atau berlaku di bidang eksekutif dan di bidang legislatif, ini tertulis. Tersurat. Bukan hanya tersirat dalam nota kesepahaman yang kami tadi.

Saudara-saudara, saya katakan tadi saya melakukan evaluasi secara mendalam. Dari evaluasi yang saya lakukan, saya menilai, ini juga dijustifikasi, atau dikonfirmasi oleh pandangan umum dari teman-teman di pemerintahan, bahwa ada sejumlah
kesepakatan yang tidak ditaati, atau dilanggar oleh satu dua partai politik. Kesepakatan itu sesungguhnya terdiri dari 11 butir. Pada saatnya kalau memang diperlukan akan saya jelaskan kepada publik supaya semuanya terang apa sebenarnya substansi dari kesepakatan itu.

Di samping evaluasi yang saya lakukan bersama teman-teman di pemerintahan, saya juga menerima berbagai pandangan, usulan dan rekomendasi dari banyak pihak maupun masyarakat luas. Terutama, akhir-akhir ini yang merekomendasikan kepada saya untuk
meninjau kembali koalisi agar koalisi tidak membingungkan rakyat. Ini terus terang banyak sekali masukan usulan atau rekomendasi seperti itu.

Oleh karena itu, berkaitan dengan itu semua, apa yang sedang saya lakukan sekarang ini adalah secara maraton dan intensif, saya dibantu wapres dan beberapa teman-teman sekarang tengah bekerja dan berkomunikasi secara berturut-turut dengan seluruh parpol koalisi. Tentu saya sebagai ketua koalisi ada hakekatnya juga harus mendengar pandangan masukan dan saran dari semua partai-partai koalisi. Inti komunikasi saya adalah koalisi yang efektif, sungguh diperlukan agar pemerintah ini dapat menjalankan tugas secara efektif pula. Tugas pemerintah tidak ringan. Pemerintahan bukan hanya stabil tapi juga kohesif, kemudian efektif, sehingga semua kebijakan dan program-programnya dapat dilaksanakan dengan baik, karena hakekatnya disamping platform yang sama sebagai kontrak dari anggota koalisi sesungguhnya kita bekerja untuk kepentingan rakyat. Semua untuk kepentingan rakyat.

Saya ingin memastikan dalam proses komunikasi saya yang saya lakukan sekarang ini, bahwa semua parpol tanpa kecuali benar committed, mematuhi apa yang telah disepakati dan secara eksplisit telah ditandatangani dalam nota kesepakatan itu
bersama saya. Jika tidak ke depan, tentu sanksi harus diberikan. Dan dalam penataan kembali koalisi yang Insya Allah akan kami laksanakan dalam waktu dekat ini, jika memang ada parpol yang tidak lagi bersedia mematuhi atau menaati kesepakatan yang sudah dibuatnya bersama sama saya dulu, tentu parpol seperti itu tidak bisa bersama-sama lagi dalam koalisi. Jelas, gamblang dan menurut saya logikanya juga begitu. Saya dengan memohon ridho Allah SWT, sesungguhnya saudara-saudara ingin benar mendapatkan solusi yang tepat, solusi yang bermartabat tapi juga tegas dan rasional.

Saya ingin kalau memang semua masih tetap ingin bersama sama berjuang dalam koalisi untuk rakyat bangsa dan negara kita, maka semua kesepakatan yang disebut code of conduct tata etika yang 11 butir ini harus betul-betul dipatuhi diindahkan dan dijalankan. Jika ada yang tidak bersedia, barangkali menjadi takdir sejarah untuk tidak bisa lagi bersama-sama dalam koalisi.

Yang terakhir harapan saya, karena sekarang saya mengikuti ada komentar-komentar yang saling berhadap-hadapan di antara anggota partai-partai politik koalisi itu, maka saya berharap tolong dihentikan, disudahi, tidak baik bagi politik kita,
tidak elok di depan rakyat kalau begini terus. Karena justru saya sedang mencari solusi yang paling tepat, dan pada saatnya rakyat akan tahu solusi apa itu. Yang penting Insya Allah kami mendedikasikan semua ini agar mandat yang diberikan kepada saya sebagai Presiden dan Pak Boediono sebagai wapres dalam pemilu 2009 lalu dapat kami laksanakan dengan baik.

No comments:

Post a Comment