Friday, 1 February 2013

Di Mesir, Bahasa Indonesia Kian Dipopulerkan. Pengajarnya para mahasiswa RI. Mereka pun ajarkan bahasa-bahasa daerah

Dua turis melintas Piramida Giza di Mesir
Berbicara soal warga negara Indonesia di luar negeri, pasti melulu soal masalah berderet yang tidak kunjung usai. Mulai dari kejahatan, hukuman, hingga pekerja ilegal. Pola pikir (mindset) inilah yang berusaha diubah oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kemlu A.M. Fachir dalam pertemuan dengan para jurnalis hari ini di Jakarta, Kamis 31 Januari 2013, berbagai perwakilan RI di luar negeri telah diberi arahan untuk menganggap para WNI sebagai aset dan potensi yang harus diberdayakan.

"Mereka adalah duta bangsa kita di luar negeri," kata Fachir.

Fachir menegaskan bahwa keberadaan lebih dari 3,2 juta WNI di luar negeri akan memberikan nilai tambah bagi berbagai kebijakan pemerintah di luar negeri. Namun, lanjutnya, potensi mereka bisa diperoleh secara maksimal jika para staf perwakilan bisa memfasilitasi dengan baik.

Fachir memaparkan "prestasi" Kedutaan Besar RI di Mesir saat dia menjabat duta besar selama 2007-2011. Di Mesir, pelajaran Bahasa Indonesia berkembang pesat.

Ini tidak lain buah dari upaya KBRI dalam memberdayakan para mahasiswa Indonesia di Mesir yang jumlahnya mencapai 5.000 orang. Bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi di Mesir, KBRI menyelenggarakan kursus bahasa Indonesia gratis dengan mahasiswa RI sebagai pengajarnya.
"Waktu saya datang, hanya 15 orang Mesir yang belajar Bahasa Indonesia, saat saya pulang, sudah ada sekitar 500an," ujar Fachir.

Selain bahasa, para mahasiswa yang diberdayakan juga mengajarkan kebudayaan Indonesia seperti pencak silat dan adat daerah. "Beberapa dari orang Mesir bahkan ada yang bisa bahasa Sunda dan Aceh," kata Fachir lagi.
Manfaatkan Liburan
Untuk tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, KBRI berupaya untuk menggodok potensi mereka. Di antaranya adalah dengan menciptakan program-program yang bisa diikuti di waktu libur.
"Kita membentuk inisiatif, menyalurkan potensi yang sebenarnya sudah ada pada diri mereka," jelas Fachir.
Sebelumnya pada 2011, Kemlu mencatat jumlah WNI yang berada di luar negeri mencapai 3.294.009 orang.
Sebarannya antara lain, Afrika sekitar 4.000 orang, Eropa sekitar 59.000, Amerika sekitar 130.000, Malaysia sekitar 1,4 juta, Asia selain Malaysia sekitar 611.000, Pasifik sekitar 55.000, Arab Saudi sekitar 641.000 dan Timur Tengah selain Arab Saudi sekitar 379.000.

Jumlah WNI diperkirakan lebih banyak lagi dari catatan Kemlu. Hal ini dikarenakan banyak WNI yang tidak terdaftar dan terdata, alias ilegal, di negara orang.

1 comment: