Monday, 19 April 2010

MEMANG SUDAH NASIBMU ANGGOTA SATPOL PP

Ainut Tijar

Ainut Tijar ANGGOTA SATPOL PP sebagian besar adalah anak muda tenaga kontrak yang penghasilannya sangatlah kecil. Mereka juga orang miskin dan terpinggirkan. Kenapa sesama orang kecil terliibat kekerasan seperti itu? Anggota Satpol PP adalah saudara kita juga, kenapa dihujat seperti itu? Orang beragama tidak pantaslah menganiaya saudaranya yang sudah tidak berdaya.

15 April jam 10:21 · ·
Syaflini Anggidin
Syaflini Anggidin
Taspi menginiaya sesama kan bukan prilaku bangsa Indonesia Pak, itu katanya
15 April jam 10:24 ·
Abu Boiler
Abu Boiler
maxany ini sengaja dibuat rusuh.
15 April jam 10:24 ·
UdinovBotakov Fecebook'enterrtainment-inc
UdinovBotakov Fecebook'enterrtainment-inc
orang kecil yang buat tameng, jadi seolah-olah bukan kesalahan petinggi . . .
15 April jam 10:30 ·
Tegar Kusuma
Tegar Kusuma
kebawa prilaku korps ....tukang pukulin masy yang terpinggirkan.....
15 April jam 10:30 ·
Diana N Afryani
Diana N Afryani
ini ulahnya org brduit yg memanfaatkn org miskin u/kpentingan mrk
15 April jam 10:31 ·
Awie Sibli
Awie Sibli
Kasian jga tuch org kcil bntrok dgn org kcil...Yg salah siapa yaa ?
15 April jam 10:31 ·
Slamet Riyadi Halim
Slamet Riyadi Halim
Setiap yang terjadi dalam suatu kaum..itulah CERMINAN /PANTULAN karakter PEMIMPINnya
15 April jam 10:34 ·
Putri Jusmani
Putri Jusmani
Karena masyarakat yg salah selalu dibelaakhirnya pada ngak tahu mana yg baik mana yg buruk padahal mau masy bawah mau pejabat mau siapa aja ya ngak boleh mentang2 semuanya bersaudara karena sama2 keturunan Nabi adam klu mengetahui semua batas tidak akan ada terjadi kekerasan dan musibah¤
15 April jam 10:37 ·
Slamet Riyadi Halim
Slamet Riyadi Halim
Setiap yang terjadi dalam suatu kaum..itulah CERMINAN /PANTULAN karakter PEMIMPINnya
15 April jam 10:38 ·
Kasir Avico
Kasir Avico
Katanya sih" mereka itu hanya pemain sinetronnya,berarti ada sutradaranya" betul...betul...betul...
15 April jam 10:38 ·
Ainut Tijar
Ainut Tijar
Almarhum Ahmad Tajudin, salah satu anggota Satpol PP yang tewas dalam bentrokan di Koja, Jakarta Utara, ternyata sering berziarah ke makam Mbah Priok.

Salah seorang sahabatnya, Ahmad, menceritakan kalau almarhum Ahmad Tajudin merupakan jamaah pengajian Assurur. Almarhum juga sering ziarah ke makam Mbah Priok semasa hidupnya.

"Sebenarnya sebagai jamaah yang sering ziarah ke sana, dia berat hati. Tapi ya karena pekerjaan, jadi mau tidak mau dia harus pergi," tutur teman almarhum, Ahmad, di rumah duka Jl HH RT 9 RW 1 Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (15/4/2010).... Lihat Selengkapnya

Ahmad mengatakan, sebelum berangkat ke lokasi pada Selasa (13/4) malam, almarhum sempat mengirim SMS kepada dirinya. Bunyi SMS tersebut adalah, "Saya minta maaf sama umat Islam karena saya hanya menjalankan tugas untuk membongkar."

Setelah SMS tersebut, Ahmad mengatakan, almarhum juga sempat mengirimkan beberapa SMS. SMS kedua berbunyi, "Ane juga ngeri." Lalu, lanjut Ahmad, SMS terakhir almarhum dikirim hari Rabu (14/4) pukul 07.30 WIB. SMS tersebut berbunyi "Doakan saya ya. Ane sudah mulai serang, di lapis tiga. Mohon doanya."

Menurut Ahmad, almarhum Ahmad sering bercerita kepada dirinya jika almarhum merasa terbeban menjadi Satpol PP.

"Ya dia tahu jadi Satpol PP menjadi beban karena banyak rakyat tidak suka. Tapi demi keluarga dia tetap menjalankan profesi itu," ujarnya.

Dikatakan Ahmad, almarhum telah menjadi Satpol PP sejak tahun 2005. Almarhum merupakan sosok yang baik. Ahmad mengatakan, rumah almarhum sering dijadikan markas berkumpul teman-temannya. Ahmad telah berteman dengan almarhum sejak kecil hingga sekarang. Dengan kepergian almarhum, Ahmad kehilangan teman bermain bola bersama.

"Tidak punya firasat apa-apa. Tapi dia selalu cerita, jadi saya mengerti posisinya," kata Ahmad dengan suara serak menahan duka.
15 April jam 10:39 ·
Ali Assegaf
Ali Assegaf
Pak Ainut Tijar, hujat menghujat itu buruk.... tetapi lebih buruk lagi dari itu yang melahirkan dan membuka ruang hujatan antar orang yang di adu domba....

Buat gerakan segera tidak lagi percaya pemerintah menjaga NKRI.... Bangsa ini bisa menjaga bangsa & tanah airnya - pemerintah telah berkhianat dengan bangsanya -- menghapus situs-2 - mengadu domba rakyatnya - merampok aset dengan markusnya -- menjual harga diri negrinya...

1. Bom Mariot terbunuh beberapa orang -- kita sebut teroris... Lihat Selengkapnya
2. Perampokan negara (korup) telah membunuh jutaan orang hukumannya paling banter 10 tahun
3. kini mereka menghancurkan peradaban... artinya akan membuat INDONESIA kedepan seperti bangsa yang tak memiliki sejarahnya ....

Pemerintah seperti ini harus dihentikan... penghianat jasa pahlawan bangsanya... membunuh sejarah dirinya. sama artinya menghilangkan harapan generasi masa depan. cara-2 seperti ini hanya dilakukan ISRAEL & USA di Irak - serta WAHABI di KSA.
15 April jam 10:42 ·
Zulkarnain Zidane
Zulkarnain Zidane
Siapa bilang mereka tenaga kontrak mereka itu sudah diangkat PNS hampir 80% tahun 2009 oleh pemprof DKI,mengalahkan pengangkatan Posisi Guru lihat nih.Korbanya GURU BANTU DKI TIDAK JELAS STATUSNYA...http://www.facebook.com/?ref=home#!/group.php?gid=409791875192&ref=ts
15 April jam 10:54 ·
Amdali Adhitama
Amdali Adhitama
Jika pemimpin bangsa ini senang dg perbuatan dosa maka Allah akan menurunkan azabnya, krn peringatan demi peringatan yg slm ini dirturunkan slalu dikatakan bencana alam, smoga para pemimpin sadar, yg korup sadar atau disadrkan kalo tidak Allah akan membina.... nya.
Semoga ALlah mengabulkan do'a umatnya yg tertindas
15 April jam 10:57 ·
Hary Saputra
Hary Saputra
afwan stad...nt mungkin ga pernah melihat keberutalan mereka ketika melibas pedagang kaki 5 mereka merusak,menjarah,memukuli para pedangan itu bahkan mereka meminta uang tebusan untuk barang dagangan yg mereka jarah.....apa meraka tau sebagain besar dari meraka adalah org2 miskin yg hanya beriktiar yg sedang berjihad untuk menafkahkan keluarnya..apa bereka peduli....???????tanayakan pada ahlinya...ahli bikin rusuh
15 April jam 10:58 ·
Hendri Amir Chaniago
Hendri Amir Chaniago
sedikit salah pak ainut mereka masuk jadi pol pp juga pada nyogok he he
15 April jam 10:58 ·
Ainut Tijar
Ainut Tijar
@Ali : Aku sepakat dengan sampeyan. Bahwa sesungguhnya kesalahan utama adalah keputusan menggusur Situs sejarah itu, dengan memanfaatkan Anggota Satpol PP dimana sebagian besar dari mereka adalah pekerja kontrak dengan honor sangat minim. Dan menjadi anggota Satpol PP adalah karena kebutuhan akan pekerjaan dan masa depannya.
Anggota Satpol PP adal;ah manusia lemah, tetapi yang memanfaatkan adalah bandit yang berkedok demi kepentingan umum. Itu saja.
15 April jam 11:02 ·
Zulkarnain Zidane
Zulkarnain Zidane
Nah siapa lagi ahlinya?dan bertameng dengan wakilnya? Kemana tu ahlinya. Sakit kali atau lagi mendalami keahliannya.
15 April jam 11:06 ·
Dedi Damhudi Petotz
Dedi Damhudi Petotz
Baru sekali ini pernyataan bang ainut tidak sepaham dengan saya...siapapun POL PP muda-tua,miskin-kaya saat ini konteknya mereka monster birokrasi yang ga berpihak dengan rakyat..mereka ga sadar hidup mereka ditanggung oleh rakyat melalui pajak..Pol PP jangan cuma dihujat tapi bubarkan..
15 April jam 11:08 ·
Ainut Tijar
Ainut Tijar
@Zulkarnaen : Setahu saya Satpol PP dan petugas pemadam kebakaran sebagian besar terdiri dari tenaga kontrak
@Amdali : sepakat
@Hary : Hanya di media elektreonik aku lihat memang, Tetapi memang ada benarnya ucapan sampeyan. Tapi kurasa tak semua seperti itu
@Chaniago : hehehehe..... Demikian juga untuk jadi anggota pemadam
15 April jam 11:08 ·
Ainut Tijar
Ainut Tijar
@Dedi : Institusi Pol PP saya sepakat juga untuk dibubarkan, tapi sebagian anggotanya yang juga mencari sesuap nasi perlakukan juga sebagai manusia
15 April jam 11:10 ·
Priyanto Uprit Tlatar
Priyanto Uprit Tlatar
Inilah gambaran indonesia kita saat ini, apa yg bisa kita banggakan sekarang.? Dan airmata pun tak pernah cukup...
15 April jam 11:11 ·
Chigo Pangeran Tebet
Chigo Pangeran Tebet
Pola rekrutmen pol pp yg salah. Maen comot aj. Yg pnting lnganx gede kuat tarik tambang pasti bs jd anggota pol pp. Tp isi otakx gak ada. Krn itu mrk gmpang didoktrin utk urusan kekerasan oleh pemda dgn dalih mengamankan perda. Andai sj pol pp dibekali teknik pngendalian masa spt polisi beneran mungkin tdk akan bgini. Andai sj komendan pol pp memiliki nurani mungkin bntrok dgn sodara sdr tdk akn trjadi.
15 April jam 11:11 ·
Ahdiat Nurhan
Ahdiat Nurhan
Siapapun mereka adalah saudara kita seiman minimal sebangsa setanah air jgn mau kita di adu domba sesama anak bangsa kita saling hajar pdhl dilapangan pol pp paling dapat air aqua segelas sementara pimpinannya cincai sama pengusaha
15 April jam 11:13 ·
Dedi Damhudi Petotz
Dedi Damhudi Petotz
ketika mereka mengusur rakyat,memukul tanpa nurani apakah mereka layak disebut manusia..bukan mereka binatang.ketika mereka berhenti dari Pol PP lantas sulit untuk mencari sesuap nasi itu yang dinamakan siksa dunia...saat ini tugas kita sebagai umat islam dan goverment social control untuk membuat satu tuntutan secara nasional dan internanational atas pelanggaran HAM tersebut.
15 April jam 11:15 ·
Ahdiat Nurhan
Ahdiat Nurhan
Siapapun mereka adalah saudara kita seiman minimal sebangsa setanah air jgn mau kita di adu domba sesama anak bangsa kita saling hajar pdhl dilapangan pol pp paling dapat air aqua segelas sementara pimpinannya cincai sama pengusaha
15 April jam 11:15 ·
Ainut Tijar
Ainut Tijar
@Ahdiat : Itu memang kejadian sebenarnya, yang paling bejat adalah yang menggerakkkan
15 April jam 11:15 ·
Ahdiat Nurhan
Ahdiat Nurhan
Siapapun mereka adalah saudara kita seiman minimal sebangsa setanah air jgn mau kita di adu domba sesama anak bangsa kita saling hajar pdhl dilapangan pol pp paling dapat air aqua segelas sementara pimpinannya cincai sama pengusaha
15 April jam 11:16 ·
Hary Saputra
Hary Saputra
@dedi : ane setuju ma nt...sebaiknya pol pp di enyahkan dari bumi indonesia ini,karena mereka cuma alat dan mesin penghancur buat kepuasan PEMDA untukmengeruk duit sebanyak2nya dari perusahaan2 dan org rakus dan korup.....mereka sudah banyak membuat dosa bagi orang2 miskin dan lapar.....
15 April jam 11:30 ·
Opel Cirebon
Opel Cirebon
smua yang terjadi di indonesia tuch dah rekayasa ....jd kita rakyat / masyarakat jngan terlalau mudah untuk di adu domba..( dr dulu sy melihat satpol PP selalu yg dislhkan pdhl dlm ht kcl mrk sbnrya tdk mauuntk melakukanya tp karena tuntutan kerja dan hidup jd mereka menjalaninya walau tanpa ke iklasan..mrk cm alat bt orng2 untuk mencr kpentingan sndr2 ..)...jd " SIAPA YANG MAU DISALAHKAN" smua mencari kebenaran sendiri2...Thanks ikut nimbrung
15 April jam 11:34 ·
Zulkarnain Zidane
Zulkarnain Zidane
Bubarkan....bubarkan...bubarkan....!!!!!!
15 April jam 11:37 ·
Sudarmadi Aan
Sudarmadi Aan
Punten... Mereka memang sama2 manusia, tetapi tindakan yang mereka lakukan, masya allah... haruskah dikepung bgt banyak pasukan, dilempar, dipukul, walau ada wakil rakyat, di keroyok dan dianiaya dg cara biadab,.. tdkah mereka liat yg dikepung remaja+anak, diseret, dikeroyok, smua yg meliat nurani pasti tersayat2, jika tak tersentuh hatinya ... Lihat Selengkapnyamasihkah dikatakan manusia..? Kalau itu krn spontan dilapang haruskah dg mengerahkan ribuan pasukan? tentu sudah direncanakan, .. jika masih berpihak pd mereka yg mengepung, menganiaya siapapun dia... bertaobatlah..
15 April jam 12:01 ·
Ahdiat Nurhan
Ahdiat Nurhan
Itu malah yg disalahkan provokator Bohong itu mana mungkin pasukan bergerak serentak kalo nggak komandannya nyuruh tanya aja yg biasa dinas militer itu korlapnya satpol pp sampai komandan nya diperiksa semua sampai ke atas atas kalo perlu rekaman HP nya di buka ngomong apa jam sekian sudah begini pd month cuci tangan pejabat tinggi JAHANAM!!!!!!!!!!
15 April jam 12:11 ·
Hanni Hk
Hanni Hk
karakter menjadi kuncinya.
15 April jam 12:16 ·
Malano Lc
Malano Lc
Orang yang membunuh secara sembunyi-sembunyi dihukum berat. Namun kenapa orang yang membunuh terang terangan di depan kamera telivisi merasa jadi pahlawan? Pembunuh tetaplah pembunuh. Membunuh orang di depan kamera telvfisi justru lebih sadis. Nuzubillah min zalik.
15 April jam 14:32 ·
Ainut Tijar
Ainut Tijar
@Malano : Aku sepakat, itu harus diadili dan dihukum sesuai kesalahan menurut aturan hukum yang ada
15 April jam 14:41 ·
Herawan Husin
Herawan Husin
decision makernya yg harus bertanggung jawab, krn ini masalah yg sensitif, tdk sama gusur mengusur rumah. tp tetap saja dilakukan.
15 April jam 18:38 ·
Sahman Sabirin
Sahman Sabirin
Saya setuju, sesama umat beragama tidak saling menganiaya apalagi yang dianiaya sudah tidak berdaya. Saya pikir, budaya malulah yang mesti kita jaga. Kalau budaya malu diaga, insyaallah akan baik dalam kehidupan ini.
Jum pukul 1:25 ·
Baginda Vandier
Baginda Vandier
Sebaikx kedepankan musyawarah utk mufakat yg seadil2nya menurut takaran manusia. Toh baik pol pp & masyarakat hanyalah obyek yg kena dmpak langsung dr perintah yg kurang bersahabat.
Jum pukul 10:03 ·
Sahman Sabirin
Sahman Sabirin
Adanya gontok-gontokkan sehingga semua pihak merugi karena sudah meninggalkan musyawarah yang diamanatkan al Quran dan hadits (bagi muslim). atau ajaran agama masing-masing. Terkadang yang pintar ajaran agama pun terlibat bentrok bukan sekali dua kali. Mungkin ini pertanda tidak ada apreisiasi terhadap ajarannya. Pintar saja tidak cukup. tapi yang moral mesti diutamakan.
Jum pukul 19:19 ·

No comments:

Post a Comment